Apa itu Angka Pengenal Impor (API), Fungsi, serta Jenisnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Bisnis logistik kerap menghadapi tantangan besar dalam mengimpor barang, terutama saat tersandung urusan legalitas. Tanpa Angka Pengenal Impor (API), kegiatan impor Anda bisa terhambat, bahkan terhenti, menyebabkan penundaan dan potensi kerugian. Memiliki API ini adalah kunci utama untuk kelancaran arus barang masuk.

Bayangkan jika barang Anda tertahan di pelabuhan hanya karena masalah perizinan. Kondisi ini tentu sangat merugikan, tidak hanya dari segi biaya penyimpanan yang membengkak, tetapi juga reputasi bisnis. API hadir sebagai solusi untuk memastikan setiap transaksi impor Anda sah dan sesuai dengan regulasi pemerintah.

Memahami fungsi dan jenis API bukan hanya soal mematuhi aturan. Ini adalah langkah strategis untuk memperlancar seluruh proses impor barang, dari hulu ke hilir. Dengan API yang tepat, Anda bisa bergerak lebih cepat, lebih efisien, dan fokus pada pertumbuhan bisnis Anda.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang apa itu angka pengenal impor, urgensi penggunaannya, dasar hukum, hingga jenis-jenisnya.

requestDemo
starsKey Takeaways
  • Angka Pengenal Impor (API) adalah identitas resmi yang wajib dimiliki setiap importir untuk kelancaran proses bea cukai dan pengawasan pemerintah, menghindari kendala logistik.
  • API sangat penting dalam proses impor karena menjadi syarat utama, mencegah penyalahgunaan izin, membangun reputasi perusahaan, serta meminimalkan risiko legal dan administratif.
  • Terdapat dua jenis API utama: API Umum untuk impor barang yang akan dijual kembali dan API Produsen yang diperuntukkan bagi perusahaan pengimpor bahan baku produksi.
  • Software logistik ScaleOcean hadir sebagai solusi terintegrasi, membantu Anda mengelola, melacak, dan memastikan semua dokumen impor termasuk API sesuai standar, memperlancar seluruh proses pengiriman.

Coba Demo Gratis

1. Apa itu Angka Pengenal Impor?

Angka pengenal impor adalah identitas yang harus dimiliki setiap importir untuk melakukan kegiatan impor barang. API memiliki fungsi utama sebagai alat identifikasi remi yang akan memudahkan pengiriman barang logistik Anda dalam proses bea cukai dan pengawasan oleh otoritas terkait.

Tanpa API, barang bisa tertahan di pelabuhan, dan Anda sebagai freight forwarder harus menghadapi kendala selama mengelola proses pengiriman. Jadi, nomor ini harus dimiliki oleh klien Anda yang bertindak sebagai importir. Dengan mengetahui status API klien, Anda juga perlu memastikan semua dokumen persyaratan ekspor impor terkait telah lengkap untuk mendukung proses pengiriman barang yang efektif dan sesuai tujuan impor.

API juga berfungsi sebagai alat pengawasan pemerintah untuk memastikan hanya perusahaan yang sah dan memenuhi syarat yang bisa melakukan impor. Terdapat dua jenis API yang perlu Anda ketahui: yaitu API umum yang digunakan oleh perusahaan yang mengimpor barang untuk dijual kembali, dan API produsen untuk perusahaan yang mengimpor bahan baku.

2. Mengapa API Penting dalam Proses Impor?

Angka Pengenal Impor (API) merupakan syarat utama bagi perusahaan logistik di Indonesia yang ingin mendatangkan barang dari luar negeri. Untuk itu, adanya API membuat pemerintah bagi memantau dan mengatur apa saja yang masuk ke Indonesia. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan izin impor, dan memastikan proses ini dijalankan sesuai dengan peraturan bea cukai yang berlaku.

API yang valid tidak hanya memastikan kelancaran proses impor tetapi juga membantu membangun reputasi perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan logistik seperti freight forwarder, mengetahui nomor ini diperlukan untuk memastikan status validitas klien yang secara langsung mempengaruhi kelancaran operasional pengiriman barang.

Selain itu, API juga diperlukan untuk meminimalisir risiko legal dan administratif yang dapat terjadi jika saja prosedur impor tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum.

3. Apa Saja Jenis Angka Pengenal Impor?

Seperti yang disinggung di atas bahwa API dibagi menjadi dua jenis sesuai dengan tujuan dilaksanakannya impor. Perusahaan logistik harus paham betul perbedaan keduanya sehingga mampu memastikan proses pengiriman barang sesuai dengan regulasi yang berlaku.

a. Angka Pengenal Impor Umum

API-U adalah nomor identitas yang diberikan kepada perusahaan yang mengimpor barang untuk dijual kembali di pasar domestik. Tidak ada batasan jenis barang logistik dalam ketentuan ini, selama barang-barang tersebut sesuai dengan aktivitas bisnis yang tertera dalam izin usaha perusahaan. Umumnya API-U digunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau industri distribusi yang menjual kembali barang tersebut kepada konsumen atau pengecer.

b. Angka Pengenal Impor Produsen

Berikutnya ada API-P yaitu izin yang khusus diberikan kepada perusahaan yang memerlukan barang impor sebagai bahan baku atau komponen dalam proses produksi. Nomor identitas impor ini juga membantu menjaga agar barang yang dikirim sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan produksi, sekaligus memastikan prosesnya sesuai terhadap regulasi impor yang berlaku.

4. Apa Dasar Hukum dan Peraturan Angka Pengenal Impor?

Angka Pengenal Impor (API) adalah jenis izin usaha impor yang diatur dalam berbagai perundang-undangan di Indonesia.

Salah satu dasar hukumnya adalah Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 301A/KP/X/77, serta Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PP 5/2021). Peraturan ini menekankan pentingnya API yang sah dan valid, dengan mempertimbangkan tingkat risiko dari kegiatan impor itu sendiri.

Selain itu, API juga diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 199 Tahun 2019 tentang Ketentuan Kepabeanan, Cukai dan Pajak Atas Impor Barang Kiriman, yang memuat detail regulasi impor. Kemudian, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2021 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor (Permendag 20/21) juga sangat relevan.

Permendag ini secara spesifik menetapkan syarat dan prosedur untuk mendapatkan API, serta mengatur jenis-jenis API yang dapat dimiliki oleh perusahaan. Memahami dasar hukum ini penting untuk memastikan semua proses impor berjalan lancar dan sesuai ketentuan.

5. Bagaimana Cara Daftar dan Cek Angka Pengenal Impor?

Cek validitas angka pengenal impor adalah langkah penting bagi perusahaan logistik untuk memastikan klien yang bekerja sama dapat dipercaya dan memang memiliki izin dalam melaksanakan pengiriman barang dari luar negeri.

Anda bisa melakukannya secara online melalui situs OSS dan melakukan login menggunakan akun yang telah terdaftar. Jika belum memiliki akun, perusahaan harus mendaftar terlebih dahulu dengan memasukkan data perusahaan yang valid.

Setelah berhasil login, langkah selanjutnya adalah mengakses menu “Perizinan Berusaha” di halaman utama OSS. Di sini, Anda dapat menemukan berbagai pilihan terkait perizinan yang telah dikeluarkan, termasuk API.

Pilih opsi “Cek Status Perizinan” atau serupa, yang akan mengarahkan Anda ke halaman untuk cek angka pengenal impor. Pada halaman ini, masukkan data yang relevan, seperti nomor API, nama perusahaan, atau informasi lainnya yang diminta untuk memverifikasi status izin impor.

Sistem OSS akan menampilkan hasil pencarian yang mencakup informasi terkait status API, seperti apakah API tersebut masih berlaku, kapan masa berlakunya, dan jenis API yang dimiliki (API-U atau API-P).

Informasi ini sangat penting bagi perusahaan logistik terutama freight forwarder untuk memastikan bahwa API yang digunakan sesuai dengan peraturan dan dapat digunakan untuk kegiatan impor.

Jika API yang dicek tidak ditemukan atau menunjukkan status tidak valid, perusahaan harus segera menghubungi pihak berwenang atau melakukan pembaruan izin sesuai prosedur yang berlaku.

Dengan memastikan validitas perizinan ini, perusahaan dapat menghindari adanya masalah hukum dan administratif yang dapat menghambat proses impor. Oleh karena itu, lakukan cek angka pengenal impor secara berkala melalui OSS.go.id untuk menjaga kepatuhan terhadap regulasi impor di Indonesia.

6. Kesimpulan

Angka Pengenal Impor (API) adalah identitas wajib bagi setiap importir, berfungsi sebagai alat identifikasi resmi untuk kelancaran proses bea cukai dan pengawasan pemerintah. Tanpa API, kegiatan impor dapat terhambat, bahkan berpotensi menimbulkan masalah legal dan administratif bagi bisnis logistik.

API terbagi dua jenis: API Umum untuk impor barang dagangan dan API Produsen untuk bahan baku produksi, keduanya diatur ketat oleh berbagai peraturan perundang-undangan demi memastikan kepatuhan.

Memiliki API yang valid sangat penting untuk reputasi perusahaan dan kelancaran operasional pengiriman barang. Ini juga membantu pemerintah memantau serta mengatur arus barang masuk, mencegah penyalahgunaan izin, dan memastikan semua sesuai peraturan bea cukai.

Oleh karena itu, pengecekan validitas API secara berkala melalui sistem OSS menjadi langkah krusial. Untuk mempermudah pengelolaan dokumen impor dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi, pertimbangkan untuk menggunakan software logistik ScaleOcean.

Solusi ini dapat membantu Anda memantau status API klien serta memastikan kelengkapan persyaratan ekspor-impor, sehingga proses pengiriman barang menjadi lebih efektif dan efisien. Jangan ragu mencoba demo gratisnya untuk merasakan manfaatnya secara langsung.

FAQ:

1. Apa itu API pada impor?

Angka Pengenal Importir Umum (API-U) adalah izin impor yang diberikan kepada pelaku usaha yang terlibat dalam kegiatan perdagangan internasional, memungkinkan mereka untuk melakukan impor barang

2. Apakah NIB sama dengan API?

Perlu diketahui, NIB tidak langsung berlaku sebagai API. Perusahaan harus mengurus API secara terpisah saat mengisi data NIB melalui sistem OSS untuk memperoleh izin impor resmi.

3. Dimana mengurus angka pengenal impor?

Registrasi sebagai importir dapat dilakukan melalui sistem online di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atau dengan mengunjungi kantor DJBC terdekat untuk pengajuan API.

4. Bagaimana jika importir tidak memiliki API?

Tanpa API, perusahaan importir tidak diizinkan untuk mengimpor beberapa jenis barang, karena API adalah syarat utama untuk melakukan kegiatan impor secara legal.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap