Dalam operasional gudang, stock adjustment menjadi langkah krusial untuk menjaga akurasi inventaris. Banyak perusahaan menghadapi ketidaksesuaian antara catatan sistem dan stok fisik, yang dapat mengganggu pengambilan keputusan.
Dengan melakukan penyesuaian stok secara terstruktur, manajemen dapat memastikan data selalu mencerminkan kondisi nyata.
Artikel ini akan membahas pengertian, manfaat, perbedaan dengan stock opname, serta strategi mengoptimalkan proses stock adjustment.
- Stock adjustment adalah langkah pertama untuk memastikan data inventaris selalu sinkron dengan kondisi fisik di gudang.
- Perbedaan dasar antara penyesuaian stok dan penghitungan fisik membantu perusahaan menerapkan prosedur yang tepat untuk setiap kebutuhan.
- Penerapan stock adjustment yang tepat sangat penting karena berdampak langsung pada akurasi laporan keuangan, efisiensi operasional, dan kepuasan pelanggan.
- Langkah – langkah penyesuaian stok yang sistematis, mulai dari verifikasi penyebab hingga evaluasi, adalah kunci untuk mencegah selisih di masa depan.
- Software inventory ScaleOcean memungkinkan proses penyesuaian stok yang rumit diotomatisasi, sehingga meningkatkan akurasi dan efisiensi.
Apa Itu Stock Adjustment?
Stock adjustment atau penyesuaian stok adalah proses manual yang menyesuaikan jumlah tercatat barang agar sesuai dengan stok fisik di gudang. Proses ini dilakukan secara aktif saat ditemukan selisih, sehingga data inventaris tetap akurat dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan seerta untuk menghindari adanya stok usang.
Selain itu, setiap penyesuaian harus memiliki alasan jelas, seperti kerusakan, kehilangan, penggunaan internal, kesalahan pencatatan, atau penerimaan stok baru. Dengan prosedur terdokumentasi, perusahaan dapat melacak penyebab selisih dan segera mengambil tindakan untuk mencegah ketidaksesuaian di masa depan.
Perbedaan Stock Adjustment vs Stock Opname
Perbedaan utama antara stock adjustment dan stock opname ada pada proses dan tujuannya. Stock adjustment dilakukan untuk mengoreksi catatan inventaris agar sesuai dengan kondisi nyata di gudang, misalnya karena kerusakan, kehilangan, atau salah catat. Dengan prosedur yang tepat, penyesuaian ini membantu mencegah masalah inventaris berulang.
Sebaliknya, stock opname adalah proses pemeriksaan fisik yang terjadwal. Tim gudang menghitung ulang seluruh persediaan untuk memastikan jumlah di sistem sesuai dengan stok nyata. Hasil perhitungan ini menjadi dasar menemukan selisih dan menjaga akurasi data inventaris.
Mengapa Stock Adjustment Penting untuk Bisnis Anda?

Melakukan stock adjustment secara rutin bukan sekadar tugas administratif, tetapi langkah strategis untuk menjaga akurasi inventaris. Proses ini membantu perusahaan mengambil keputusan tepat, merespons permintaan pasar dengan cepat, dan meminimalkan risiko kerugian, sekaligus memperkuat efisiensi operasional dan kesehatan finansial.
Berikut ini lima alasan utama yang menjelaskan mengapa stock adjustment menjadi prosedur penting bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnis:
1. Menjamin Akurasi Data Inventaris
Stock adjustment memastikan catatan inventaris selalu selaras dengan kondisi fisik di gudang. Dengan menyesuaikan stok secara rutin, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat, merencanakan persediaan secara efektif, dan mengurangi risiko kehabisan atau kelebihan stok.
Inventaris yang akurat juga memperlancar proses operasional, mulai dari penerimaan dan pengiriman barang hingga produksi, serta mencegah kerugian finansial akibat kesalahan pencatatan. Dengan prosedur terdokumentasi dan penyesuaian rutin, perusahaan dapat mendeteksi selisih lebih awal dan mencegah kesalahan yang sama terjadi di masa depan.
2. Mendukung Pengelolaan Persediaan yang Efisien
Manajemen persediaan yang efisien bertujuan menjaga keseimbangan antara ketersediaan produk dan biaya penyimpanan. Data akurat dari stock adjustment memungkinkan perusahaan melakukan peramalan permintaan lebih tepat, menentukan tingkat persediaan optimal, termasuk safety stock dan titik pemesanan ulang.
Proses ini juga mendukung metode penghitungan stok yang lebih modern dan efisien. Praktik rutin seperti cycle count membantu mendeteksi selisih lebih awal, sehingga penyesuaian dapat dilakukan parsial tanpa mengganggu operasional gudang. Efisiensi ini mengurangi biaya penyimpanan dan meminimalkan risiko kehabisan atau kelebihan stok.
3. Memastikan Laporan Keuangan Akurat
Persediaan barang merupakan salah satu aset lancar terbesar bagi perusahaan, terutama di sektor ritel, distribusi, dan manufaktur. Nilai persediaan tercatat langsung di neraca, sehingga jika jumlah stok dalam sistem tidak akurat, laporan aset bisa menyesatkan investor, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.
Stock adjustment memastikan setiap perubahan kuantitas stok baik karena penambahan, kerusakan, atau kehilangan tercermin dalam catatan akuntansi. Proses ini penting untuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dan laba kotor, sekaligus menjadi bagian integral dari stock audit keuangan dan kepatuhan terhadap standar akuntansi.
4. Menghindari Potensi Kerugian Finansial
Selisih stok yang tidak ditangani dapat menimbulkan kerugian finansial signifikan. Barang yang hilang karena pencurian, rusak, atau kedaluwarsa menjadi aset dengan nilai nol, dan tanpa stock adjustment, kerugian ini mungkin baru terdeteksi di akhir periode akuntansi.
Dengan melakukan penyesuaian stok secara rutin, perusahaan dapat segera mencatat kerugian tersebut. Laporan stock adjustment juga memungkinkan analisis pola, misalnya produk yang sering rusak atau area gudang yang rawan kehilangan, sehingga manajemen dapat mengambil tindakan preventif untuk mengurangi risiko di masa depan.
5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Akurasi inventaris berdampak langsung pada pengalaman pelanggan. Misalnya, pelanggan memesan produk yang tercatat tersedia, tetapi barang tersebut tidak ditemukan di gudang. Situasi ini tidak hanya mengecewakan, tetapi juga berpotensi merusak reputasi dan loyalitas pelanggan.
Stock adjustment memastikan informasi ketersediaan produk di platform e-commerce atau dari tim penjualan selalu akurat. Proses ini mencegah terjadinya out of stock setelah pesanan dibuat, sehingga perusahaan dapat menepati janjinya dan meningkatkan kepercayaan serta kepuasan pelanggan.
Baca juga: Mengenal Inventory Control, Tugas, Fungsi, dan Metodenya
Kapan Bisnis Perlu Melakukan Stock Adjustment?
Stock adjustment bukan dilakukan sembarangan, melainkan dipicu oleh temuan atau kejadian tertentu dalam operasional sehari-hari. Menentukan momen yang tepat penting agar data inventaris tetap akurat, karena penundaan dapat memperburuk masalah dan menyulitkan pelacakan penyebabnya.
Oleh karena itu, setiap bisnis perlu menetapkan SOP yang jelas mengenai kapan penyesuaian stok dilakukan, sebagai pengantar untuk beberapa situasi umum yang biasanya memicu stock adjustment:
1. Selisih Antara Data Sistem dan Stok Fisik (Stock Discrepancy)
Pemicu paling umum untuk stock adjustment muncul selama penghitungan stok, baik melalui stock opname tahunan maupun cycle count harian. Saat ditemukan perbedaan antara jumlah barang tercatat dan jumlah fisik, penyesuaian harus segera dilakukan agar data inventaris tetap akurat.
Diskrepansi bisa berupa kelebihan (overage) atau kekurangan (shortage) stok. Apapun jenisnya, penyesuaian wajib dilakukan untuk memastikan sistem mencerminkan kondisi gudang yang sebenarnya, karena mengabaikan selisih kecil secara terus-menerus dapat menyebabkan akumulasi kesalahan data yang signifikan.
2. Kesalahan Pencatatan (Administrative Errors)
Human error dalam administrasi sering menjadi penyebab stock adjustment. Kesalahan ini bisa muncul saat penerimaan barang, pengiriman, atau pemindaian kode batang, sehingga menimbulkan ketidaksesuaian antara catatan sistem dan kondisi fisik.
Misalnya, staf gudang menerima 100 unit produk tetapi secara tidak sengaja memasukkan 1.000 unit ke sistem. Jika tidak segera dikoreksi melalui stock adjustment, data inventaris akan menyesatkan. Audit proses dan pelatihan staf secara rutin penting untuk meminimalkan risiko kesalahan ini.
3. Kondisi Barang (Rusak, Kedaluwarsa, Hilang)
Tidak semua barang di gudang layak dijual. Produk bisa rusak, kadaluwarsa, atau hilang, dan meskipun masih ada secara fisik, barang tersebut harus dikeluarkan dari catatan inventaris yang tersedia untuk dijual (available-for-sale inventory).
Stock adjustment digunakan untuk mengubah status atau mengurangi kuantitas barang ini dalam sistem. Misalnya, 10 unit produk rusak disesuaikan menjadi nol atau dipindahkan ke lokasi virtual ‘karantina’. Pencatatan ini penting untuk menghitung kerugian secara akurat dan membersihkan inventaris dari produk yang tidak bernilai jual.
4. Kehilangan Curah (Shrinkage)
Shrinkage merujuk pada kehilangan inventaris akibat pencurian karyawan, pengutilan pelanggan, penipuan pemasok, atau kerusakan yang tidak tercatat. Kehilangan ini sering baru terdeteksi saat penghitungan stok fisik, dan ketika terjadi, stock adjustment menjadi satu-satunya cara untuk menyesuaikan catatan sistem.
Melakukan penyesuaian akibat shrinkage membantu perusahaan memahami tingkat kehilangan yang dialami. Data ini berguna bagi tim keamanan dan manajemen untuk mengevaluasi langkah pencegahan, serta menganalisis tren dan area yang membutuhkan perhatian lebih.
5. Proses Retur dari Pelanggan
Ketika pelanggan mengembalikan produk, barang harus melalui inspeksi untuk menilai kondisinya. Beberapa barang bisa langsung dijual kembali, sementara yang lain perlu diperbaiki, dikemas ulang, atau dibuang. Setiap skenario memerlukan stock adjustment yang sesuai.
Misalnya, produk retur dalam kondisi sempurna akan dikembalikan ke inventaris yang dapat dijual, sedangkan produk rusak disesuaikan ke kategori ‘stok rusak’. Proses ini memastikan setiap barang tercatat dengan status benar dan tidak otomatis dianggap layak jual.
Langkah-langkah Proses Stock Adjustment

Proses stock adjustment harus dijalankan sistematis dan terdokumentasi, bukan sekadar mengubah angka. Dengan prosedur terstruktur, setiap penyesuaian dapat dipertanggungjawabkan dan risiko manipulasi data diminimalkan.
Berikut empat langkah kunci untuk memastikan akurasi, transparansi, dan akuntabilitas stock adjustment:
1. Identifikasi dan Verifikasi Penyebab Selisih
Langkah pertama setelah menemukan selisih adalah tidak langsung melakukan penyesuaian, tetapi menyelidiki akar penyebabnya. Apakah selisih muncul akibat kesalahan pengiriman, penerimaan, pencatatan, atau kehilangan? Verifikasi ini penting agar masalah yang sama tidak terulang.
Tim gudang harus melakukan pengecekan ulang, seperti menghitung kembali area penyimpanan, memeriksa riwayat transaksi, dan meninjau dokumen pengiriman atau penerimaan. Investigasi ini memastikan selisih nyata dan bukan akibat kesalahan hitung awal, sebelum melanjutkan ke tahap penyesuaian.
2. Lakukan Penyesuaian Kuantitas pada Sistem
Setelah penyebab selisih diverifikasi, langkah berikutnya adalah melakukan penyesuaian stok pada sistem inventaris. Penyesuaian dilakukan oleh personel berwenang, seperti manajer gudang atau admin, dengan mencatat detail penting seperti SKU, lokasi, kuantitas sebelum dan sesudah, serta alasan penyesuaian.
Sistem yang baik mencatat siapa yang melakukan penyesuaian dan kapan, sehingga tercipta jejak audit yang jelas. Proses ini menyinkronkan data sistem dengan stok fisik secara resmi, sekaligus mencegah kesalahan baru.
3. Buat Laporan Penyesuaian Stok (Adjustment Report)
Setiap stock adjustment harus didokumentasikan dalam sebuah laporan formal. Laporan ini berfungsi sebagai bukti resmi atas perubahan yang telah dilakukan dan menjadi dasar untuk analisis lebih lanjut. Di banyak perusahaan, dokumen ini dikenal sebagai berita acara selisih stok barang, yang ditandatangani oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab.
Laporan penyesuaian harus merangkum semua informasi penting, termasuk tanggal, detail produk, jenis selisih (kurang atau lebih), penyebab yang teridentifikasi, dan nilai finansial dari stok yang disesuaikan. Dokumentasi ini sangat krusial untuk keperluan audit internal maupun eksternal. Laporan ini juga menjadi sumber data yang berharga untuk evaluasi kinerja manajemen inventaris.
4. Evaluasi dan Tentukan Tindakan Pencegahan
Langkah terakhir dan paling strategis adalah mengevaluasi laporan stock adjustment secara berkala untuk mengidentifikasi tren atau pola masalah yang berulang. Misalnya, apakah ada produk tertentu yang sering mengalami selisih atau area gudang yang rawan kehilangan? Evaluasi ini menjadikan stock adjustment alat proaktif, bukan sekadar reaktif.
Berdasarkan temuan, manajemen dapat menerapkan tindakan pencegahan, seperti memperbaiki tata letak gudang, meningkatkan keamanan, melatih ulang staf, atau mengadopsi teknologi baru seperti pemindaian barcode canggih. Dengan demikian, siklus perbaikan berkelanjutan tercipta, mengurangi frekuensi dan besaran selisih stok di masa depan.
Tipe-tipe Stock Adjustment yang Umum Terjadi
Stock adjustment dapat diklasifikasikan ke beberapa tipe berdasarkan penyebabnya, dan memahami tipe-tipe ini membantu perusahaan menganalisis data penyesuaian serta menerapkan solusi yang lebih spesifik.
Setiap tipe mencerminkan skenario operasional berbeda di gudang atau rantai pasok, sehingga manajemen lebih mudah melacak area yang paling menimbulkan masalah. Berikut empat tipe stock adjustment yang paling umum terjadi dalam operasional bisnis.
1. Penyesuaian Karena Kerusakan atau Kedaluwarsa
Jenis penyesuaian ini dilakukan ketika barang di gudang tidak layak untuk dijual karena kondisi fisiknya. Ini bisa terjadi karena produk rusak selama proses penanganan, penyimpanan yang tidak tepat, atau telah melewati tanggal kedaluwarsanya. Barang-barang ini harus dihapus dari inventaris yang tersedia untuk dijual.
Proses ini sering disebut sebagai write-off, di mana nilai aset dari barang tersebut dihapuskan dari pembukuan. Penyesuaian ini penting untuk mencegah pengiriman produk cacat kepada pelanggan dan untuk membersihkan ruang gudang dari dead stock. Dokumentasi yang tepat memastikan bahwa kerugian akibat kerusakan dapat dicatat secara akurat.
2. Penyesuaian Karena Kehilangan atau Pencurian
Penyesuaian ini dilakukan untuk mencatat inventaris yang hilang akibat faktor yang tidak pasti, yang secara umum disebut shrinkage. Hal ini meliputi pencurian internal, pengutilan, hingga kesalahan administrasi yang tidak terlacak, dan biasanya bersifat negatif, mengurangi jumlah stok di sistem.
Karena penyebabnya sering tidak jelas, tipe penyesuaian ini memerlukan pengawasan ketat. Tingkat shrinkage tinggi bisa menandakan masalah keamanan atau kontrol internal, dan analisis data dari penyesuaian ini membantu perusahaan mengidentifikasi kerentanan serta mengambil langkah perbaikan.
3. Penyesuaian Karena Kesalahan Pengiriman atau Penerimaan
Kesalahan dapat terjadi pada dua titik krusial dalam rantai pasok saat menerima barang dari pemasok dan saat mengirim ke pelanggan. Pemasok mungkin mengirim lebih atau kurang dari yang dipesan, atau tim pengiriman salah mengambil produk. Setiap kesalahan ini harus dikoreksi melalui stock adjustment.
Jika pemasok mengirim lebih banyak dari pesanan, penyesuaian positif menambahkan kelebihan ke sistem. Sebaliknya, salah kirim ke pelanggan memerlukan penyesuaian negatif. Akurasi di titik penerimaan dan pengiriman sangat penting untuk meminimalkan kebutuhan penyesuaian tipe ini.
4. Penyesuaian untuk Kebutuhan Produksi atau Perubahan Paket
Jenis penyesuaian ini bersifat transformatif dan umum di lingkungan manufaktur atau pengemasan, terjadi ketika status atau bentuk inventaris diubah. Misalnya, bahan baku diambil dari stok untuk proses produksi, sehingga stok bahan baku berkurang dan stok barang jadi bertambah, mencerminkan konversi nilai.
Contoh lain adalah membongkar karton besar berisi 12 unit produk untuk dijual eceran. Stok SKU karton berkurang satu, sementara stok SKU unit bertambah 12, sehingga visibilitas inventaris di semua level unit tetap akurat.
Optimalkan Proses Stock Adjustment dengan Software Inventory ScaleOcean
Melakukan stock adjustment secara manual sering kali lambat, rawan kesalahan, dan kurang transparan, terutama saat harus melacak pergerakan barang dan selisih stok di berbagai lokasi. Di sinilah teknologi modern menjadi solusi praktis. Software inventory ScaleOcean hadir untuk mengotomatiskan dan menyederhanakan seluruh alur kerja stock adjustment secara real-time dan akurat.
Dengan software inventory ScaleOcean, perusahaan dapat mencatat pergerakan barang mulai dari penerimaan hingga pengiriman tanpa proses manual berulang. Setiap penyesuaian stok tercatat lengkap dengan alasan dan bukti pendukung, sehingga data inventaris selalu akurat dan siap dianalisis.
Beberapa fitur unggulan software inventory ScaleOcean antara lain:
- Stock Adjustment: Menyesuaikan stok secara otomatis untuk menjaga akurasi data inventaris dan mengatasi kesalahan pencatatan.
- Inventory Tracking: Melacak lokasi dan status barang secara real-time, memastikan setiap pergerakan tercatat akurat.
- Barcode Management: Mempermudah pelacakan barang dengan barcode, mengurangi kesalahan manual dan mempercepat pencatatan.
- Stock Opname: Memudahkan audit stok dengan mencocokkan data fisik dan sistem untuk mengurangi kesalahan.
- Low-Stock Notification: Memberikan peringatan otomatis ketika stok mencapai level minimum, mencegah kehabisan stok.
Dengan dukungan software inventory ScaleOcean, proses stock adjustment menjadi cepat, akurat, dan terdokumentasi dengan baik. Perusahaan dapat fokus pada pengambilan keputusan strategis sambil meminimalkan risiko selisih stok.
Kesimpulan
Stock adjustment menjaga akurasi inventaris, efisiensi operasional, dan kesehatan finansial perusahaan. Proses ini menyesuaikan stok secara rutin, membantu memahami dinamika persediaan, mengidentifikasi kelemahan operasional, dan melindungi aset bisnis.
Ketika proses manual tidak lagi cukup, software inventory ScaleOcean menyederhanakan stock adjustment dengan pelacakan real-time, kontrol akses ketat, dan laporan analitik. Anda bisa meminimalkan selisih stok, meningkatkan akurasi data, dan fokus pada keputusan strategis. Coba demo gratis sekarang untuk merasakan kemudahan pengelolaan inventaris.
FAQ:
Apa perbedaan stock transfer dan stock adjustment?
Stock transfer adalah pemindahan fisik barang antar gudang atau toko, sedangkan stock adjustment adalah koreksi catatan inventaris agar sesuai dengan jumlah fisik sesungguhnya.
Apa itu stock adjustment dalam POS?
Fungsi Stock Adjustment memungkinkan pengguna mengubah jumlah stok barang sekaligus mencatat alasan penyesuaiannya.
Apa itu formulir stock adjustment?
Formulir ini digunakan untuk mencatat dan mengotorisasi penyesuaian jumlah stok akibat kerusakan, kehilangan, pencurian, atau kesalahan administrasi.



