Sebuah perusahaan, terutama yang berskala besar, selalu memiliki banyak jumlah peralatan. Hal ini tidak terbatas pada industri apapun, melainkan merupakan suatu hak yang umum, baik dalam industri manufaktur, konstruksi, an lain sebagainya. Maka dari itu, bisnis cenderung menerapkan strategi untuk menjaga kondisi alat-alat tersebut. Salah satu strategi tersebut adalah preventive maintenance.
Arti preventive maintenance adalah sebuah cara merawat perlengkapan secara rutin. Hal ini lebih efisien dibandingkan dengan perbaikan ketika alat telah rusak karena dapat meningkatkan siklus hidup peralatan, serta juga menurunkan biaya. Simak lebih lanjut artikel ini untuk mengetahui lebih tentang strategi tersebut dan contoh preventive maintenance!


- Preventive maintenance adalah sebuah strategi proaktif yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada alat.
- Strategi tersebut dapat meliputi aktivitas seperti pemeriksaan rutin, pelumasan, pembersihan, penggantian komponen berkala, kalibrasi, perawatan sistem kompleks, pencatatan jadwal.
- Tujuan dilakukannya preventive maintenance adalah untuk mencegah munculnya kerusakan, mengurangi downtime dan biaya, meningkatkan keamanan, kinerja perlengkapan konsisten.
- Software ERP ScaleOcean merupakan alat terbaik yang dapat diimplementasi untuk mengoptimalkan proses perawatan alat secara preventif.
1. Pengertian Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah tindakan proaktif yang dilakukan secara terjadwal untuk menjaga tingkat efektivitas alat sebelum munculnya permasalahan atau kerusakan kritis. Hal tersebut cenderung meliputi tindakan tindakan seperti penggantian oli, pelumasan, kalibrasi alat ukur, dst.
Sesuai dengan namanya, strategi berikut berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan, yakni proaktif dan dilakukan sebelum terjadinya kerusakan. Strategi itu juga termasuk ke dalam aktivitas MRO. Berbolak-balik dengan corrective maintenance yang hanya melakukan perawatan ketika suatu barang telah rusak atau tidak berfungsi lagi. Hal tersebut juga dapat membantu dalam mewujudkan total productive maintenance yang efektif.
2. Aktivitas yang Termasuk dalam Preventive Maintenance
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, terdapat beberapa kegiatan yang terlibat dalam strategi perawatan preventif tersebut. Yakni, beberapa contoh aktivitas tersebut adalah:
- Pemeriksaan Rutin: Melakukan pemantauan kondisi setiap alat untuk memastikan apakah diperlukannya perawatan.
- Pelumasan: Memastikan bahwa setiap komponen alat dapat bergerak dengan lancar.
- Pembersihan: Membersihkan debu atau kotoran lain yang berada pada perlengkapan.
- Penggantian Komponen berkala: Mengganti komponen alat seperti oli, filter udara, dan lain sebagainya.
- Kalibrasi: Menjaga akurasi alat ukur dan sensor.
- Perawatan sistem kompleks: Menjaga HVAC, sistem listrik dan software yang diperlukan untuk menjalankan operasi.
- Pencatatan jadwal: Melakukan pencatatan jelas tentang jadwal perawatan dan hasil dari masing-masing proses perawatan tersebut.
3. Jenis dan Pendekatan Preventive Maintenance
Preventive maintenance juga memiliki beberapa jenis yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, serta juga spesifikasi peralatan. Salah satu dari jenis tersebut adalah time based maintenance. Jenis berikut melakukan proses perawatan sesuai dengan tenggat waktu yang sudah ditetapkan terlebih dahulu, yakni dapat berupa beberapa bulan, bahkan tahun.
Selain sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, terdapat juga jenis yang melakukan perawatan sesuai dengan penggunaan sebuah alat, yaitu usage based maintenance. Hal ini berarti apabila perlengkapan telah mencapai tingkat penggunaan yang telah ditetapkan, yakni cenderung dilihat melalui waktu operasi atau jumlah siklus alat, maka perawatan akan dilakukan.
Apabila sebuah alat telah mencapai suatu kondisi, walaupun masih berfungsi, maka akan dilakukan perawatan. Nama dari jenis ini adalah condition based maintenance. Untuk mengetahui kondisi alat secara real time, perusahaan cenderung menerapkan sensor seperti barcode dan rfid, kemudian mengintegrasikannya dengan asset management software.
Terdapat juga sebuah jenis yang memprediksi kapan diperlukannya perawatan pada masing-masing perlengkapan, yakni jenis tersebut bernama predictive maintenance. Jenis berikut menggunakan data kondisi alat real time dan juga data penggunaan alat pada periode-periode sebelumnya, dan kemudian menggabungkannya dengan teknologi seperti artificial intelligence (AI) untuk menyusun sebuah jadwal maintenance yang optimal.
Prescriptive maintenance adalah level lanjutan dari predictive maintenance, di mana selain memprediksi kegagalan, sistem memberikan rekomendasi tindakan otomatis yang dapat diambil untuk mencegah kerusakan. Pendekatan ini melibatkan analisis mendalam dan penggunaan sistem yang lebih canggih seperti software manufaktur terbaik Indonesia untuk memberikan solusi yang lebih tepat dan efektif.
4. Tujuan dan Manfaat Preventive Maintenance
Dengan melakukan perawatan secara rutin pada segala peralatan bisnis, maka perusahaan dapat memastikan bahwa operasinya akan terus berjalan dan tidak mengalami hambatan. Hal ini dikarenakan kemampuan preventive maintenance untuk mencegah munculnya kerusakan mendadak, sehingga sangat penting dalam proses-proses industri seperti manajemen produksi.
Tidak hanya itu, strategi tersebut juga dapat memaksimalkan siklus hidup perlengkapan, sehingga tidak memerlukan penggantian total berulang. Preventive maintenance dapat mengurangi downtime dan biaya yang diperlukan untuk perawatan dibandingkan dengan sebuah strategi perawatan yang reaktif. Walaupun begitu, hal tersebut dapat merupakan kelemahan karena diperlukannya waktu untuk maintenance, serta pembayaran di muka terlebih dahulu.
Karena peralatan akan lebih jarang mengalami kerusakan atau kendala, maka hal tersebut dapat menjamin tingkat keamanan yang lebih tinggi bagi karyawan. Kinerja alat juga tidak akan mengalami penurunan signifikan dari waktu ke waktu dikarenakan adanya penerapan strategi rutin yang mengoptimalkan kondisi perlengkapan.
5. Contoh Preventive Maintenance
Untuk memberikan sebuah gambaran lebih jelas mengenai penerapan preventive maintenance pada kehidupan nyata, maka artikel berikut akan menyertakan beberapa contoh realistis. Berikut adalah contoh form preventive maintenance:
- Mengganti oli mesin kendaraan setiap 5.000 km.
- Membersihkan filter AC gedung setiap 3 bulan.
- Pemeriksaan kabel dan stop kontak listrik di fasilitas produksi.
- Pelumasan mesin konveyor mingguan.
- Kalibrasi alat laboratorium dan kontrol kualitas bulanan.
- Update jadwal maintenance pada sistem digital agar tidak terlewat.
6. Perbedaan Preventive Vs Corrective Maintenance
Telah dinyatakan sebelumnya bahwa preventive maintenance merupakan sebuah strategi yang proaktif, sedangkan corrective maintenance merupakan sebuah strategi yang reaktif. Hal ini berarti perawatan juga dilakukan pada tahap berbeda, yakni perawatan secara rutin dibandingkan dengan perawatan pada saat terjadinya kerusakan pada alat.
Walaupun strategi preventif membutuhkan pembayaran berulang kali, biaya yang dikeluarkan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan perawatan penuh atau pembelian ulang sebuah alat. Dan karena adanya perawatan rutin yang terus menerus mengoptimalkan kondisi perlengkapan, maka alat tersebut akan bertahan lebih lama, serta juga menurunkan tingkat downtime yang berkemungkinan muncul akibat kerusakan.
Berikut adalah rincian perbedaan preventive maintenance dan corrective maintenance:
Preventive Maintenance | Corrective Maintenance |
---|---|
|
|
7. Strategi Efektif Menjalankan Preventive Maintenance
Strategi yang efektif dimulai dengan mengidentifikasi aset-aset kritikal dan menyusun daftar periksa pemeliharaan untuk memastikan bahwa semua komponen penting terawat dengan baik. Selanjutnya, perlu disusun jadwal pemeliharaan yang didasarkan pada jenis dan tingkat risiko peralatan, agar peralatan yang bersifat kritikal memperoleh perhatian yang lebih intensif.
Selanjutnya, hendaknya dokumentasi pemeliharaan dilaksanakan secara konsisten guna memantau tren dan hasil pekerjaan. Melibatkan tim teknis dalam kegiatan inspeksi serta analisis data kondisi peralatan sangatlah penting untuk mendeteksi permasalahan lebih awal dan mencegah terjadinya kerusakan yang signifikan.
Terakhir, manfaatkan sistem manajemen pemeliharaan, seperti ERP atau CMMS, untuk mengatur jadwal pemeliharaan, mencatat aktivitas, dan memberikan pengingat otomatis. Dengan menggunakan sistem ini, proses pemeliharaan dapat dilakukan dengan lebih terorganisir, efisien, dan mudah dipantau, sehingga meningkatkan efektivitas keseluruhan dalam menjalankan pemeliharaan preventif.
8. Implementasi Software ERP ScaleOcean untuk Mengoptimalkan Preventive Maintenance
Meskipun begitu, proses perawatan alat merupakan suatu hal yang sulit dilakukan dengan optimal dikarenakan banyak jumlah faktor yang terlibat. Hal ini berlaku pada strategi perawatan apapun, baik itu preventive maintenance atau corrective maintenance. Maka dari itu, diperlukan sebuah alat yang dapat membantu mengelola segala data dan informasi yang diperlukan dalam implementasi rencana perawatan perlengkapan.
Alat tersebut adalah sistem ERP. Namun penyedia sistem tersebut beragam, sehingga harus diketahui vendor yang paling handal. Software ERP ScaleOcean adalah pilihan terbaik yang dapat diterapkan. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk integrasi dengan sistem atau modul lain di perusahaan seperti sistem inventaris yang bersifat krusial dalam mengetahui kondisi alat-alat yang dimiliki bisnis.
Selain itu, sistem ERP ScaleOcean telah disusun untuk mengotomasi segala operasi perusahaan. Software tersebut juga dibangun dari praktik industri terbaik, sehingga dapat melakukan manajemen operasional, sumber daya, dan lain sebagainya dengan efisien.
Segala keunggulan di atas dapat diuji coba terlebih dahulu melalui demo gratis yang ditawarkan. Terdapat juga beberapa fitur pada software berikut yang dapat membantu dalam mengoptimalkan preventive maintenance, yakni adalah:
- Automasi Proses Bisnis: Mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses kerja antar departemen, mulai dari tahap pembelian hingga pengelolaan keuangan.
- Pelaporan Real-Time: Menyediakan laporan serta analisis data yang dapat diakses kapan saja guna mendukung pengambilan keputusan strategis.
- Manajemen Persediaan dan Produksi: Mengelola siklus inventaris dan produksi dengan cara yang lebih efisien.
- Integrasi dengan Modul Lain: Dapat diintegrasikan dengan berbagai modul bisnis, seperti sumber daya manusia, keuangan, dan logistik, sehingga memungkinkan arus informasi yang lancar.
- Asset Management: Mengelola aset tetap perusahaan melibatkan beberapa aspek penting, seperti pelacakan, pemeliharaan, dan perhitungan depresiasi aset.
9. Kesimpulan
Demikian isi artikel berikut tentang preventive maintenance. Strategi tersebut diterapkan untuk memastikan bahwa segala perlengkapan yang diperlukan untuk menjalankan operasi bisnis masih dapat digunakan dan berada dalam kondisi optimal. Dengan adanya penerapan strategi perawatan preventif, perusahaan mendapatkan jaminan siklus hidup alat, serta juga menurunkan downtime dan biaya yang muncul.
Walaupun begitu, penerapan preventive maintenance cenderung tidak diimplementasi dengan efektif dikarenakan pengelolaan data yang tidak optimal. Implementasi software ERP ScaleOcean dapat menyelesaikan permasalahan tersebut karena mudah diintegrasi dengan segala sistem dan divisi perusahaan, sehingga data dapat diakses dengan mudah. Jadi, lakukanlah demo gratis Anda sekarang dan tingkatkan efisiensi perawatan bisnis Anda!
