RFID Vs Barcode: Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangannya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Pelacakan dan identifikasi barang dan bahan baku dalam pergudangan merupakan suatu proses yang harus berlangsung tanpa kendala. Apabila suatu proses tidak efisien, maka hasil yang muncul dari perhitungan ketersediaan barang di pergudangan tidak akan akurat.

Hal tersebut akan berdampak besar pada siklus logistik secara keseluruhan, dari proses pergudangan hingga tahap distribusi barang kepada pembeli. Maka dari itu, barang-barang di gudang seringkali didampingi dengan metode pelacakan, yakni seperti RFID warehouse dan Barcode warehosue.

Dengan adanya hal-hal tersebut, maka pemantauan ketersediaan barang dapat berlangsung dengan kompeten. Namun, kedua metode tersebut memiliki keunggulannya masing-masing. Simak lebih lanjut artikel ini untuk mencari metode apa yang cocok dengan proses manajemen warehouse bisnis Anda.

starsKey Takeaways
  • Kelebihan RFID adalah kemampuan melacak banyak barang sekaligus, kapasitas data besar, dan daya tahan tinggi, sementara kekurangannya adalah biaya mahal dan gangguan frekuensi.
  • Barcode unggul dalam kecepatan input data, akurasi, dan biaya yang terjangkau, namun memiliki kekurangan dalam penyimpanan data terbatas dan rentan terhadap kerusakan.
  • Pilihan antara RFID dan barcode harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan, karena setiap teknologi memiliki keunggulan yang berbeda dalam operasional gudang.
  • Software WMS ScaleOcean dapat membantu implementasi RFID dan kode batang dengan fitur barcode management, pelacakan stok real time, dan otomasi proses bisnis gudang.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu RFID?

Dalam manajemen gudang modern, efisiensi dan akurasi dalam pelacakan inventaris sangat penting. Dua teknologi inventaris yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah RFID dan barcode. Meskipun keduanya berfungsi untuk mengidentifikasi dan melacak barang, cara kerjanya berbeda dan memiliki keunggulan masing-masing.

Pertama mari kita pahami apa itu radio frequency identification atau RFID, RFID merupakan teknologi nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk mengidentifikasi barang tanpa kontak fisik. Dengan RFID, sinyal radio dapat membaca beberapa barang sekaligus, memanfaatkan tag RFID, pembaca, dan antena.

2. Apa itu Barcode?

Berikut adalah pengertian barcode.

Sementara itu, barcode adalah serangkaian kode yang menyimpan informasi tertentu dalam bentuk garis-garis hitam dan putih yang dapat dibaca menggunakan scanner. Berbeda dengan RFID, barcode hanya bisa membaca satu item per pemindaian dan membutuhkan visibilitas langsung dengan scanner.

Barcode ini sering dipertemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni di produk-produk yang ada di toko. Seperti fungsinya dalam pergudangan, toko-toko berikut juga menggunakan barcode untuk melacak jumlah penjualan produk. Sedangkan pembayaran cenderung dilakukan oleh pelanggan melalui QR code. QR code bersifat lebih unggul dibandingkan dengan barcode karena dapat menyimpan lebih banyak data.

Dari penjelasan diatas, perbedaan mencolok antara RFID vs barcode adalah RFID menggunakan gelombang radio, sedangkan barcode menggunakan sistem pemindaian optik. Selain itu, RFID memungkinkan pembacaan beberapa tag secara bersamaan pada jarak jauh, sementara barcode memerlukan pemindaian satu per satu dan harus terlihat oleh pemindai.

3. Perbedaan Utama RFID Vs Barcode

RFID merupakan sebuah teknologi yang relatif lebih muda bila dibandingkan dengan barcode, sehingga tentu saja terdapatnya perbedaan antara kedua metode ini. Hal ini dikarenakan, meskipun RFID termasuk unggul, barcode masih relatif sering digunakan untuk keperluan tertentu. Berikut adalah beberapa perbedaan utama RFID dan barcode:

a. Jarak Baca

Berbeda dengan RFID, kode batang cenderung hanya memungkinkan pembacaan manual dari jarak dekat. Sedangkan RFID, sesuai dengan jenisnya, memiliki cakupan scanning yang jauh lebih luas, yakni hingga beberapa meter.

b. Garis Pandang

Yang dimaksud dari garis pandang di sini adalah kemampuan masing-masing teknologi tersebut untuk membaca banyak jumlah barang secara efisien. Barcode memerlukan pandangan langsung untuk dibaca, sedangkan RFID dapat menembus banyak jumlah barang, sehingga dapat membaca masing-masing tag secara bersamaan.

c. Ukuran Penyimpanan

Barcode hanya dapat menyimpan informasi terbatas, seperti nomor atau kode produk. Sebaliknya, RFID memiliki kapasitas penyimpanan lebih besar dan dapat menyimpan data lebih kompleks, seperti riwayat pergerakan dan kondisi barang, memberikan fleksibilitas lebih dalam pelacakan dan manajemen inventaris.

d. Kecepatan Scanning

Dikarenakan kemampuannya untuk melakukan scanning banyak jumlah stok secara bersamaan, kecepatan RFID jauh lebih cepat dibandingkan dengan kode batang. Hal ini terutama nyata ketika Anda memfaktorkan bahwa pembacaan perlu dilakukan secara satu per satu bila barcode diterapkan, sehingga memakan bahwa jumlah waktu operasional.

e. Keamanan Data

Segala isi dalam tag RFID dapat dikustomisasi untuk hanya memungkinkan pembacaan oleh pihak tertentu, yakni keamanan data yang lebih tinggi. Sebaliknya, kode batang dapat dibaca dengan siapa saja yang mempunyai scanner, yang berarti data barang perusahaan dapat diakses dan diutak-atik oleh pihak tidak bertanggung jawab.

f. Durabilitas

Bila bagian sebelumnya membahas tentang keamanan digital, maka bagian ini membahas tentang keamanan fisik. Barcode biasanya dicetak di atas sebuah kertas atau permukaan barang, sehingga scanning akan sulit dilakukan apabila hal tersebut basah atau mengalami kerusakan. Tag RFID menggunakan teknologi chip untuk menyetor semua datanya.

g. Biaya Penerapan

Hal ini lah yang menjadi pertimbangan utama banyak pebisnis dalam memilih RFID vs barcode. Meskipun RFID dapat dinyatakan lebih unggul daripada kode batang, biaya penerapannya juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya, walaupun biayanya sudah turun pada belakangan tahun ini.

4. Kelebihan dan Kekurangan RFID

Berikut penjelasan lebih detail mengenai kelebihan dan kekurangan implementasi RFID dalam konteks pelacakan:

a. Kelebihan dari RFID

  • Jumlah yang dapat dilacak: RFID dapat melacak banyak jumlah sekaligus.
  • Kapasitas Data: Data yang dapat dipegang tag atau label lumayan besar, sehingga data-data lain mengenai produk dapat dilacak sekaligus.
  • Jarak pembacaan: Pelacakan melalui RFID dapat dilakukan dari jarak beberapa meter dari barang yang akan dilacak.
  • Penggunaan Kembali: Setiap data yang berada pada sebuah tag atau label dapat dihapus dan diganti dengan data baru sesuai dengan suatu barang dan digunakan kembali.
  • Tahan Lama: Setiap tag dan label memiliki masa pakai sampai 10 tahun.

b. Kekurangan dari RFID

  • Biaya Implementasi yang Mahal: Implementasi teknologi RFID cenderung lebih mahal, sehingga tidak cocok untuk perusahaan skala menengah ke bawah.
  • Gangguan Frekuensi: Karena RFID menggunakan sinyal radio untuk melakukan pelacakan dan pendataan, proses tersebut dapat diganggu jika adanya penggunaan frekuensi yang sama dari pihak lain.
  • Masalah Akses Data: Walaupun tag atau label sulit direplikasi, data suatu hal dapat diakses oleh siapapun yang memliki teknologi yang mendukung karena RFID tag atau label tidak memiliki sistem verifikasi, sedangkan terdapat data encryption pada barcode.
  • Teknologi yang Muda: Karena RFID baru diimplementasi beberapa waktu lalu, teknologinya cenderung belum dioptimasi secara matang.
Warehouse

5. Kelebihan dan Kekurangan Barcode

Berikut penjelasan lebih jelas mengenai kelebihan dan kekurangan dari implementasi barcode untuk pendataan barang:

a. Kelebihan dari Barcode

  • Kecepatan Proses Input Data: Salah satu contoh dari manfaat barcode gudang adalah Input data batang cenderung lebih cepat dalam konteks barcode vs QR code vs RFID.
  • Akurasi Pencatatan: Scanner kode batang memiliki tingkat kesalahan yang sangat rendah jika barcode yang dicetak ke barang tidak mengalami kerusakan.
  • Infrastruktur yang Sudah Ada: Perusahaan-perusahaan cenderung sudah memiliki infrastruktur yang mendukung penggunaan barcode pada gudangnya.
  • Memudahkan Pengendalian Kualitas: Walaupun data yang disimpan kode batang sedikit, hal ini ternyata dapat berupa keunggulan apabila isi data tersebut meliputi hal-hal penting dari barang, sehingga menjaga kualitas dengan efektif.
  • Mudah dioperasikan: Cara kerja barcode reader relatif mudah dilakukan dan cenderung tidak memerlukan pelatihan tambahan bagi karyawan.

b. Kekurangan dari Barcode

  • Penyimpanan yang Terbatas: Hanya dapat berisi data terbatas tentang produk.
  • Mudah diduplikasi: Barcode mudah diduplikasi sehingga menyebabkan pendataan yang tidak sah.
  • Dapat mengalami Kerusakan: Karena metode ini memerlukan suatu hal fisik yang harus di-scan, maka hal tersebut rentan terhadap kerusakan.
  • Tidak dapat digunakan di semua produk: Terkadang ada beberapa barang yang tidak boleh di-print dengan sebuah kode batang.
  • Pelacakan Real Time: Barang tidak dapat dilacak dengan real time karena harus dilakukannya scan pada kode batang dari jarak yang dekat.

6. RFID vs Barcode: Yang Mana Lebih Baik untuk Bisnis?

Setelah perbedaan-perbedaan yang telah disebutkan, maka muncullah pertanyaan: Di antara kedua metode tersebut, yang mana lebih cocok untuk diterapkan dalam proses manajemen gudang? Namun, jawaban dari pertanyaan berikut tidak bersifat tetap, melainkan harus diimplementasi sesuai dengan kebutuhan sebuah perusahaan.

Walaupun perbedaan sebelumnya menunjukkan bahwa sistem RFID memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem barcode, hal tersebut bukan berarti implementasi RFID merupakan sebuah keperluan mendesak. Jika segala operasi pelacakan dan pendataan barang berjalan dengan lancar dengan sistem barcode yang sudah ada, maka RFID tidak perlu diimplementasi.

Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan jenis bisnis yang Anda jalankan. Bila bisnis tersebut berskala kecil hingga menengah, serta juga tidak memiliki ruang penyimapanan yang luas, maka kode batang seharusnya mampu memenuhi segala kebutuhan Anda. Namun, apabila Anda memiliki bisnis berskala besar atau ritel, RFID akan sangat membantu dalam pelacakan barang jumlah besar dalam gudang lebih kompleks.

7. Bagaimana Cara Memilih Antara RFID vs Barcode?

Berikut adalah contoh tag RFID.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, implementasi RFID bukan merupakan sebuah kewajiban apabila sebuah perusahaan memang tidak memerlukannya. Melainkan, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi pemilihan implementasi QR codebarcode dan RFID:

a. Ukuran dan Tingkat Cakupan Gudang

Ukuran dan jumlah barang yang dapat ditanggung gudang berhubungan langsung dengan sistem pelacakan gudang. Apabila ukuran dan jumlah tanggungan gudang dapat didata dengan manual oleh karyawan melalui barcode, maka RFID tidak diperlukan.

Dalam konteks lot tracking, RFID memberikan keunggulan dalam pelacakan banyak barang sekaligus, sementara barcode lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan pemindaian manual dan kontrol yang lebih terperinci.

b. Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan seperti cuaca yang panas atau lembab dapat menyebabkan kerusakan barcode pada barang di gudang. Kerusakan tersebut akan memunculkan kesulitan untuk melakukan scanning, sehingga RFID menjadi solusi terbaik karena tidak memerlukan scanning fisik.

c. Tingkat Sekuritas yang Diperlukan

Apabila konten atau struktur warehouse memerlukan tingkat sekuritas yang lebih tinggi, maka dapat di implementasi sistem pelacakan RFID. Selain lebih sulit direplikasi dan melacak keberadaan dan status alat, RFID juga dapat melacak buka-tutupnya pintu gudang, serta membunyikan alarm.

d. Besarnya Data Barang

Barang-barang yang disimpan juga menjadi faktor dalam pemilihan. Karena kemampuan RFID untuk menyimpan lebih banyak data suatu barang, RFID berkemungkinan menjadi pilihan yang lebih optimal untuk melacak barang-barang yang memerlukan informasi tambahan, seperti makanan dan minuman dengan tanggal kadaluarsa.

Jika Anda bingung memilih antara RFID dan barcode, Anda bisa menggunakan aplikasi scan barcode inventory terbaik ScaleOcean, di mana sistem memberikan fleksibilitas untuk memindai berbagai jenis barcode secara cepat dan akurat. Dengan ScaleOcean, Anda dapat memantau stok barang secara real-time, mengurangi kesalahan input data, serta meningkatkan efisiensi operasional dalam pengelolaan inventaris.

8. Contoh Perbedaan Penerapan RFID Vs Barcode di Bisnis

Tentunya, dikarenakan perbedaan fungsi dan keuntungan-kerugian masing-masing sistem pada pelacakan, maka tata penerapan kedua hal tersebut akan berbeda pada perusahaan. Biasanya penerapan tersebut dilakukan dengan adanya beberapa tahapan terlebih dahulu. Contoh penerapannya adalah yakni:

a. Penerapan Barcode

  • Identifikasi Barang yang akan dilacak: Sifat-sifat dan volume barang ditentukan terlebih dahulu untuk memastikan sistem mana yang akan lebih efektif. Apabila kode batang pada barang tidak mudah mengalami kerusakan, maka barcode dapat di implementasi.
  • Persiapan Anggaran: Memastikan bahwa anggaran yang dimiliki dapat memenuhi kebutuhan alat-alat untuk implementasi. Hal ini cenderung menjadi permasalahan karena harganya yang relatif terjangkau.
  • Implementasi di Gudang: Alat-alat yang telah dibeli dapat digunakan didalam proses pelacakan. Namun, tentunya perlu dilakukan pencatatan data dan pencetakan barcode terlebih dahulu.

b. Penerapan RFID

  • Identifikasi Barang yang akan dilacak: Seperti halnya tahapan pada penerapan barcode, barang-barang perlu diidentifikasi terlebih dahulu. Apabila lokasi atau situasi gudang memungkinkan terjadinya kerusakan rutin pada barang atau jumlah barang sangat besar, maka RFID dapat di implementasi.
  • Persiapan Anggaran: Hal ini sangat krusial karena penerapan RFID yang relatif mahal, hal ini bersifat sebagai suatu investasi bagi perusahaan. Jika anggaran tidak memadai, atau perkiraan ROI tidak memuaskan, maka alternatif lain seperti barcode dan QR code dapat dipertimbangkan.
  • Implementasi di Gudang: Seperti di barcode, alat-alat di implementasi ke gudang dan dilakukan pencatatan data pada tag atau label inventaris terlebih dahulu.
  • Pelatihan Karyawan: Karena teknologinya relatif muda, kemungkinan besar sebagian dari tenaga kerja tidak memiliki pengalaman dalam menggunakan sistem berikut. Maka dari itu, perlu dilakukan terlebih dahulu sebuah proses pelatihan pada karyawan yang dapat meningkatkan biaya implementasi juga.

9. Implementasikan RFID vs Barcode dengan Software WMS ScaleOcean

Peran Software WMS ScaleOcean dalam konteks barcode vs RFID

Implementasi sebuah sistem pelacakan seperti barcode dan RFID cenderung merupakan sebuah tanda yang bagus. Hal tersebut dikarenakan itu merupakan bukti bahwa perusahaan telah berkembang pesat sehingga pelacakan barang secara manual sulit dilakukan. Namun, salah satu tantangan yang akan dipertemukan saat penerapan kedua hal tersebut adalah pencatatan data masing-masing barang.

Maka dari itu, perlu adanya sebuah sistem terlebih dahulu yang melakukan pendataan barang tersebut. Salah satu sistem terbaik tersebut adalah software WMS ScaleOcean. Sistem manajemen gudang ScaleOcean dapat membantu dalam penerapan sistem tersebut karena tersedianya fitur barcode management, serta juga kemampuan untuk melacak stok di gudang secara real time.

Tidak hanya ituwarehouse management system ScaleOcean juga menawarkan jumlah user yang tidak terbatas, artinya segala data-data pergudangan dapat diakses oleh semua personel. Sistem tersebut juga disusun untuk mengotomasikan segala operasi bisnis, sehingga mudah diintegrasi dengan pelacakan melalui barcode, QR code dan RFID.

Segala keunggulan yang baru disebutkan tidak memerlukan pembayaran terlebih dahulu, melainkan dapat diakses dan diuji coba melalui demo gratis yang ditawarkannya. Selain itu, terdapat juga beberapa fitur spesifik yang dapat membantu dalam penerapan barcode dan RFID, yakni:

  • Product Tracking: Melacak pergerakan barang dari penerimaan hingga pengiriman menggunakan barcode dan RFID.
  • Stock Transfer: Mengelola transfer stok antar gudang untuk menyeimbangkan persediaan.
  • Picking Management: Menyusun strategi picking tercepat berdasarkan layout gudang.
  • Inbound and Outbound Management: Mencatat otomatis barang yang masuk dan keluar dari gudang.
  • Stock Opname: Memudahkan audit stok dengan membandingkan data fisik dan sistem.
  • Barcode Management: Cetak dan scan barcode untuk memperbarui informasi barang secara otomatis.

10. Kesimpulan

Walaupun masing-masing dari kedua sistem tersebut memiliki keuntungan dan kelemahannya, penerapan RFID vs barcode pada sistem pergudangan merupakan suatu hal yang perlu dilakukan untuk mengefisienkan proses pendataan dan pelacakan barang di gudang. Apabila pelacakan di gudang mulai mengalami kesulitan dan sistem-sistem tersebut tidak diimplementasi, permasalahan penyimpanan dan distribusi akan muncul.

Namun, implementasi barcode dan RFID bukan merupakan hal yang dapat dilakukan dengan cepat karena diperlukan pendataan barang terlebih dahulu. Pendataan berikut, apabila dilakukan secara manual, dapat memakan banyak waktu yang dapat dialokasi ke hal-hal lain yang berkepentingan.

Di sinilah di mana software WMS ScaleOcean menjadi solusi. Dengan menerapkan sistem pemindai barcode gudang berikut, maka pelacakan data barang sebelum implementasi barcode atau RFID dapat dilakukan. Tidak hanya itu, hal berikut tetap dalam berkontribusi kepada pelacakan barang ketika adanya implementasi karena integrasinya dengan proses-proses lain di perusahaan.

Maka dari itu, dapat dinyatakan bahwa penerapan suatu software warehouse management system tidak kalah penting dengan implementasi barcodeQR code atau RFID pada proses pelacakan barang di gudang. Dari semua sistem yang ada, software WMS ScaleOcean merupakan pilihan terbaik. Jadi, lakukanlah demo gratis Anda sekarang dan berkembang bersama kami!

FAQ:

1. Apa perbedaan utama antara RFID dan barcode?

Perbedaan utama terletak pada cara kerjanya:
1. Barcode: Menggunakan kode optik (garis-garis) yang harus dipindai satu per satu dengan pemindai laser dari jarak dekat.
2. RFID: Menggunakan gelombang radio untuk membaca tag dari jarak jauh. Sistem ini dapat memindai banyak tag sekaligus tanpa perlu melihat secara langsung, jauh lebih cepat dan efisien.

2. Mana yang lebih baik untuk manajemen gudang, RFID atau barcode?

Untuk manajemen gudang yang modern, RFID umumnya lebih unggul karena:
1. Kecepatan: Memungkinkan penghitungan stok (stock opname) atau penerimaan barang dilakukan jauh lebih cepat.
2. Akurasi: Mengurangi kesalahan manusia karena pemindaian dilakukan secara otomatis.
3. Visibilitas: Memberikan visibilitas real-time tentang lokasi dan status barang di seluruh gudang.
4. Kondisi Lingkungan: Tag RFID lebih tahan terhadap kerusakan dan kotoran.
Namun, barcode tetap menjadi pilihan yang baik untuk operasional dengan anggaran terbatas atau kebutuhan sederhana karena biayanya lebih rendah.

3. Kapan sebaiknya menggunakan barcode dan RFID?

1. Gunakan Barcode jika:Anggaran terbatas dan kebutuhan manajemen stok masih sederhana., tingkat perputaran barang (inventory turnover) tidak terlalu tinggi, dan Anda hanya memerlukan identifikasi produk dasar dan tidak membutuhkan pelacakan real time.
2. Gunakan RFID jika: Anda mengelola volume inventaris yang sangat besar dan butuh kecepatan tinggi, akurasi data real time sangat krusial untuk operasional, ingin mengotomatiskan proses gudang untuk mengurangi tenaga kerja dan kesalahan, dan memiliki barang berharga tinggi yang membutuhkan pelacakan ketat.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap