Ketahui Macam Macam Aset Lancar di Bisnis Properti

ScaleOcean Team

Dalam menjalankan bisnis properti, mengetahui macam macam aset lancar menjadi kunci utama untuk meraih kesuksesan. Aset lancar mencakup berbagai bentuk investasi yang dapat dengan cepat dikonversi menjadi likuiditas. Setiap aset lancar memiliki potensi masing-masing yang perlu dipahami dengan baik oleh para investor. 

Maka, pemilihan aset lancar yang tepat dapat membuka peluang besar bagi pertumbuhan dan profitabilitas bisnis. Dengan pemahaman yang kuat mengenai contoh aset lancar, para pelaku bisnis dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola keuangan dan investasi. Melalui artikel ini, akan dibahas secara lengkap mengenai macam macam aset lancar dalam bisnis properti yang perlu Anda ketahui.

1. Jenis Aset Lancar Finansial

Pertama, aset lancar finansial yang mengacu pada instrumen keuangan atau surat berharga yang dapat diperjualbelikan dengan mudah dan relatif cepat untuk mendapatkan likuiditas atau modal. Umumnya, aset ini mencakup instrumen keuangan yang berkaitan dengan aset properti. Investasi dalam aset lancar ini memberikan fleksibilitas yang tinggi kepada investor dalam mengelola portofolio perusahaan properti. 

Selain itu, aset lancar finansial dalam properti juga memberikan likuiditas yang lebih tinggi daripada properti fisik. Investor dapat membeli dan menjual saham properti atau surat berharga properti dengan cepat dan relatif mudah, dibandingkan dengan proses pembelian dan penjualan properti fisik yang mungkin memakan waktu lebih lama. Namun, aset lancar juga memiliki risiko yang dipengaruhi faktor, seperti perubahan pasar, fluktuasi suku bunga, dan lainnya.

a. Saham Properti 

Untuk saham properti adalah kepemilikan ekuitas dalam perusahaan real estate yang fokus dalam proses pembelian, penjualan, atau pengelolaan properti komersial atau residensial. Saham properti akan memberikan potensi keuntungan bisnis dari pertumbuhan nilai, pendapatan sewa, dan perolehan penjualan properti. Investasi saham ini akan menawarkan potensi apresiasi nilai serta pembagian dividen, membuatnya menarik bagi investor yang mencari eksposur dalam pasar properti tanpa harus terlibat langsung dalam manajemen properti.

b. Obligasi Properti

Obligasi properti adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan properti atau entitas dalam sektor real estate untuk mengumpulkan dana dari investor. Biasayan, dana yang diterbitkan akan digunakan untuk pengembangan proyek baru, akuisisi properti, renovasi properti, atau refinancing utang yang sudah ada. Obligasi juga dianggap sebagai cara yang lebih stabil dan berisiko rendah untuk berinvestasi di sektor real estate.

c. Deposito Berjangka

Dalam properti, deposito berjangka mencakup instrumen investasi yang menawarkan kesempatan bagi perusahaan real estate untuk menyimpan dana dengan tingkat pengembalian yang telah ditentukan selama periode waktu tertentu. Deposito berjangka menawarkan bunga yang relatif lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan pasif perusahaan. Selain itu, dalam manajemen keuangan properti, deposito berjangka dapat berfungsi sebagai alat untuk mengelola likuiditas dan cadangan dana. Ketika jatuh tempo, dana deposito dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional, pembelian properti baru, atau reinvestasi dalam proyek pengembangan lainnya.

2. Jenis Aset Lancar Fisik

Berikutnya, terdapat juga properti fisik yang dimiliki oleh individu atau perusahaan sebagai bagian dari portofolio investasi bisnis. Aset lancar fisik memiliki karakteristik utama, seperti keberadaannya yang dapat dilihat, diraba, dan dimiliki secara fisik. Berkaitan dengan investasi, aset lancar fisik seringkali dianggap sebagai salah satu bentuk investasi properti yang paling tradisional dan umum. Hal ini disebabkan oleh kemampuan untuk mendapatkan pendapatan sewa, apresiasi nilai properti, serta kontrol langsung atas properti tersebut. 

a. Unit Properti

Macam macam aset lancar properti yang pertama adalah unit properti. Unit properti adalah bagian dari bangunan perumahan, apartemen, atau bangunan lainnya yang telah selesai dikembangkan dan siap untuk dijual. Aset ini dianggap sebagai aset lancar karena ada ekspektasi penjualan unit properti dalam waktu dekat atau kurun waktu satu tahun. Selanjutnya, aset lancar fisik ini akan dikonversikan menjadi kas bisnis. 

b. Alat dan Perlengkapan 

Contoh aset lancar dalam perusahaan properti adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam operasi sehari-hari kantor atau lingkungan kerja bisnis. Peralatan tersebut termasuk komputer, printer, mesin fotokopi, dan furniture kantor lainnya. Meskipun peralatan ini memiliki umur yang lebih panjang daripada satu tahun, beberapa bisnis mungkin mengkategorikan peralatan kantor sebagai aset lancar. Hal tersebut berlaku jika ada perusahaan berencana untuk mengganti atau menjual peralatan tersebut dalam jangka waktu satu tahun. 

c. Persediaan Bahan Bangunan

Terakhir, terdapat persediaan bahan bangunan yang mencakup semua material yang dibutuhkan untuk proyek konstruksi atau renovasi properti. Misalnya material pengembangan proyek, seperti semen, batu bata, kayu, dan besi. Persediaan ini dianggap aset lancar karena diharapkan akan dikonsumsi selama siklus konstruksi berlangsung, yang biasanya tidak melebihi satu tahun, sehingga mendukung proses pembangunan atau perbaikan properti.

3. Aset Lancar Lainnya

Macam macam aset lancar yang terakhir adalah aset lancar lainnya, mencakup aset-aset yang tidak termasuk dalam kategori finansial atau fisik, namun tetap memiliki nilai yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat. Meskipun mungkin tidak terkait langsung dengan properti fisik, aset lancar lainnya memiliki peran yang penting dalam ekosistem usaha properti dan dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi pemiliknya

Untuk aset ini meliputi reksa dana, sertifikat investasi, inventaris, dan lain sebagainya. Aset ini menawarkan berbagai peluang investasi dan pendapatan tambahan bagi para pemilik properti dan investor. Dengan memahami dan memanfaatkan dengan baik berbagai jenis aset lancar, pemilik properti dapat mengoptimalkan potensi keuntungan dan pertumbuhan properti bisnis dalam industri ini.

4. Kesimpulan

Dalam menjalankan bisnis properti, pemahaman tentang jenis aset lancar dan contoh konkret dari aset-aset tersebut menjadi faktor penting yang membantu para pelaku bisnis memperhitungkan risiko dan mengambil keputusan investasi yang tepat. Dengan demikian, perusahaan dapat mengelola likuiditas dengan lebih efisien dan mengoptimalkan penggunaan dana dalam transaksi properti. 

Untuk mengambil keputusan investasi, pemahaman terhadap berbagai contoh aset lancar pun memungkinkan para investor properti untuk merancang strategi yang lebih tepat dan responsif terhadap dinamika pasar. Dengan demikian, semakin baik pula strategi perusahaan dalam mengelola portofolio properti dan memaksimalkan potensi keuntungan di masa mendatang. 

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?