Perusahaan konstruksi memiliki peran penting dalam membangun infrastruktur yang kokoh, fungsional, dan memiliki nilai estetika. Pembangunan tersebut terdiri dari konstruksi gedung pencakar langit yang menjulang tinggi hingga rumah tinggal yang nyaman. Kegiatan konstruksi bangunan tidak hanya menumpuk bata satu demi satu dan lalu diberi semen. Kegiatan ini adalah seni dan ilmu yang melibatkan pemikiran kritis, perencanaan yang matang, dan eksekusi yang tepat.
Perusahaan konstruksi saat ini menghadapi tuntutan untuk menciptakan struktur bangunan yang tahan lama serta ramah lingkungan dan ekonomis. Dengan perkembangan teknologi baru dan metode konstruksi yang inovatif, jenis jenis konstruksi bangunan lebih bervariasi sehingga dapat memberi peluang bagi arsitek untuk mewujudkan pembangunan gedung dan infrastruktur yang bernilai. Terdapat beberapa jenis konstruksi bangunan yang umum digunakan, dimana masing-masing jenis tersebut memiliki karakteristik, fungsi, kelebihan, dan kekurangannya sendiri. Berikut adalah beberapa jenis konstruksi bangunan beserta penjelasannya dan contoh konstruksi.
1. Konstruksi Balok dan Kolom
Konstruksi balok dan kolom adalah salah satu jenis konstruksi bangunan yang paling umum digunakan. Jenis konstruksi ini melibatkan penggunaan balok horizontal dan kolom vertikal sebagai struktur utama bangunan. Balok sendiri adalah elemen struktural horizontal yang bertanggung jawab untuk menahan beban vertikal seperti lantai, dinding, dan atap. Balok dapat terbuat dari berbagai bahan seperti beton bertulang, baja, kayu, atau bahan komposit. Sedangkan kolom adalah elemen struktural vertikal yang bertanggung jawab untuk menahan beban vertikal dari lantai di atasnya dan mendistribusikannya ke fondasi bangunan. Mereka dapat terbuat dari bahan yang sama seperti balok dan biasanya memiliki penampang melingkar, persegi, atau persegi panjang.
Balok dan kolom memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan dari konstruksi balok adalah memiliki distribusi beban yang merata, memiliki variasi ukuran, dan pilihan material yang beragam. Kekurangannya adalah konstruksi balok memiliki jarak rentang yang terbatas dan dapat menambah beban berat pada struktur bangunan. Sedangkan, kelebihan konstruksi kolom adalah mendukung beban secara vertikal dan penggunaan material yang efisien. Kekurangan dari kolom adalah bentuk dan ukuran yang terbatas dan rentan terhadap beban samping seperti angin kencang dan gempa.
Perusahaan konstruksi seringkali menggunakan teknik ini karena memiliki kestabilan dan kekuatannya yang kokoh. Keberhasilan bangunan yang menggunakan konstruksi balok dan kolom bergantung pada rancangan banguan, pemilihan material yang tepat, dan kualitas konstruksi. Keseimbangan antara kelebihan dan kekurangan kedua bahan ini harus dipertimbangkan agar dapat bangunan yang memiliki ketahanan. Contoh konstruksi gedung yang menggunakan jenis ini termasuk gedung perkantoran, apartemen, dan mal.
2. Konstruksi Rangka Baja
Konstruksi rangka baja menggunakan baja sebagai bahan utama untuk struktur bangunan. Baja dipilih karena memiliki kekuatan yang tinggi dibandingkan dengan beratnya, sehingga membuat konstruksi yang terbuat dari baja tahan terhadap beban yang lebih berat. Perusahaan konstruksi sering menggunakan konstruksi rangka baja untuk membangun bangunan industri atau komersial yang membutuhkan ruang besar dengan sedikit penyangga. Bangunan tersebut meliputi pabrik, gudang, atau gedung industri yang membutuhkan ruang besar dengan sedikit pembatas di dalamnya.
Baja memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap berbagai kondisi cuaca seperti angin kencang dan bumi yang membuat bangunan lebih tahan lama. Selain itu, konstruksi baja memiliki proses yang lebih cepat dibandingkan dengan metode konstruksi tradisional yang menggunakan beton atau bahan bangunan lainnya.
Rangka baja dapat menciptakan ruang yang luas tanpa membutuhkan banyak kolom penyangga.
Namun, biaya produksi dan pemasangan rangka baja relatif lebih mahal dibandingkan dengan metode konstruksi lainnya karena biaya material dan transportasi. Pemeliharaan baja juga membutuhkan biaya tambahan agar tidak terjadinya korosi, yang bisa menjadi masalah terutama di lingkungan yang lembab atau dekat dengan air laut. Perlindungan tersebut membutuhkan penggunaan cat atau pelapis khusus.
3. Konstruksi Panel
Jenis konstruksi panel merujuk pada bangunan yang menggunakan panel besar, baik untuk dinding, lantai, maupun atap. Panel-panel ini bisa dibuat dari berbagai material, termasuk beton, kayu, atau baja, dan seringkali diproduksi di pabrik sebelum dikirim ke lokasi konstruksi. Panel-panel ini kemudian dirakit di lokasi konstruksi untuk membentuk struktur bangunan. Perusahaan konstruksi sering menggunakan teknik ini untuk proyek konstruksi dengan waktu konstruksi yang cepat.
Kelebihan dari konstruksi panel adalah membutuhkan waktu pembangunan yang lebih cepat karena panel-panel sudah siap pakai dan hanya perlu dirakit di lokasi. Lalu,
kualitas material dan pembuatan panel dapat dikontrol dengan lebih baik karena panel tersebut diproduksi di pabrik. Konstruksi panel juga dapat mengurangi limbah di lokasi bangunan karena komponen yang dibutuhkan sudah dipotong dan disiapkan dengan ukuran yang tepat.
Akan tetapi, biaya produksi dan transportasi panel bisa meningkatkan biaya awal konstruksi. Panel memiliki jenis desain yang terbatas sehingga penggunaan panel dapat membatasi bentuk bangunan yang akan dibangun. Ketersediaan dan kualitas panel tergantung pada produsen, yang harus bisa menyesuaikan dengan jadwal proyek.
Menggunakan software konstruksi terbaik dapat membantu dalam mengelola logistik dan koordinasi antar pihak, memastikan bahwa jadwal proyek tetap terjaga meski menghadapi tantangan terkait produksi dan transportasi panel.
Baca juga: 8 Jenis Proyek Konstruksi serta Contohnya
4. Konstruksi Batu Bata
Konstruksi batu bata adalah jenis konstruksi yang menggunakan batu bata sebagai bahan utama untuk dinding dan struktur bangunan. Batu bata sudah digunakan selama ribuan tahun dan tetap banyak digunakan karena kepraktisannya, daya tahan, dan estetika. Ada beberapa jenis batu bata, termasuk batu bata merah, batu bata pasir-lime, dan batu bata beton. Jenis bangunan yang menggunakan konstruksi batu bata meliputi rumah-rumah tinggal, bangunan perkantoran, dan bangunan sekolah.
Batu bata memiliki daya tahan yang lama dan tidak membutuhkan perawatan yang dapat menambah biaya.
Batu bata memiliki insulasi termal yang baik. Dengan kata lain, batu bata dapat menjaga suhu dalam ruangan tetap stabil dan mengurangi kebutuhan energi untuk pemanasan atau pendinginan.
Batu bata adalah material yang tahan api, meningkatkan keamanan bangunan terhadap kebakaran.
Akan tetapi, pembelian batu bata membutuhkan biaya awal yang relatif tinggi.
Proses pemasangan batu bata memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan beberapa metode konstruksi modern, yang mempengaruhi jadwal proyek secara keseluruhan. Batu bata juga menambah beban struktural pada fondasi dan kerangka bangunan yang dapat menjadi masalah jika konstruksi batu bata dibangun pada tanah dengan daya dukung rendah.
5. Konstruksi Kayu
Konstruksi kayu menggunakan kayu sebagai bahan utama untuk struktur bangunan, termasuk kerangka, dinding, dan atap. Konstruksi ini meliputi berbagai teknik dan aplikasi, mulai dari rangka kayu, balok kayu, hingga panel kayu. Perusahaan konstruksi dapat menggunakan konstruksi kayu untuk berbagai proyek, mulai dari pembangunan rumah-rumah tinggal hingga bangunan komersial kecil seperti kafe atau toko serba ada.
Jenis konstruksi kayu menggunakan jenis material yang ramah lingkungan.
Kayu memiliki insulasi alami yang baik, yang dapat membantu mengurangi kebutuhan energi untuk pemanasan dan pendinginan. Penggunaan kayu dapat digunakan untuk berbagai jenis arsitektur serta memiliki nilai estetika yang berupa keindahan alami.
Namun, kayu rentan terhadap api, rentan terhadap seranga hama, membutuhkan perawatan secara berkala dibandingkan dengan jenis material lainnya.
Bangunan tinggi atau struktur besar mungkin memerlukan penggunaan material tambahan selain kayu untuk membangun bangunan yang kokoh.
Baca juga: Berikut 7 Proses Pengadaan Jasa Konstruksi
6. Kesimpulan
Dalam lingkup konstruksi, pemahaman tentang berbagai jenis serta contoh konstruksi bangunan sangatlah penting untuk mencapai kesuksesan proyek. Perusahaan konstruksi memiliki peran dalam membangun konstruksi yang akan dibangun dengan memilih teknik yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan menggunakan jenis konstruksi yang tepat. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang jenis konstruksi bangunan dan contoh konstruksi, perusahaan konstruksi dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan dan melaksanakan proyek konstruksi.