By Product Adalah: Pahami Contoh dan Cara Kelolanya di Sini

By product atau produk sampingan adalah salah satu aspek dalam proses bisnis manufaktur yang harus dikelola dan diperhatikan dengan baik, karena pengaruhnya dapat mengurangi limbah produksi, serta membuka potensi ekonomi dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan manufaktur. 

Di artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam konsep by product di perusahaan manufaktur, serta apa saja contohnya dan bagaimana cara pengelolaannya yang efektif. Pemahaman ini akan membantu Anda mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, serta meningkat fokus pada prinsip keberlanjutan dan ekonomi sirkular, memahami cara mengelola by-product dengan efektif. 

1. By Product Adalah

Produk sampingan atau biasa disebut dengan by product adalah barang yang dihasilkan sebagai hasil sampingan dari proses produksi utama, dan muncul secara tidak terencana akan tetapi memiliki nilai komersial atau dapat digunakan kembali dalam proses produksi lain. By product ini berbeda dengan limbah produksi, yang dianggap tidak memiliki nilai guna atau memerlukan proses pembuangan. 

Perlu dipahami, produk sampingan adalah aspek yang harus perusahaan kelola dengan baik, yang memerlukan pengenalan serta evaluasi selama proses produksi berlangsung. Adanya pengelolaan yang pasti dan efektif, tidak hanya akan mendukung keberlanjutan operasional, tetapi juga akan membantu proses bisnis manufaktur dalam mematuhi regulasi lingkungan yang ketat. 

By product yang dikelola dengan baik, dapat membantu perusahaan manufaktur untuk mengubahnya dari beban ekstra menjadi aset yang berharga dan memiliki nilai jual. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang by product adalah hal penting dan menjadi kunci dalam mendorong efisiensi industri dan keberlanjutan lingkungan pada era modern ini.

2. Contoh Produk Sampingan

Produk sampingan adalah produk yang menjadi barang yang tidak terduga dan memberikan keuntungan lebih untuk perusahaan manufaktur yang muncul dari proses produksi. Ini dia beberapa contoh produk sampingan yang muncul dari produksi, yaitu sebagai berikut:

a. Ampas Kopi 

Contoh produk sampingan yang pertama adalah ampas kopi yang kaya akan manfaat, merupakan sisa dari proses pembuatan kopi di industri F&B. Ampas ini bisa digunakan sebagai bahan dasar membuat makanan dan minuman kesehatan oleh pabrik manufaktur. Selain itu juga saat ini ampas kopi sangat populer untuk scrub alami perawatan kulit, yang memanfaatkan teksturnya yang kasar untuk membantu mengangkat sel kulit mati dan merangsang peredaran darah.

Perusahaan manufaktur bisa melakukan evaluasi dan kreativitas lebih baik untuk mengolah ampas kopi tersebut menjadi nilai jual tinggi. Ampas kopi bahkan bisa diolah menjadi bahan baku untuk pembuatan peralatan dan material konstruksi yang ramah lingkungan.

b. Glycerin dari Industri Biodiesel 

Glycerin adalah contoh produk sampingan yang dihasilkan selama proses produksi biodiesel, yang memiliki kegunaan dalam industri, seperti di farmasi, kosmetik, dan makanan. Contohnya dalam farmasi yang biasa digunakan sebagai pelarut, pengawet, dan pemanis, serta memainkan peran penting dalam pembuatan kapsul lunak dan obat-obat sirup. Dalam industri kosmetik juga glycerin dihargai karena kemampuannya menarik kelembapan, menjadikannya komponen utama dalam banyak lotion dan pelembab. 

c. Serbuk Gergaji di Industri Kayu 

Contoh berikutnya produk sampingan adalah serbuk gergaji yang dihasilkan dari berbagai proses pemotongan dan pengolahan kayu, tidak hanya merupakan limbah tetapi juga sumber daya yang berharga. Serbuk gergaji juga sering digunakan sebagai bahan bakar biomassa dalam pembangkit listrik yang berbasis energi terbarukan. 

Dalam pembuatan pellet kayu, serbuk kayu juga bisa sebagai dasar bahan baku. Dalam industri konstruksi juga, berguna sebagai bahan isolasi atau komponen dalam pembuatan papan partikel dan MDF (Medium Density Fiberboard).

d. Slag dalam Industri Baja 

Contoh produk sampingan yang lainnya yang itu slag, yang dihasilkan selama proses peleburan bijih besi untuk membuat baja. Slag telah banyak digunakan dalam produksi semen dan beton, di mana material ini menambah kekuatan dan daya tahan terhadap struktur bangunan. 

Selain itu, dalam produksi semen dan beton juga banyak digunakan, untuk menambah kekuatan dan daya tahan terhadap struktur bangunan. Slag juga digunakan dalam pembuatan jalan, sebagai bahan dasar atau sebagai lapisan untuk perbaikan dan pembuatan jalan baru. 

3. Cara Kelola By Product

Setelah mengetahui apa saja contoh produk sampingan atau by product di berbagai industri proses bisnis manufaktur, Anda harus memahami bagaimana strategi yang tepat dalam mengelola produk produk tersebut secara efektif. Ini cara pengelolaan yang bisa Anda terapkan di by product adalah sebagai berikut:

a. Reuse dan Recycle 

Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk by product adalah proses reuse dan recycle, di mana produk sampingan yang dihasilkan dapat dikembalikan ke dalam siklus produksi sebagai bahan baku, atau akan digunakan dalam proses lainnya. 

Pendekatan dan strategi ini tidak hanya akan mengurangi limbah produksi yang dihasilkan, tapi juga dapat menekan biaya bahan baku dan meningkatkan efisiensi operasional. Proses ini membutuhkan analisis menyeluruh terhadap kemungkinan aplikasi by product agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.

b. Energi dari Limbah 

Anda bisa mengkonversi produksi sampingan menjadi energi, terutama di industri yang menghasilkan by product berupa biomassa atau limbah organik. Contoh produk sampingannya seperti limbah pertanian dapat digunakan untuk pembuatan biogas melalui proses fermentasi, atau serbuk gergaji dari industri kayu dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik biomassa.

Anda dapat menggunakan cara ini agar dapat memanfaatkan produk sampingan dari proses bisnis manufaktur Anda dengan maksimal, serta mendukung produksi energi terbarukan dan mengurangi dependensi pada bahan bakar fosil.

c. Upcycling 

Strategi berikutnya pengelolaan produk sampingan adalah mengubahnya menjadi produk dengan nilai jual yang lebih tinggi dari bahan asalnya. Proses ini melibatkan inovasi dan kreativitas, seperti mengubah slag baja menjadi komponen untuk produk bangunan yang tahan lama atau mengubah limbah plastik menjadi pakaian fungsional. 

Proses upcycling dalam proses manufaktur ini akan membantu menciptakan produk baru yang menarik dan berguna, membuka pasar baru, dan meningkatkan citra merek perusahaan sebagai entitas yang peduli lingkungan.

d. Kolaborasi Industri 

Selanjutnya Anda juga bisa melakukan kolaborasi antar industri untuk menciptakan ekosistem baru, di mana satu industri dapat menggunakan by product dari industri lain sebagai bahan baku. Sebagai contoh, pabrik baja yang menghasilkan by product limbah panas, dapat digunakan oleh pabrik kimia untuk proses pemanasan. 

Strategi kolaborasi untuk produk sampingan adalah hal efektif yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi biaya operasional, juga menstimulasi inovasi lintas sektoral dan membantu memperkuat hubungan antar perusahaan dalam rantai pasok.

4. Kesimpulan

Dari artikel ini, bisa ditarik kesimpulan bahwa penting bagi perusahaan manufaktur yang menghasilkan berbagai produk sampingan untuk mengelolanya dengan baik agar dapat menghasilkan nilai jual yang bisa meningkatkan profitabilitas proses bisnis manufaktur jangka panjang. 

Dengan pengelolaan dengan strategi dan cara yang tepat, Anda bisa mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan keberlanjutan, dan menciptakan nilai tambah ekonomi dari produk sampingan yang sebelumnya mungkin dianggap sebagai limbah. Pendekatan tersebut juga akan bermanfaat bagi lingkungan, bahkan akan meningkatkan citra perusahaan dan membuka peluang pasar baru. 

Jadwalkan Demo Gratis
WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?