Apa itu Unit Load Device, Jenis, serta Fungsinya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Kehilangan pendapatan utama bisnis kargo udara dapat disebabkan oleh banyaknya ruang kosong atau kapasitas yang tidak terpakai dalam pesawat. Turnaround time yang lambat karena memuat paket secara manual juga dapat memicu pembengkakan biaya. Kesalahan kalkulasi weight and balance dapat menyebabkan paket kecil rentan dicuri serta kerusakan pada kargo yang rapuh akibat tertindih paket yang lebih berat.

Unit load device (ULD) dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. ULD adalah kontainer khusus yang mengonsolidasikan kargo menjadi unit aman dan cepat. Desain kontur ULD memaksimalkan efisiensi ruang dan kapasitas kargo pesawat. ULD memastikan keselamatan penerbangan karena perhitungan berat yang terstandar dan unit tersegel serta terlacak.

Memahami bagaimana pengunaan ULD yang tepat dapat membantu memaksimalkan revenue dan keamanan pelayanan bisnis kargo udara Anda. Artikel ini akan membahas apa itu unit load device, jenisnya, fungsi, aspek keamanan, dan strategi pengelolaan ULD.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Unit Load Device (ULD)?

Unit load device adalah kontainer yang berfungsi mengonsolidasikan kargo, bagasi, atau surat menjadi satu unit terkelola dalam kargo udara. Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan proses pemuatan (loading) dan pembongkaran (unloading) dari dan ke dalam pesawat kargo.

Setiap ULD memiliki basis yang dapat dikunci ke dalam sistem penahan di lantai kargo. Hal ini memastikan unit tersebut tidak bergeser selama penerbangan yang dapat membahayakan keseimbangan dan keselamatan pesawat. Material yang digunakan untuk membuat ULD sangat bervariasi, mulai dari lempengan aluminium yang kokoh hingga material komposit canggih yang ringan namun kuat.

Setiap ULD memiliki identifikasi unik berupa kode alfanumerik yang tertera pada pelat datanya. Kode ini memberikan informasi penting seperti tipe ULD, pemilik, dan nomor seri, yang sangat penting untuk pelacakan dan manajemen aset di seluruh jaringan logistik global.

2. Jenis-jenis Unit Load Device

Keberagaman jenis kargo yang dikirim melalui udara menuntut adanya berbagai jenis ULD yang dirancang untuk kebutuhan spesifik. Secara umum, unit load device dapat dikategorikan menjadi dua kelompok besar, yaitu kontainer dan palet, serta beberapa varian khusus lainnya.

Setiap jenis ULD memiliki kode identifikasi tiga huruf yang telah distandarisasi oleh IATA (international air transport association) untuk memudahkan pengenalan. Misalnya, kode yang diawali dengan huruf A biasanya menandakan kontainer bersertifikat, sedangkan P menandakan palet.

Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis unit load device:

a. Kontainer Kargo

Kontainer kargo udara atau igloo adalah jenis ULD yang paling umum digunakan karena bentuknya yang tertutup rapat. Desainnya yang kokoh memberikan perlindungan maksimal terhadap barang di dalamnya dari benturan, cuaca, dan risiko pencurian selama proses transit. Kontainer ini ada berbagai bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan kontur kompartemen kargo berbagai tipe pesawat, seperti Boeing 747 atau Airbus A380.

Salah satu contoh yang populer adalah kontainer LD3 (dengan kode IATA AKE), yang dirancang untuk kompartemen bawah (lower deck) pesawat berbadan lebar (wide-body). Struktur tertutupnya sangat ideal untuk mengangkut barang-barang kecil atau paket yang jika dimuat secara terpisah (loose) akan memakan banyak waktu dan tenaga.

b. Palet Kargo

Palet kargo adalah platform datar yang biasanya terbuat dari aluminium berkekuatan tinggi dan menjadi dasar untuk menumpuk barang. Berbeda dengan kontainer, palet menawarkan fleksibilitas yang lebih besar untuk mengangkut kargo dengan dimensi yang tidak beraturan atau berukuran besar (oversized).

Setelah barang ditumpuk di atas palet, seluruh muatan akan diamankan dengan jaring kargo (pallet net) yang kuat dan tali pengikat untuk memastikan stabilitas selama penerbangan. Ukuran palet juga telah distandarisasi, dengan contoh umum seperti palet PMC yang memiliki dimensi 96 x 125 inci. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya memaksimalkan volume muatan untuk barang yang tidak muat dalam kontainer standar.

Meskipun tidak menawarkan perlindungan tertutup seperti kontainer, fleksibilitasnya menjadikan palet sebagai pilihan utama untuk pengiriman mesin, suku cadang besar, dan berbagai jenis kargo non-standar lainnya. Konsep ini mirip dengan berbagai jenis container logistik yang digunakan di moda transportasi laut, di mana standardisasi menjadi kunci efisiensi.

c. ULD Khusus untuk Barang Sensitif

Industri farmasi, makanan segar, dan pengiriman hewan hidup memiliki persyaratan penanganan yang sangat ketat, sehingga membutuhkan ULD dengan fitur khusus. ULD berpendingin (refrigerated atau temperature-controlled), seperti kontainer RKN, adalah contoh utama.

ULD ini dilengkapi dengan unit pendingin aktif (sering kali menggunakan es kering atau baterai) untuk menjaga suhu yang stabil dan terkontrol selama perjalanan, memastikan integritas produk seperti vaksin, obat-obatan, atau makanan laut segar. Selain itu, ada juga ULD yang dirancang khusus untuk pengangkutan hewan hidup, seperti kandang kuda (horse stall).

ULD ini didesain dengan mempertimbangkan ventilasi yang baik, keamanan, dan kenyamanan hewan selama penerbangan. Penggunaan ULD khusus ini sangat penting untuk memenuhi regulasi internasional terkait pengiriman barang-barang sensitif dan memastikan kargo tiba di tujuan dalam kondisi optimal, meminimalkan risiko kerugian finansial dan reputasi bagi pengirim.

d. ULD Multiguna

Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional, industri logistik terus berinovasi dengan mengembangkan ULD multiguna. Salah satu inovasi yang menonjol adalah ULD yang dapat dilipat (collapsible) atau dibongkar pasang. Jenis ULD ini memberikan keuntungan ekonomis yang signifikan, terutama dalam mengatasi masalah pengiriman kembali ULD kosongyang memakan biaya dan ruang kargo berharga.

Ketika ULD ini kosong, ia dapat dilipat menjadi ukuran yang jauh lebih kecil, memungkinkan beberapa unit kosong untuk ditumpuk dan dikirim kembali hanya dalam satu posisi ULD standar. Selain ULD lipat, ada juga desain modular yang memungkinkan konfigurasi internal diubah sesuai dengan kebutuhan kargo yang berbeda.

3. Fungsi dan Peran ULD dalam Pengiriman Kargo Udara

Unit load device (ULD) berfungsi sebagai katalisator efisiensi dalam rantai pasok kargo udara yang kompleks. Dengan mengonsolidasikan ratusan paket kecil menjadi satu unit besar, ULD secara drastis mengubah dinamika operasional di bandara dan selama penerbangan. Peran ini menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya volume perdagangan global dan tuntutan kecepatan pengiriman.

Berikut beberapa fungsi dan peran ULD dalam pengiriman kargo udara:

a. Mengoptimalkan Penggunaan Ruang Kargo

Salah satu fungsi dari ULD adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang di dalam kompartemen kargo pesawat. Bentuk ULD, terutama kontainer, dirancang secara presisi untuk mengikuti lekukan (kontur) badan pesawat, sehingga meminimalkan ruang yang terbuang (wasted space). Hal ini memungkinkan maskapai untuk mengangkut lebih banyak kargo dalam setiap penerbangan dan meningkatkan pendapatan.

Optimalisasi ruang ini sangat kontras dengan metode pemuatan curah (bulk loading), di mana barang-barang ditumpuk satu per satu di dalam kompartemen. Metode tersebut memakan waktudan menyisakan banyak celah kosong yang tidak termanfaatkan. Dengan ULD, setiap sentimeter kubik ruang kargo dapat diutilisasi secara efektif, yang pada akhirnya meningkatkan payload dan profitabilitas maskapai penerbangan.

b. Menjaga Keamanan Barang

Keamanan kargo adalah prioritas utama dalam setiap pengiriman, dan ULD memainkan peran sentral dalam melindunginya. Struktur ULD yang kokoh, baik itu kontainer aluminium maupun palet yang diikat dengan jaring, memberikan lapisan pelindung fisik yang kuat terhadap guncangan, getaran, dan turbulensi selama penerbangan. Hal ini secara signifikan mengurangi risiko kerusakan barang akibat benturan atau pergeseran muatan.

Selain perlindungan fisik, kontainer ULD yang tertutup dan tersegel juga berfungsi sebagai benteng keamanan terhadap pencurian dan akses yang tidak sah. Dengan mengurangi jumlah titik sentuh (touchpoints) manual pada setiap paket individu, ULD meminimalkan peluang kehilangan atau penanganan yang salah (mishandling).

c. Memudahkan Proses Administrasi dan Logistik

ULD menyederhanakan proses administrasi yang tadinya sangat kompleks. Alih-alih melacak ratusan paket individu dengan dokumen pengiriman yang terpisah, ULD memungkinkan seluruh muatannya dikelola sebagai satu unit tunggal dengan satu manifes. Setiap ULD memiliki kode identifikasi unik yang dapat dipindai dan dilacak di setiap titik transit, mulai dari gudang asal hingga bandara tujuan.

Penyederhanaan ini berdampak besar pada efisiensi proses bea cukai, dokumentasi, dan serah terima antar pihak. Waktu yang dihemat dari proses administrasi yang lebih ramping dapat mempercepat keseluruhan waktu transit pengiriman. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya integrasi aset fisik seperti ULD dengan sistem manajemen logistik yang canggih, yang menjadi spesialisasi berbagai jenis jasa pengiriman barang modern.

4. Manfaat Penggunaan ULD dalam Pengiriman Kargo Udara

Manfaat Penggunaan ULD dalam Pengiriman Kargo UdaraPenggunaan unit load device (ULD) dalam logistik udara memberikan serangkaian manfaat signifikan yang dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan, mulai dari maskapai penerbangan, perusahaan ekspedisi, hingga pemilik barang. Manfaat ini tidak hanya terbatas pada aspek operasional, tetapi juga meluas ke efisiensi biaya, keamanan, dan fleksibilitas.

Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan ULD dalam pengiriman kargo udara:

a. Peningkatan Kecepatan dan Efisiensi

Manfaat dari penggunaan ULD adalah peningkatan kecepatan operasional di darat. Kargo dapat disiapkan dan dimuat ke dalam ULD jauh sebelum pesawat tiba, sebuah proses yang dikenal sebagai pre-loading. Ketika pesawat mendarat, ULD yang sudah terisi penuh dapat dengan cepat dimuat menggunakan peralatan khusus seperti transporter dan main deck loader. Hal ini akan bermanfaat untuk mengurangi turnaround time pesawat.

Turnaround time yang lebih singkat berarti pesawat dapat kembali mengudara lebih cepat, yang sangat krusial bagi profitabilitas maskapai. Efisiensi ini juga berlaku pada saat pembongkaran, di mana ULD dapat dengan cepat diturunkan dan dipindahkan ke fasilitas kargo untuk proses selanjutnya. Kecepatan ini memastikan bahwa jadwal pengiriman dapat ditepati dan barang dapat segera didistribusikan ke penerima akhir.

b. Pengurangan Risiko Kerusakan

Dengan menyatukan banyak paket ke dalam satu unit yang kokoh, ULD mengurangi jumlah penanganan manual (manual handling) yang diperlukan. Setiap kali sebuah paket diangkat atau dipindahkan secara manual, ada risiko jatuh, tertindih, atau rusak. Dengan ULD, kargo di dalamnya terlindungi dari sebagian besar interaksi fisik ini, sehingga tingkat kerusakan dapat ditekan seminimal mungkin.

Stabilitas yang diberikan oleh ULD, yang terkunci rapat di dalam kompartemen kargo, juga mencegah pergeseran muatan selama penerbangan yang bisa menyebabkan kerusakan. Pengurangan risiko ini tidak hanya menghemat biaya yang terkait dengan penggantian barang dan klaim asuransi, tetapi juga menjaga reputasi perusahaan sebagai pengirim yang andal dan tepercaya di mata pelanggan.

c. Optimasi Biaya Pengiriman

Efisiensi yang diciptakan oleh ULD secara langsung berujung pada optimasi biaya. Pemanfaatan ruang kargo yang maksimal memungkinkan maskapai mengangkut lebih banyak barang, sehingga menurunkan biaya per unit berat yang dibebankan kepada pelanggan. Selain itu, waktu penanganan di darat yang lebih singkat juga mengurangi biaya tenaga kerja dan biaya operasional bandara.

Pengurangan risiko kerusakan juga berarti lebih sedikit biaya yang dikeluarkan untuk klaim asuransi dan barang pengganti. Bagi pengirim bervolume besar, berinvestasi pada ULD milik sendiri (shipper-owned ULDs) bahkan bisa memberikan keuntungan lebih lanjut berupa tarif pengiriman yang lebih kompetitif dari maskapai.

d. Fleksibilitas dan Adaptabilitas

Keragaman jenis ULD yang tersedia memberikan fleksibilitas bagi para profesional logistik. Apakah itu kargo umum, barang berpendingin, hewan hidup, atau mesin berukuran besar, selalu ada jenis ULD yang sesuai untuk menanganinya dengan aman dan efisien. Kemampuan ini memungkinkan perusahaan logistik untuk melayani berbagai segmen industri dengan kebutuhan pengiriman yang unik.

Selain itu, standardisasi ULD memungkinkan interoperabilitas antar berbagai jenis pesawat dan maskapai yang kompatibel. Sebuah ULD yang dimuat di satu benua dapat dengan mudah dipindahkan ke penerbangan lanjutan tanpa perlu membongkar isinya. Adaptabilitas ini memungkinkan perencanaan rute yang lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan.

5. Regulasi dan Standar ULD

Mengingat perannya yang sangat vital bagi keselamatan penerbangan, unit load device (ULD) diatur oleh serangkaian standar dan regulasi internasional yang sangat ketat. Regulasi ini tidak bisa dianggap remeh, karena setiap ULD yang dimuat ke dalam pesawat secara hukum dianggap sebagai bagian dari struktur pesawat itu sendiri.

Otoritas penerbangan sipil di seluruh dunia, bersama dengan IATA telah menetapkan kerangka kerja yang komprehensif untuk memastikan setiap ULD layak terbang (airworthy). Kegagalan dalam mematuhi regulasi ini tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan kargo, tetapi juga berpotensi menimbulkan insiden keselamatan yang fatal.

Berikut penjelasan dari regulasi dan standar yang dimiliki unit load device (ULD):

a. ULD sebagai Bagian Pesawat

Salah satu konsep dalam regulasi ULD adalah statusnya sebagai komponen pesawat setelah dimuat. Ini berarti setiap ULD harus memenuhi standar kelaikan udara yang sama ketatnya dengan bagian pesawat lainnya. Sebuah ULD yang retak, penyok, atau memiliki kunci yang tidak berfungsi dengan baik dapat membahayakan integritas struktural pesawat selama penerbangan.

Misalnya, jika sebuah ULD gagal menahan muatan dengan benar, pergeseran berat yang tiba-tiba dapat mengganggu pusat gravitasi (center of gravity) pesawat dan membuatnya tidak stabil. Oleh karena itu, inspeksi visual yang teliti terhadap setiap ULD sebelum pemuatan adalah prosedur wajib. Setiap kerusakan yang ditemukan harus segera ditangani dan ULD tersebut tidak boleh digunakan sampai diperbaiki dan disertifikasi ulang.

b. Konstruksi dan Standar Keamanan

Setiap ULD harus dirancang, diproduksi, dan diuji sesuai dengan standar teknis yang ketat, seperti yang diatur dalam Technical Standard Order (TSO) C90 dari Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat atau spesifikasi setara dari otoritas lain. Standar ini mencakup segala hal mulai dari kekuatan material yang digunakan, ketahanan terhadap api, hingga kapasitas beban maksimum.

Setiap ULD yang telah disertifikasi akan dilengkapi dengan pelat data pabrikan (manufacturer’s plate) yang tidak dapat dilepas. Pelat ini berisi informasi krusial seperti nama produsen, nomor seri, tanggal pembuatan, dan nomor persetujuan TSO. Informasi ini sangat penting untuk tujuan ketertelusuran (traceability) dan memastikan bahwa hanya ULD yang memenuhi standar keamanan yang digunakan dalam operasional penerbangan.

c. Peraturan IATA (ULDR)

IATA Unit Load Devices Regulations (ULDR) adalah panduan utama yang menjadi rujukan global untuk semua aspek yang berkaitan dengan ULD. Dokumen ini diperbarui setiap tahun dan memberikan pedoman komprehensif mengenai klasifikasi, spesifikasi teknis, prosedur penanganan, aturan pemuatan, serta persyaratan pemeliharaan dan perbaikan ULD.

ULDR juga menetapkan sistem kode identifikasi ULD yang standar, yang memungkinkan interoperabilitas dan pengenalan ULD di seluruh dunia. Peraturan ini menekankan pentingnya pelatihan yang memadai bagi semua personel yang menangani ULD, mulai dari staf gudang hingga kru pemuat. Dengan standar ini, IATA berusaha untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan standardisasi dalam operasional kargo udara di seluruh dunia.

Logistik

6. Tantangan dalam Penggunaan ULD

Meskipun manfaatnya sangat besar, pengelolaan armada unit load device dalam skala global bukanlah tanpa tantangan. Perusahaan logistik dan maskapai penerbangan menghadapi berbagai rintangan operasional, finansial, dan regulasi yang kompleks. Kegagalan dalam mengelola tantangan ini dapat menyebabkan inefisiensi, peningkatan biaya, dan bahkan risiko keselamatan.

Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam penggunaan ULD yang sering dihadapi oleh industri.

a. Investasi Awal dan Biaya Pemeliharaan

Salah satu tantangan terbesar adalah biaya yang terkait dengan pengadaan dan pemeliharaan ULD. Harga satu unit ULD, terutama jenis khusus seperti kontainer berpendingin, bisa sangat mahal, sehingga membutuhkan investasi awal yang signifikan untuk membangun armada yang memadai. Biaya ini menjadi penghalang besar, terutama bagi pemain logistik skala kecil dan menengah.

Selain biaya pembelian, ada juga biaya pemeliharaan (maintenance) yang berkelanjutan. ULD mengalami keausan seiring waktu dan sering kali mengalami kerusakan akibat penanganan yang kurang tepat. Proses perbaikan, inspeksi rutin, dan sertifikasi ulang memerlukan biaya yang tidak sedikit, baik dari segi suku cadang maupun tenaga ahli, sehingga manajemen siklus hidup aset (asset lifecycle management) sangat krusial.

b. Standarisasi dan Kepatuhan

Meskipun IATA telah menetapkan standar melalui ULDR, memastikan kepatuhan secara konsisten di seluruh jaringan global adalah sebuah tantangan besar. Setiap personel, dari staf gudang hingga petugas darat di berbagai negara, harus dilatih dengan benar mengenai prosedur penanganan ULD yang aman. Perbedaan bahasa, budaya kerja, dan tingkat pelatihan dapat menyebabkan inkonsistensi dalam praktik operasional.

Menjaga agar seluruh armada ULD selalu dalam kondisi layak terbang sesuai dengan regulasi yang terus diperbarui juga merupakan tugas yang rumit. Proses audit internal dan eksternal diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada ULD yang tidak memenuhi standar yang digunakan. Risiko ketidakpatuhan tidak hanya berupa denda, tetapi juga penolakan kargo atau penundaan penerbangan yang merugikan.

c. Tantangan dalam Pengelolaan Data

Melacak ribuan ULD yang tersebar di ratusan bandara di seluruh dunia adalah tantangan logistik yang luar biasa. Tanpa sistem pelacakan yang andal, ULD bisa hilang, dicuri oleh pihak lain, atau menumpuk di lokasi yang salah. Manajemen inventaris ULD secara manual menggunakan spreadsheet atau sistem warisan (legacy system) sangat rentan terhadap kesalahan dan tidak efisien.

Kurangnya visibilitas real-time terhadap lokasi dan status setiap ULD menyulitkan perencanaan dan alokasi sumber daya. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan ULD di satu bandara sementara di bandara lain terjadi kelebihan stok. Untuk mengatasi ini, industri mulai beralih ke teknologi seperti RFID dan IoT, namun implementasinya membutuhkan investasi dan integrasi sistem yang kompleks.

d. Logistik dan Koordinasi

Tantangan yang erat kaitannya dengan pengelolaan data adalah masalah logistik dalam menyeimbangkan stok ULD. Mengirim kembali ULD kosong (repositioning) ke tempat yang membutuhkan adalah operasi yang mahal dan tidak efisien karena memakan ruang kargo yang seharusnya bisa menghasilkan pendapatan. Pengelolaan aset logistik ini mirip dengan tantangan yang dihadapi di sebuah container yard di pelabuhan.

Koordinasi antara maskapai, ground handler, freight forwarder, dan pengirim juga menjadi kunci, namun sering kali terhambat oleh sistem yang terfragmentasi dan kurangnya komunikasi. Ketika sebuah ULD tidak dikembalikan tepat waktu oleh pihak ketiga, hal itu dapat mengganggu seluruh jadwal operasional maskapai.

7. Strategi Mengatasi Tantangan Penggunaan ULD

Menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan ULD, perusahaan tidak bisa lagi hanya mengandalkan metode konvensional. Diperlukan pendekatan strategis yang proaktif, yang mengintegrasikan investasi pada aset berkualitas, standarisasi proses, adopsi teknologi, dan penguatan kolaborasi. Implementasi strategi yang tepat akan mengubah ULD dari sekadar biaya operasional menjadi aset strategis yang menciptakan nilai tambah.

Berikut adalah trategi-strategi yang dapat menjadi panduan untuk mengoptimalkan manajemen ULD dan mengubah tantangan menjadi peluang kompetitif:

a. Investasi pada Peralatan Berkualitas dan Pemeliharaan

Langkah pertama adalah berinvestasi pada ULD berkualitas tinggi dari produsen yang memiliki reputasi dan sertifikasi yang jelas. Meskipun biaya awalnya lebih tinggi, ULD yang dibuat dengan baik cenderung lebih tahan lama, tidak mudah rusak, dan memiliki total biaya kepemilikan yang lebih rendah dalam jangka panjang.

Selain itu, perusahaan harus menerapkan program pemeliharaan preventif yang terstruktur, bukan hanya menunggu sampai terjadi kerusakan. Jadwal inspeksi rutin, perbaikan proaktif terhadap kerusakan kecil, dan pencatatan riwayat pemeliharaan untuk setiap unit akan memperpanjang umur ULD dan memastikan kelaikan terbangnya.

b. Standarisasi Proses Operasional Sesuai ULDR

Untuk mengatasi tantangan kepatuhan, perusahaan harus mengembangkan dan menerapkan prosedur operasi standar yang jelas untuk semua aspek penanganan ULD. SOP ini harus didasarkan pada IATA ULDR terbaru dan disosialisasikan ke seluruh tim operasional. Konsistensi dalam proses adalah kunci untuk meminimalkan kesalahan dan meningkatkan keselamatan.

Pelatihan berkelanjutan adalah komponen vital dari standarisasi ini. Sesi pelatihan reguler, baik di kelas maupun di lapangan, harus diadakan untuk memastikan semua personel memahami peran dan tanggung jawab mereka. Penggunaan materi pelatihan digital dan pelaksanaan audit internal secara berkala dapat membantu memperkuat budaya keselamatan dan kepatuhan di seluruh organisasi.

c. Penguatan Sistem Pencatatan dan Administrasi

Tantangan pengelolaan data dan pelacakan ULD dapat diatasi secara efektif dengan mengadopsi teknologi modern. Menggantikan sistem manual dengan platform perangkat lunak logistik terpusat adalah langkah transformatif. Sistem seperti ini memungkinkan pelacakan ULD secara real-time, pemantauan status (tersedia, digunakan, dalam perbaikan), dan otomatisasi jadwal pemeliharaan.

Implementasi teknologi modern seperti software logistik ScaleOcean dapat membantu perusahaan mengatasi tantangan administrasi ULD tersebut. Dengan modul booking management dan tracking shipment, software ini mengelola pemesanan ruang kargo dalam satuan ULD dan dapat melacak status ULD real-time via nomor unik. Sementara itu, modul import/exportnya akan mengonsolidasikan semua air waybill di dalam ULD.

d. Penguatan Koordinasi Antar Pihak

Kolaborasi yang efektif adalah pilar terakhir untuk mengatasi tantangan logistik ULD. Perusahaan harus berinvestasi dalam platform komunikasi dan berbagi data yang memungkinkan koordinasi yang mulus antara tim internal, maskapai, ground handler, dan pelanggan. Visibilitas bersama (shared visibility) atas status dan pergerakan ULD dapat mencegah kesalahpahaman dan penundaan.

Membangun kemitraan yang kuat dengan para pemangku kepentingan dan menetapkan ekspektasi yang jelas melalui Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreements – SLA) juga sangat penting. SLA ini harus mencakup klausul mengenai waktu pengembalian ULD dan penanganan yang tepat. Dengan teknologi yang tepat, ekosistem logistik ULD dapat diubah menjadi jaringan yang terintegrasi dan responsif.

8. Kesimpulan

Unit load device (ULD) adalah kontainer yang berfungsi mengonsolidasikan kargo, bagasi, atau surat menjadi satu unit terkelola dalam kargo udara. ULD dapat mengoptimalkan ruang kargo hingga menyederhanakan administrasi penerbangan. Meskipun ada tantangan regulasi dan biaya, solusi strategisnya adalah standarisasi proses dan adopsi teknologi.

Software logistik ScaleOcean dapat membantu mengoptimalkan kompleksitas proses ULD dalam pengiriman kargo udara. Melalui modul booking management, pemesanan ruang kargo ULD menjadi akurat. Fitur tracking shipment memberikan visibilitas real-time ULD yang penting. Serta, modul import/exportnya mengonsolidasikan semua air waybill untuk kepabeanan.

Memahami pengelolaan unit load device dengan baik dapat membantu perusahaan Anda menghindari hambatan efisiensi operasional dan memberikan visibilitas penuh untuk kesuksesan bisnis kargo udara Anda. Jadwalkan demo gratis sekarang dan konsultasi dengan tim ahli kami untuk melihat bagaimana software ini dapat membantu bisnis Anda.

FAQ:

1. Apa itu unit load device (ULD)?

Sebuah alat yang digunakan untuk memuat barang ke dalam pesawat. Dengan ULD, beberapa kargo dapat dikemas bersama untuk pemuatan yang lebih cepat dan efisien. Pesawat dirancang untuk menahan ULD di tempatnya dengan sistem pemuatan dan pengekangan bawaan.

2. Apa yang harus dilakukan dengan ULD setelah dimuat?

Setelah memuat ULD, ULD tersebut harus ditimbang dan diberi label dengan benar, ditandai dengan logo maskapai, dan diposisikan untuk diangkut ke pesawat. Langkah-langkah ini penting untuk keselamatan dan efisiensi operasional.

3. Bagaimana jaring dan tali kargo digunakan untuk menahan palet ULD?

Hal ini umumnya bertujuan untuk memberikan stabilitas tambahan selama penerbangan dan operasi darat, sementara keselamatan penerbangan utama terletak pada jaring kargo. Dalam kasus seperti ini, tali pengikat akan selalu dipasang di bawah jaring kargo.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap