Apa Perbedaan Pick Up dan Drop Off dalam Pengiriman Barang?

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Pengiriman paket merupakan salah satu aktivitas logistik paling penting di dunia karena memungkinkan barang untuk tiba di tangan warga dengan cepat dan aman. Di dalam proses pengiriman tersebut, terdapat dua metode yang cenderung digunakan oleh pengirim dan kurir, yaitu pick up dan drop off.

Secara singkatpick up adalah aksi menjemput paket di alamat pengirim, sedangkan drop off adalah aksi pengantaran paket ke lokasi distribusi kurir. Masing-masing dari metode tersebut memiliki keunggulannya sendiri, sehingga digunakan sesuai dengan situasi kondisi pengirim.

Alangkah pentingnya pemahaman akan kedua istilah tersebut, terutama apabila Anda memiliki bisnis ecommerce. Artikel berikut akan memberikan gambaran lebih jelas tentang kedua cara pengiriman tersebut dan perbedaannya, sehingga Anda dapat menyusun sebuah proses pengiriman barang yang lebih optimal. Simak lebih mendalam!

requestDemo
starsKey Takeaways
  • Pick up adalah sebuah layanan di mana penyedia jasa pengiriman melakukan perjalanan ke alamat pengirim untuk mengambil paket.
  • Drop off adalah sebuah layanan di mana pengirim membawa paket pengiriman ke pusat ekspedisi kurir.
  • Perbedaan pick up dan drop off berada pada segi waktu, lokasi, biaya dan fasilitas.
  • Salah satu cara terbaik untuk memaksimalkan efisiensi pengiriman barang dengan dua metode tersebut adalah dengan menerapkan software logistik ScaleOcean.

Coba Demo Gratis!

1. Apa itu Pick Up?

Dalam konteks pengiriman barang, pick up adalah sebuah layanan logistik di mana sebuah penyedia jasa logistik datang ke alamat pengirim untuk mengambil paket dan kemudian mengirimkannya. Istilah berikut juga lebih sering dikenal sebagai “mengatur pengiriman”. oleh mitra-mitra ritel Shopee.

Dengan adanya penerapan metode pengiriman tersebut, seorang pengirim tidak perlu melakukan perjalanan ke pusat ekspedisi secara langsung. Hal tersebut dapat menjadi alternatif yang baik apabila pihak tersebut berada pada lokasi yang jauh atau sulit dijangkau, meskipun biaya yang diperlukan juga lebih tinggi.

2. Apa itu Drop Off?

Drop Off Adalah

Berbolak-balik dengan arti pick up, arti drop off adalah sebuah layanan pengiriman di mana pengirim harus mengantar paket ke kantor ekspedisi yang telah ditentukan oleh mitra logistik. Istilah berikut cenderung disebut sebagai “mengirimkan pesanan” atau “antar ke counter“.

Hal ini berarti pengirim harus mengantar sebuah paket pesanan ke lokasi distribusi terlebih dahulu untuk memungkinkan pengiriman barang ke tangan sang penerima. Metode berikut optimal apabila lokasi pengirim dekat dengan pusat atau cabang ekspedisi kurir, sehingga tidak perlu menunggu kurir untuk datang menjemput paket.

3. Perbedaan Pick Up dan Drop Off

Sebelum melakukan pembahasan, perhatikan terlebih dahulu isi tabel berikut untuk mendapatkan visualisasi singkat tentang perbedaan pick up dan drop off:

Perbedaan Pick Up dan Drop Off
1. LokasiPick up di lokasi pengirim, sedangkan drop off di lokasi kurir.

2. Waktu: Mengatur pengiriman cenderung lebih lama dibandingkan dengan mengirimkan pesanan.

3. Biaya dan FasilitasPick up seringkali membutuhkan pembayaran tambahan, namun tidak disediakan oleh setiap kurir.

a. Lokasi Pengambilan Barang

Seperti yang telah dinyatakan berulang kali, lokasi pengangkutan barang atau paket dengan metode pick up adalah di alamat pengirim. Walaupun begitu, hal ini tidak berarti pengambilan barang dilakukan sesuai dengan lokasi nyata pelanggan, melainkan sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan. Bahkan, ada kemungkinan juga pihak yang mengatur jasa pick up bukan merupakan penjual atau pengirim, melainkan adalah pihak ketiga.

Sedangkan lokasi pengambilan drop off jauh lebih sederhana, yakni cabang ekspedisi sang kurir yang paling dekat dengan pengirim. Jika kapasitas pusat distribusi tersebut tidak penuh, maka pengirim hanya perlu meninggalkan barangnya di sana untuk dikonsolidasi menjadi satu pengiriman.

b. Waktu

Waktu yang diperlukan kedua metode tersebut berbeda, yakni pick up memakan waktu yang lebih lama dikarenakan harus menunggu kendaraan kurir untuk tiba di lokasi pengirim. Sebaliknya, waktu yang diperlukan untuk mengirim barang ke kurir dan menyelesaikan pengiriman cenderung lebih singkat karena pelanggan dapat dengan segera mengirim barangnya ke lokasi mitra logistik.

Namun, perlu diketahui bahwa perbedaan berikut berbeda untuk kondisi masing-masing pengirim. Apabila pihak tersebut berada di pihak terpencil dan tidak ada cabang ekspedisi yang berdekatan, maka sebaiknya penjual melakukan pengiriman via pick up karena kurir tentu saja akan mengambil barang-barang lain di wilayah tersebut.

c. Biaya dan Fasilitas

Pick up biasanya memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode lainnya untuk menutupi pengeluaran yang dikeluarkan oleh kurir seperti bensin untuk menyediakan jasa metode pengiriman tersebut. Akan tetapi, metode mengatur pengirim merupakan sebuah jasa yang hanya disediakan oleh kurir-kurir berskala nasional atau internasional, yakni membutuhkan sebuah jaringan pengiriman yang luas.

Drop off memiliki aksesibilitas lebih tinggi karena setiap kurir atau mitra logistik pasti menyediakan macam-macam jasa pengiriman barang via drop off. Dan karena pengirim merupakan pihak yang menempuh perjalanan ke lokasi kurir, maka biaya yang dikeluarkan juga relatif lebih rendah. Namun, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, penerapan masing-masing metode tersebut harus dilakukan sesuai dengan situasi kondisi pengirim.

4. Kendala Pick Up dan Drop Off

Terdapat beberapa kendala yang mungkin muncul

Seperti proses logistik pada umumnya, metode pick up dan drop off memiliki juga beberapa kendala yang mungkin muncul dan menghambat penyelesaian operasi pengiriman barang. Berikut adalah beberapa dari kendala tersebut:

  • Jadwal yang Tidak Sesuai: Waktu penjemputan yang tidak sesuai dengan jadwal masing-masing pihak, yakni pengirim, kurir dan armada pengiriman dapat menyebabkan keterlambatan pada pengiriman.
  • Lokasi yang Jauh atau Tidak Sesuai: Apabila alamat sang pengirim tidak disertakan dengan jelas, maka kurir akan mengalami kesulitan untuk melakukan pengambilan barang. Selain itu, apabila wilayah sang pengirim terpencil dan tidak sering diservis oleh mitra logistik, maka kurir cenderung tidak akan mengambil pesanan tersebut.
  • Kapasitas yang Tidak Mencakup: Jika jumlah armada atau kendaraan tidak memadai untuk volume pick up dan drop off, maka terjadi penundaan pengiriman. Manajemen rute atau rantai pasokan yang kurang optimal juga dapat memperburuk masalah tersebut.
  • Faktor Eksternal: Faktor-faktor tak terkendali seperti kecelakaan atau bencana alam dapat menunda proses pemungutan barang oleh kurir secara signifikan. Dan tentu saja, dapat mencegah pengirim untuk mengantar barang ke lokasi distribusi sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan jam operasional kurir.
Logistik

5. Tips untuk Kelola Permintaan Layanan Pick Up dan Drop Off Lebih Mudah

Untuk menjamin penyediaan jasa pengiriman yang paling optimal kepada pelanggan, mitra-mitra logistik perlu menerapkan beberapa strategi terlebih dahulu ke dalam operasi mereka. Berikut adalah beberapa tips tersebut:

a. Melakukan Pelatihan Pada Tenaga Kerja

Kurir pengiriman barang perlu melakukan pelatihan terlebih dahulu tentang prosedur pick up dan drop off. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalisir terjadinya permasalahan yang muncul dikarenakan ketidakmampuan pada suatu prosedur.

b. Memeriksa Kualitas Pengemasan

Masing-masing paket yang diambil atau dikirim ke lokasi distribusi perlu diperiksa terlebih dahulu kualitasnya. Apabila sebuah paket tidak dikemas dengan optimal, maka hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada barang pengiriman. Sebaiknya paket dikembalikan kepada pengirim jika tidak memenuhi sop packing barang, atau menyertakan S&K yang menyatakan perusahaan tidak bertanggung jawab atas kerusakan barang.

c. Menjadwalkan Pengiriman dengan Teratur

Setiap pesanan yang diterima oleh kurir logistik perlu diatur secara optimal agar dapat memenuhi sebanyak mungkin pesanan pengiriman sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Hal ini dapat dilakukan dengan manual, akan tetapi alangkah baiknya diotomatisasikan dengan penerapan software logistik, terutama untuk jumlah pesanan dan pelanggan yang besar.

d. Menerapkan Sistem Logistik

Implementasi sistem ke dalam operasi perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam era digital ini. Dengan adanya penerapan sistem, mitra logistik dapat dengan lebih mudah memantau kondisi masing-masing pengiriman, serta menyusun sebuah jadwal pengiriman secara optimal.

6. Kelola Seluruh Proses Pengiriman dengan Software Logistik ScaleOcean

Software Logistik ScaleOcean untuk proses pick up dan drop off yang lebih optimal.

Seperti yang baru saja dinyatakan, penerapan perangkat lunak merupakan sebuah hal yang sangat penting dilakukan pada zaman sekarang yang semakin bergantungan dengan teknologi. Akan tetapi, pemilihan sistem logistik tidak dapat dilakukan secara sembarang, melainkan harus dilakukan riset terlebih dahulu pada penyedia-penyedia paling handal di Indonesia.

Dari semua penyedia yang ada, software logistik ScaleOcean merupakan pilihan terbaik yang dapat diterapkan. Penyedia tersebut memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dan telah menjadi sistem utama beberapa mitra-mitra logistik internasional dalam menjalankan proses perdagangan global.

Hal ini dikarenakan sistemnya menyediakan jumlah user yang tidak terbatas, sehingga segala informasi yang berkaitan penting seperti kondisi barang dan pengiriman dapat diakses oleh siapa saja di setiap cabang perusahaan. Tidak hanya itu, sistemnya telah dirancang sesuai dengan praktik industri dan bisnis terbaik di dunia, yakni menjamin performa paling tinggi pada segala operasi logistik.

Anda dapat melakukan demo gratis terlebih dahulu untuk memastikan ulang segala keunggulan-keunggulan di atas. Selain dari yang telah disebutkan, terdapat juga beberapa fitur utama sistem logistik-nya yang dapat membantu dalam proses pengiriman:

  • Booking Management: Memudahkan pelanggan melakukan pemesanan pengiriman melalui berbagai moda transportasi seperti laut, udara, dan darat. Pengguna dapat dengan mudah menentukan kapasitas yang dibutuhkan serta memilih spesifikasi pelayanan sesuai kebutuhan pengiriman.
  • Tracking Shipment: Memungkinkan pelacakan pengiriman secara real-time menggunakan nomor pelacakan unik untuk setiap pengiriman. Pengirim dapat memonitor lokasi barang, status dalam perjalanan, perkiraan waktu tiba, serta menerima notifikasi langsung jika terjadi perubahan selama proses pengiriman.
  • Custom Clearance: Memfasilitasi pembuatan dan pengelolaan dokumen kepabeanan yang diperlukan untuk pengiriman. Semua dokumen yang dibutuhkan dapat dikirim langsung ke otoritas bea cukai melalui satu platform terintegrasi. Fitur ini juga membantu menghitung biaya pajak, bea masuk, dan tarif lain yang berlaku.
  • Margin Calculation: Membantu perusahaan menghitung margin keuntungan setiap pengiriman dengan otomatis. Sistem membandingkan pendapatan dari faktur pelanggan dengan biaya yang dibayarkan ke vendor, sehingga memastikan semua biaya tercatat dengan akurat dan analisis keuntungan menjadi lebih transparan.
  • Integrasi Ceisa 4.0: Integrasi langsung dengan Ceisa 4.0, sistem informasi kepabeanan milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia, mempercepat proses clearance dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi terbaru secara efektif dan efisien.

7. Kesimpulan

Demikian isi artikel berikut mengenai perbedaan pick up dan drop off. Kedua metode pengiriman tersebut merupakan komponen penting dalam menjalankan bisnis perdagangan lokal dan seharusnya diterapkan sesuai dengan kemampuan dan situasi kondisi masing-masing bisnis.

Dikarenakan banyak usaha bergantungan mitra logistik, kurir sebaiknya melakukan apa saja untuk menjamin proses pengiriman yang optimal bagi para pelanggan. Salah satu dari hal tersebut adalah penerapan software logistik yang wajib dilakukan apabila bisnis ingin bersaing dalam era digital ini.

Penyedia sistem logistik terbaik di Indonesia adalah ScaleOcean. Vendor tersebut sudah lama menjadi pilihan utama mitra-mitra logistik dunia dan sekarang telah tersedia di Tanah Air. Tidak hanya secara lokal, sistemnya juga dapat digunakan untuk menjalankan operasi logistik internasional, sehingga mampu berskala dengan kondisi bisnis apa saja. Lakukanlah demo gratis Anda sekarang dan tingkatkan kualitas pengiriman Anda!

FAQ:

1. Apa perbedaan pick up dan drop off?

Pick up adalah layanan kurir yang menjemput paket langsung di alamat pengirim, sementara drop off mengharuskan pengirim mengantar paket ke lokasi ekspedisi. Pick up biasanya lebih praktis namun memerlukan biaya tambahan, sedangkan drop off lebih hemat biaya tapi perlu usaha dari pengirim.

2. Kapan menggunakan pick up dan drop off untuk pengiriman barang?

Metode pick up cocok digunakan saat pengirim berada di lokasi jauh atau sulit dijangkau, sehingga kurir yang datang menjemput paket lebih efisien. Drop off lebih ideal jika pengirim dekat dengan kantor ekspedisi dan ingin menghemat biaya pengiriman.

3. Apa kelebihan dan kekurangan dari pick up dan drop off?

Kelebihan pick up adalah kemudahan dan waktu pengambilan yang fleksibel, namun biayanya biasanya lebih tinggi. Drop off menawarkan biaya lebih rendah dan aksesibilitas luas, tetapi pengirim harus menyiapkan waktu dan tenaga untuk mengantar paket ke lokasi kurir.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap