Mengenal Pre-Construction Meeting (PCM) dalam Konstruksi

ScaleOcean Team

Seringkali perusahaan konstruksi menghadapi masalah kompleksitas proyek, seperti ketidakpastian kontrak dan tanggung jawab. Untuk menghindari itu, Anda bisa lakukan Pre-construction Meeting (PCM) proyek agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama dan pekerjaan pun berjalan baik.

Bagi banyak pekerja konstruksi, PCM proyek dianggap membingungkan dan membuang waktu. Rapat yang panjang dan tumpang tindih seolah menghambat pekerjaan di lapangan. Padahal PCM dapat memperjelas aspek teknis, menyusun jadwal yang realistis, dan memenuhi kebutuhan proyek. 

Jadi, bagaimana PCM ini bekerja dan apa saja yang perlu Anda pahami? Mari kita bahas lebih lanjut!

1. Apa Itu PCM?

PCM, atau kepanjangan dari
Pre-construction Meeting adalah pertemuan awal antara klien dan tim proyek yang terdiri dari direksi perusahaan konstruksi, teknis, konsultan, dan kontraktor. Tujuan utamanya adalah menyamakan persepsi, menetapkan otoritas, serta merencanakan proyek sebelum pekerjaan dimulai.

PCM biasanya diadakan oleh pemilik proyek atau pihak yang mewakili pemilik proyek, seperti direksi pekerjaan atau pejabat pembuat komitmen (PPK). Mereka bertanggung jawab mengundang kontraktor, konsultan pengawas, serta pihak-pihak terkait. Rapat ini membahas kendali terhadap biaya, mutu, dan waktu, serta mengidentifikasi masalah sedari awal. Oleh karena itu, proses ini penting untuk Anda ikuti agar spesifikasi teknis proyek tercapai sesuai hasil yang diinginkan.

2. Fungsi PCM Proyek

Kini Anda paham arti PCM bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah rapat proyek konstruksi yang membantu persiapan tim.  Dari penyelarasan persepsi hingga pengaturan struktur kerja, PCM memiliki berbagai fungsi penting untuk memastikan proyek berjalan lancar, sesuai anggaran, dan tepat waktu. Mari kita simak apa saja fungsi utama dari PCM :

a. Menyatukan Persepsi Terkait Proyek

Salah satu peran PCM adalah menyelaraskan persepsi antara semua pihak yang terlibat, dari penyedia jasa hingga manajemen proyek. Bayangkan dalam proyek pembangunan infrastruktur besar, seperti jembatan, di mana penyedia jasa, konsultan, dan pengawas memiliki pandangan berbeda soal metode konstruksi atau spesifikasi teknis.

Melalui PCM, Anda memastikan semua pihak duduk bersama, membahas pasal kontrak, metode kerja, dan standar kualitas secara terbuka sehingga tidak ada lagi celah untuk miskomunikasi.

b. Peran serta Tanggung Jawab

Menurut McKinsey, kesalahan manajemen proyek dapat berujung pada minimnya produktivitas dan pembengkakan biaya. Untuk menghindari itu, Anda perlu mengikuti PCM untuk memastikan struktur organisasi proyek ditetapkan dengan jelas sejak awal.

Misalnya, dalam proyek konstruksi jalan tol, peran tim teknis, pengawas, dan penyedia jasa harus dipisahkan dengan tegas. Ketika semua pihak tahu siapa yang bertanggung jawab untuk setiap bagian, koordinasi tim pun akan menjadi lebih lancar.

c. Mengidentifikasi Tantangan

Setiap proyek konstruksi pasti menghadapi tantangan, seperti perubahan cuaca atau fluktuasi harga material. Anda dan tim dapat berdiskusi dalam PCM konstruksi untuk mengidentifikasi tantangan tersebut dan merencanakan langkah mitigasi lebih awal. Dengan membahas potensi masalah ini, tim dapat lebih siap dalam menghadapi kendala yang tak terduga.

Sebagai contoh, tim dapat menyisihkan dana cadangan untuk mengantisipasi kenaikan harga material, atau merencanakan penambahan tenaga kerja jika proyek mengalami overload. Pendekatan proaktif ini membantu menjaga proyek tetap berjalan sesuai jadwal dan mengurangi risiko penundaan.

d. Mengelola Administrasi dan Pembayaran Proyek

PCM berfungsi sebagai momen penting untuk menyusun prosedur administrasi dan pembayaran proyek agar semuanya berjalan lancar dan transparan. Bayangkan jika tidak ada sistem pembayaran yang jelas, pasti tim proyek Anda akan kewalahan dengan biaya yang membengkak.

Anda bisa menetapkan bagaimana pelaporan progres proyek harus dilakukan dan kapan pembayaran diberikan. Semua ini penting di bahas agar arus kas proyek Anda bebas dari masalah.

e. Penyusunan Prosedur Pengawasan

Fungsi lain dari PCM adalah untuk menyusun prosedur kerja yang jelas serta menetapkan metode pengawasan selama proyek berlangsung. Dengan memastikan bahwa semua pihak memahami bagaimana pekerjaan akan diawasi dan dievaluasi, Anda dapat menjaga kualitas dan progres pekerjaan tetap sesuai target.

Selain itu, konsultan pengawas juga perlu menyusun rencana inspeksi berkala untuk memastikan bahwa setiap tahap proyek Anda tidak bermasalah. Jika proyek sesuai dengan standar yang ditetapkan, maka pekerjaan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.

3. Tahapan dalam PCM Proyek

tahapan pcm proyek

Tidak ada proses yang instan. Anda perlu mengikuti alur PCM konstruksi untuk menyesuaikan rencana tim sebelum memulai pekerjaan. Berikut adalah tahapan-tahapan penting yang harus Anda lalui agar PCM proyek berjalan lancar:

a. Identifikasi Pihak yang Terlibat

PCM proyek selalu dimulai dengan mengidentifikasi siapa saja pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Misalnya, dalam proyek tender pembangunan gedung perkantoran, Anda merasa ada kebingungan di perencanaan proyek yang berpotensi memperlambat progres kerja dan masalah koordinasi. Sebelum itu terjadi, identifikasi pihak dengan detail dan rinci supaya semua posisi terisi dan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Memastikan Dokumen dan Kontrak Lengkap

Selalu ada risiko besar jika kontrak proyek tidak dipahami atau diisi dengan benar. Dalam PCM konstruksi, Anda harus meninjau setiap dokumen secara detail untuk memastikan tidak ada informasi yang terlewat. Misalnya, dalam proyek pembangunan infrastruktur, setiap pihak harus memahami ketentuan kontrak, terutama tentang pembayaran, jadwal, dan standar teknis.

Tanpa memastikan kelengkapan dokumen, kesalahan administratif bisa menyebabkan konflik di tengah pekerjaan. Tentu Anda tidak ingin jika proyek terhambat karena kontrak pengadaan material tidak sesuai jadwal. Oleh karena itu, penting memastikan semua orang bekerja sesuai dengan kesepakatan yang ada.

c. Fasilitas Pendukung dan Perizinan

Fasilitas pendukung yang tidak siap bisa menyebabkan keterlambatan besar dalam proyek konstruksi. Sehingga penting bagi tim Anda untuk membahas kesiapan fasilitas seperti listrik, air, dan akses jalan sesuai ketentuan yang tercantum dalam SPK proyek.

Jika Anda membangun gedung di area komersial yang padat, Anda perlu mengurus izin penggunaan jalan untuk alat berat. Membahas ini sejak awal akan memastikan pekerjaan bisa berjalan lancar tanpa hambatan legal atau logistik. Tanpa fasilitas yang mendukung dan izin yang lengkap, proyek bisa tertunda atau bahkan dihentikan.

d. Tinjau Rencana Keselamatan

Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap proyek konstruksi. Pada PCM konstruksi, Anda perlu memastikan rencana keselamatan dan jadwal inspeksi sudah tersusun dengan baik. Ini penting untuk melindungi pekerja di lapangan dan memastikan proyek berjalan sesuai standar keselamatan yang berlaku.

e. Memahami Jadwal Proyek

Jadwal proyek adalah alat penting untuk memastikan tahap proyek berjalan sesuai target yang disepakati. Poin ini penting diatur dalam preconstruction meeting untuk memastikan semua pihak, termasuk klien dan subkontraktor, memahami jadwal dan patuh pada perencanaan yang ada. Dengan membahas timeline proyek, Anda bisa memastikan tidak ada kejutan yang tidak menyenangkan.

Misalnya, Anda menjelaskan kepada klien bahwa instalasi pipa harus dilakukan sebelum drywall dipasang. Jika jadwal ini tidak dipahami dengan baik, klien mungkin memiliki ekspektasi yang salah dan menginginkan hasil lebih cepat untuk memasang drywallDengan komunikasi yang jelas, Anda menghindari miskomunikasi dan menjaga proyek berjalan tepat waktu.

f. Memastikan Desain Proyek Sesuai

Setiap perubahan kecil dalam desain bisa berakibat besar pada waktu dan biaya proyek. Oleh karena itu penting untuk memastikan desain proyek sudah sesuai dengan yang diinginkan klien, mulai dari material hingga tata letak material.

Jika desain belum final, perubahan di tengah jalan bisa menyebabkan pembengkakan biaya dan keterlambatan waktu. Dengan memastikan semua pihak setuju dengan desain awal, Anda bisa menjalankan proyek dengan lancar tanpa risiko perubahan besar.

g. Sesi Tanya-Jawab

Tidak semua detail dapat dibahas dalam satu rapat, tetapi sesi tanya-jawab adalah kesempatan bagi tim dan klien untuk mengklarifikasi hal-hal yang belum dipahami. Dalam PCM proyek, menyediakan waktu untuk pertanyaan bisa membantu menemukan masalah yang mungkin belum Anda perhitungkan sebelum menandatangani BAST proyek.

Contohnya subkontraktor yang ikut dalam proses pengerjaan bertanya tentang pengiriman material, yang kemudian mengungkapkan potensi hambatan dalam rantai pasokan. Ini artinya bahwa tanya-jawab ini membantu memastikan bahwa semua pihak berada di halaman yang sama sebelum pekerjaan dimulai.

h. Peninjauan Lokasi Proyek

Meninjau lokasi proyek secara langsung adalah langkah akhir yang penting dalam PCM konstruksi. Lokasi yang sudah siap akan memberi gambaran yang lebih jelas tentang kondisi aktual di lapangan, seperti akses jalan, kondisi tanah, atau hambatan fisik lainnya.

Misalnya, dalam proyek pembangunan pabrik, peninjauan lokasi dapat membantu Anda mengidentifikasi masalah akses kendaraan berat yang mungkin tidak terlihat di dokumen proyek. Dengan meninjau lokasi, Anda bisa membuat penyesuaian yang diperlukan sebelum pekerjaan fisik dimulai dan mengatasi masalah yang berarti.

4. Hal yang Dibahas di PCM Proyek

Kini Anda sudah memahami apa saja tahap-tahap PCM proyek. Namun, ada beberapa agenda penting yang perlu Anda ketahui untuk memaksimalkan diskusi ini. Berikut adalah 10 topik yang dibahas dalam PCM konstruksi :

a. Struktur Organisasi Proyek

Dalam PCM, salah satu hal utama yang dibahas adalah struktur organisasi proyek. Ini mencakup pengenalan tim yang terlibat, termasuk pejabat pemerintah terkait, penyedia jasa, konsultan pengawas, konsultan perencana, serta pelaksana yang memenangkan tender. Pemahaman yang jelas mengenai struktur organisasi akan memudahkan koordinasi dan meminimalkan kesalahpahaman.

b. Penyesuaian Kontrak dan Anggaran

Dokumen kontrak menjadi panduan utama dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Dalam PCM proyek, setiap pasal dan manajemen biaya proyek dalam kontrak dibahas secara rinci untuk memastikan semua setuju dengan anggaran dan kebutuhan material. Jika terdapat usulan perubahan, seperti penyesuaian harga atau jadwal, inilah waktu untuk menyampaikannya. Proses ini penting untuk menghindari konflik hukum atau kerugian di kemudian hari.

c. Administrasi dan Rencana Mutu Kontrak (RMK)

Prosedur administrasi proyek juga merupakan topik penting dalam PCM. Ini mencakup bagaimana laporan progres akan disusun, alur komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat, serta mekanisme pengelolaan dokumen. Selain itu, penyedia jasa wajib mempresentasikan Rencana Mutu Kontrak (RMK), yang merupakan panduan teknis untuk memastikan mutu pekerjaan sesuai dengan standar yang disepakati. Penyusunan prosedur administrasi yang baik sangat penting untuk menjaga keteraturan dan memudahkan pengawasan proyek.

d. Pengawasan dan Prosedur Inspeksi

Konsultan pengawas akan mempresentasikan prosedur pengawasan dan jadwal inspeksi. Ini mencakup frekuensi inspeksi, tanggung jawab pengawasan, dan standar yang akan digunakan dalam setiap tahap pekerjaan. Pengawasan yang ketat memastikan kualitas proyek dan meminimalkan risiko kesalahan konstruksi.

e. Pengaturan Lalu Lintas

pemeliharaan dan pengaturan lalu lintas

Dalam PCM proyek, tim akan membahas bagaimana meminimalkan dampak konstruksi terhadap lalu lintas, termasuk pengaturan jalan alternatif, rambu-rambu keselamatan, dan prosedur pemeliharaan selama pekerjaan berlangsung. Pemaparan ini penting untuk memastikan keselamatan publik dan pekerja, serta mencegah gangguan operasional di area sekitar proyek.

f. Penetapan Izin Kerja dan Metode Pelaksanaan

Izin kerja harus dipastikan lengkap sebelum pekerjaan dimulai, terutama untuk proyek yang melibatkan peralatan berat atau konstruksi di area dengan akses terbatas. Metode pelaksanaan juga harus dipaparkan secara rinci agar semua pihak memahami prosedur yang akan diikuti di lapangan. Ini penting untuk memastikan bahwa semua kegiatan sesuai dengan regulasi yang berlaku dan tidak menimbulkan masalah teknis di kemudian hari.

g. Identifikasi Kendala Proyek

Setiap proyek konstruksi menghadapi potensi kendala, mulai dari kondisi tanah yang tidak sesuai hingga cuaca buruk. Dalam PCM, tim akan membahas masalah lapangan yang mungkin timbul dan menyusun rencana penanganannya. Dengan mengidentifikasi potensi kendala sejak awal, proyek dapat direncanakan dengan lebih baik, dan solusi darurat dapat dipersiapkan untuk meminimalkan dampaknya.

h. Pemberian Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung, seperti akses jalan, listrik, dan penyediaan air, harus disiapkan oleh pemberi pekerjaan atau satuan kerja (SATKER) sebelum proyek dimulai. Dalam PCM proyek, tim akan memeriksa kesiapan fasilitas ini untuk memastikan kelancaran pekerjaan di lapangan. Tanpa fasilitas pendukung yang memadai, proyek dapat mengalami keterlambatan yang signifikan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua fasilitas yang diperlukan sudah siap sebelum pekerjaan dimulai.

i. Syarat Pembayaran Prestasi

Pembayaran prestasi berdasarkan progres pekerjaan harus dibahas dalam PCM proyek untuk memastikan bahwa sistem pembayaran yang disepakati adil dan transparan. Ini mencakup syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum pembayaran dilakukan, seperti penyelesaian pekerjaan tertentu atau pengiriman laporan progres.

Dengan membahasnya sejak awal, semua pihak akan memiliki pemahaman yang sama mengenai prosedur pembayaran, sehingga meminimalkan potensi sengketa finansial.

j. Penandatanganan Kontrak

Di akhir PCM proyek, hal-hal yang belum jelas atau masih menjadi pertanyaan akan dibahas untuk memastikan semua pihak siap memulai pekerjaan. Setelah semua topik diselesaikan, kontrak dan dokumen pendukung akan ditandatangani sebagai tanda persetujuan.

Penandatanganan ini menandai dimulainya tahap eksekusi proyek di lapangan, dengan semua pihak memiliki pemahaman yang sama terkait tanggung jawab dan harapan. Sesi ini berlangsung singkat, sekitar 10-15 menit, untuk memastikan bahwa semua pihak sudah sepakat dengan ketentuan yang ada.

5. Tantangan PCM Proyek

Ketidakjelasan peran dan kurangnya kelengkapan dokumen sering kali membuat PCM terasa rumit. Jika Anda pernah mengalami hal ini, Anda tidak sendirian. Inilah lima tantangan utama dalam PCM proyek beserta solusinya untuk memastikan proyek Anda berjalan lebih lancar dan efektif!

a. Kesiapan Tim Kurang Maksimal

Salah satu tantangan umum dalam PCM proyek adalah tim yang datang tanpa persiapan yang memadai. Solusinya, pastikan semua pihak yang terlibat sudah mempelajari dokumen proyek, seperti kontrak dan gambar teknik, sebelum rapat dimulai. Hal ini akan membuat PCM berjalan lebih efisien, karena setiap anggota tim dapat langsung terlibat aktif dalam diskusi tanpa perlu menghabiskan waktu memahami dokumen di tempat

b. Masalah Penyediaan Dokumen

Keterlambatan atau kehilangan penyediaan dokumen, seperti izin atau gambar teknik, sering menjadi hambatan dalam PCM. Solusinya adalah menyiapkan semua dokumen jauh sebelum PCM dimulai dan mendistribusikannya kepada semua pihak yang terlibat. Dengan begitu, Anda dan tim bisa memfokuskan PCM pada pengambilan keputusan strategis, bukan mencari-cari dokumen yang hilang.

c. Tidak Solidnya Koordinasi Tim

Koordinasi antar tim, baik internal maupun eksternal, sering kali menjadi masalah dalam PCM. Solusinya adalah menetapkan agenda rapat yang jelas dan memastikan setiap tim tahu kapan dan apa yang akan dibahas. Koordinasi yang baik di awal akan menghindari miskomunikasi dan memastikan semua pihak sejalan dalam melaksanakan proyek.

d. Pembahasan yang Kurang Fokus

Menurut Constructable, seringkali PCM membahas hal-hal yang tidak relevan sehingga agenda kurang efisien. Untuk mengatasi ini, dibutuhkan sistem agenda yang ketat sehingga  setiap topik dibahas sesuai urutan. Tetap fokus pada poin-poin utama yang perlu diputuskan agar rapat berjalan efisien dan tidak memakan waktu lebih lama dari yang diperlukan.

d. Masalah Teknis dalam Presentasi

Tantangan lain adalah penyampaian informasi yang tidak efektif, seperti presentasi yang tidak jelas atau kurangnya media pendukung. Solusinya adalah mempersiapkan alat presentasi dan media komunikasi yang baik, seperti proyektor, file digital, atau dokumen cetak. Dengan visual yang jelas dan alat komunikasi yang memadai, PCM bisa berjalan lebih lancar dan informatif.

6. Contoh Penerapan PCM Proyek dalam Konstruksi

Anda mungkin pernah merasa bingung tentang bagaimana seharusnya Pre-Construction Meeting (PCM) dilakukan dengan benar dalam proyek konstruksi. Berikut adalah contoh penerapannya!

Sebelum PCM dimulai, ada beberapa hal yang harus Anda siapkan agar rapat berjalan lancar dan tidak ada detail yang terlewat. Pastikan semua dokumen kontrak, gambar teknik, serta izin-izin penting sudah siap dan bisa dipresentasikan. Selain itu, susun agenda yang jelas agar setiap poin penting bisa dibahas secara sistematis.

Misalnya, dalam proyek pembangunan “Mall Sentosa” di Surabaya, PCM dijalankan untuk memastikan setiap tim memahami peran masing-masing dan tugas-tugas apa yang harus diselesaikan. Rapat ini dimulai dengan presentasi oleh kontraktor utama, yang menjelaskan jadwal proyek, anggaran, serta koordinasi dengan subkontraktor.

Pemaparan materi seperti rencana mutu kontrak (RMK) juga menjadi bagian penting. Jangan lupa, sesi tanya jawab harus dilakukan secara terbuka karena ini adalah kesempatan bagi Anda dan tim untuk menyamakan persepsi dan mengatasi kebingungan yang mungkin muncul terkait teknis atau kendala lapangan.

PCM yang baik juga melibatkan pembahasan detail, seperti penetapan izin kerja, prosedur keselamatan, dan pengaturan fasilitas pendukung. Diskusikan akses jalan untuk kendaraan berat, penggunaan alat keselamatan di lapangan, hingga pemaparan kendala yang mungkin dihadapi di lapangan. Dengan mengikuti tahapan PCM ini, proyek konstruksi bisa dimulai dengan rencana yang matang.

7. Tips untuk PCM Proyek yang Optimal

Apakah Anda merasa repot dengan banyaknya detail yang harus disiapkan? Jangan khawatir! Berikut ini adalah tips yang akan membantu Anda menjalankan PCM dengan maksimal dan efisien :

a. Siapkan Media yang Tepat

Agar PCM berjalan lancar, pastikan media komunikasi dan presentasi Anda sudah siap. Siapkan proyektor, file presentasi, serta dokumen penting seperti kontrak, gambar teknik, dan Rencana Mutu Kontrak (RMK) agar mudah diakses saat dibutuhkan. Baik itu melalui presentasi visual atau diskusi, semua akan membantu memperjelas pemahaman dan menghindari kesalahpahaman terkait aspek-aspek penting proyek.

b. Agenda Rapat yang Jelas

PCM yang efisien selalu dimulai dengan agenda yang jelas. Susunlah poin-poin yang akan dibahas, mulai dari pengenalan tim, penyelarasan dokumen kontrak, hingga pembahasan rencana kerja dan potensi kendala. Dengan agenda yang terstruktur, rapat bisa berjalan lebih terarah, memastikan setiap poin penting dibahas tanpa membuang waktu.

c. Menyatukan Persepsi yang Sama

Salah satu kunci sukses PCM adalah menyamakan persepsi terkait peran dan tanggung jawab setiap pihak. Pastikan bahwa setiap orang yang hadir, mulai dari pemilik proyek hingga subkontraktor, memahami tugasnya masing-masing. Ini penting agar koordinasi di lapangan berjalan lancar, dan tidak ada kebingungan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas setiap bagian pekerjaan.

d. Maksimalkan Sesi Tanya Jawab

Sesi tanya jawab sering kali dianggap remeh, padahal ini adalah momen penting untuk menyelesaikan kebingungan atau kesalahpahaman. Beri kesempatan kepada semua pihak untuk mengajukan pertanyaan, baik tentang kontrak, jadwal, atau hal teknis lainnya. Semakin terbuka komunikasi, semakin kecil kemungkinan masalah muncul di tengah proyek.

e. Dokumentasikan Hasil PCM

Setelah PCM selesai, pastikan bahwa semua keputusan, perubahan, dan kesepakatan telah terdokumentasi dengan baik. Buat berita acara yang mencakup semua poin yang dibahas dan distribusikan kepada semua pihak yang terlibat. Dokumentasi yang jelas memastikan bahwa semua orang memiliki referensi yang sama dan bisa menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.

8. Kesimpulan

Pre-construction Meeting (PCM) adalah langkah awal yang sangat penting dalam setiap proyek konstruksi. Dengan mengadakan PCM proyek yang baik, Anda dapat memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama mengenai spesifikasi, jadwal, dan tanggung jawab mereka. PCM konstruksi membantu meminimalisir kesalahan, menghindari miskomunikasi, dan memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana.

Namun ketidakjelasan tugas, kurangnya koordinasi, atau dokumen yang belum siap sering menjadi hambatan dalam proses PCM. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda dapat memanfaatkan teknologi manajemen proyek digital untuk mengelola dokumen, mengatur jadwal, serta memantau progres secara real-time. Hal ini akan memudahkan koordinasi antar tim dan memastikan semua pihak memiliki akses ke informasi yang relevan. Jika Anda penasaran dengan prosesnya, coba demo dan konsultasi gratis sekarang untuk optimalisasi PCM proyek Anda!

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?