Driver Monitoring System: Pengertian, serta Cara Kerjanya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Microsleep pada pengemudi armada logistik dapat membahayakan nyawa dan merusak aset perusahaan. Risiko ini semakin besar ketika pengemudi memaksakan diri berkendara dalam durasi panjang. Karena itu, banyak perusahaan mulai mengimplementasikan Driver Monitoring System (DMS) untuk mendeteksi tanda kelelahan sejak dini.

Dengan bantuan Driver Monitoring System, perusahaan dapat menekan biaya kecelakaan, menjaga ketepatan pengiriman, dan meningkatkan keandalan armada. Sistem peringatannya membuat pengemudi tetap waspada tanpa pengawasan manual yang memakan waktu. Teknologi ini pun menjadi standar baru dalam keselamatan operasional.

Agar manfaatnya maksimal, perusahaan perlu memahami cara kerja dan relevansi sistem pemantauan pengemudidalam kegiatan harian. Artikel ini akan membahas fungsi utama sistem pemantauan pengemudi serta dampaknya terhadap manajemen armada. Pendekatan ini membantu bisnis Anda lebih siap menghadapi tuntutan keselamatan modern.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa Itu Driver Monitoring System (DMS)?

Driver Monitoring System (DMS) adalah teknologi keselamatan kendaraan berbasis AI dan kamera yang memantau perilaku pengemudi secara real-time. Sistem ini mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau gangguan, lalu memberikan peringatan untuk mengembalikan fokus pengemudi demi mencegah kecelakaan.

Driver monitoring system menganalisis gerakan mata, kepala, dan postur pengemudi untuk menilai kewaspadaan. Teknologi ini membantu meningkatkan keselamatan jalan raya dengan mencegah potensi bahaya akibat penurunan fokus pengemudi.

Relevansi Implementasi DMS dalam Industri Logistik Indonesia

Tingginya angka kecelakaan di Tol Trans Jawa dan Sumatera, sering disebabkan oleh faktor human error seperti kelelahan pengemudi. Kemacetan dan waktu kerja panjang meningkatkan risiko kelalaian, menjadikan implementasi Driver Monitoring System (DMS) sangat penting untuk mitigasi risiko dalam sektor transportasi logistik.

Adopsi driver monitoring system oleh perusahaan transportasi logistik di Indonesia dapat mengurangi kecelakaan, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat citra perusahaan. Teknologi ini membantu meningkatkan keselamatan pengemudi dan daya saing di pasar transportasi logistik yang semakin kompetitif.

Logistik

Bagaimana cara kerja Driver Monitoring system

Untuk memahami nilai dari drive behavior monitoring system, penting untuk mengetahui mekanisme kerjanya yang canggih namun sistematis. Proses ini terbagi menjadi empat tahapan utama yang bekerja secara sinergis untuk memastikan pemantauan yang efektif dan responsif. Berikut in penjelasan tentang cara kerjanya:

1. Penginderaan (Sensing)

Tahap pertama driver monitoring system dimulai dengan pengumpulan data melalui sensor yang terpasang di kabin, dengan kamera inframerah sebagai komponen utama. Kamera ini memantau wajah dan mata pengemudi, bahkan dalam kondisi minim cahaya atau saat menggunakan kacamata, merekam parameter biometrik seperti kedipan mata, durasi penutupan mata, dan posisi kepala.

Selain itu, sistem pemantauan pengemudi juga dilengkapi dengan sensor seperti akselerometer dan giroskop untuk mendeteksi perilaku mengemudi yang tidak aman, seperti pengereman mendadak atau akselerasi kasar. Kombinasi data visual dan gerakan kendaraan ini memberikan gambaran lengkap tentang kondisi pengemudi dan cara mereka mengoperasikan armada.

2. Analisa dengan AI

Data mentah yang dikumpulkan oleh sensor diproses secara real-time menggunakan perangkat lunak berbasis AI dalam logistik dan algoritma machine learning. Algoritma ini telah dilatih dengan ribuan jam data untuk mengenali pola kelelahan, kantuk mikro (microsleep), atau gangguan fokus, serta membedakan antara tindakan normal dan perilaku berbahaya seperti penggunaan ponsel.

Kecanggihan AI dalam logistik memungkinkan sistem untuk beradaptasi dengan gaya mengemudi pengemudi, mengurangi alarm palsu, dan meningkatkan akurasi deteksi. Analisis cerdas ini mengubah data sensor menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti, memberikan dampak besar dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional di sektor transportasi.

3. Peringatan (Alerting)

Ketika algoritma AI mendeteksi adanya perilaku berisiko, sistem akan segera mengaktifkan mekanisme peringatan. Peringatan ini dirancang untuk segera menarik kembali perhatian pengemudi ke jalan. Bentuknya bisa bervariasi, mulai dari peringatan suara yang jelas (audible alerts), sinyal visual pada dasbor, hingga getaran pada kursi pengemudi (haptic feedback).

Secara bersamaan, sistem juga akan mengirimkan notifikasi instan ke dasbor manajer armada atau pusat komando. Peringatan ini biasanya disertai dengan klip video pendek atau data spesifik mengenai insiden yang terdeteksi. Hal ini memungkinkan tim manajemen untuk memiliki visibilitas penuh atas kondisi pengemudi di lapangan dan dapat mengambil tindakan jika diperlukan.

4. Intervensi

Tahap terakhir adalah intervensi yang bisa bersifat otomatis maupun manual. Beberapa sistem driver monitoring system yang sangat canggih dapat terintegrasi dengan sistem kontrol kendaraan untuk melakukan intervensi otomatis, seperti mengurangi kecepatan kendaraan secara bertahap. Namun, bentuk intervensi yang paling umum adalah yang diinisiasi oleh manajer armada.

Setelah menerima peringatan, manajer armada dapat langsung menghubungi pengemudi melalui sistem komunikasi dua arah untuk memeriksa kondisi mereka. Manajer dapat menyarankan pengemudi untuk menepi dan beristirahat sejenak atau memberikan instruksi lain yang relevan. Kemampuan untuk melakukan intervensi cepat inilah yang menjadi kunci utama pencegahan kecelakaan.

Pentingnya Implementasi Driver Monitoring System untuk Keselamatan Pengemudi

Implementasi Driver Monitoring System (DMS) sangat penting untuk keselamatan pengemudi karena proaktif mencegah kecelakaan akibat kantuk, distraksi, dan perilaku berbahaya. Sistem ini memberikan peringatan real-time, mengurangi human error, meningkatkan budaya keselamatan, serta mendukung kepatuhan regulasi.

Sistem pemantauan pengemudimendeteksi tanda-tanda kantuk atau kelelahan dengan menganalisis gerakan mata dan kepala pengemudi, memberikan peringatan dini untuk mencegah insiden. Hal ini membantu mengurangi masalah transportasi logistik yang disebabkan oleh distraksi dan kelelahan.

Selain meningkatkan keselamatan, driver monitoring system juga mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi kendaraan. Dengan mendukung integrasi ADAS, Sistem pemantauan pengemudimembantu menjaga keselamatan jalan raya serta memastikan armada lebih awet dan memenuhi standar keselamatan.

Fungsi dari Driver Monitoring system untuk Manajemen Armada

Selain manfaat langsung bagi keselamatan pengemudi, Driver Monitoring System (DMS) menawarkan serangkaian fungsi strategis yang sangat berharga bagi manajer armada. Teknologi ini menyediakan data objektif yang memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan optimalisasi operasional. Berikut adalah beberapa fungsi kunci sistem pemantauan pengemudi dalam konteks manajemen armada modern:

1. Deteksi Dini Kelelahan

Salah satu fungsi paling krusial dari driver monitoring system adalah kemampuannya untuk mendeteksi kelelahan pengemudi secara akurat dan dini. Sistem ini menganalisis indikator fisiologis seperti kedipan mata, durasi penutupan mata, dan gerakan kepala yang tidak wajar. Ketika pola yang mengarah pada kantuk atau microsleep terdeteksi, sistem segera memberikan peringatan.

Fungsi ini memungkinkan manajer armada untuk mengintervensi secara proaktif, seperti dengan mengarahkan pengemudi untuk mengambil waktu istirahat yang diwajibkan. Hal ini membantu memastikan kepatuhan terhadap regulasi jam kerja, sekaligus mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan, menjadikannya elemen inti dalam manajemen transportasi dan armada logistik yang bertanggung jawab.

2. Pemantauan Fokus Pengemudi

Gangguan saat berkendara, seperti penggunaan ponsel, makan, atau merokok, merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan di jalan. Driver monitoring system secara efektif memantau dan mengidentifikasi berbagai bentuk gangguan ini dengan menganalisis arah pandangan dan gerakan kepala pengemudi. Sistem dapat mendeteksi saat perhatian pengemudi teralihkan dari jalan untuk waktu yang tidak wajar.

Data yang terkumpul dari pemantauan ini memberikan wawasan berharga bagi manajer armada. Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk program pelatihan pengemudi yang lebih terarah dan personal. Dengan mengatasi kebiasaan buruk secara spesifik, perusahaan dapat meningkatkan standar profesionalisme dan disiplin di antara para pengemudinya.

3. Bukti Digital dan Evaluasi Kinerja

Dalam situasi yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan atau perselisihan lalu lintas, rekaman video dari driver monitoring system berfungsi sebagai bukti digital yang objektif. Bukti visual ini melindungi pengemudi dan perusahaan dari klaim palsu atau tuduhan yang tidak berdasar, serta mempercepat proses investigasi dan klaim asuransi.

Selain itu, data historis yang dikumpulkan oleh sistem pemantauan pengemudi menjadi alat yang ampuh untuk evaluasi kinerja pengemudi. Manajer dapat membuat scorecard pengemudi berdasarkan metrik keselamatan, memberikan penghargaan kepada pengemudi teladan, dan merancang program pembinaan bagi mereka yang membutuhkan perbaikan, menciptakan sistem evaluasi yang adil dan transparan.

Keuntungan Menggunakan Driver Monitoring System

Keuntungan Menggunakan Driver Monitoring System

Mengadopsi Driver Monitoring System (DMS) dalam operasi logistik memberikan serangkaian keuntungan kompetitif yang signifikan. Manfaat ini tidak hanya terbatas pada peningkatan keselamatan, tetapi juga meluas ke efisiensi operasional dan kesehatan finansial perusahaan. Berikut adalah beberapa keuntungan utama yang dapat diraih:

1. Meningkatkan Keamanan Secara Keseluruhan

Keuntungan paling nyata dari implementasi driver monitoring system adalah peningkatan drastis dalam tingkat keamanan. Dengan mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan dan gangguan, perusahaan secara langsung melindungi aset paling berharganya pengemudi, kendaraan, dan muatan. Lingkungan kerja yang lebih aman juga meningkatkan moral dan retensi pengemudi.

Penurunan angka kecelakaan berdampak positif pada reputasi perusahaan. Klien dan mitra bisnis akan lebih percaya pada perusahaan yang menunjukkan komitmen kuat terhadap keselamatan. Hal ini dapat menjadi pembeda kompetitif yang kuat di pasar yang padat, menjadikan sistem pemantauan pengemudi sebagai contoh teknologi transportasi yang memberikan nilai lebih.

2. Mengurangi Gangguan Saat Berkendara

Sistem sistem pemantauan pengemudi secara aktif memerangi epidemi gangguan saat berkendara. Peringatan real-time yang diberikan oleh sistem berfungsi sebagai pengingat instan bagi pengemudi untuk tetap fokus pada jalan. Kesadaran bahwa perilaku mereka dipantau juga menciptakan efek jera psikologis yang mendorong kebiasaan mengemudi yang lebih baik.

Dengan berkurangnya insiden yang disebabkan oleh kelalaian, perusahaan dapat menghindari biaya yang terkait, seperti perbaikan kendaraan, klaim asuransi, dan potensi tuntutan hukum. Armada yang lebih fokus berarti pengiriman yang lebih andal dan tepat waktu, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan.

3. Integrasi Kendaraan yang Lebih Baik

Sistem pemantauan pengemudi modern dirancang untuk dapat diintegrasikan dengan sistem telematika dan manajemen armada lainnya. Integrasi ini menciptakan ekosistem data yang terpadu, di mana informasi tentang perilaku pengemudi dapat dikorelasikan dengan data lain seperti lokasi GPS, konsumsi bahan bakar, dan diagnostik kendaraan. Ini memberikan pandangan 360 derajat atas setiap aset.

Dengan data yang terpusat, manajer armada dapat mengidentifikasi hubungan antara gaya mengemudi dan efisiensi operasional. Misalnya, mereka dapat melihat bagaimana perilaku mengemudi yang agresif memengaruhi penggunaan bahan bakar atau keausan komponen.

Menurut analisis McKinsey & Company, integrasi dan transformasi digital seperti ini memungkinkan pemimpin logistik melihat peningkatan kinerja operasional sebesar 10% hingga 20% dalam jangka pendek, dan 20% hingga 40% dalam dua hingga empat tahun. Integrasi ini membuka jalan bagi analisis yang lebih mendalam dan strategi optimalisasi yang lebih cerdas.

4. Efisiensi Biaya Jangka Panjang

Meskipun memerlukan investasi awal, sistem pemantauan pengemudi memberikan pengembalian investasi (ROI) yang signifikan dalam jangka panjang. Pengurangan jumlah kecelakaan secara langsung menurunkan premi asuransi armada. Selain itu, biaya perbaikan kendaraan dan waktu henti (downtime) yang tidak direncanakan juga dapat ditekan secara drastis.

Lebih lanjut, dengan mendorong gaya mengemudi yang lebih halus dan aman, sistem pemantauan pengemudi secara tidak langsung membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar. Penghematan biaya kumulatif dari berbagai aspek ini menjadikan sistem pemantauan pengemudi sebuah investasi finansial yang sangat bijaksana bagi setiap perusahaan logistik.

Software AI Fleet Management Mendukung Implementasi Driver Monitoring System

Implementasi Driver Monitoring System (DMS) menghasilkan volume data besar yang jika tidak dikelola dengan baik bisa menjadi tantangan. Mengubah data peringatan dan rekaman video menjadi wawasan strategis yang dapat ditindaklanjuti sangat penting. Di sinilah Software AI Fleet Management ScaleOcean berperan sebagai sistem terintegrasi yang mengelola dan menganalisis data dari sistem pemantauan pengemudi untuk mendukung keputusan manajemen.

Dengan ScaleOcean, perusahaan logistik dapat memanfaatkan data sistem pemantauan pengemudi untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan armada. Sistem ScaleOcean memungkinkan otomatisasi laporan kinerja pengemudi, analisis perilaku, dan perencanaan rute yang lebih cerdas.

Demo gratis ScaleOcean memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk membantu Anda memahami nilai tambahnya secara lebih jelas, berikut rangkaian fitur utama yang dapat mendukung peningkatan keselamatan dan efisiensi armada:

  • Integrasi Peringatan Real-Time (Safety Events): Sistem ini memungkinkan pemantauan kondisi pengemudi secara langsung, seperti deteksi mengantuk, merokok, atau penggunaan ponsel, serta memberikan visibilitas atas kejadian-kejadian penting yang terjadi di lapangan.
  • Analisis Perilaku Pengemudi (Driver Scoring): Selain memantau kondisi real-time, sistem ini menggunakan algoritma untuk menganalisis kinerja dan perilaku pengemudi, memungkinkan perusahaan menilai mereka berdasarkan data seperti kebiasaan mengemudi atau kepatuhan terhadap aturan keselamatan.
  • Manajemen Kelelahan Melalui Optimasi Rute: Selanjutnya, sistem membantu merencanakan rute secara lebih efisien guna menghindari jadwal kerja berlebihan dan mengurangi kelelahan pengemudi, yang pada akhirnya dapat menekan jumlah peringatan terkait kelelahan.
  • Bukti Digital untuk Klaim dan Investigasi: Di sisi lain, sistem pelacakan menyediakan bukti digital terkait posisi kendaraan dan kondisi pengemudi, yang sangat berguna dalam mendukung proses klaim maupun investigasi insiden.
  • Integrasi Data Driver Monitoring System ke Dashboard Manajemen Armada: Tidak hanya itu, fitur ini juga menyediakan pemantauan kondisi kendaraan dan pengemudi secara real-time, memberi manajemen visibilitas penuh atas peringatan serta status armada di lapangan.
  • Laporan Perilaku Pengemudi (Driver Behavior Report): Terakhir, laporan analitik memungkinkan perusahaan untuk memantau dan menganalisis perilaku pengemudi secara menyeluruh, mendukung keputusan berbasis data untuk pelatihan atau program penghargaan.

Kesimpulan

Driver Monitoring System (DMS) adalah teknologi keselamatan yang meningkatkan efisiensi dan keselamatan armada dengan mendeteksi kelelahan atau gangguan pengemudi. Sistem ini memberikan peringatan untuk menjaga fokus, membantu menekan biaya kecelakaan dan operasional, serta menjadi investasi strategis untuk bisnis logistik.

Namun, implementasi sistem pemantauan pengemudi menghasilkan volume data besar yang perlu diolah menjadi insight yang berguna bagi manajemen. Di sinilah software AI fleet managementScaleOcean berperan sebagai sistem terintegrasi yang mengubah data sistem pemantauan pengemudi menjadi laporan otomatis, analisis perilaku, serta visibilitas real-time.

Dengan fitur seperti integrasi peringatan, driver scoring, dan bukti digital, ScaleOcean mendukung keputusan operasional yang lebih cerdas. Untuk merasakan sendiri dampaknya pada efisiensi armada Anda, jadwalkan demo gratis bersama tim ahli ScaleOcean dan lihat bagaimana pengelolaan data sistem pemantauan pengemudi dapat ditingkatkan secara signifikan.

FAQ:

1. Apa kegunaan driver monitor?

Driver monitor menyediakan informasi konfigurasi untuk sistem operasi, termasuk kecepatan refresh, resolusi layar, dan pengaturan kualitas warna, untuk mendukung fitur plug-and-play.

2. Apa yang terjadi jika Anda menonaktifkan driver monitor?

Menonaktifkan driver monitor dapat menyebabkan konflik driver saat diaktifkan kembali, memicu ketidakstabilan sistem, crash, atau malfungsi perangkat jika driver tidak dimuat dengan benar.

3. Bagaimana cara membuat sistem pemantauan pengemudi?

Memasang kamera definisi tinggi dan sensor, kemudian hubungkan dengan perangkat lunak untuk memantau perilaku pengemudi dan memberi peringatan saat terdeteksi gangguan atau kelelahan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap