Dalam menjalankan suatu bisnis manufaktur, pemahaman mendalam tentang corrective action request (CAR) merupakan sebuah hal yang penting untuk memastikan hasil, serta proses produksi yang konsisten. Hal ini dikarenakan CAR merupakan suatu proses yang telah disusun untuk memastikan akar dari suatu permasalahan dan solusi-solusi yang dapat di implementasi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Jika CAR, yang juga sering disebut sebagai corrective preventive action request tidak diterapkan saat menghadapi kendala, masalah tersebut tidak akan terselesaikan dan dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan serta produsen. Baca artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang penerapan Corrective Action Request!

- Corrective Action Request (CAR) adalah proses formal yang digunakan untuk mengidentifikasi akar masalah dalam produksi dan menyediakan solusi untuk memperbaikinya.
- Tujuan CAR yaitu untuk meningkatkan kualitas produk, mengetahui kondisi mesin, membangun kepercayaan kontraktor, mengurangi risiko berulang, dan mengelola sumber daya lebih efisien.
- CAR memiliki tingkatan urgensi, mulai dari masalah sederhana (Level 1) hingga masalah kritis yang dapat mempengaruhi seluruh bisnis (Level 4).
- ScaleOcean adalah software manufaktur yang dapat mempercepat proses CAR, dengan fitur seperti Quality Control, SCM, dan Smart MRP yang membantu mengelola dan mengatasi masalah produksi.

1. Pengertian Corrective Action Request (CAR)
Corrective action request (CAR) adalah prosedur formal yang digunakan oleh perusahaan kontraktor untuk menginformasikan supplier tentang masalah yang ditemukan pada produk atau proses produksi, serta meminta perbaikan agar masalah tersebut tidak terulang. Proses ini biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan respons dari produsen mengenai masalah yang terkait dengan kualitas atau ketidaksesuaian.
CAR seringkali dilakukan untuk berbagai bentuk permasalahan yang muncul, beberapa lebih kritis dan beberapa lainnya yang dapat dihadapi dengan spontan. Namun, hal ini tidak berarti setiap permasalahan harus dianggap remeh.
Sebaliknya, CAR menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menjaga konsistensi kualitas dan kelancaran proses produksi, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan kontraktor. Ini adalah bagian integral dari proses manajemen risiko di manufaktur, membantu mengidentifikasi dan mitigasi potensi ancaman terhadap operasional dan kualitas.
Tindakan korektif yang dilakukan berdasarkan CAR sebaiknya tidak hanya mengatasi gejala, tetapi juga menyelesaikan akar masalahnya. Selain itu, CAR dapat menjadi bagian penting dari proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) dalam perusahaan, berfokus pada perbaikan berkelanjutan dalam kualitas dan efisiensi.
Baca juga: Apa itu Smart Manufacturing, Keunggulan, dan Fiturnya
2. Tujuan dilakukannya Corrective Action Request (CAR)
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, penyusunan dan pemberian CAR merupakan suatu tahapan yang krusial apabila terjadinya kendala pada produk atau produksi. Dan tentu saja, hal tersebut dilakukan dikarenakan tujuan-tujuannya yang membantu dalam penyelesaian permasalahan, serta juga sebagai sarana untuk mencegah terjadinya hal yang sama pada masa mendatang. Berikut beberapa tujuan disusunnya CAR:
a. Meningkatkan Kualitas Produk
Jika perusahaan kontraktor menemukan suatu permasalahan pada produk yang telah dihasilkan, maka hal tersebut akan diperbaiki oleh produsen, meningkatkan konsistensi kualitas produk. Penggunaan aplikasi QMS terbaik membantu perusahaan mengidentifikasi dan mencatat kendala secara sistematis, sehingga proses perbaikan dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.
b. Mengetahui Kondisi Mesin
Terkadang kerusakan pada produk atau berjalan lambatnya proses produksi merupakan hasil dari mesin yang mulai melambat. Hal tersebut bertindak sebagai sebuah tanda bahwa perusahaan manufaktur harus melakukan perhitungan overall equipment effectiveness (OEE)
c. Membangun Kepercayaan Kontraktor dan Konsumer
Dengan menjalankan proses troubleshooting dengan kompeten, maka suatu perusahaan kontraktor akan merasa lebih yakin tentang kinerja pengerjaan supplier. Tidak hanya itu, konsumer juga merasa nyaman dengan produk yang telah dihasilkan.
d. Mengurangi Risiko Berulang
Karena sebuah perusahaan manufaktur telah menghadapi dan menangani suatu permasalahan, maka bisnis tersebut dapat mencegah terjadinya hal tersebut lagi atau merancang strategi yang lebih optimal untuk kedepannya.
First Pass Yield (FPY) menjadi metrik yang sangat penting untuk memastikan bahwa permasalahan yang sama tidak muncul kembali, dengan meningkatkan efisiensi dan kualitas pada percobaan pertama. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat beradaptasi dan berkembang.
e. Mengelola Sumber Daya dengan Efisien
Sebuah produsen dapat mengelola sumber dayanya dengan lebih efisien apabila permasalahan telah terselesaikan. Dengan mengetahui akar dari permasalahan tersebut, produsen dapat mengelola sumber daya agar tidak terjadinya keborosan penggunaan atau penggunaan sumber daya yang dapat menimbulkan permasalahan.
Corrective Action Request (CAR) merupakan bagian penting dari sistem manajemen mutu yang membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengatasi ketidaksesuaian yang terjadi dalam proses produksi. Dengan menerapkan CAR secara konsisten, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap tindakan korektif yang diambil sesuai dengan standar kerja manufaktur yang telah ditetapkan, sehingga meningkatkan efisiensi dan kualitas produk secara keseluruhan.
3. Tingkatan Urgensi Corrective Action Request (CAR)
Walaupun CAR memiliki tingkatan urgensi yang berbeda-beda, masing-masing dengan tingkat kritis permasalahan yang bervariasi, hal ini tidak berarti suatu tingkatan kurang penting dibandingkan dengan tingkatan lain. Tingkatan urgensi dalam corrective action request adalah sebagai berikut:
a. Level 1
Tingkatan berikut mencakupi hal-hal yang sederhana dan dapat diselesaikan dengan waktu yang singkat. Permasalahan yang cenderung muncul pada tingkatan ini tidak mempengaruhi proses penjualan atau produksi secara signifikan. Contoh dari tingkatan ini adalah keterlambatan pembersihan alat produksi.
b. Level 2
Permasalahan pada tingkatan ini lebih signifikan dan tidak dapat ditangani dengan segera, namun masih belum mengganggu keseluruhan sistem manufaktur dan penjualan. Contoh kasus tingkatan ini adalah keterlambatan pengiriman produk karena pengelolaan bahan baku yang tidak efektif.
c. Level 3
Keseluruhan sistem mulai terpengaruh oleh masalah-masalah pada tingkatan ini. Perusahaan kontraktor ketika menghadapi hal ini seringkali mengurangi jumlah pembayaran ke produsen dan/atau memblokir aksesnya ke data-data perusahaan. Salah satu bentuk tingkatan ini adalah rusaknya beberapa mesin manufaktur yang memaksa produsen untuk menghitung mean time to repair (MTTR) dan mean time between failure (MTBF).
d. Level 4
Bagian ini bersifat sangat kritis bagi perusahaan manufaktur karena permasalahan pada tingkatan ini dapat mempengaruhi bisnis secara keseluruhan, sehingga kontraktor menghentikan pembayaran atau menolak produk yang telah diproduksi. Contoh kasus dari tingkatan ini adalah sistem manajemen kualitas tidak berjalan dengan baik, hingga memerlukan penerapan sistem baru, serta membutuhkan pembekalan kepada staf.
4. Peran Corrective Action Request (CAR) dalam Industri Manufaktur
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan-perusahaan manufaktur selalu mengutamakan efisiensi dan konsistensi produksi untuk membangun reputasi sebagai produsen yang handal. Akan tetapi, setiap proses kerja pasti memiliki tantangan-tantangannya sendiri, dan perusahaan harus memiliki solusi untuk menangani hal-hal tersebut.
Dengan adanya CAR, perusahaan dapat dengan mudah mengidentifikasi akar dari suatu permasalahan dan menerapkan strategi terbaik. CAR memperbolehkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi produksi, konsistensi kualitas produk, serta mencegah terjadinya hal tersebut di masa mendatang.
Apabila supplier dapat menangani CAR secara efektif, maka hubungan antara kontraktor dan produsen menjadi lebih erat. Tidak hanya itu, calon-calon kontraktor akan menjadi lebih yakin untuk menjalankan proses produksi dengan perusahaan.
Baca juga: 21 Software Manufaktur Terbaik untuk Efisiensi Pabrik
5. Langkah-langkah Corrective Action Request (CAR)
Setelah menerima suatu CAR dari perusahaan kontraktor, produsen harus dengan segera memulai tahapan-tahapan untuk menyelesaikan permasalahan yang disebutkan di dalam CAR. Langkah-langkah corrective action request adalah:
a. Identifikasi Akar Masalah
Sesuai dengan kendala yang dinyatakan dalam CAR, perusahaan harus terlebih dahulu mencari akar dari permasalahan tersebut. Sebagai contoh, apabila ada sebuah produk yang kurang berkualitas, maka akar dari hal tersebut dapat berasal dari alat-alat produksi bermasalah.
b. Merancang Strategi
Setelah menemukan akar dari suatu permasalahan, maka tahap berikutnya adalah menyusun solusi yang sesuai. Mengambil contoh sebelumnya, jika diketahui bahwa mesin-mesin telah mengalami kerusakan, maka perusahaan harus melakukan maintenance pada mesin-mesin tersebut.
c. Mengimplementasi Strategi
Selanjutnya, dilakukan alokasi sumber daya seperti sumber daya manusia untuk mengimplementasikan strategi yang telah dirancang. Evaluasi dilakukan pada akhir proses tersebut untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif.

6. Contoh Correction Action Request
Corrective Action Request (CAR) berfungsi untuk mengatasi masalah yang terdeteksi dalam berbagai proses atau produk. Tindakan CAR dapat membantu perusahaan untuk memperbaiki masalah dan mencegahnya terulang di masa depan. Berikut adalah beberapa contoh penerapan CAR dalam berbagai situasi di perusahaan.
a. Audit Internal
Dalam audit internal, CAR digunakan untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian antara praktik yang berjalan dengan prosedur yang telah ditetapkan. Jika audit menemukan proses yang tidak sesuai standar atau prosedur, CAR akan diajukan untuk meminta tindakan perbaikan. Langkah ini memastikan bahwa organisasi mematuhi kebijakan internal dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
b. Penyimpangan Proses
Ketika ada penyimpangan dalam proses produksi, seperti ketidaksesuaian dalam alur kerja atau penggunaan bahan baku yang salah, CAR digunakan untuk mengidentifikasi akar masalah dan menentukan solusi yang tepat. Dengan demikian, CAR berfungsi untuk mengembalikan proses ke jalur yang benar, meminimalkan pemborosan, dan meningkatkan efisiensi operasional.
c. Ketidaksesuaian Produk
CAR juga diterapkan ketika produk yang dihasilkan tidak memenuhi spesifikasi atau kualitas yang diharapkan. Misalnya, jika produk cacat atau tidak sesuai standar, CAR digunakan untuk meminta tindakan perbaikan pada proses produksi yang menyebabkan ketidaksesuaian tersebut. Hal ini membantu memastikan bahwa kualitas produk tetap terjaga dan sesuai dengan harapan pelanggan.
d. Laporan Pegawai
Penerapan CAR juga bisa diawali dari laporan pegawai tentang masalah di lapangan, seperti kesalahan pengoperasian mesin atau masalah dalam manajemen persediaan. Laporan ini menjadi dasar untuk mengajukan CAR, agar masalah yang belum terdeteksi sebelumnya dapat diatasi, dan solusi yang tepat diterapkan untuk mencegah masalah serupa di masa depan.
e. Pengelolaan Perubahan
Selain itu, CAR dapat diterapkan dalam pengelolaan perubahan yang mempengaruhi produksi. Jika perubahan dalam prosedur atau sistem menghasilkan masalah atau gangguan dalam kualitas, CAR digunakan agar setiap perubahan diterapkan dengan tindakan yang tepat dan masalah yang timbul diatasi dengan cepat. Ini menjaga keberlanjutan dan kelancaran operasional dalam perusahaan.
7. Perbedaan CAR, RCA, dan CAPA?
Corrective action request merupakan salah satu dari beberapa cara untuk mengatasi permasalahan yang muncul. Akan tetapi, hal berikut seringkali dibingungkan dengan istilah-istilah serupa seperti root cause analysis (RCA) dan corrective and preventive action (CAPA).
Namun, kedua istilah itu sangat mudah dimengerti. RCA adalah sebuah metode yang digunakan untuk menganalisis akar dari suatu permasalahan. Sedangkan CAPA adalah segala tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk mengatasi suatu permasalahan, serta juga mencegah terjadinya permasalahan tersebut lagi.
Apabila kedua pengertian tersebut terdengar tidak asing, hal tersebut adalah karena kedua konsep tersebut merupakan bagian dari proses penyelesaian CAR. Cara pengerjaan CAR cenderung dimulai dengan analisis akar permasalahan, kemudian dilanjutkan dengan penerapan solusi yang dapat mencegah terjadinya kendala yang sama di masa depan.
8. Corrective Action Request (CAR) semakin Efisien dengan Software Manufaktur ScaleOcean
Pelaksanaan CAR merupakan suatu hal yang krusial untuk memastikan berjalan lancarnya proses produksi, serta menghasilkan produk yang konsisten. Apabila suatu perusahaan kontraktor menemukan masalah dan memberikan CAR kepada bisnis manufaktur, maka penyelesaian masalah tersebut merupakan tanggung jawab sang produsen. Bila tanggung jawab tersebut tidak terpenuh, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.
Salah satu hal yang dapat digunakan untuk mempermudah penyelesaian masalah CAR adalah dengan menerapkan sistem manufaktur. software manufaktur ScaleOcean adalah sistem manufaktur yang dibangun dari praktik bisnis dan industri terbaik. Terlebih lagi, software ini dapat diintegrasi dengan sistem-sistem lain seperti inventory dan sejenisnya.
Terlebih lagi, vendor ini juga mempunyai demo gratis yang memberikan Anda kesempatan untuk mencoba terlebih dahulu fitur-fiturnya yang beragam. Beberapa fitur yang dapat membantu dalam penyelesaian corrective action request adalah:
- Quality Control Management: Fitur ini memungkinkan Anda untuk memantau dan mengelola kualitas produk di seluruh proses produksi. Dengan kualitas yang terpantau dengan baik, CAR dapat segera diidentifikasi dan dilacak. CAR yang muncul akibat masalah kualitas dapat langsung di input dan diikuti langkah-langkah perbaikannya di sistem.
- Integrated SCM (Supply Chain Management): Modul ini membantu mengelola alur bahan baku dan produk jadi dengan efisien. Jika terjadi masalah pada bahan baku yang mempengaruhi kualitas, CAR dapat dikelola untuk mencari akar masalah dan solusi terkait dengan pemasok atau persediaan.
- Smart MRP (Material Requirement Planning): MRP memungkinkan untuk merencanakan dan memonitor kebutuhan material secara otomatis, serta memastikan persediaan bahan yang tepat untuk proses produksi. Jika masalah dalam produksi teridentifikasi (misalnya karena bahan baku cacat), sistem ini membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan perencanaan ulang bahan baku atau perbaikan proses.
- BOM (Bill of Materials) Management: Dalam hal terjadi masalah dengan komponen atau bahan yang digunakan dalam produksi, BOM memungkinkan untuk mengidentifikasi bahan-bahan yang bermasalah dan memperbaiki daftar bahan yang digunakan dalam produksi, sehingga mencegah terulangnya masalah yang sama.
- Order Management: Jika masalah kualitas atau produksi berhubungan dengan pemesanan atau pengiriman, modul ini memungkinkan untuk mengelola pesanan yang terpengaruh dan melakukan penyesuaian untuk memastikan pelanggan menerima produk sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan.
- Warehouse Management: Dalam proses produksi, kadang-kadang masalah dengan penyimpanan bahan baku atau produk jadi bisa mempengaruhi kualitas. Warehouse management membantu dalam memastikan stok disimpan dengan baik dan meminimalkan risiko kerusakan atau kehilangan barang, yang dapat memicu CAR.
Baca juga: 12 Rekomendasi Shop Floor Software Terbaik di Indonesia 2025
9. Kesimpulan
Corrective action request merupakan suatu hal yang pasti akan muncul dalam proses manufaktur, se-detail apapun proses tersebut. Dengan menanggapi CAR dengan kompeten, perusahaan dapat menjamin keberlangsungan proses produksi yang efisien, serta menghasilkan produk yang berkualitas.
Di sinilah software manufaktur ScaleOcean menjadi solusi. Karena mudahnya integrasi dengan sistem manufaktur lain, serta juga keterampilannya dalam memantau kuantitas dan kualitas barang-barang persediaan atau alat, maka sistem manufaktur ini adalah solusi terbaik dalam menjalankan suatu perusahaan manufaktur. Lakukanlah demo gratis Anda sekarang dan kembangkan lebih maju lagi Bisnis Anda!
FAQ:
1. Apa itu Corrective Action Request (CAR)?
Corrective Action Request (CAR) adalah permintaan resmi yang diajukan untuk mengidentifikasi penyebab utama ketidaksesuaian dalam produk, proses, atau sistem, serta untuk mengambil tindakan korektif guna mencegah terulangnya masalah tersebut.
2. Apa perbedaan antara Corrective Action dan Preventive Action?
Corrective Action berfokus pada identifikasi dan perbaikan penyebab masalah yang telah terjadi, sedangkan Preventive Action bertujuan untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.
3. Kapan sebuah Corrective Action Request diperlukan?
CAR diperlukan ketika terdapat ketidaksesuaian yang dapat mempengaruhi kualitas produk atau kepuasan pelanggan. Hal ini dapat mencakup keluhan pelanggan, hasil audit internal, atau temuan dari pengujian yang menunjukkan adanya masalah.