Open Source: Peran, Kelebihan, serta Contohnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Seiring berkembangnya zaman, hampir semua proses bisnis di perusahaan besar maupun UMKM berjalan secara digital dan otomatis menggunakan software ERP. Sistem ini digunakan untuk mengelola sumber daya manusia dalam melakukan pekerjaan secara cepat dan efisien.
Tak hanya itu, aplikasi ERP juga bisa menghadirkan informasi secara real-time.

Saat ini, ada banyak bentuk sistem ERP yang diminati perusahaan, salah satunya adalah software ERP yang open source. Sistem ini sering digunakan oleh berbagai bisnis, karena dapat diperoleh dengan mudah. Namun, apa sebenarnya pengertian dari perangkat ERP open source dan perbedaannya dengan ERP closed source? Simak ulasan selengkapnya di artikel ini.

starsKey Takeaways
  • Sistem ERP open source adalah perangkat lunak dengan lisensi publik, dapat diunduh, digunakan, dikembangkan, dan dimodifikasi secara bebas oleh perusahaan.
  • Contoh software open source populer meliputi Linux, Android, serta berbagai lisensi seperti Mozilla Public License (MPL) dan GNU General Public License (GPL).
  • Perbedaan utama open source dan closed source ERP terletak pada harga (lebih murah), keamanan (lebih rentan), kemudahan penggunaan (user-friendly), dan dukungan layanan.
  • ScaleOcean menawarkan fitur lengkap dengan fleksibilitas open source dan dukungan profesional, solusi ERP yang dapat disesuaikan untuk efisiensi operasional maksimal.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Pengertian Open Source

Pengertian sistem ERP open source adalah sebuah perangkat ERP (Enterprise Resource Planning) yang diluncurkan oleh perusahaan dengan lisensi publik. Jadi, Anda bisa mengunduh dan menggunakan sistem secara bebas. Tak hanya itu, aplikasi ERP ini juga memiliki fitur yang dapat dikembangkan dengan bebas dan bahkan bisa dimodifikasi sendiri agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Selain itu ada juga aplikasi ERP closed source atau proprietary, yang merupakan kebalikan dari open source. Dimana sistem ini tidak bisa digunakan oleh semua orang karena memiliki hak hukum eksklusif. Dengan begitu, Anda tidak bisa mengunduh dan menggunakan aplikasi ERP untuk perusahaan ini secara bebas karena perkembangan dan modifikasinya dibatasi.

Baca juga: Sejarah Sistem ERP Beserta Perkembangannya

2. Peran Penting Lisensi Open Source dalam ERP

Peran Penting Lisensi Open Source dalam ERP

Lisensi open source memegang peran penting dalam software ERP karena memberikan akses transparan ke kode sumber. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan dan mengintegrasikan sistem sesuai kebutuhan spesifik mereka. Berikut ini beberapa manfaat utamanya:

a. Kode Sumber Terbuka yang Mendorong Inovasi

Lisensi software ERP open source mendorong inovasi dan kolaborasi dengan memberi akses penuh kepada pengembang di seluruh dunia. Dengan terbukanya kode sumber, pengembang dapat memodifikasi dan memperbaiki perangkat lunak tanpa batasan. Kolaborasi lintas batas juga memungkinkan ide baru berkembang lebih cepat.

b. Transparansi dan Keamanan

Manfaat selanjutnya dari lisensi open source adalah peningkatan transparansi dan keamanan software. Akses publik terhadap kode sumber memungkinkan pengguna dan pengembang untuk mengaudit dan memverifikasi keamanannya. Dengan lebih banyak pihak yang memeriksa kode, potensi kerentanan dapat ditemukan lebih cepat.

c. Kebebasan dan Kustomisasi

Lisensi open source menawarkan fleksibilitas tinggi bagi pengguna untuk memodifikasi sistem sesuai dengan kebutuhan operasional. Akses penuh ke kode sumber memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan fitur dan fungsi custom ERP, sehingga perangkat lunak tersebut lebih sesuai dengan proses bisnis yang ada. Integrasi dengan sistem lain juga lebih mudah dilakukan.

d. Menghemat Biaya

Jenis ERP ini juga memberikan manfaat penghematan biaya karena tidak memerlukan pembayaran lisensi. Perusahaan dapat memanfaatkan komunitas open source untuk mendapatkan dukungan teknis dan pembaruan secara gratis. Hal ini membantu menekan biaya pemeliharaan dan operasional.

ERP

3. Kelebihan Open Source 

Perangkat lunak open source menawarkan berbagai keuntungan yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong inovasi. Silahkan perhatikan poin-poin berikut :

a. Transparansi

Salah satu nilai utama dari perangkat lunak open source adalah transparansi. Dengan akses penuh ke kode sumber, pengguna dapat menganalisis bagaimana perangkat lunak beroperasi. Hal ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri pengguna terhadap sistem, tetapi juga memungkinkan deteksi dan perbaikan potensi masalah lebih cepat, sehingga meningkatkan keamanan dan kredibilitas perangkat lunak.

b. Fleksibilitas

Selanjutnya, keunggulan terbesar open source adalah kemampuan untuk menyesuaikan perangkat lunak sesuai kebutuhan spesifik. Pengguna dapat memodifikasi dan mengembangkan fitur atau fungsi tambahan sesuai dengan prioritas mereka, memberikan keleluasaan yang jauh lebih besar dibandingkan perangkat lunak berpemilik yang sering kali kaku dan terbatas.

c. Inovasi

Kemudian, keuntungan besar dari sistem ERP open source adalah kemampuannya untuk mendorong inovasi. Dengan akses bebas ke kode sumber, pengembang dapat berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak melalui proses review yang transparan dan terbuka.

d. Biaya

Selain itu, karena tidak ada biaya lisensi yang perlu dibayar, perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem ERP. Keunggulan lainnya adalah kemampuan untuk menyesuaikan perangkat lunak dengan kebutuhan bisnis secara lebih bebas dan fleksibel, serta juga sentarilisasi lebih efisien bila sistem ERP yang digunakan adalah jenis onpremise.

e. Keamanan

Berkat komunitas open source yang besar dan aktif, perbaikan dan pembaruan keamanan dapat dilakukan dengan cepat. Jika ditemukan celah keamanan, pengembang dari berbagai belahan dunia dapat langsung terlibat dalam menemukan dan memperbaikinya, yang membuat perangkat lunak open source sering kali lebih aman dibandingkan perangkat lunak dengan pengembangan tertutup.

4. Kekurangan Open Source

Meskipun perangkat lunak open source memiliki banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Berikut adalah tantangan-tantangannya :

a. Dukungan

Meskipun komunitas open source seringkali sangat bersemangat dan siap membantu, dukungan teknis komersial mungkin terbatas atau tidak selalu tersedia. Bagi organisasi yang membutuhkan bantuan cepat dan teknis dari pihak profesional, ketergantungan pada komunitas bisa menjadi tantangan tersendiri.

b. Kompleksitas

Salah satu tantangan selanjutnya bagi pengguna baru adalah kurva pembelajaran yang cukup tajam. Memahami kode sumber atau pengoperasian perangkat lunak dalam lingkungan pengembangan open source membutuhkan pemahaman teknis yang lebih mendalam, yang mungkin tidak mudah diakses bagi mereka yang tidak berpengalaman di bidang ini.

c. Lisensi

Pengguna perlu memahami secara cermat lisensi yang diterapkan pada perangkat lunak open source untuk memastikan bahwa penggunaan dan distribusi perangkat lunak tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Lisensi dapat bervariasi, dan penting untuk mematuhi persyaratan tersebut agar tidak terjerat masalah hukum di kemudian hari.

Sebagai alternatif, SaaS ERP menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih tinggi dengan model berbasis cloud, memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya infrastruktur dan mendapatkan pembaruan perangkat lunak secara otomatis tanpa perlu mengelola sistem secara internal.

5. Contoh Software Open Source

Contoh Software ERP yang Open Source

Setiap lisensi memiliki ketentuan serta manfaat unik yang mempengaruhi cara perusahaan mengelola dan mengembangkan ERP. Memahami perbedaan lisensi ini membantu perusahaan memilih solusi yang paling tepat. Berikut ini contohnya:

a. Linux

Linux adalah sistem operasi open source yang terkenal dan banyak digunakan di seluruh dunia. Dengan lisensi open source, Linux memungkinkan pengguna untuk mengakses, memodifikasi, dan mendistribusikan sistem operasinya sesuai kebutuhan. memberikan kebebasan dan kontrol penuh bagi penggunanya.

b. Android

Android, sebagai sistem operasi mobile berbasis open source, menawarkan kebebasan kepada pengembang dan produsen perangkat untuk memodifikasi dan menyesuaikan sistem sesuai dengan preferensi mereka. Keunggulan utama Android terletak pada kemampuannya untuk diubah dan disesuaikan, memungkinkan ponsel pintar dari berbagai merek untuk berfungsi dengan baik di atas platform yang sama.

c. Mozilla Public License 2.0 (MPL)

Mozilla Public License 2.0 (MPL) memberikan keseimbangan antara lisensi permisif dan copyleft. MPL memungkinkan software erp open source untuk diintegrasikan dengan proyek proprietary tanpa mewajibkan seluruh proyek menjadi open source. Fleksibilitas ini menjadikannya populer untuk proyek-proyek besar seperti Mozilla Firefox.

d. GNU General Public License (GPL)

GNU General Public License (GPL) adalah salah satu lisensi open source paling dikenal dan banyak digunakan. Diciptakan oleh Free Software Foundation, GPL menjamin bahwa perangkat lunak yang dilisensikan tetap bebas untuk didistribusikan dan dimodifikasi. Karya turunan juga harus dirilis dengan lisensi yang sama, menjaga kebebasan perangkat lunak.

e. MIT License

MIT License dikenal sebagai salah satu lisensi open source yang paling permisif. Lisensi ini memungkinkan pengguna untuk menyalin, memodifikasi, dan mendistribusikan perangkat lunak dengan sangat sedikit batasan. Kesederhanaannya membuat MIT License mudah dipahami dan diimplementasikan, menjadikannya pilihan populer untuk integrasi dengan proyek proprietary.

f. Eclipse Public License (EPL)

Eclipse Public License (EPL) mengharuskan kontribusi perbaikan atau tambahan perangkat lunak tersedia untuk komunitas. Lisensi ini juga memberikan perlindungan paten yang signifikan, mengurangi risiko litigasi terkait pelanggaran paten. EPL cocok untuk proyek yang ingin menjaga penggunaan komersial sembari mendorong kontribusi komunitas.

g. Apache License 2.0

Apache License 2.0 menawarkan perlindungan paten tambahan serta mewajibkan pemberitahuan hak cipta dan disclaimer pada setiap distribusi perangkat lunak. Lisensi ini memungkinkan pengakuan kontribusi asli dan modifikasi, menjadikannya populer di kalangan perusahaan teknologi. Proyek besar seperti Apache HTTP Server menggunakan lisensi ini.

6. ERP Open Source vs Closed Source

Sebelumnya, kita sudah mengetahui pengertian software ERP yang open source dan closed source. Jadi, Anda pun sudah memiliki gambaran umum dari perbedaan kedua aplikasi tersebut. Untuk lebih lanjutnya, mari kita bahas perbedaan dari kedua sistem ini.

a. Harga

Harga menjadi salah satu perbedaan yang paling mencolok antara aplikasi ERP open source dengan closed source. Keunggulan software ERP terbuka adalah memiliki harga jauh lebih murah dan bisa dijangkau oleh semua bisnis, baik yang besar ataupun yang masih dalam tahap berkembang sekaligus. Bahkan, beberapa perangkat tersebut bisa diperoleh secara gratis karena dapat digunakan dengan bebas tanpa ada batasan tertentu.

Berbeda dengan ERP proprietary, biasanya biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal. Biaya ini tergantung dari tipe aplikasi dan jenis modul ERP yang akan digunakan, sehingga kisaran harganya pun berbeda-beda. Namun jangan khawatir, karena biaya investasi yang dikeluarkan akan berbanding lurus dengan fitur atau kelebihan yang diperoleh dari aplikasi tersebut.

b. Keamanan

Perbedaan kedua adalah di bidang keamanan. Meskipun harganya lebih terjangkau, namun sayangnya ERP open source memiliki keamanan data yang lebih rentan. Hal ini disebabkan oleh bebasnya orang-orang untuk mengakses dan memodifikasi serta menggunakan kode perangkat tersebut.
Jadi, kemungkinan penyalahgunaan akses pun semakin besar.

Hal berbeda akan Anda rasakan ketika menerapkan software ERP closed source, karena keamanannya lebih terjamin. Hal itu disebabkan oleh tidak sembarang orang bisa mendapatkan akses. Bahkan, hanya pihak perusahaan yang mempunyai akseslah yang bisa melakukan perubahan sistem ERP. Dengan begitu, keamanan data pada perangkat ERP tersebut dapat lebih terjamin.

c. User Friendly

Selanjutnya, sistem ERP open source cenderung lebih sulit untuk digunakan. Hal ini disebabkan oleh panduan penggunaan biasanya hanya ditujukan kepada pihak pengembang saja. Dengan demikian, panduan ini agak sulit dipahami oleh para pengguna, terutama jika masih pemula.

Di sisi lain, sistem closed source lebih user-friendly. Alasannya adalah adanya panduan penggunaan yang mudah dipahami sekalipun oleh orang awam. Hal inilah yang menjadi salah satu kelebihan utama pada aplikasi proprietary dan kerap dipilih perusahaan yang beru beralih ke sistem ERP.

d. Dukungan Layanan

Dukungan layanan juga menjadi pembeda antara kedua sistem ini dimana support yang diberikan oleh provider ERP open source cenderung lebih minim daripada closed source. Dengan begitu, berbagai langkah evaluasi dan pemeliharaan sistem akan bergantung pada pengguna, terutama ketika ada masalah-masalah lain yang berkaitan dengan ERP.

Sedangkan sistem ERP proprietary didukung 100% oleh sumber daya yang mumpuni dari pihak provider. Dukungan ini meliputi modifikasi fitur, perbaikan kerusakan atau bug, pembaruan, dan lain-lain. Jadi, pengguna akan lebih diuntungkan jika muncul masalah yang berkaitan dengan sistem dan lebih terbantu dalam mengoperasikan software.

e. Masalah Lebih Cepat Selesai

Meskipun software ERP yang terbuka memiliki dukungan yang minimal, bukan berarti hanya membawa dampak negatif saja. Hal ini bisa membawa dampak positif terutama bagi pengguna yang sudah lebih mahir akan ERP, karena bisa menyelesaikan masalah sendiri tanpa perlu menunggu respon dari pihak provider. Dengan demikian, masalah lebih cepat teratasi.

Namun hal ini justru menjadi kelemahan aplikasi ERP closed source, dimana pengguna harus menunggu pihak perusahaan peyedia untuk memperbaiki masalah. Memang banyak provider yang akan secepat mungkin melayani dan memperbaiki berbagai masalah yang ada. Namun, bukan berarti pengguna tidak akan menunggu dalam kurun waktu tertentu. Sehingga, hal ini bisa berdampak pada tertundanya berbagai pekerjaan yang berkaitan dengan ERP.

f. Pengembangan Sistem

Sebelumnya sudah disinggung bahwa perangkat lunak ERP open source dapat dimodifikasi dan dikembangkan sendiri lebih mudah sesuai dengan kebutuhan bisnis. Dimana nantinya akan menghasilkan ERP versi sendiri yang dibuat khusus untuk bisnis Anda. Hal tersebut tentu bisa menguntungkan bagi perusahaan yang ingin mengembangkan sistem  ERP secara cepat dan mudah, terlebih lagi bila mereka sudah mempunyai ahli di bidang ERP.

Hal ini tidak bisa dilakukan pada sistem ERP closed source secara mudah karena pihak perusahaan harus menghubungi pihak pengembang dahulu jika ingin memodifikasinya. Nah, hal tersebut bisa jadi tidak sesuai dengan keinginan perusahaan. Tak hanya itu, pembatasan ini juga berdampak bagi kebebasan bisnis untuk membuat perangkat versi khusus.

Sebagai alternatif, cloud ERP menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih tinggi, memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan sistem sesuai kebutuhan tanpa terbatas oleh pengaturan software tradisional.

7. Kesimpulan

Di atas sudah dipaparkan mengenai perbedaan software ERP yang open source dan closed source. Pemilihan mana yang lebih baik antara kedua jenis tersebut bergantung pada kondisi dan kebutuhan perusahaan Anda. Aplikasi untuk umun tentu lebih baik bagi usaha yang ingin mengembangkan sistem ERP-nya sendiri dengan dana yang terbatas.

Ingin solusi ERP yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda tanpa batas? Scale 360 Ocean menawarkan fitur lengkap dengan fleksibilitas open source, serta dukungan profesional untuk memaksimalkan efisiensi operasional. Hubungi kami untuk konsultasikan permasalahan bisnis Anda dan dapatkan demo gratisnya sekarang juga!

FAQ:

1. Apa itu Open Source?

Open source mengacu pada software atau teknologi yang kode sumbernya (kode program yang dapat dimodifikasi) tersedia untuk umum. Ini berarti siapa pun dapat melihat, mempelajari, memodifikasi, dan mendistribusikan ulang kode tersebut sesuai dengan ketentuan lisensi open source tertentu, seringkali tanpa biaya lisensi awal.

2. Apa keuntungan utama menggunakan software open source?

Keuntungan utama menggunakan software open source meliputi:
1. Gratis (seringkali): Banyak software open source dapat digunakan tanpa biaya lisensi awal.
2. Fleksibilitas & Kustomisasi: Pengguna dapat memodifikasi kode untuk menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik.
3. Transparansi & Keamanan: Kode yang terbuka memungkinkan komunitas untuk menemukan dan memperbaiki bug atau celah keamanan lebih cepat.
4. Inovasi Cepat: Didorong oleh kolaborasi komunitas global.
5. Vendor Lock-in Rendah: Tidak terikat pada satu vendor saja.

3. Apa saja kekurangan atau tantangan menggunakan software open source?

Beberapa kekurangan atau tantangan menggunakan software open source adalah:
1. Dukungan Teknis: Dukungan mungkin berbasis komunitas atau memerlukan biaya dari pihak ketiga, tidak selalu dari vendor tunggal.
2. Kurva Pembelajaran: Beberapa software open source bisa lebih kompleks dan membutuhkan keahlian teknis untuk implementasi dan pemeliharaan.
3. Kurangnya Dokumentasi: Kualitas dokumentasi bisa bervariasi.
4. Tanggung Jawab Internal: Perusahaan seringkali perlu memiliki tim IT internal yang mampu mengelola dan memelihara sistem.
5. Biaya Implementasi: Meskipun softwarenya gratis, biaya untuk kustomisasi, implementasi, dan integrasi bisa tetap tinggi.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap

""