Stock Movement: Pengertian, Metrik, dan Cara Kerjanya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam operasional gudang yang bergerak cepat, stock movement yang tidak terdokumentasi dengan baik dapat menyebabkan banyak masalah. Banyak stok yang “hilang” selama perjalanan antar cabang karena tidak ditandai sebagai in-transit. Akibatnya, gudang pengirim merasa stok sudah keluar, sementara gudang penerima belum melihatnya sama sekali.

Masalah ini langsung berdampak pada tim penjualan. Sales sering menahan penawaran karena stok di sistem terbaca kosong, padahal barang sebenarnya sedang menuju cabang. Ketidakselarasan ini membuat peluang penjualan hilang dan proses bisnis menjadi tidak pasti.

Dengan pengelolaan stock movement yang lebih akurat, perusahaan bisa mengetahui posisi barang secara real-time dan menghindari blind spot. Artikel ini akan membahas definisi, jenis pergerakan stok, hingga solusi berbasis sistem yang mampu menghilangkan risiko stok “bayangan” di perjalanan.

starsKey Takeaways
  • Stock movement adalah semua aktivitas yang mencatat pergerakan stok barang atau persediaan untuk memastikan jumlah dan lokasi stok selalu akurat.
  • Jenis stock movement dari penerimaan hingga penyesuaian, sangat penting untuk pencatatan inventaris yang akurat dan transparan.
  • Analisis pergerakan stok yang mendalam menjadi kunci pengambilan keputusan strategis, efisiensi operasional, dan peningkatan kepuasan pelanggan.
  • Metrik pergerakan stok, seperti rasio perputaran persediaan, membantu mengukur efektivitas pergerakan stok dan mengidentifikasi produk yang laku keras serta stok mati.
  • Software Inventory ScaleOcean memantau dan menganalisis pergerakan barang secara real-time untuk manajemen inventaris yang efisien.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa Itu Stock Movement?

Stock movement adalah semua aktivitas yang mencatat pergerakan stok barang atau persediaan, mulai dari penerimaan barang dari pemasok, pemindahan antar lokasi gudang, penggunaan untuk produksi, hingga pengiriman ke pelanggan. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa jumlah dan lokasi stok tercatat dengan akurat.

Dengan pelacakan yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan efisiensi operasional dan mencegah masalah seperti kehabisan stok atau kelebihan stok. Oleh karena itu, pengelolaan stock movement yang sistematis berperan besar dalam menjaga kelancaran proses bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

2. Jenis Stock Movement yang Wajib Diketahui Perusahaan

Memahami berbagai jenis pergerakan stok adalah langkah awal untuk membangun sistem manajemen inventaris yang solid. Setiap jenis transaksi memiliki tujuan dan dampak yang berbeda terhadap data stok Anda. Berikut adalah beberapa jenis stock movement yang paling umum terjadi dalam operasional bisnis:

a. Penerimaan Barang

Penerimaan barang (goods receipt) adalah proses saat produk atau bahan baku masuk ke dalam inventaris perusahaan, biasanya dari pemasok. Proses ini melibatkan verifikasi pesanan pembelian, pemeriksaan kualitas dan kuantitas barang, serta pencatatan stok ke dalam sistem.

Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebabkan ketidaksesuaian data stok dan masalah keuangan. Oleh karena itu, prosedur standar dan teknologi seperti pemindaian barcode diperlukan untuk memastikan barang tercatat dengan benar dan memvalidasi tagihan dari pemasok.

b. Pengeluaran Barang

Pengeluaran barang (goods issue) terjadi saat produk dikeluarkan dari gudang untuk berbagai keperluan, seperti memenuhi pesanan pelanggan atau kebutuhan internal seperti bahan baku produksi. Setiap pengeluaran harus tercatat secara detail, termasuk nomor referensi, kuantitas, dan tujuan pengeluaran.

Pelacakan pengeluaran yang cermat memungkinkan perusahaan untuk memantau tingkat penjualan dan mengidentifikasi produk yang diminati. Data yang akurat juga membantu tim penjualan memberikan informasi ketersediaan yang andal kepada pelanggan dan menjadi dasar peramalan permintaan di masa depan.

Pentingnya akurasi data stok ini ditekankan, mengingat tren yang ada. Dilansir Forbes, teknologi Artificial Intelligence (AI) digunakan oleh pemimpin ritel untuk demand forecasting yang lebih akurat, memastikan persediaan (pengeluaran barang) yang optimal dan menanggulangi masalah kelebihan atau kekurangan stok.

c. Transfer Antar Gudang

Transfer antar gudang adalah pergerakan stok dari satu fasilitas ke fasilitas lain milik perusahaan yang sama. Aktivitas ini dilakukan untuk menyeimbangkan tingkat persediaan, mendekatkan produk ke pasar dengan permintaan tinggi, atau mengkonsolidasikan stok untuk efisiensi penyimpanan. Setiap transfer harus dicatat sebagai dua transaksi terpisah pengeluaran dari gudang asal dan penerimaan di gudang tujuan.

Manajemen transfer yang buruk dapat menyebabkan “stok hantu,” di mana barang terlihat masih dalam perjalanan padahal sudah tiba atau hilang. Penggunaan sistem terpusat yang melacak status barang secara real-time sangat penting untuk menjaga visibilitas stok dan mengelola database keluar-masuk stok dengan akurat.

d. Pengembalian Barang

Pengembalian barang, atau reverse logistics adalah proses ketika pelanggan mengembalikan produk yang telah dibeli. Alasan pengembalian bisa bervariasi, seperti produk rusak, salah kirim, atau ketidakpuasan pelanggan. Proses ini melibatkan penerimaan barang kembali ke gudang, inspeksi kualitas, dan pencatatan kembali ke dalam inventaris.

Manajemen pengembalian yang efisien penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan meminimalkan kerugian finansial. Barang yang layak jual harus segera diproses agar stok tersedia kembali. Selain itu, data pengembalian memberikan umpan balik berharga untuk departemen kualitas dan pengembangan produk.

e. Penyesuaian Stok

Penyesuaian stok (stock adjustment) adalah pergerakan non-transaksional untuk menyelaraskan data stok di sistem dengan jumlah fisik yang ada di gudang. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh kerusakan barang, pencurian, atau kesalahan penghitungan. Penyesuaian bisa berupa penambahan (stock-in adjustment) atau pengurangan (stock-out adjustment) inventaris.

Proses ini biasanya dilakukan setelah aktivitas penghitungan fisik, seperti cycle counting atau inventarisasi tahunan. Pencatatan penyesuaian yang transparan, lengkap dengan alasan perubahannya, penting untuk akuntabilitas dan analisis. Dengan menganalisis penyebab dan frekuensi penyesuaian, manajemen dapat mengidentifikasi kelemahan dalam operasional dan mengambil langkah perbaikan.

f. Barang dalam Proses Produksi

Pergerakan stok dalam perusahaan manufaktur juga mencakup transformasi bahan baku menjadi barang jadi yang dikenal sebagai Work in Progress (WIP). Bahan baku dikeluarkan dari inventaris untuk diproses, dan status material berubah hingga menjadi produk jadi yang siap dicatat kembali.

Pelacakan WIP yang akurat penting untuk menghitung biaya produksi dan mengelola jadwal. Tanpa visibilitas yang jelas, perusahaan bisa mengalami penundaan produksi atau penumpukan barang setengah jadi yang tidak efisien. Sistem yang melacak konsumsi material secara real-time sangat membantu.

g. Stok Konsinyasi

Stok konsinyasi merujuk pada barang milik perusahaan yang ditempatkan di lokasi pihak ketiga, seperti ritel dengan kepemilikan yang baru berpindah setelah barang terjual. Meskipun barang fisik keluar dari gudang, secara akuntansi tetap tercatat sebagai aset perusahaan. Manajemen stok konsinyasi memerlukan pelacakan terpisah untuk membedakannya dari stok reguler.

Pencatatan pergerakan ini harus mencakup pengiriman barang ke pihak ketiga dan laporan penjualan periodik dari mereka. Berdasarkan laporan tersebut, perusahaan mencatat transaksi penjualan dan mengurangi stok konsinyasi. Visibilitas yang jelas atas stok di lokasi konsinyasi mencegah kehilangan barang dan memastikan penagihan yang akurat.

3. Mengapa Analisis Stock Movement Penting bagi Bisnis?

Analisis stock movement bukan sekadar aktivitas administratif, melainkan sebuah pilar strategis yang menopang kesehatan dan pertumbuhan bisnis. Dengan membedah data pergerakan stok, para pengambil keputusan dapat memperoleh wawasan mendalam yang mendorong efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan daya saing. Berikut penjelasan analisisnya:

a. Akurasi Inventaris yang Optimal

Analisis stock movement secara teratur adalah cara efektif untuk memastikan data inventaris di sistem mencerminkan kondisi fisik di gudang. Setiap transaksi baik penerimaan, pengeluaran, atau transfer berfungsi sebagai titik verifikasi yang berkelanjutan, membantu mengidentifikasi anomali sebelum menjadi masalah besar.

Akurasi inventaris yang tinggi adalah fondasi operasional yang andal. Manajemen stok barang yang baik, berdasarkan analisis pergerakan yang akurat, mencegah masalah seperti menjual produk yang tidak tersedia atau menimbun stok yang dianggap habis, meningkatkan efisiensi dan kepercayaan pelanggan.

b. Analisis Pergerakan Barang dalam Kurun Waktu Tertentu

Dengan menganalisis data historis pergerakan stok, perusahaan dapat mengidentifikasi tren dan pola yang berharga. Hal ini membantu melihat produk mana yang bergerak cepat dan mana yang lambat, serta kapan permintaan musiman mencapai puncaknya. Wawasan ini memungkinkan peramalan permintaan yang lebih akurat dan perencanaan pembelian yang lebih cerdas.

Contohnya, analisis stock movement dapat menunjukkan produk A yang laris di kuartal keempat, sementara produk B permintaannya stabil sepanjang tahun. Dengan informasi ini, tim pengadaan dapat menyesuaikan jadwal pembelian untuk menghindari kehabisan stok di musim ramai dan mencegah penumpukan stok pada periode sepi.

c. Efisiensi Operasional dan Pengurangan Kerugian

Analisis pergerakan stok membantu mengidentifikasi inefisiensi dalam tata letak gudang dan alur kerja. Jika data menunjukkan barang yang sering diambil terletak jauh dari area pengepakan, manajemen dapat menata ulang gudang untuk memperpendek waktu tempuh dan meningkatkan produktivitas tim. Optimalisasi alur kerja ini mengurangi biaya tenaga kerja dan mempercepat pemenuhan pesanan.

Pemantauan ketat terhadap pergerakan stok juga mengurangi kerugian akibat kerusakan, kedaluwarsa, atau pencurian. Dengan sistem pelacakan yang andal, setiap item dapat dipantau dari penerimaan hingga pengiriman. Identifikasi dini terhadap potensi kerugian memungkinkan perusahaan mengambil tindakan preventif, seperti rotasi stok yang lebih baik atau peningkatan keamanan gudang.

d. Acuan yang Solid untuk Keputusan Strategis

Data dari analisis stock movement memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan strategis di tingkat manajemen. Informasi tentang performa produk, efisiensi gudang, dan pola permintaan pelanggan menjadi input penting dalam keputusan bisnis, seperti strategi penetapan harga, perencanaan ekspansi produk, dan pemilihan lokasi gudang baru.

Sebagai contoh, jika analisis menunjukkan biaya transfer antar gudang tinggi karena permintaan yang tidak merata, manajemen dapat mempertimbangkan membuka pusat distribusi baru dekat pasar utama. Tanpa data yang solid, keputusan ini hanya berdasarkan intuisi. Data yang andal mengubah spekulasi menjadi strategi yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.

e. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Pada akhirnya, semua manfaat dari analisis stock movement bermuara pada satu tujuan utama meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan inventaris yang akurat, perusahaan dapat memberikan informasi ketersediaan produk yang andal dan memenuhi pesanan dengan cepat dan tepat. Pengalaman pelanggan yang positif ini adalah kunci untuk membangun loyalitas dan mendorong pembelian berulang.

Ketika pelanggan menerima pesanan mereka sesuai jadwal tanpa ada masalah, kepercayaan mereka terhadap merek Anda akan meningkat. Sebaliknya, keterlambatan pengiriman atau pembatalan pesanan akibat manajemen stok yang buruk dapat merusak reputasi perusahaan secara permanen. Oleh karena itu, investasi dalam analisis pergerakan stok adalah investasi langsung pada kepuasan dan retensi pelanggan.

Warehouse

4. Metrik Kunci untuk Mengukur Efektivitas Stock Movement

Untuk benar-benar memahami kinerja manajemen inventaris, Anda perlu melampaui sekadar pencatatan transaksi. Mengukur efektivitas stock movement memerlukan penggunaan metrik kinerja kunci (KPI) yang tepat. Metrik ini memberikan gambaran kuantitatif tentang seberapa baik perusahaan Anda dalam mengelola aset inventarisnya. Berikut penjelasan lebih rincinya:

a. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)

Rasio perputaran persediaan adalah metrik fundamental yang mengukur seberapa sering stok perusahaan terjual dan diganti dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Rumus dasarnya adalah Harga Pokok Penjualan (HPP) dibagi dengan Rata-rata Nilai Persediaan. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa produk terjual cepat, sehingga modal kerja tidak terikat lama dalam inventaris.

Analisis rasio ini membantu mengidentifikasi produk fast moving dan slow moving. Produk dengan perputaran tinggi mungkin memerlukan pemesanan ulang lebih sering, sementara produk dengan perputaran rendah berisiko menjadi stok mati. Membandingkan rasio ini dengan standar industri memberikan wawasan tentang efisiensi operasional perusahaan dibandingkan dengan kompetitor.

b. Days Sales of Inventory (DSI)

Days Sales of Inventory (DSI) mengukur rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah inventarisnya menjadi penjualan. Metrik ini dihitung dengan membagi rata-rata persediaan dengan Harga Pokok Penjualan (HPP), lalu dikalikan dengan jumlah hari dalam periode tersebut. DSI yang rendah menunjukkan perusahaan dapat menjual stok dengan cepat, mencerminkan likuiditas dan efisiensi yang baik.

Sebaliknya, DSI yang tinggi dapat menunjukkan kelebihan stok atau produk yang tidak laku, mengikat modal dan meningkatkan biaya penyimpanan. Memantau tren DSI dari waktu ke waktu membantu manajemen dalam mengoptimalkan tingkat persediaan. Penurunan DSI yang konsisten menandakan perbaikan dalam manajemen rantai pasok dan penjualan.

c. Akurasi Data Stok

Akurasi data stok mengukur persentase kesesuaian antara jumlah stok yang tercatat di sistem dengan jumlah fisik yang ada di gudang. Metrik ini dihitung dengan membagi jumlah item yang cocok dengan total item yang dihitung selama audit fisik, lalu dikalikan 100%. Tingkat akurasi yang tinggi (biasanya di atas 98%) adalah indikator utama dari proses manajemen gudang yang sehat.

Ketidakakuratan data dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kegagalan pemenuhan pesanan hingga keputusan pembelian yang salah. Untuk menghitung metrik ini, perusahaan perlu melakukan penghitungan fisik secara berkala, seperti cycle counting. Meningkatkan akurasi data stok harus menjadi prioritas berkelanjutan karena ini adalah fondasi dari semua metrik dan analisis inventaris lainnya.

d. Tingkat Stok Mati (Dead Stock Rate)

Stok mati (dead stock) adalah produk yang tidak memiliki pergerakan atau penjualan dalam periode waktu lama, misalnya lebih dari 12 bulan. Tingkat stok mati dihitung dengan membagi nilai stok mati dengan total nilai inventaris. Metrik ini menunjukkan jumlah modal yang terperangkap dalam aset yang tidak produktif.

Mengetahui tingkat stok mati sangat penting untuk mengambil tindakan korektif, seperti program diskon, obral, atau likuidasi. Analisis lebih lanjut dapat membantu mengidentifikasi penyebab dead stock, seperti peramalan yang buruk atau perubahan tren pasar. Mengelola stok mati secara proaktif membantu membebaskan ruang gudang dan modal untuk produk yang lebih menguntungkan.

5. Cara Membuat Laporan Stock Movement

Cara Membuat Laporan Stock Movement

Sebuah stock movement report yang efektif menyajikan data pergerakan barang secara ringkas dan mudah dipahami, memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan berbasis data. Laporan ini merupakan rangkuman dari semua transaksi inventaris dalam periode tertentu. Membuatnya secara sistematis adalah kunci untuk mendapatkan wawasan yang berharga. Berikut ini cara membuatnya:

a. Identifikasi dan Penyiapan Data

Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan mengumpulkan semua data yang relevan. Data inti yang dibutuhkan meliputi SKU (Stock Keeping Unit) atau kode produk, deskripsi produk, lokasi (gudang), kuantitas, dan jenis transaksi (penerimaan, pengeluaran, transfer, penyesuaian). Pastikan data ini bersih dan konsisten, tanpa ada duplikasi atau kesalahan format.

Sumber data biasanya berasal dari sistem manajemen inventaris, sistem ERP, atau catatan manual seperti buku stok barang. Semakin terintegrasi sumber data Anda, semakin mudah proses penyiapannya. Data tambahan seperti nomor referensi (misalnya, nomor PO atau SO) dan stempel waktu transaksi akan menambah kedalaman analisis pada laporan Anda.

b. Tentukan Periode Pelaporan

Selanjutnya, tentukan rentang waktu yang akan dicakup oleh laporan. Periode pelaporan bisa bervariasi tergantung pada kebutuhan analisis, mulai dari harian, mingguan, bulanan, hingga kuartalan. Laporan harian atau mingguan cocok untuk pemantauan operasional, sementara laporan bulanan atau kuartalan lebih berguna untuk analisis strategis dan evaluasi kinerja.

Memilih periode yang tepat sangat penting untuk relevansi laporan. Misalnya, untuk melacak kecepatan pemenuhan pesanan, laporan harian mungkin lebih sesuai. Namun, untuk menganalisis tren penjualan musiman, laporan dengan cakupan waktu yang lebih panjang akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan akurat.

c. Pilih Metode Pelaporan

Pilih metode yang paling sesuai untuk menyusun dan menyajikan laporan. Metode paling sederhana adalah menggunakan spreadsheet yang memungkinkan perhitungan dan pembuatan grafik dasar. Namun, untuk volume data yang besar, menggunakan software intelijen bisnis (Business Intelligence) atau fitur pelaporan dari sistem ERP akan jauh lebih efisien dan akurat.

Metode pelaporan harus mampu merangkum data ke dalam format yang mudah dicerna. Laporan yang baik biasanya mencakup saldo awal, total barang masuk, total barang keluar, total penyesuaian, dan saldo akhir untuk setiap SKU. Format yang terstruktur ini memudahkan pembaca untuk melihat gambaran besar pergerakan stok secara cepat.

d. Visualisasikan Data Pergerakan

Data mentah dalam tabel bisa sulit untuk diinterpretasikan, sehingga langkah terakhir yang penting adalah memvisualisasikan data untuk menyoroti tren dan wawasan utama. Grafik batang dapat digunakan untuk membandingkan pergerakan antar produk, sementara grafik garis menunjukkan tren pergerakan stok dari waktu ke waktu.

Visualisasi seperti peta panas (heatmap) dapat memperlihatkan produk mana yang paling sering bergerak di gudang, membantu dalam optimalisasi tata letak. Papan dasbor interaktif yang menyajikan beberapa visualisasi sekaligus memberikan pandangan komprehensif bagi manajemen. Visualisasi yang efektif mengubah data kompleks menjadi cerita yang mudah dipahami dan ditindaklanjuti.

6. Strategi Efektif Mengelola Stock Movement dengan Bantuan Teknologi

Strategi Efektif Mengelola Stock Movement dengan Bantuan Teknologi

Di era digital, mengandalkan metode manual untuk mengelola stock movement tidak lagi efisien dan rentan terhadap kesalahan. Mengadopsi teknologi modern adalah kunci untuk mencapai akurasi, kecepatan, dan visibilitas yang dibutuhkan dalam persaingan bisnis saat ini. Berikut adalah beberapa strategi efektif yang didukung oleh teknologi:

a. Terapkan Metode FIFO/FEFO Secara Konsisten

Metode First-In, First-Out (FIFO) dan First-Expired, First-Out (FEFO) memastikan produk yang lebih lama atau mendekati kedaluwarsa dikeluarkan terlebih dahulu. Menerapkan metode ini secara manual sulit, terutama di gudang besar. Teknologi sistem manajemen gudang (WMS) dapat mengotomatiskan proses ini dengan memberikan instruksi pengambilan yang tepat.

Sistem WMS melacak tanggal penerimaan atau kedaluwarsa setiap batch dan merekomendasikan stok yang harus diambil. Ini mengurangi risiko kerugian akibat kedaluwarsa dan menjaga kualitas produk yang diterima pelanggan. Penerapan FIFO/FEFO yang konsisten memastikan inventaris yang sehat.

b. Lakukan Audit Stok Berkala

Audit stok atau penghitungan fisik adalah proses penting untuk memverifikasi akurasi data inventaris. Namun, audit tahunan yang menghentikan seluruh operasional gudang sudah tidak lagi efisien. Sebagai gantinya, terapkan metode cycle counting, yaitu penghitungan sebagian kecil inventaris secara rutin dan terjadwal.

Teknologi dapat membuat proses ini jauh lebih mudah. Aplikasi seluler yang terhubung ke sistem inventaris memungkinkan staf untuk memindai barcode dan memasukkan jumlah hitungan secara langsung, menghilangkan kebutuhan akan kertas kerja dan entri data manual. Melakukan stock audit berkala dengan bantuan teknologi memastikan data tetap akurat sepanjang tahun tanpa mengganggu operasional secara signifikan.

c. Manfaatkan Otomatisasi Barcode dan RFID

Entri data manual adalah sumber utama ketidakakuratan dalam pencatatan stock movement. Menggunakan teknologi identifikasi otomatis seperti barcode atau Radio-Frequency Identification (RFID) dapat mengeliminasi kesalahan manusia. Setiap pergerakan barang, mulai dari penerimaan hingga pengiriman, dapat dicatat secara instan dan akurat hanya dengan satu kali pemindaian.

Pemindai barcode atau RFID yang terintegrasi dengan sistem inventaris memastikan bahwa setiap transaksi diperbarui secara real-time. Hal ini memberikan visibilitas yang akurat setiap saat mengenai lokasi dan status setiap item di gudang. Implementasi teknologi ini secara dramatis meningkatkan kecepatan dan akurasi operasional gudang.

d. Integrasikan Data dengan Sistem ERP Terpusat

Data inventaris yang terisolasi di gudang tidak akan memberikan nilai maksimal. Mengintegrasikan data pergerakan stok dengan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang terpusat sangat krusial. Integrasi ini memastikan bahwa data inventaris dapat diakses dan digunakan oleh departemen lain, seperti penjualan, keuangan, dan pengadaan, untuk pengambilan keputusan yang lebih holistik.

Namun, integrasi sistem sering menjadi tantangan karena prosesnya kompleks dan membutuhkan biaya, terutama bagi bisnis yang masih menggunakan sistem terpisah atau pekerjaan manual. Di sinilah software inventory memberikan solusi dengan menyatukan seluruh alur kerja dalam satu platform yang terhubung langsung ke ERP.

Software Inventory ScaleOcean membantu merekam, mengontrol, dan menganalisis setiap pergerakan barang secara akurat. Anda tidak hanya melihat jumlah akhir stok, tetapi juga riwayat lengkap mulai dari asal barang, perpindahan lokasi, waktu aktivitas, hingga siapa yang memprosesnya.

Dengan fitur real-time tracking dan analisis tren, manajemen inventaris dapat dilakukan lebih cepat, presisi, dan minim kesalahan. Cobalah demo gratis ScaleOcean untuk melihat bagaimana proses pengelolaan stok Anda bisa menjadi lebih efisien.

7. Kesimpulan

Stock movement adalah proses strategis untuk memastikan akurasi, efisiensi, dan kelancaran operasional. Dengan pengelolaan yang lebih baik, perusahaan dapat mengurangi pemborosan, meningkatkan kontrol inventaris, dan mendorong profitabilitas. Pada akhirnya, stock movement yang optimal mendukung keputusan bisnis yang lebih cerdas dan berkelanjutan.

Di tengah kompleksitas rantai pasok modern, mengandalkan proses manual tidak lagi memadai. Dengan Software Inventory ScaleOcean otomatisasi pencatatan, analisis real-time, dan integrasi mulus dengan sistem bisnis lainnya, Anda dapat mengubah tantangan manajemen stok menjadi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Jadwalkan demo gratis ScaleOcean untuk mengambil kendali penuh atas pergerakan stok Anda.

FAQ:

1. Mengapa pelacakan stock movement penting untuk bisnis?

Pelacakan stock movement membantu memantau aliran barang, mencegah kehabisan stok, dan meningkatkan pengelolaan persediaan.

2. Apa yang dimaksud dengan “stok hantu” dalam stock movement?

Stok hantu terjadi ketika barang terlihat masih dalam perjalanan padahal sudah tiba atau hilang.

3. Bagaimana cara mengelola stock movement secara efisien?

Gunakan sistem manajemen inventaris terintegrasi untuk melacak pergerakan barang secara real-time dan memastikan akurasi data.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap