Dalam dunia bisnis yang kompetitif, omset penjualan memiliki peran penting bagi keberlangsungan sebuah perusahaan. Omset penjualan tidak hanya mencerminkan kinerja finansial perusahaan, namun juga menjadi indikator vital dalam mengevaluasi efektivitas transaksi penjualan dan keberhasilan operasional secara keseluruhan.
Dengan meningkatkan penghasilan kotor, perusahaan dapat memperluas pasar, meningkatkan profitabilitas, dan mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk inovasi. Omset yang stabil juga membantu perusahaan mempertahankan daya saing dan menghadapi tantangan eksternal.
Oleh karena itu, memahami dan mengoptimalkan omset penjualan adalah langkah krusial bagi perusahaan yang ingin bertahan dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Pada artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam mengenai apa itu revenue penjualan dan cara meningkatnya untuk pertumbuhan jangka panjang bisnis Anda.
- Omset adalah total pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa sebelum dikurangi biaya.
- Komponen omset terdiri dari jumlah produk yang terjual dan harga jual yang diterapkan pada setiap produk.
- Omset berfunsi untuk mengukur volume penjualan, menilai kinerja bisnis, dan merencanakan strategi keuangan.
- Software Sales Management ScaleOcean membantu mengoptimalkan proses penjualan dan meningkatkan efisiensi tim penjualan dengan analisis data yang mendalam.
1. Apa itu Omset?
Omset atau pendapatan kotor adalah jumlah total dari hasil penjualan produk atau layanan dalam suatu periode waktu tertentu. Jumlah tersebut mencakup seluruh penerimaan dari penjualan, termasuk harga jual, biaya pengiriman, dan biaya tambahan lainnya.
Dalam bisnis, pendapatan kotor mencerminkan seberapa baik suatu perusahaan dapat menjual produk atau layanan kepada pelanggan. Omset, biasanya juga dikenal dengan istilah sales revenue, dihitung sebelum potongan harga, pengembalian barang, atau biaya lainnya yang mungkin berkaitan dengan transaksi penjualan.
Selain itu, penerimaan penjualan tersebut juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk strategi pemasaran, kualitas, harga, persaingan pasar, kondisi ekonomi, dan faktor lainnya. Omset penjualan penting karena merupakan salah satu indikator kunci dari kesehatan keuangan sebuah bisnis.
Semakin tinggi omset penjualan, semakin besar potensi keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, meningkatkan omset penjualan seringkali menjadi tujuan utama bagi banyak perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
2. Apa Fungsi dari Omset?
Omset bukan hanya sekadar angka di laporan keuangan, tetapi juga berfungsi sebagai alat ukur yang penting dalam mengelola bisnis. Omset yang stabil atau meningkat mencerminkan keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai target penjualannya.
Sebaliknya, pendapatan kotor yang menurun dapat menjadi sinyal adanya masalah dalam operasional atau pemasaran. Berikut ini adalah tiga fungsi utama omset dalam bisnis.
a. Indikator Kualitas dan Produktivitas Bisnis
Omset yang tinggi biasanya menunjukkan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki daya tarik yang kuat di pasar. Sebaliknya, omset rendah bisa mengindikasikan adanya masalah dalam kualitas produk, pelayanan, atau strategi pemasaran. Dengan memantau omset secara rutin, perusahaan bisa mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan.
Melalui analisis omset, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja secara keseluruhan, termasuk efektivitas dari tim penjualan dan strategi pemasaran yang diterapkan. Omset berfungsi sebagai indikator untuk memastikan bahwa semua bagian bisnis bekerja dengan baik dan produktif.
b. Membantu Perencanaan Kegiatan Bisnis
Omset juga berfungsi sebagai alat bantu dalam perencanaan bisnis. Dengan mengetahui besaran omset, perusahaan bisa merencanakan pengeluaran, investasi, dan strategi pengembangan lebih efektif. Revenue yang stabil atau meningkat menunjukkan perusahaan berada di jalur yang tepat untuk ekspansi atau peluncuran produk baru.
Sebaliknya, jika pendapatan kotor mengalami penurunan, hal tersebut memaksa perusahaan untuk menyesuaikan strategi pemasaran atau meningkatkan efisiensi operasional. Dengan kata lain, omset memberi petunjuk penting untuk penyesuaian dan pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat.
c. Penentu Laba Bersih
Omset juga menjadi dasar dalam perhitungan dan laba bersih. Laba bersih dihitung dengan mengurangi omset dengan biaya operasional dan produksi. Tanpa omset yang memadai, perusahaan akan kesulitan memperoleh laba bersih yang cukup, meskipun biaya operasional sudah ditekan.
Memahami hubungan antara omset dan laba bersih sangat penting untuk pengelolaan keuangan bisnis. Jika omset tinggi, perusahaan memiliki lebih banyak ruang untuk meraih keuntungan penjualan. Sebaliknya, omset rendah akan mengurangi potensi laba bersih dan berdampak pada kesehatan finansial perusahaan.
3. Manfaat Mengetahui Omset
Mengetahui perhitungan omset sangat penting bagi setiap bisnis, karena hal ini mencerminkan total penjualan. Selain itu, penghasilan kotor juga memberi gambaran penting tentang kinerja bisnis secara keseluruhan.
Dengan memahami penghasilan kotor, bisnis dapat lebih mudah mengevaluasi produktivitas, merencanakan pengeluaran, dan menyusun laporan penjualan harian dan/atau laporan bulanan hingga neraca yang akurat. Berikut adalah beberapa manfaat mengetahui revenue bagi bisnis Anda.
a. Memahami Kualitas dan Produktivitas Bisnis
Omset yang tinggi menunjukkan bahwa bisnis berfungsi dengan baik dan produk atau layanan yang ditawarkan memiliki daya tarik yang kuat di pasar. Hal ini menggambarkan produktivitas tinggi dan kualitas yang sesuai dengan harapan pelanggan.
Sebaliknya, omset rendah bisa menunjukkan adanya masalah dalam kualitas produk, layanan, atau strategi pemasaran. Dengan memantau pendapatan kotor secara rutin, perusahaan bisa mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Hal ini membantu untuk terus meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas, serta menjaga daya saing bisnis.
b. Menyesuaikan Pengeluaran Bisnis
Mengetahui revenue yang dihasilkan dalam periode tertentu memungkinkan perusahaan untuk lebih bijak dalam merencanakan pengeluaran. Jika revenue tinggi, perusahaan memiliki lebih banyak ruang untuk melakukan investasi.
Hal ini juga memungkinkan peningkatan biaya operasional yang mendukung pertumbuhan bisnis. Namun, jika penghasilan kotor rendah, dan juga disertakan dengan net sales yang semakin menurun, penting untuk mengontrol pengeluaran dan fokus pada biaya yang benar-benar diperlukan.
Pengelolaan pengeluaran yang tepat berdasarkan penghasilan kotor memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya tanpa mengorbankan profitabilitas. Dengan memahami omset, perusahaan bisa lebih mudah membuat keputusan keuangan yang tepat.
c. Menyusun Laporan Laba Rugi
Omset juga menjadi dasar yang penting untuk menyusun laporan laba rugi yang akurat. Laporan ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola pendapatan dan biaya. Dengan mengetahui revenue secara tepat, perusahaan bisa menghitung laba kotor, biaya operasional, dan akhirnya laba bersih.
Laporan laba rugi yang akurat membantu pemilik bisnis dalam merencanakan strategi jangka panjang, menilai kinerja keuangan, dan membuat keputusan yang berbasis data. Tanpa mengetahui penghasilan kotor, proses pembuatan laporan keuangan dan faktur sales yang akurat akan sulit dilakukan.
4. Komponen-komponen Omset
Pendapatan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada volume penjualan, tetapi juga pada dua komponen utama yang membentuk omset, yaitu jumlah produk yang terjual dan harga jual. Kedua elemen ini saling terkait dan mempengaruhi besarnya pendapatan kotor yang dihasilkan dalam periode tertentu.
Memahami komponen-komponen ini sangat penting bagi bisnis dalam merencanakan strategi penjualan dan menetapkan harga yang optimal. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai dua komponen utama yang mempengaruhi pendapatan kotor.
a. Jumlah Produk yang Terjual
Jumlah produk yang terjual adalah salah satu komponen terpenting dalam menentukan total omset. Setiap unit yang terjual langsung menambah pendapatan penjualan perusahaan. Oleh karena itu, meningkatkan volume penjualan produk adalah strategi utama yang dapat meningkatkan omset secara signifikan.
Selain itu, memperbesar jumlah produk yang terjual juga melibatkan strategi pemasaran yang tepat, peningkatan distribusi, serta peningkatan daya tarik produk. Penjualan yang tinggi tidak hanya mencerminkan keberhasilan pemasaran, tetapi juga menggambarkan seberapa besar produk tersebut diterima oleh pasar.
b. Harga Jual
Harga jual adalah elemen kunci dalam menentukan pendapatan per unit produk yang terjual. Semakin tinggi harga jual, semakin besar pula pendapatan yang dihasilkan dari setiap produk. Namun, penting untuk mencocokkan harga jual dengan kualitas produk dan daya beli pasar agar tetap kompetitif.
Selain itu, strategi harga yang tepat juga melibatkan analisis pasar dan pemahaman terhadap posisi produk di pasar. Meningkatkan harga jual tanpa kehilangan daya tarik produk dapat memberikan dampak positif bagi omset, terutama jika diimbangi dengan peningkatan nilai atau kualitas produk.
5. Cara Menghitung Omset
Menghitung omset penjualan merupakan hal yang penting bagi setiap bisnis untuk memahami seberapa besar pendapatan yang dihasilkan. Mengetahui cara menghitung omset memungkinkan perusahaan untuk melakukan evaluasi kinerja.
Hal ini juga membantu dalam merencanakan langkah-langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan penjualan bisnis. Berikut adalah cara menghitung revenue berdasarkan periode waktunya.
a. Omset Harian
Omset harian dihitung dengan mengalikan jumlah produk yang terjual dalam sehari dengan harga jual per unit produk. Rumusnya adalah:
Omset Harian = Jumlah Produk Terjual x Harga Jual
Contoh: Toko “A” menjual 30 kaos dengan harga Rp50.000 per kaos. Maka, omset hariannya adalah:
Omset Harian = 30 x 50.000 = Rp1.500.000
b. Omset Bulanan
Omset bulanan dihitung dengan menjumlahkan total penjualan selama satu bulan. Anda bisa mengalikan omset harian dengan jumlah hari dalam sebulan atau menghitung penjualan produk per bulan dan mengalikan dengan harga jualnya.
Omset Bulanan = Jumlah Produk Terjual x Harga Jual
Contoh: Jika toko “B” menjual 500 unit sepatu dengan harga Rp200.000 per unit dalam sebulan, maka:
Omset Bulanan = 500 x 200.000 = Rp100.000.000
c. Omset Tahunan
Omset tahunan dihitung dengan mengalikan omset bulanan dengan 12 bulan dalam setahun. Dengan cara ini, perusahaan dapat memperkirakan pendapatan tahunan dan merencanakan ekspansi atau investasi lebih lanjut.
Omset Tahunan = Omset Bulanan x 12
Contoh: Jika bisnis “C” memiliki omset bulanan Rp50.000.000, maka omset tahunannya adalah:
Omset Tahunan = 50.000.000 x 12 = Rp600.000.000
6. Cara Meningkatkan Omset

Dalam transaksi penjualan, meningkatkan revenue menjadi hal penting bagi para pebisnis. Untuk itulah, bisnis perlu mengembangkan strategi yang efektif, seperti memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi jumlah penerimaan omset.
Dengan memahami berbagai strategi yang dapat diterapkan, para pebisnis dapat meningkatkan omset secara signifikan, meningkatkan daya saing, dan memperkuat posisi bisnis di pasar yang semakin kompetitif. Berikut ini beberapa cara menaikan pendapatan kotor bisnis yang dapat Anda coba.
a. Optimalkan Proses Penjualan
Optimalisasi proses penjualan merupakan langkah penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Dengan mengidentifikasi berbagai hambatan yang ada, perusahaan dapat mempercepat siklus penjualan dan meningkatkan konversi penjualan.
Penggunaan perangkat lunak, seperti CRM, dapat membantu bisnis melacak prospek. Dengan mengelola hubungan dengan pelanggan, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan para pelanggan mereka.
Melalui pemetaan proses penjualan yang tepat, perusahaan dapat menyesuaikan pendekatan dengan preferensi pelanggan dan meningkatkan pengalaman pembelian. Hal tersebut dapat mencakup penggunaan tools penjualan, seperti presentasi atau materi promosi yang relevan dengan kebutuhan target pasar bisnis.
b. Meningkatkan Kualitas
Peningkatan kualitas produk atau layanan juga bisa menjadi cara menaikan revenue penjualan. Sebab, kualitas yang semakin baik akan membantu dalam membangun reputasi dan kepuasan pelanggan.
Menurut Forbes Insights dan ASQ, hampir setengah dari perusahaan yang menerapkan program kualitas mencatat peningkatan profitabilitas yaitu sekitar 47%. Selain itu, 8% bahkan mencatat kenaikan laba lebih dari 10%.
Dengan fokus pada inovasi dan pengembangan produk, perusahaan dapat memastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan memiliki kualitas unggul. Peningkatan fitur produk atau penerapan standar kontrol kualitas sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
Hal ini bertujuan untuk memastikan setiap produk atau layanan memenuhi harapan pelanggan. Dengan demikian, perusahaan dapat menciptakan diferensiasi yang membedakan produk Anda dengan kompetitor lainnya.
c. Penerapan Strategi Promosi Penjualan
Tidak hanya itu, strategi promosi penjualan memainkan peran penting dalam menarik perhatian pelanggan dan mendorong pembelian. Dengan menciptakan promosi yang menarik dan relevan, perusahaan dapat memperluas jangkauan merek dan mendorong transaksi penjualan.
Hal tersebut dapat berupa diskon, hadiah, atau program loyalitas yang dirancang untuk merangsang minat pelanggan dan mendorong mereka untuk bertindak. Program-program ini bertujuan untuk menciptakan rasa urgensi atau penghargaan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan bisnis.
Dengan memahami preferensi dan kebutuhan pelanggan secara mendalam, perusahaan dapat menyesuaikan penawaran mereka agar lebih relevan dan menarik. Strategi promosi produk yang efektif ini akan mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan, yang akhirnya mendorong pertumbuhan penjualan dan memperkuat posisi pasar bisnis.
d. Pengontrolan Brand Image
Cara menaikan pendapatan kotor lainnya adalah melalui pengontrolan brand image yang mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap sebuah produk atau layanan perusahaan. Brand image menjadi kunci dalam membangun dan memelihara reputasi yang positif merek di mata pelanggan.
Perusahaan perlu memperhatikan setiap interaksi pelanggan, baik melalui komunikasi langsung maupun saluran penjualan lainnya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pesan merek disampaikan dengan cara yang jelas dan tepat.
Dengan begitu, perusahaan dapat menjaga konsistensi dan kesesuaian pesan dengan nilai merek yang diusung. Oleh karena itu, pengontrolan citra merek membantu perusahaan untuk membangun kepercayaan pelanggan.
e. Peningkatan Pelayanan Pelanggan
Peningkatan pelayanan pelanggan dapat menjadi kunci untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan memperoleh keunggulan kompetitif. Dengan memberikan pelayanan yang responsif, personal, dan berkualitas tinggi, perusahaan dapat memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan.
Peningkatan pelayanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menyediakan saluran komunikasi yang dapat menanggapi pertanyaan atau masalah pelanggan dengan cepat dan efisien. Dengan memberikan pengalaman pelanggan yang positif, perusahaan dapat memperkuat loyalitas pelanggan dan membedakan diri dari pesaing di pasar.
f. Penerapan Teknologi Pendukung
Berikutnya, cara meningkatkan revenue adalah dengan penerapan teknologi pendukung, seperti perangkat lunak pencatat penjualan. Perangkat tersebut dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dan pengelolaan inventaris bisnis.
Dengan menggunakan teknologi yang tepat, perusahaan dapat mengotomatiskan proses bisnis, meningkatkan akurasi data, dan mengurangi biaya operasional. Teknologi pendukung membantu perusahaan memahami perilaku pelanggan dan tren pasar untuk meningkatkan strategi penjualan dan produktivitas.
g. Analisis Data Penjualan
Terakhir, analisis data penjualan memberikan wawasan yang berharga tentang kinerja penjualan perusahaan dan perilaku pembelian pelanggan. Analisis data penjualan, kebiasaan pembelian, dan efektivitas promosi membantu perusahaan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan transaksi dan mengoptimalkan strategi penjualan.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan yang didasarkan pada data yang solid dan memperbaiki kinerja penjualan secara keseluruhan. Dengan demikian, analisis data penjualan merupakan alat yang kuat dalam menginformasikan strategi penjualan dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
h. Menambah Produk atau Layanan Baru
Menambah variasi produk atau layanan dapat menarik pelanggan baru dan meningkatkan daya tarik bagi pelanggan lama. Produk baru yang inovatif atau yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar dapat membuka peluang baru dalam pasar yang lebih luas.
McKinsey & Company mencatat bahwa lebih dari 25% dari total pendapatan dan keuntungan perusahaan berasal dari peluncuran produk atau layanan baru. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi produk memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Dengan memperkenalkan produk atau layanan baru, perusahaan dapat menciptakan sumber pendapatan tambahan. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan kotor secara signifikan.
Selain itu, memperkenalkan variasi produk juga dapat membantu perusahaan untuk menargetkan segmen pasar yang berbeda. Hal ini membuka peluang untuk mengakses lebih banyak pelanggan dengan beragam preferensi.
i. Mengoptimalkan Harga Jual
Strategi harga jual yang tepat sangat mempengaruhi daya saing dan profitabilitas perusahaan. Dengan menyesuaikan harga sesuai dengan kondisi pasar dan biaya produksi, perusahaan dapat menawarkan produk dengan harga yang kompetitif.
Hal ini memungkinkan mereka untuk menarik lebih banyak pelanggan tanpa mengorbankan margin keuntungan. Menyusun harga jual yang kompetitif, namun tetap menguntungkan, adalah kunci untuk meningkatkan pendapatan kotor.
Terkadang, strategi potongan pembelian khusus untuk pelanggan tertentu dapat meningkatkan penjualan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, perusahaan harus secara berkala mengevaluasi dan menyesuaikan harga untuk memastikan tetap kompetitif di pasar.
j. Memperluas Pasar
Memperluas pasar adalah langkah penting untuk meningkatkan pendapatan kotor. Bisnis dapat memperluas pasar mereka dengan membuka cabang baru di lokasi yang strategis.
Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan platform digital seperti e-commerce dan media sosial untuk mencapai audiens yang lebih luas. Dengan demikian, perusahaan dapat mengakses lebih banyak konsumen dan meningkatkan volume penjualan.
Selain itu, memperluas pasar internasional atau merambah ke pasar yang belum terjamah juga dapat membuka peluang besar. Dalam dunia yang semakin terhubung, ekspansi pasar digital sangat memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan produk mereka ke berbagai wilayah geografis.
Anda dapat meningkatkan omset penjualan dengan Sales Management Software ScaleOcean yang mempermudah pemantauan kinerja tim dan analisis data penjualan. Sistem ini membantu mengoptimalkan proses penjualan dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Dengan fitur integrasi yang lengkap, bisnis Anda bisa lebih efisien dan efektif. Vendor ini menawarkan demo gratis dan konsultasi gratis agar Anda dapat merasakan kemampuan dari software ini untuk mengoptimalkan strategi penjualan bisnis Anda.
7. Perbedaan Omset dan Profit
Omset dan profit sering dianggap sama, padahal keduanya sangat berbeda. Pendapatan kotor adalah total penjualan tanpa memperhitungkan biaya, sedangkan profit atau laba bersih adalah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi semua biaya operasional.
Revenue menunjukkan seberapa besar volume penjualan yang tercapai, namun tidak mencerminkan efisiensi atau profitabilitas bisnis. Ini hanya memberi gambaran tentang seberapa sukses perusahaan menjual produknya.
Sebaliknya, profit mengukur keuntungan yang dihasilkan setelah biaya operasional dan lainnya dikurangi. Profit bisa dibagi menjadi laba kotor (setelah mengurangi biaya langsung produk) dan laba bersih (setelah semua biaya dikurangi).
Contohnya, jika sebuah perusahaan memiliki penghasilan kotor Rp 5.000.000, tetapi setelah dikurangi biaya operasional dan lainnya, profit bersihnya hanya Rp 1.500.000. Ini menunjukkan bahwa meskipun omset tinggi, keuntungan yang diperoleh tidak selalu besar.
Baca juga: Direct Selling Adalah: Ketahui Arti, Jenis, serta Manfaatnya
8. Kesimpulan
Memahami omset adalah langkah penting untuk meningkatkan kinerja dan daya saing bisnis. Dengan mengelola faktor-faktor seperti jumlah produk terjual, harga jual, dan kualitas produk, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi untuk mendorong pertumbuhan.
Untuk mendukung peningkatan omset, Sales Management Software ScaleOcean mempermudah pemantauan kinerja tim dan analisis data penjualan. Dengan integrasi lengkap, software ini meningkatkan efisiensi bisnis Anda. Vendor ini menawarkan demo gratis dan konsultasi gratis agar Anda dapat merasakan kemampuannya secara langsung.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan omset?
Omset adalah total pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan dari penjualan barang atau jasa dalam periode tertentu, sebelum dikurangi biaya apapun. Omset menggambarkan volume penjualan dan kinerja bisnis secara keseluruhan, tanpa mempertimbangkan biaya produksi dan operasional.
2. Apa beda omset dan untung?
Omset adalah total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa, sedangkan untung (profit) adalah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi biaya operasional, biaya produksi, dan pajak. Omset menunjukkan ukuran penjualan, sementara untung mencerminkan profitabilitas.
3. Omzet itu bersih atau kotor?
Omset adalah pendapatan kotor yang dihasilkan dari penjualan sebelum dikurangi biaya apa pun, seperti biaya produksi, operasional, atau pajak. Pendapatan bersih, atau laba bersih, adalah hasil setelah mengurangi semua biaya tersebut dari omset.
4. Apa itu omset per bulan?
Omset per bulan adalah total pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan dari penjualan barang atau jasa dalam satu bulan. Menghitung omset bulanan membantu perusahaan untuk memantau kinerja penjualan secara rutin dan merencanakan anggaran atau strategi keuangan lebih efektif.







