KPI dan Penerapannya di Digital Marketing

ScaleOcean Team

KPI (Key Performance Indicator) adalah tolak ukur yang ditetapkan untuk mengukur kinerja perusahaan. KPI tidak hanya berupa metrik keuangan, seperti laba bersih atau rasio lancar, tetapi juga dapat mencakup metrik anekdotal seperti user traffic, retensi karyawan, dan user experience. Namun seringkali, KPI perusahaan lebih menjurus kepada “konversi”. Dimana hal tersebut merupakan penentu penting dalam persaingan bisnis.

Maka dari itu, KPI sangat berhubungan erat dengan tim digital marketing. Seperti yang kita tahu, tolak ukur ini haruslah spesifik dan mudah untuk diukur. Selain itu juga harus memiliki dampak yang bermanfaat misalnya, pengguna mengisi formulir kontak saat melakukan pembelian. Anda akan menetapkan target untuk setiap tingkatan funnel. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas KPI digital marketing di artikel ini. 

1. Penentuan KPI

Bagian terpenting dalam menetapkan KPI digital marketing adalah memilih apa yang akan jadi tolak ukurnya. Tentunya Anda tidak ingin melakukan kesalahan dalam tahapan ini. Pengukuran seperti ini cukup sederhana. Namun, pastikan Anda memilih tolak ukur yang akan memiliki pengaruh besar pada tujuan perusahaan Anda.

a. Apa yang Harus Anda Ukur

Hal yang terpenting adalah menyesuaikan tolak ukur yang selaras dengan tujuan bisnis. Contohnya, ketika Anda bekerja untuk perusahaan startup, mungkin terlalu awal untuk menjadikan leads sebagai metrik pengukuran. Namun, Anda bisa menggunakan brand awareness, reach, dan engagement sebagai KPI. 

Selain itu, Anda juga harus mengukur indikator utama. Dimana indikator ini digunakan untuk mengetahui ke arah mana perekonomian akan bergerak. Pengukuran ini penting untuk pelaporan karena dapat menunjukkan bahwa waktu dan upaya Anda mulai berdampak meskipun belum memberikan hasil yang signifikan.

b. Apa yang Tidak Perlu Anda Ukur

Ketika memutuskan KPI apa yang akan Anda jadikan tolak ukur, pertimbangkan apakah informasi tersebut akan memberi Anda wawasan yang berguna tentang cara meningkatkan laba Anda. Jika metrik tersebut bukanlah sesuatu yang menjurus ke hal tersebut, maka tidak layak untuk Anda jadikan metrik pengukuran.

2. Jenis KPI Digital Marketing

Setiap divisi pasti memiliki tolak ukur yang berbeda-beda, termasuk tim digital marketing. Dalam divisi ini, fokus KPI dibedakan menjadi general marketing, SEO, dan juga Paid Search Marketing. Setiap fokus ini memiliki tolak ukur masing-masing karena peran yang dijalankan pun berbeda. Penasaran kan? mari kita bahas satu persatu.

a. KPI General Marketing

General marketing berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran yang dibutuhkan dalam mendapatkan customer. Sehingga, tugasnya adalah merencanakan, mendapatkan, dan mempertahankan pelanggan. Sehingga metrik pengukurannya adalah:

  • Customer Lifetime Value (CLV)

CLV adalah berapa banyak pendapatan yang dihasilkan pelanggan dari waktu ke waktu. Pengukurannya bisa dilakukan dalam hitungan hari, minggu, bulan, atau tahun. Tergantung pada tingkat retensi dan penawaran produk atau layanan perusahaan Anda.

  • Customer Acquisition Cost (CAC)

Biaya akuisisi pelanggan adalah berapa banyak biaya yang harus Anda keluarkan untuk mendapatkan customer baru. Pengeluaran ini biasanya mencakup iklan, sales call atau visit, dan hal lain yang masuk ke dalam tahapan mendapat calon pelanggan Anda.

  • Return on Investment (ROI)

ROI adalah metrik yang menggabungkan dua KPI diatas. Metrik ini memberitahu Anda berapa banyak keuntungan yang bisa dihasilkan dengan membandingkan biaya akuisisi pelanggan Anda dengan pendapatan yang dihasilkan.

  • Conversion Rate

Tingkat konversi adalah persentase leads yang tahapannya berubah menjadi pelanggan. Selain itu, Anda juga dapat melacak jumlah total leads ataupun konversi. Ini adalah KPI dalam general marketing, namun juga dapat diterapkan ke fokus pemasaran lainnya jika Anda ingin melacak setiap tahapan secara terpisah. 

b. Search Engine Optimization (SEO)

SEO adalah skill yang harus dimiliki seorang digital marketing, karena memiliki peranan penting dalam mendatangkan leads secara organik. Maksud dari organik adalah upaya pemasaran yang tidak membutuhkan biaya karena menggunakan teknik optimasi mesin pencarian. Jadi, metrik pengukurannya adalah: 

  • Search Traffic

Metrik pengukuran satu ini mencakup total kunjungan, unique visitor, organic traffic, pengunjung website, sumber traffic, tampilan halaman per sesi, halaman teratas, dan berbagai KPI lain yang terkait dengan traffic yang datang ke website Anda dari Google dan mesin pencari lainnya.

  • Keyword Ranking

KPI ini akan memberitahu Anda di mana peringkat website Anda
di mesin pencarian untuk kata kunci yang diterapkan. Anda dapat melacak perubahan peringkat dari waktu ke waktu untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak dengan upaya SEO Anda.

Backlink adalah faktor penting dalam optimasi mesin pencarian. Tolak ukur ini memungkinkan Anda untuk melacak berapa banyak situs lain yang tertaut ke website Anda. Bila digabungkan dengan search traffic, Anda dapat melihat bagaimana link tautan tersebut mempengaruhi peringkat dan traffic Anda.

  • Domain dan Page Authority

Domain authority adalah ukuran seberapa besar otoritas yang didistribusikan mesin pencari ke situs website Anda. Dengan kata lain, penentuan seberapa penting konten Anda dalam mesin pencarian. Sedangkan page authority adalah jenis pengukuran yang sama berdasarkan halaman demi halaman artikel Anda.

  • Bounce Rate

Ketika pengunjung menjelajahi website Anda hanya dengan hitungan waktu kurang dari 0 detik dan tidak melakukan aksi sedikitpun, itu dinamakan bounce. Aksi yang dimaksud adalah klik link yang tercantum, menuju ke halaman lain, dan hal serupa lainnya. Melacak KPI ini akan membantu Anda untuk meningkatkan kualitas konten Anda agar pengunjung tetap betah berlama-lama berselancar di website Anda.

c. Search Engine Marketing (SEM)

Fokus marketing satu ini memiliki peranan yang hampir mirip dengan SEO, namun SEM melakukan upaya pemasaran dengan biaya. Contohnya, memasang iklan di mesin pencari, sosial media ads, dan lainnya. Maka dari itu, SEM ini haruslah selalu update tentang fitur terbaru sosial media, agar tidak kalah saing dengan bisnis lainnya. Nah hasil dari paid search marketing ini akan lebih cepat dirasakan oleh perusahaan. Mari kita bahas metrik pengukurannya. 

  • Cost-per-Click (CPC)

Jika Anda menggunakan iklan berbayar, CPC adalah salah satu KPI dasar yang harus Anda lacak. Sesuai dengan namanya, CPC adalah biaya yang harus Anda bayar setiap ada pengunjung yang klik iklan Anda di mesin pencarian. Cara menghitungnya adalah dengan membagi biaya yang Anda dapatkan dengan jumlah klik.

  • Click-Through Rate (CTR)

CTR adalah tolak ukur penting lainnya yang juga sangat perlu untuk Anda lacak saat menjalankan iklan berbayar. Click-Through rate yang baik adalah yang tidak hanya memberi Anda lebih banyak traffic, tetapi juga yang dapat menurunkan CPC Anda. Cara menghitung CTR adalah dengan membagi jumlah klik dengan jumlah tayangan.

  • Quality Score

Salah satu faktor yang digunakan untuk menentukan biaya klik iklan Anda adalah skor kualitas iklan Anda. Semakin relevan sebuah iklan akan mendapatkan CTR yang lebih baik dengan quality score yang lebih tinggi dan CPC yang lebih rendah.

3. Kesimpulan

Anda perlu melacak KPI digital marketing Anda untuk memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak. Jika strategi media Anda menghasilkan keuntungan tetapi Anda tidak tahu dari mana asalnya, maka Anda akan kesulitan dalam menginvestasikan anggaran pemasaran. Hampir semuanya dapat dilacak, sehingga mudah untuk mendapatkan wawasan yang komprehensif.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?