Stokis adalah pihak yang menyimpan dan mendistribusikan produk untuk sebuah bisnis dalam jumlah besar. Secara umum, stokis memiliki beberapa peran penting dalam menjalankan rantai pasok bisnis. Namun, sebenarnya, stokis artinya apa, dan apa tugasnya dalam struktur bisnis?
Melalui manajemen bahan baku yang efisien atau warehouse management, stokis memainkan peran penting dalam memastikan ketersediaan produk hingga ke tangan konsumen. Artikel ini akan menjelaskan lebih dalam tentang stokis artinya, menjelaskan bagaimana mereka membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi produk, serta keuntungan dan tantangan dalam menjalankan tugas sebagai stokis.

- Stokis adalah individu atau badan usaha yang membeli produk dalam jumlah besar langsung dari produsen, kemudian menjualnya kembali kepada reseller.
- Peran utama stokis adalah sebagai jembatan distribusi yang membantu produsen menjangkau pasar yang lebih luas dan efisien tanpa harus mengelola banyak reseller.
- Tantangan yang dihadapi stokis meliputi manajemen stok yang kompleks, risiko penumpukan barang, dan harus memiliki modal awal yang besar untuk membeli produk.
- Solusi software inventaris ScaleOcean sangat membantu stokis mengelola persediaan secara real time, menghindari penumpukan barang, dan mengoptimalkan proses pemesanan dengan efisien.
1. Apa itu Stokis?
Stokis adalah individu maupun perusahaan yang membeli produk dalam jumlah besar dari produsen atau pemasok untuk dijual kembali kepada pengecer atau konsumen akhir, berperan sebagai perantara dalam rantai distribusi. Sebagai perantara, stokis membantu produsen menjangkau pasar lebih luas tanpa harus membuka banyak toko fisik.
Dengan menyimpan stok dalam jumlah besar, mereka memastikan produk tersedia bagi pengecer atau konsumen kapan pun dibutuhkan. Selain itu, stokis juga sering memberikan dukungan berupa informasi produk, promosi, atau harga khusus bagi reseller, sehingga mempermudah proses penjualan dan memperkuat jaringan distribusi.
Baca juga: Cara Pembuatan dan Contoh Berita Acara Selisih Stok Barang
2. Apa Peran Stokis?
Stokis memiliki peran menyimpan dan mengelola stok produk, mendistribusikan ke pengecer atau konsumen, menjual langsung ke pelanggan, serta membangun dan mengelola jaringan distributor, sehingga produsen memiliki jangkauan pasar yang lebih luas dan memastikan ketersediaan produk secara konsisten.
Berikut dijelaskan lebih lanjut apa saja peran stokis.
a. Penyimpanan dan Manajemen Inventaris
Stokis memegang tanggung jawab besar dalam mengelola jumlah stok yang besar dari berbagai produk, dan memastikan barang selalu tersedia untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan sistem manajemen inventaris yang canggih, stokis dapat mengoptimalkan proses penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang. Hal tersebut dapat mengurangi risiko kekurangan stok atau kelebihan barang yang mungkin mengakibatkan kerugian.
b. Distribusi Produk
Stokis mengatur distribusi produk ke pengecer atau konsumen, memanfaatkan jaringan transportasi dan logistik yang efisien. Peran ini berguna untuk memastikan bahwa produk sampai ke tangan konsumen dengan kondisi baik dan tepat waktu. Stokis seringkali berinvestasi dalam teknologi pelacakan dan pengiriman canggih untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan distribusi.
c. Penjangkauan Pasar
Dengan adanya stokis yang melakukan tugasnya di berbagai wilayah, perusahaan dapat memperluas jangkauan pasar mereka ke lokasi baru tanpa perlu investasi infrastruktur secara besar-besaran. Stokis menggunakan pemahaman mereka untuk menyesuaikan strategi pemasaran dan penjualan, sehingga produk dapat diterima dengan baik oleh masyarakat demografi setempat.
d. Mendukung Pemasaran dan Promosi
Stokis tidak hanya fokus pada penjualan, tetapi juga aktif dalam kegiatan promosi produk. Mereka seringkali bekerjasama dengan produsen untuk mengimplementasikan marketing campaign yang menarik dan efektif, yang bisa mencakup diskon khusus, event promosi, dan demo produk. Kegiatan ini membantu meningkatkan kesadaran merek dan meningkatkan penjualan di wilayah mereka.
e. Pemantauan Permintaan dan Preferensi Konsumen
Melalui interaksi langsung dengan pasar, stokis dapat mengidentifikasi tren dan perubahan dalam preferensi konsumen. Informasi ini sangat berharga bagi produsen dalam perencanaan produksi dan mengembangkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Stokis berfungsi sebagai informan yang membantu dalam pengambilan keputusan terkait produksi barang.
f. Pengelolaan Risiko dan Ketahanan Pasokan
Perusahaan yang memiliki stokis dapat menghadapi perubahan pasar dengan lebih baik karena stokis memberikan cadangan atau buffer untuk mengatasi masalah seperti gangguan pasokan atau lonjakan permintaan tiba-tiba. Ini memudahkan perusahaan untuk tetap beroperasi di tengah-tengah kondisi pasar, yang kerap berubah.
Baca juga: 9 Tips Mengelola Stok Barang serta Manajemen Gudang
3. Apa Saja Keuntungan Menjadi Stokis?
Stokis memiliki potensi keuntungan besar karena membeli produk dengan harga khusus, posisi strategis dalam rantai distribusi yang bisa menghasilkan pendapatan pasif, serta peluang memperluas bisnis dengan melayani lebih banyak pengecer atau pelanggan di wilayahnya. Berikut detail penjelasan keuntungan menjadi stokis.
a. Potensi Keuntungan yang Besar
Stokis membeli produk dengan harga khusus yang lebih rendah dibanding harga pasar. Mereka menjual kembali dengan margin lebih tinggi, sehingga setiap transaksi bisa memberikan keuntungan signifikan. Semakin besar volume penjualan, semakin besar pula potensi keuntungan yang bisa diperoleh.
b. Posisi Strategis dalam Rantai Distribusi
Sebagai stokis, mereka menempati posisi lebih tinggi dalam rantai distribusi dibanding pengecer biasa. Dalam model bisnis MLM, posisi ini memungkinkan stokis mendapatkan pendapatan pasif dari jaringan distributor yang berada di bawahnya. Sehingga stokis memiliki kontrol lebih besar terhadap distribusi produk dan peluang penghasilan tambahan.
c. Peluang Bisnis yang Lebih Luas
Stokis memiliki kesempatan untuk melayani lebih banyak pengecer atau konsumen di wilayahnya. Dengan jaringan yang lebih luas, mereka dapat memperbesar skala bisnis dan meningkatkan penjualan. Selain itu, hubungan yang terbangun dengan reseller dan pelanggan bisa membuka peluang kemitraan atau ekspansi bisnis lebih lanjut.

4. Permasalahan yang Sering Dihadapi Stokis
Meskipun menjadi stokis memiliki banyak keuntungan, stokis juga menghadapi banyak permasalahan. Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang sering dihadapi oleh stokis dalam menjalankan bisnisnya.
a. Pengelolaan Inventaris yang Kompleks
Salah satu tantangan terbesar bagi stokis adalah mengelola inventaris dalam jumlah besar dan beragam. Kesalahan dalam manajemen inventaris dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan stok, yang keduanya dapat berdampak negatif terhadap manajemen inventaris. Stokis perlu memastikan bahwa mereka memiliki sistem yang tepat untuk melacak stok, memprediksi permintaan, dan mengatur ulang pesanan secara efisien.
b. Fluktuasi Permintaan
Perubahan tren pasar dan permintaan konsumen yang tidak terduga dapat mempengaruhi kinerja seorang stokis. Mereka harus bisa merespons dengan cepat terhadap perubahan ini untuk menghindari terlalu banyak stok yang tidak laku atau kehabisan stok saat dibutuhkan, yang keduanya bisa merugikan secara finansial.
c. Persaingan dengan Stokis Lain
Stokis sering menghadapi persaingan ketat dari stokis lain dalam industri yang sama, yang dapat menyebabkan perang harga atau perlombaan untuk mendapatkan kontrak eksklusif dengan produsen. Persaingan ini bisa membuat stokis untuk menurunkan harga jual, yang dapat mengurangi margin keuntungan.
d. Masalah Logistik dan Distribusi
Mengelola logistik untuk distribusi produk bisa menjadi kompleks dan mahal. Stokis harus menangani banyak hal, seperti pengiriman, penyimpanan, dan penanganan produk. Masalah seperti biaya pengiriman yang tinggi, kerusakan produk selama transit, dampak penimbunan barang atau kesalahan pengiriman dapat mempengaruhi reputasi perusahaan terkait kualitas produk dan pelayanan.
e. Perubahan Regulasi dan Kebijakan
Stokis harus selalu memperhatikan perubahan dalam regulasi dan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi cara mereka beroperasi. Misalnya, perubahan dalam undang-undang pajak, kebijakan impor, atau standar keamanan produk bisa memerlukan penyesuaian dalam kegiatan operasional bisnis.
Baca juga: Apa itu Central Warehouse serta Fungsi dan Manfaatnya
5. Kesimpulan
Stokis adalah individu atau perusahaan yang membeli produk dalam jumlah besar dari produsen atau pemasok untuk dijual kembali kepada pengecer atau konsumen akhir. Perannya sangat penting dalam rantai distribusi karena membantu produsen menjangkau pasar lebih luas, mendukung promosi, dan menyediakan informasi tentang tren serta preferensi konsumen.
Dalam menjalankan bisnisnya, stokis menghadapi tantangan seperti pengelolaan inventaris yang kompleks, fluktuasi permintaan, serta logistik dan distribusi yang rumit. Di sinilah software manajemen gudang (WMS) menjadi sangat dibutuhkan.
Dengan WMS, stokis dapat mengelola stok dengan lebih akurat, memantau pergerakan produk secara real-time, memprediksi kebutuhan inventaris, serta mengoptimalkan proses distribusi sehingga risiko kekurangan atau kelebihan stok dapat diminimalkan.
Agar bisnis stokis Anda lebih efisien dan terkontrol, coba demo gratis software WMS Scaleocean sekarang dan cari tahu bagaimana mengelola inventaris serta distribusi produk dengan lebih mudah.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan stokis?
Stokis adalah individu atau entitas bisnis yang bertugas menyimpan dan mendistribusikan produk dalam jumlah besar dari produsen atau distributor utama. Posisi ini berada di tingkat yang lebih tinggi dari reseller atau agen. Stokis biasanya memiliki area atau wilayah penjualan yang spesifik dan bertanggung jawab untuk melayani reseller atau pelanggan di area tersebut.
2. Apa perbedaan antara stokis, distributor, dan reseller?
1. Distributor: Pihak yang membeli produk langsung dari produsen dalam jumlah sangat besar dan memiliki hak eksklusif untuk mendistribusikannya di wilayah tertentu.
2. Stokis: Pihak yang membeli produk dari distributor dalam jumlah besar. Stokis berfungsi sebagai pusat distribusi di tingkat yang lebih lokal dan biasanya melayani reseller di sekitarnya.
3. Reseller: Pihak yang membeli produk dari stokis atau distributor dalam jumlah yang lebih kecil untuk dijual langsung kepada konsumen akhir.
3. Bagaimana cara menjadi stokis yang sukses?
Untuk menjadi stokis yang sukses, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Modal Cukup: Siapkan modal yang memadai untuk membeli stok dalam jumlah besar.
2. Manajemen Stok Efektif: Kuasai manajemen stok, mulai dari pencatatan, penyimpanan, hingga pengeluaran barang agar tidak terjadi kerugian.
3. Jaringan Luas: Bangun hubungan yang baik dengan reseller dan pelanggan di area Anda untuk memastikan penjualan yang stabil.
4. Lokasi Strategis: Miliki tempat penyimpanan yang memadai dan lokasi yang mudah dijangkau oleh reseller.