Di indonesia, sistem franchise telah menjadi salah satu model bisnis ritel yang paling populer dan berkembang pesat di industri bisnis ritel. Sistem bisnis franchise sendiri dapat menarik minat banyak individu yang ingin memiliki usaha sendiri, dengan dukungan dan arahan dari perusahaan yang sudah sukses.
Dengan adanya sistem franchise ini, bisnis ritel saat ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi dengan konsumen yang terus meningkat. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengetahui bagaimana konsep dan cara kerja sistem bisnis franchise, serta contohnya di Indonesia. Simak pembahasannya!
1. Apa itu Sistem Franchise
Sistem franchise adalah salah satu contoh ritel modern dimana seorang pengusaha (franchisee) memperoleh hak untuk menggunakan merek dagang, sistem kerja, dan dukungan dari perusahaan lain yang sudah mapan (franchisor). Dalam hal ini, franchisee memperoleh izin usaha dan menjalankan toko ritel dengan menggunakan merek dan model bisnis yang telah ada dan dikelola franchisor.
Sistem bisnis franchise biasanya melibatkan pembayaran franchise kepada franchisor sebagai kompensasi atas hak untuk menggunakan usaha dan merek dagang, serta sistem operasi bisnisnya. Franchisee juga harus membayar royalti kepada franchisor, berupa persentase dari penjualan atau biaya tetap yang dihasilkan per-bulan.
Keuntungan utama dari sistem bisnis franchise ini adalah dapat memanfaatkan merek dagang yang sudah dikenal dan sistem yang telah terbukti sukses, dan tetap memiliki otonomi dalam menjalankan operasional bisnisnya sehari-hari. Dengan dukungan yang diberikan franchisor, para franchisee dapat memiliki akses ke sumber daya dan pengetahuan yang mungkin sulit didapat dibanding memulai bisnis sendiri.
2. Cara Kerja Sistem Bisnis Franchise
Bisnis franchise menjadi model yang populer di industri ritel, untuk itu untuk menjalankannya perlu memahami bagaimana tahapan dan cara kerja sistem bisnis franchise dengan secara efektif, Proses bisnis franchise retail melibatkan beberapa tahap penting yang harus dilalui oleh kedua belah pihak, sebagai berikut:
a. Pemilihan Franchisor
Pemilihan franchisor menjadi langkah awal yang dilakukan franchisee, dengan melakukan riset dan penelitian menyeluruh untuk memilih franchisor yang memiliki reputasi baik serta terbukti sukses di industri bisnis ritel. Anda juga harus
memahami sejarah dan filosofi bisnis franchisor, serta mengidentifikasi apakah model bisnis tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginan franchisee. Penting juga untuk memeriksa ulasan dan testimoni dari franchisee yang sudah ada untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
b. Pembayaran Franchise Fee
Setelah franchisee memilih franchisor yang tepat, langkah sistem bisnis franchise selanjutnya adalah membayar fee kepada franchisor berupa biaya awal yang harus dibayarkan sebagai imbalan atas hak untuk menggunakan merek dagang, sistem kerja, serta dukungan yang diberikan. Besarnya franchise fee dapat bervariasi tergantung pada merek dagang dan konsep bisnis yang ditawarkan oleh franchisor, serta kondisi pasar dan lokasi geografis.
c. Pelatihan dan Dukungan
Tahapan sistem franchise selanjutnya adalah penerimaan pelatihan dan dukungan mencakup pemahaman terhadap sistem operasional, produk dan layanan, serta keterampilan manajemen yang diperlukan untuk menjalankan model bisnis ritel ini. Dukungan dari franchisor juga dapat mencakup bantuan dalam hal pemasaran, manajemen stok, atau pengelolaan keuangan.
d. Pemilihan Lokasi
Franchisee juga harus memilih lokasi strategis untuk membuka toko retail, dengan mempertimbangkan faktor seperti lalu lintas, visibilitas, dan demografi konsumen yang sesuai dengan target pasar dari franchisor. Biasanya
franchisor akan memberikan panduan atau kriteria tertentu dalam memilih lokasi yang ideal untuk membuka toko franchise.
e. Pembelian Stok dan Persiapan Toko
Setelah lokasi ditentukan, cara kerja sistem franchise juga harus mempersiapkan toko yang sesuai dengan standar yang ditetapkan franchisor, sehingga kedua belah pihak dapat bekerja sama memperoleh persediaan produk yang sesuai dengan merek dan konsep bisnis. Persiapan toko juga mencakup merancang tata letak toko, mengatur stok barang, dan mempersiapkan karyawan yang akan bekerja di toko.
f. Operasi Harian
Tahapan sistem franchise selanjutnya mencakup pengelolaan operasional harian toko dengan menyesuaikan pedoman yang telah ditetapkan, termasuk melayani pelanggan dengan baik,
mengelola persediaan dengan efisien, mengatur keuangan, dan memastikan kepatuhan terhadap standar operasional yang telah ditetapkan. Franchisee juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan yang bekerja di toko dilatih dengan baik dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk dan layanan yang ditawarkan.
g. Pembayaran Royalti
Sebagai bagian dari kesepakatan sistem bisnis franchise, salah satunya adalah membayar royalti kepada franchisor yang mencakup persentase dari penjualan atau keuntungan bersih toko dan biasanya dibayarkan secara teratur kepada franchisor. Pembayaran ini menjadi cara franchisee untuk mempertahankan hak menggunakan merek dagang dan dukungan penuh dari franchisor.
3. Contoh Franchise di Indonesia
Sistem franchise menjadi salah satu klasifikasi bisnis ritel populer baik nasional maupun internasional dengan memperluas jangkauan yang membuka gerai di berbagai lokasi baik di perkotaan maupun pedesaan. Berikut ini kita akan memberikan contoh franchise di Indonesia yang terkenal dan telah membuka banyak cabang di berbagai lokasi.
a. Alfamart
Alfamart menjadi salah satu contoh franchise di Indonesia yang sukses dengan melibatkan franchisee yang mendapatkan hak untuk membuka dan mengoperasikan toko di bawah merek Alfamart. Bisnis ritel ini menawarkan paket pembukaan toko yang
pelatihan, dukungan logistik, manajemen inventaris, dan bantuan pemasaran.
Setelah membuka toko, franchisee dapat membeli stok dari pusat distribusi Alfamart dan menjualnya dengan harga yang ditentukan.
b. Indomaret
Salah satu contoh franchise di Indonesia selanjutnya adalah Indomaret yang memiliiki konsep model bisnis mirip dengan Alfamart, dimana franchisee mendapatkan hak untuk menggunakan merek Indomaret dan sistem operasionalnya. Franchisee membayar biaya awal dan royalti kepada Indomaret, dan membeli stok dari pusat distribusi Indomaret.
c. Superindo
Superindo menjadi contoh franchise di Indonesia yang lebih besar dan lengkap daripada Alfamart dan Indomaret.
Franchisee Superindo mendapatkan hak untuk menggunakan merek Superindo dan sistem operasionalnya, termasuk operasional dan strategi marketing yang lebih kompleks dan beragam produk yang ditawarkan. Biaya awal dan royalti dibayarkan oleh franchisee kepada Superindo, yang selanjutnya proses pengisian stok di toko franchisee dibeli dari pemasok dan distribusi Superindo dan dilakukan secara teratur ke toko-toko franchisee.
d. HyperMart
Contoh franchise di Indonesia berikutnya adalah Hypermart dengan
toko yang lebih besar dan beragam produk, dengan menawarkan
hak untuk menggunakan merek HyperMart dan sistem operasional secara menyeluruh. HyperMart juga menyediakan dukungan dalam bentuk pelatihan, logistik, dan manajemen inventaris, serta
melakukan promosi dan iklan untuk meningkatkan penjualan dan memperkuat mereknya di pasar ritel.
e. LotteMart
LotteMart adalah contoh franchise di Indonesia yang terakhir dengan menawarkan konsep sistem franchise dengan berbagai produk menarik dalam skala besar. LotteMart dan sistem operasionalnya, yang mencakup manajemen inventaris yang luas dan kompleks dapat membantu franchisee dalam meningkatkan penjualan dan memperkuat citra mereknya.
4. Kesimpulan
Dari penjelasan ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa sistem franchise adalah salah satu model bisnis ritel yang memungkinkan pengusaha memanfaatkan merek dagang, sistem manajemen kerja, dan dukungan penuh dari perusahaan lain yang telah sukses. Ada beberapa langkah strategis yang harus dilakukan untuk menjalankan sistem bisnis franchise dengan efektif dan berkesinambungan.
Dengan menjadi franchisee, individu dapat memiliki usaha sendiri dengan dukungan yang diberikan oleh franchisor, sehingga mengurangi risiko dalam memulai bisnis. Bisnis franchise dapat terus berkembang dan menjadi pilihan menarik bagi para pengusaha yang ingin memulai bisnis sendiri dengan dukungan yang kuat.