Apa itu SCADA & Fungsinya untuk Perusahaan

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Pemantauan rutin dan teratur mengenai status berjalannya operasi perusahaan merupakan sebuah hal yang wajib dan tidak terbatas pada industri apapun. Namun, proses tersebut terkadang sulit dilakukan karena skala perusahaan yang besar atau rumitnya pengerjaan operasi sehingga memunculkan banyak jumlah komponen yang harus dikelola. Oleh karena itu, perusahaan cenderung menerapkan SCADA untuk membantu dalam pelaksanaannya.

SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sebuah sistem yang telah dirancang untuk membantu dalam pengaturan mesin dan alat, serta juga proses-proses dalam bisnis. Simak lebih lanjut artikel berikut untuk mengenal lebih mendalam sistem tersebut dan perannya dalam bisnis Anda!

starsKey Takeaways
  • SCADA adalah sistem yang menggunakan teknologi dan jaringan komunikasi untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan data kondisi fasilitas dan prosedur bisnis.
  • Fungsi SCADA meliputi: pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, dan pengendalian.
  • Cara kerja SCADA dalam bisnis adalah mengumpulkan data, menganalisis dan menyajikan data, penentuan perubahan yang perlu diberlakukan.
  • Implementasi software ERP seperti ScaleOcean merupakan alternatif terbaik dari sistem SCADA.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu SCADA?

SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) adalah sistem komputer yang berfungsi untuk memantau dan mengendalikan proses industri dan infrastruktur dari lokasi yang jauh. Sistem ini mengumpulkan data dari berbagai sensor dan perangkat di lapangan, kemudian memposesnya dan menampilkannya kepada operator melalui HMI.

Sistem tersebut cenderung digunakan dalam industri manufaktur, konstruksi dan lain sebagainya dengan integrasi dalam sistem ERP. Penerapan SCADA dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis secara keseluruhan dikarenakan adanya transparansi lebih jelas mengenai segala komponen yang terlibat.

Perusahaan juga dapat merencanakan dan melakukan tindakan preventif terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya kendala, contohnya dalam proses manufaktur, sesuai dengan data yang didapatkan dari sistem.

Proses pemantauan sistem SCADA biasanya dilakukan secara bercabang. Hal ini artinya terdapat beberapa cabang perusahaan yang dipantau melalui sensor dan hasil pemantauan tersebut akan dikirim ke Remote Terminal Unit (RTU), yang kemudian akan dikirim lagi ke Master Terminal Unit (MTU). Dikarenakan rumit, SCADA biasanya diintegrasi dengan modul perusahaan dalam menjalankan produksi.

Fungsi Sistem SCADA

Berikut adalah fungsi utama dari sistem SCADA.

SCADA adalah sistem yang digunakan untuk memantau dan mengontrol proses industri secara real-time. Sistem ini dapat mengintegrasikan berbagai perangkat dan sensor, sehingga memungkinkan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data secara efisien kepada operator.

Berikut ini fungsi utama SCADA di perusahaan, yaitu:

1. Pengumpulan Data

SCADA mengumpulkan data dari berbagai sumber di lapangan, termasuk sensor, PLC (Programmable Logic Controller), dan perangkat lainnya yang terhubung ke sistem big data. Data informasi yang dikumpulkan SCADA mencakup suhu, tekanan, aliran, atau status perangkat, yang menjadi dasar untuk pengambilan keputusan lebih lanjut.

2. Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data, sistem ini akan memproses dan menganalisis informasi tersebut untuk menghasilkan data relevan bagi operator. SCADA akan mengkonversi data mentah menjadi informasi yang dapat dipahami, sehingga memudahkan operator untuk mengidentifikasi tren, anomali, atau masalah yang mungkin terjadi.

3. Penyajian Data

Fungsi berikutnya dapat menyajikan data yang telah diproses kepada operator melalui antarmuka pengguna grafis atau Human Machine Interface (HMI). Tampilan grafis ini menyediakan informasi yang jelas dan mudah dipahami mengenai status sistem, kondisi peralatan, dan parameter operasional lainnya.

4. Pengendalian

SCADA juga berfungsi untuk melakukan kontrol jarak jauh terhadap berbagai peralatan dan proses. Sistem ini membuat operator dapat mengatur kecepatan, dan mengubah parameter proses lainnya. Hal ini membuat pengelolaan sistem lebih baik, memungkinkan penyesuaian yang cepat dalam operasional dan memastikan sistem berjalan sesuai dengan parameter yang diinginkan.

Komponen Sistem SCADA

SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) adalah sistem otomatisasi yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan proses industri, seperti manufaktur, energi, dan distribusi air. Sistem ini terdiri dari berbagai komponen yang bekerja bersama untuk mengumpulkan data, memproses informasi, dan memungkinkan kontrol jarak jauh.

Berikut ini beberapa komponen SCADA, diantaranya:

1. Sensor

Sensor di SCADA berfungsi untuk mengukur berbagai besaran fisik seperti suhu, tekanan, aliran, dan level cairan di suatu sistem. DAta yang diukur oleh sensor ini akan dikirim ke sistem SCADA untuk diproses dan dianalisis.

Sensor ini menjadi komponen penting untuk memberikan informasi real-time mengenai kondisi sistem dan memastikan operasional bisnis berjalan sesuai dengan parameter yang diinginkan.

2. RTU (Remote Terminal Unit)

RTU adalah perangkat komputer kecil yang terhubung langsung ke sensor dan peralatan di lapangan. Fungsi utamanya untuk mengumpulkan data dari sensor dan mengirimkannya ke MTU (Master Terminal Unit).

Remote terminal unit juga dapat mengendalikan perangkat di lapangan berdasarkan perintah yang diterima dari MTU. Keberadaan RTU memungkinkan SCADA untuk mengumpulkan data dari lokasi yang tersebar atau sulit dijangkau.

3. MTU (Master Terminal Unit)

MTU adalah pusat kontrol yang berfungsi mengelola dan memproses data yang diterima dari RTU. Komponen ini juga menyediakan antarmuka pengguna grafis (HMI) yang dapat memantau dan mengontrol sistem secara real-time. MTU ini juga dapat membantu pengambilan keputusan operasional dan pengaturan peralatan di lapangan melalui kontrol jarak jauh.

4. Jaringan Komunikasi

Komponen jaringan komunikasi adalah alat yang menghubungkan RTU dan MTU, di mana alat ini dapat mentransfer data secara cepat dan efisien. Jaringan ini juga menggunakan berbagai teknologi seperti kabel, radio, atau Ethernet, tergantung pada kebutuhan dan kondisi geografis.

Jaringan komunikasi yang optimal penting dalam penerapan SCADA, karena berperan penting dalam memastikan sistem SCADA dapat berfungsi dengan baik dan data dapat dikirimkan secara real-time tanpa gangguan.

5. HMI (Human-Machine Interface)

HMI adalah antarmuka grafis yang digunakan operator untuk memantau kondisi sistem secara visual dan mengandalkan peralatan. HMI dapat membantu operator untuk melihat status sistem, menerima peringatan atau alarm, dan melakukan tindakan pengendalian secara real-time.

Komponen HMI dalam SCADA ini dapat menyederhanakan interaksi antara manusia dan mesin, memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dalam operasional yang kritis.

Penerapan dan Cara Kerja SCADA

Tahapan awal dari sistem SCADA adalah pengumpulan data.

Cara kerja sistem SCADA dimulai dengan pengumpulan data dari berbagai teknologi produksi yang terpasang di lapangan, seperti sensor, dan Remote Terminal Units (RTU). RTU berperan penting dalam mengumpulkan informasi secara real time, seperti suhu, tekanan, aliran, dan status perangkat lainnya. Setelah itu, data yang dikumpulkan akan dikirimkan ke Master Terminal Unit (MTU) yang berada di pusat kontrol.

MTU berfungsi sebagai pusat pengendalian yang menerima data dari RTU dan mengkoordinasikan instruksi atau pengaturan yang diperlukan untuk mengontrol proses di lapangan. Data yang diterima dari RTU dianalisis dan disajikan secara visual melalui supervisory computer, memungkinkan operator untuk memantau kondisi keseluruhan sistem dengan lebih efektif.

Setelah data telah disajikan dan dianalisis oleh pihak yang berwenang dalam perusahaan, maka dapat ditentukan apakah diperlukan perubahan pada proses pemantauan. Bila iya, maka perintah tersebut akan dimasukan ke dalam MTU, yang kemudian akan mendistribusi perintah tersebut lagi pada RTU yang terhubung.

Anda bisa mengintegrasikan SCADA dengan software ERP terbaik, sehingga memungkinkan aliran data yang lebih efisien antara sistem pengendalian proses industri dan manajemen operasional perusahaan.

Dengan integrasi ini, data yang dikumpulkan oleh SCADA, seperti data produksi, konsumsi energi, dan status peralatan, dapat langsung digunakan oleh sistem ERP untuk memperbarui informasi dalam modul-modul seperti manajemen inventaris, perencanaan produksi, dan pemeliharaan aset.

Untuk memaksimalkan penggunaannya, Anda bisa memilih software dengan ERP workflow yang seamless, sehingga proses implementasi dan integrasi dapat dilakukan dengan optimal dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.

ERP

Kelebihan dan Kekurangan SCADA

SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) adalah sistem dan solusi untuk mengelola dan mengendalikan proses industri secara real-time. Implementasinya memberikan banyak keuntungan untuk perusahaan, tetapi terdapat beberapa hambatan yang harus diatasi agar sistem dapat bekerja dengan optimal.

Berikut ini kelebihan dan kekurangan SCADA, diantaranya:

1. Kelebihan SCADA

  • Pemantauan Real-time: Dapat memantau kondisi sistem secara real-time, sehingga dapat cepat mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kelancaran operasional.
  • Kontrol Jarak Jauh: Dapat mengendalikan peralatan dan proses dari jarak jauh, sehingga mengurangi kebutuhan interaksi langsung di lokasi dan meningkatkan efisiensi operasional.
  • Pengumpulan Data Terpusat: Semua data dapat dikumpulkan dari berbagai sensor dan peralatan di dalam satu sistem terpusat dengan analisis akurat. Ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai kinerja sistem secara keseluruhan.

2. Kekurangan Sistem SCADA

  • Biaya yang Mahal: Mencakup pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, dan biaya instalasi seperti pelatihan operator dan pemeliharaan sistem. Perusahaan harus mempertimbangkan anggaran yang cukup sebelum mengadopsi SCADA.
  • Keamanan: Rentan terhadap ancaman siber, seperti serangan malware atau peretasan, yang dapat mengganggu operasi atau bahkan menyebabkan kerusakan pada peralatan. Hal ini karena SCADA sering terhubung dengan jaringan publik atau digunakan di area kritis.
  • Ketergantungan pada Teknologi: Bergantung pada komponen hardware dan software untuk mengoperasikan sistem secara efisien. Ini membuat sistem rentan terhadap kegagalan teknologi, seperti kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak yang ketinggalan zaman.
  • Kompleksitas dalam Pengelolaan: Konfiguransi SCADA seringkali rumit, terutama sistem yang lebih besar dan lebih terdistribusi.

Contoh Implementasi Sistem SCADA di Berbagai Industri

Industri gas dan minyak.

SCADA menjadi solusi yang bisa digunakan berbagai sektor bisnis industri untuk memantau dan mengendalikan operasional bisnis secara efisien. Sistem ini dapat digunakan sektor-sektor bisnis dengan pengawasan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi, dan memastikan keselamatan operasional yang optimal.

Berikut beberapa contoh penerapan SCADA di industri, diantaranya:

1. Industri Energi

Sistem SCADA digunakan dalam industri energi untuk memantau dan mengendalikan pembangkit listrik, transmisi, dan distribusi energi. SCADA dapat membantu pengawasan secara real-time terhadap operasi pembangkit listrik, sehingga operator dapat segera merespons gangguan atau masalah yang terjadi.

Selain itu, SCADA juga membantu dalam pengelolaan beban listrik, distribusi energi yang efisien, dan pemeliharaan preventif pada peralatan listrik.

2. Industri Manufaktur

Dalam sektor manufaktur, sistem ini akan mengendalikan proses produksi dan otomatisasi pabrik. Sistem juga dapat memantau jalannya produksi secara real-time, serta memastikan proses berjalan sesuai standar yang ditetapkan.

SCADA juga digunakan untuk memantau kualitas produk, mendeteksi masalah atau ketidaksesuaian dalam proses produksi, serta mengoptimalkan efisiensi operasional di pabrik.

3. Industri Pengelolaan Utilitas

SCADA juga diterapkan di bisnis pengelolaan utilitas, contohnya seperti sistem air minum, pengolahan air limbah, dan distribusi gas. Sistem ini akan mengawasi sistem distribusi air dan gas secara real-time, mendeteksi kebocoran atau gangguan lainnya, serta memastikan distribusi yang lancar dan aman.

4. Industri Pengelolaan Infrastruktur

Sistem ini juga digunakan untuk memantau dan mengendalikan sistem transportasi, seperti kereta api dan jalan tol, serta sistem bangunan pintar. SCADA dapat membantu proses pengelolaan lalu lintas, pengawasan status jalan tol, dan pemeliharaan fasilitas transportasi dapat dilakukan dengan lebih efisien.

Selain itu, sistem ini juga digunakan dalam manajemen gedung pintar, memungkinkan pengendalian suhu, pencahayaan, dan keamanan secara otomatis.

5. Industri Minyak dan Gas

Industri minyak dan gas juga bisa menggunakan SCADA untuk mengendalikan proses ekstraksi, pemrosesan, dan distribusi minyak dan gas. Sistem dapat memantau proses bisnis seperti produksi dan distribusi secara real-time, memasitkan keamanan operasional, serta mendeteksi kebocoran dan masalah lainnya yang dapat mengancam keselamatan dan lingkungan.

Untuk optimalkan proses bisnis, Anda juga bisa mengintegrasikan SCADA dengan software ERP yang memiliki kemampuan untuk mendukung mendukung berbagai sistem IoT (Internet of Things), yang biasanya terkait dengan pengelolaan data real-time dan monitoring otomatis.

ERP ScaleOcean menjadi opsi terbaik yang dapat mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis, seperti pengelolaan aset dan produksi, yang dapat dipadukan dengan data SCADA untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi operasional. Lakukan demo gratis untuk dapatkan solusi menyeluruh di bisnis Anda!

Kesimpulan

Demikian isi dari artikel berikut mengenai sistem SCADA. Dapat dinyatakan bahwa sistem tersebut merupakan aspek krusial dalam manajemen data perusahaan, terutama pada perusahaan berskala besar. Dengan adanya penerapan sistem SCADA dan serupa, Anda dapat memantau kondisi fasilitas dan operasional bisnis, sehingga meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan secara signifikan.

Sistem ERP ScaleOcean dapat menjadi alternatif yang lebih terjangkau dari sistem SCADA. Hal ini dikarenakan sebuah sistem ERP dapat mengelola data-data dari setiap divisi dan bagian perusahaan dengan teratur, sehingga memberikan visibilitas pada data penting. Lakukanlah demo gratis Anda dan tingkatkan efisiensi pengelolaan data bisnis Anda!

FAQ:

1. Apa itu SCADA?

SCADA adalah singkatan dari Supervisory Control and Data Acquisition. Ini adalah sistem kontrol industri yang menggabungkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk memungkinkan organisasi mengawasi, mengontrol, dan mengumpulkan data secara real-time dari peralatan industri dan proses yang tersebar di lokasi yang luas atau jarak jauh.

2. Bagaimana cara kerja sistem SCADA?

Sistem SCADA mengumpulkan data dari perangkat lapangan seperti sensor dan katup melalui RTU atau PLC, kemudian mengirimkannya ke stasiun master. Di sana, perangkat lunak SCADA memproses dan menampilkan data melalui HMI, memungkinkan operator memantau proses, menerima alarm, dan mengirim perintah kontrol ke perangkat lapangan.

3. Apa manfaat utama menggunakan sistem SCADA?

Manfaat utama menggunakan sistem SCADA meliputi:
1. Pemantauan Real-time: Memberikan visibilitas instan terhadap kondisi dan kinerja operasional.
2. Kontrol Jarak Jauh: Memungkinkan operator untuk mengontrol peralatan dari lokasi pusat atau bahkan dari jarak jauh.
3. Peningkatan Efisiensi & Produktivitas: Mengoptimalkan proses, mengurangi downtime, dan meningkatkan output.
4. Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Data historis dan real-time mendukung analisis tren dan keputusan yang lebih baik.
5. Peningkatan Keamanan & Keandalan: Mengidentifikasi dan merespons masalah dengan cepat, serta mengurangi risiko bagi personel di lingkungan berbahaya.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap