Kenali Struktur Organisasi Proyek Beserta Tugasnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Struktur organisasi yang jelas dan terstruktur berperan penting dalam proyek agar pelaksanaan proyek dapat berjalan lancar. Struktur ini dibuat untuk mengelola berbagai tenaga kerja dengan peran dan tanggung jawab yang spesifik. Setiap elemen dalam struktur tersebut, mulai dari manajer proyek hingga pekerja lapangan, memiliki kontribusi penting untuk keberhasilan proyek.

Dengan pengaturan yang terorganisir, komunikasi dan koordinasi antar tim dapat terjalin dengan baik, memfasilitasi kelancaran proses. Di sisi lain, manajemen proyek memerlukan perencanaan yang cermat untuk memastikan setiap rencana yang disusun dapat dijalankan secara efisien dan sesuai target waktu serta anggaran, sehingga proyek dapat diselesaikan dengan hasil yang optimal.

Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai setiap tugas dalam struktur organisasi perusahaan dan tugasnya.

starsKey Takeaways
  • Struktur organisasi proyek adalah diagram yang mengatur dan mengoordinasikan sumber daya seperti tenaga kerja, material, peralatan, dan modal berdasarkan hierarki.
  • Tujuan dibuatnya struktur organisasi proyek meliputi memudahkan koordinasi, memperjelas peran individu yang terlibat, mempermudah pemantauan proyek, dan memberikan fleksibilitas.
  • Struktur organisasi proyek sering kali melibatkan peran-peran seperti project manager, site enginner, quality control, dan drafter.
  • Tingkatkan performa tim dan kelola proyek dengan lebih efektif dengan software project management ScaleOcean.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Pengertian Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek adalah bagan yang digunakan untuk mengkoordinasi dan mengatur berbagai sumber daya dalam sebuah proyek, termasuk tenaga kerja, material, peralatan, dan modal berdasarkan tingkat hierarki. Struktur ini bertujuan untuk membantu proyek mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang efisien dan terorganisir.

Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, setiap individu dalam proyek mengetahui peran dan tanggung jawabnya, yang memudahkan pengaturan dan pelaksanaan tugas secara terstruktur. Selain itu, struktur ini juga disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan proyek, seperti proyek perumahan, untuk memastikan sumber daya digunakan secara optimal dan sesuai kebutuhan.

Fungsi dan Tujuan Pembuatan Struktur Organisasi Proyek

Fungsi dan Tujuan Pembuatan Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek dibuat untuk memudahkan semua aspek proyek berjalan dengan baik. Dengan pembagian tugas yang jelas, koordinasi antar tim menjadi lebih mudah, dan setiap anggota tahu peran mereka. Berikut adalah beberapa fungsi utama yang memastikan kelancaran dan efisiensi dalam pelaksanaan proyek.

1. Memudahkan Koordinasi

Koordinasi dalam proyek memastikan bahwa sumber daya manusia, alur kerja, dan komunikasi antar tim berjalan lancar. Dengan adanya pengaturan yang baik, setiap bagian dari proyek dapat bekerja bersama secara efisien, mengurangi kemungkinan terjadinya kebingungan dan konflik yang dapat menghambat progres.

2. Memberikan Kejelasan Peran

Setiap anggota tim memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas, yang membantu menghindari adanya duplikasi tugas dan kesalahan. Dengan kejelasan ini, tim dapat bekerja lebih terorganisir dan fokus pada tugas masing-masing, meningkatkan efisiensi dan memastikan semua tujuan proyek tercapai tepat waktu.

3. Pemantauan yang Lebih Efektif

Mekanisme pengendalian yang jelas memungkinkan manajer proyek untuk memantau kemajuan secara efektif. Dengan sistem pelaporan yang transparan, proyek dapat diawasi dengan lebih baik, serta memungkinkan deteksi dini jika ada hambatan atau keterlambatan yang perlu segera diatasi.

4. Mendukung Fleksibilitas

Struktur organisasi proyek memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan alur kerja sesuai dengan kebutuhan proyek. Baik untuk proyek kecil maupun besar, penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi dapat dilakukan dengan mudah, memastikan bahwa proyek tetap berjalan dengan lancar meskipun ada perubahan dalam skala atau prioritas.

Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek memiliki peran penting dalam mendefinisikan tugas dan tanggung jawab setiap individu yang terlibat dalam proyek. Dengan pembagian tugas yang jelas, setiap anggota tim tahu apa yang diharapkan dari mereka, sehingga proyek dapat berjalan dengan efisien dan sesuai rencana. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab dalam struktur organisasi proyek:

1. Project Manager

Project manager adalah posisi utama dalam sebuah manajemen proyek. Mereka bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan, menetapkan tujuan proyek, dan memastikan bahwa seluruh tim proyek bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Selain itu, mereka juga mengelola anggaran dan sumber daya yang diperlukan agar proyek dapat berjalan lancar.

Project manager juga berfungsi sebagai penghubung utama antara tim proyek dan pemangku kepentingan eksternal, seperti konsultan pengawas atau klien. Mereka memonitor progres proyek, memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan jadwal, dan menyelesaikan masalah yang muncul selama berjalannya proyek.

2. Site Engineer

Site engineer membantu project manager dalam aspek teknis proyek. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa pekerja proyek mengikuti petunjuk teknis yang benar. Site engineer juga memiliki peran dalam mengawasi pekerjaan di lapangan, menjamin bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Site engineer juga bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran operasional di lokasi proyek dengan memimpin pekerja dan memastikan semua peralatan yang digunakan berfungsi dengan baik. Mereka juga dapat memberikan solusi teknis terhadap permasalahan yang terjadi selama pembangunan.

3. Structure Engineering

Structure engineering berfokus pada analisis dan perencanaan struktur bangunan yang aman dan efektif. Mereka berkoordinasi dengan site engineer untuk memastikan bahwa perhitungan struktur sesuai dengan kode dan standar bangunan yang berlaku. Tugas mereka sangat penting untuk memastikan keselamatan proyek.

Selain itu, structure engineer melakukan evaluasi teknis terhadap desain struktur dan material yang digunakan, serta mengawasi pelaksanaannya di lapangan. Mereka juga melakukan uji coba terhadap berbagai komponen struktur untuk memastikan ketahanannya dan memastikan proyek selesai dengan standar kualitas yang tinggi.

4. Architect Engineering

Architect engineering bertanggung jawab dalam merancang dan mengevaluasi desain proyek. Mereka memeriksa gambar yang telah dibuat oleh drafter dan memastikan bahwa desain bangunan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Selain itu, mereka juga membuat shop drawing yang mendetail untuk memandu implementasi konstruksi.

Architect engineer juga berperan dalam memperbaiki gambar desain jika ditemukan kekurangan atau ketidaksesuaian selama proses konstruksi. Mereka bekerja sama dengan tim lain untuk memastikan bahwa desain yang dibuat dapat diimplementasikan dengan baik dan sesuai dengan kondisi lapangan.

5. Quality Control (QC)

Quality Control (QC) bertugas memastikan bahwa semua pekerjaan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Mereka melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap pekerjaan yang telah selesai dan menguji material yang digunakan. QC juga memastikan bahwa prosedur dan teknik konstruksi dijalankan sesuai dengan standar keamanan.

Selain memeriksa kualitas pekerjaan, QC juga bertanggung jawab untuk mendokumentasikan hasil pengujian dan pemeriksaan. Mereka memberikan umpan balik kepada site manager dan pekerja tentang kualitas pekerjaan, serta membantu memperbaiki area yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

6. Drafter

Drafter adalah posisi yang bertanggung jawab untuk menggambar desain teknis, seperti shop drawing, yang diperlukan untuk proyek konstruksi. Mereka memastikan bahwa gambar yang dibuat akurat dan dapat diimplementasikan oleh tim konstruksi. Drafter juga melakukan revisi pada gambar berdasarkan masukan dari pihak terkait.

Selain menggambar, drafter juga bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan tim proyek lainnya, seperti surveyor dan site engineer, untuk memastikan gambar yang mereka buat sesuai dengan kondisi lapangan dan kebutuhan teknis proyek. Mereka memastikan setiap gambar selesai tepat waktu untuk mendukung kelancaran proyek.

7. Quantity Engineer (QE)

Quantity Engineer bertugas untuk mengawasi dan mengontrol pengeluaran proyek sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Mereka memeriksa setiap pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB). QE juga menyusun laporan pengendalian biaya dan kualitas.

Selain itu, QE memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan efisien, baik dari segi waktu maupun biaya. Mereka berfungsi sebagai penghubung antara manajemen proyek dan tim operasional dalam hal pengawasan kualitas dan pengendalian biaya, serta memberikan rekomendasi mengenai langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.

8. Staff Akuntansi

Staff akuntansi bertanggung jawab dalam mengelola semua aspek keuangan proyek. Mereka menyusun laporan keuangan berkala, mengelola buku kas, dan memastikan bahwa anggaran proyek sesuai dengan rencana. Mereka juga memantau pengeluaran proyek untuk memastikan tidak ada pemborosan yang terjadi.

Selain itu, staff akuntansi juga bertugas untuk membuat laporan keuangan yang akan digunakan oleh project manager untuk mengambil keputusan lebih lanjut. Dengan bantuan aplikasi akuntansi, mereka dapat memproses transaksi keuangan dengan efisien dan tepat waktu, mendukung kelancaran operasional proyek.

9. Administrasi Umum

Administrasi umum bertugas dalam membantu persiapan dan penyediaan alat kantor yang diperlukan dalam kelancaran proyek. Mereka mendukung kegiatan administratif, mengelola dokumen penting, serta membantu mengkoordinasikan komunikasi antara tim proyek dan pihak eksternal. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk mendukung kebutuhan logistik kantor.

Seorang admin umum memiliki peran dalam menjaga kelancaran arus informasi dan menyediakan dukungan administratif untuk tim proyek. Dengan organisasi yang terstruktur, mereka memastikan bahwa semua dokumen dan materi proyek tersedia tepat waktu dan memadai untuk menunjang keberhasilan proyek.

10. General Affair (GA)

General Affair (GA) bertanggung jawab atas urusan administratif yang lebih luas dalam proyek. Mereka menangani hubungan dengan pihak ketiga, termasuk pemilik proyek, konsultan, dan berbagai stakeholder lainnya. GA juga memastikan bahwa dokumen proyek lengkap dan memenuhi semua persyaratan administratif yang dibutuhkan.

Selain itu, GA memiliki tugas dalam menangani berbagai hal terkait operasional yang mendukung kelancaran proyek, seperti pengadaan fasilitas dan alat-alat yang diperlukan di lokasi proyek. Mereka memastikan bahwa semua perizinan, administrasi hukum, dan kebutuhan lainnya dipenuhi dengan tepat waktu.

11. Chief Inspector

Chief inspector memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi seluruh pekerjaan yang dilakukan di lapangan. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa semua pekerjaan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk menyusun laporan harian mengenai progres proyek.

Chief inspector memastikan bahwa dokumen proyek tersimpan dengan baik dan semua tahapan proyek dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disetujui. Mereka juga dapat memberikan arahan teknis kepada pekerja dan melakukan evaluasi terhadap kualitas pekerjaan yang dilakukan.

12. Supervisor

Supervisor bertanggung jawab atas pengawasan langsung terhadap pekerja dan aktivitas yang berlangsung di lapangan. Mereka memastikan bahwa pekerja menjalankan tugas sesuai dengan standar yang ditetapkan. Supervisor juga memberikan pengarahan dan melaporkan hasil kerja kepada manajer proyek atau site engineer.

Tugas supervisor termasuk memastikan keselamatan di lokasi kerja, serta membantu pekerja dalam mengatasi kendala atau masalah yang terjadi di lapangan. Mereka memastikan pekerjaan selesai tepat waktu dan sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.

13. Surveyor

Surveyor bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran lahan dan memastikan bahwa pekerjaan tahapan proyek sesuai dengan rencana. Mereka juga memastikan bahwa semua pekerjaan di lapangan dilakukan dengan standar yang sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku. Surveyor bertugas dalam mengidentifikasi titik elevasi dan kedalaman galian.

Mereka juga membantu dalam menentukan titik lokasi yang tepat untuk pembangunan dan memastikan bahwa pembangunan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Surveyor sering bekerja sama dengan tim teknik lainnya untuk memastikan kesesuaian antara rencana dan implementasi di lapangan.

14. Petugas Logistik

Petugas logistik memiliki peran penting dalam memastikan bahwa bahan material dan peralatan yang diperlukan untuk proyek tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang tepat. Tugas utama mereka meliputi survei jumlah bahan dan peralatan yang dibutuhkan, serta melakukan pembelian bahan material yang diperlukan untuk kelancaran proyek.

Selain itu, petugas logistik juga bertanggung jawab dalam pengelolaan gudang penyimpanan material proyek, memastikan bahwa bahan material disimpan dengan baik dan dapat diakses dengan mudah saat diperlukan. Mereka bekerja sama dengan tim lainnya untuk memastikan proses distribusi material di lokasi proyek berjalan lancar dan efisien.

15. Safety, Health, and Environment (SHE)

Terakhir, SHE adalah jabatan yang bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan, kesehatan, dan lingkungan selama berlangsungnya proyek. Tugas utama SHE termasuk merancang dan melaksanakan program kerja K3 (kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan) yang bertujuan untuk melindungi pekerja dan memastikan mereka bekerja dalam lingkungan yang aman.

Selain itu, SHE juga melakukan tinjauan keselamatan kerja secara rutin dan berperan aktif dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Mereka memastikan bahwa seluruh pekerja mengikuti aturan dan prosedur keselamatan yang sesuai dengan standar operasional perusahaan, sehingga memastikan proyek berjalan dengan risiko yang minimal.

Contoh Struktur Organisasi Proyek

Untuk mempermudah dalam menentukan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan proyek, perusahaan seringkali menggunakan bagan struktur organisasi proyek. Bagan ini membantu mengatur siapa yang bertanggung jawab atas setiap bagian agar proyek bisa berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Berikut ini adalah contoh struktur organisasi proyek pada sebuah perusahaan konstruksi

Contoh Struktur Organisasi Proyek

Struktur ini menunjukkan bagaimana setiap peran saling berhubungan dan bekerja sama untuk memastikan proyek selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan dengan kualitas yang diharapkan. Struktur organisasi seperti ini juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan skala proyek yang berbeda.

Untuk memastikan pengelolaan proyek berjalan lebih efisien dan terstruktur, penggunaan teknologi yang tepat sangat diperlukan. ScaleOcean Project Management Software hadir untuk meningkatkan performa tim dan mempermudah pengelolaan proyek Anda. Dengan sistem yang fleksibel dan terintegrasi, ScaleOcean memungkinkan perusahaan untuk mengatur timeline, sumber daya, dan anggaran dengan lebih akurat.

Selain itu, software ini mendukung pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, sesuai dengan struktur organisasi proyek yang telah ditetapkan. Proyek pun dapat dikelola secara lebih efektif, memastikan setiap bagian berjalan sesuai rencana dan proyek selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan dengan kualitas terbaik.

ScaleOcean juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan skala proyek yang berbeda, memberikan solusi yang tepat untuk setiap jenis proyek, termasuk di sektor konstruksi.

ERP

Kesimpulan

Dengan adanya struktur organisasi perusahaan dan tugasnya, perusahaan jasa konstruksi dapat mengatasi permasalahan dalam kegiatan proyek dengan lebih efektif dan menjaga keberlanjutan proyek. Peran tersebut diisi oleh direktur utama yang menetapkan arah sampai pekerja yang menjalankan tugas sehari-hari. Setiap posisi dalam struktur ini merupakan bagian penting dari seluruh kegiatan proyek.

Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang struktur organisasi perusahaan dan tugasnya menjadi poin penting untuk mencapai kesuksesan dalam industri yang kerap menghadapi perubahan dan tuntutan. Pemahaman tersebut juga membawa dampak positif yang signifikan bagi proyek, karyawan, dan keberlanjutan bisnis secara keseluruhan.

Untuk memudahkan kegiatan dan proses penugasan proyek Anda, Anda dapat mencoba ScaleOcean Project Management Software melalui demo gratis. Dengan ini, Anda dapat mengeksplorasi fitur-fitur unggulan seperti pengelolaan timeline, sumber daya, dan anggaran yang terintegrasi, serta pembagian tugas yang jelas untuk memastikan kelancaran proyek Anda.

FAQ:

1. Apa saja struktur organisasi proyek?

Struktur organisasi proyek terdiri dari berbagai unit, antara lain: Project Manager, Site Manager, Site Engineer, Structure Engineering, Kepala Administrasi Proyek, Supervisor, Surveyor, Drafter, Quality Control, dan Quantity Engineer.

2. Apa itu GS dalam proyek?

GS dalam proyek merupakan singkatan dari General Superintendent, yang merujuk pada unit organisasi kontraktor pelaksana yang bekerja di lapangan. GS juga dapat diartikan sebagai kepala proyek.

3. Apa itu PL dalam proyek?

PL dalam proyek biasanya merujuk pada Project Leader atau Pimpinan Proyek, yang bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola proyek secara keseluruhan.

4. Apa itu PHO dalam proyek?

PHO dalam proyek biasanya merujuk pada Project Handling Officer atau Petugas Penanganan Proyek. Posisi ini bertanggung jawab untuk mengawasi dan menangani aspek operasional sehari-hari dalam proyek.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap