Salah satu penyebab utama bisnis restoran sering kehilangan profit karena banyaknya ghost booking dan status meja kosong yang kerap tidak akurat. Antrean panjang membuat pelanggan potensial memilih pergi (walk-out) ke kompetitor. Masalah seperti pelanggan nongkrong terlalu lama atau kesalahan alokasi meja juga dapat mengurangi pendapatan karena kapasitas restoran jadi terbuang sia-sia.
Table management system (TMS) adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Sistem ini memberikan pengingat otomatis pada meja yang durasinya habis dan harus dilakukan bill settlement. Hal ini juga menertibkan antrean dengan waitlist digital serta mengoptimalkan penempatan tamu melalui algoritma matchmaking. Ini juga berfungsi sebagai guest CRM untuk mengenali dan mempersonalisasi layanan bagi pelanggan VIP.
Memahami fungsi krusial dari tabel management system dapat membantu meningkatkan okupansi melalui optimalisasi kapasitas dan meningkatkan alur layanan bisnis F&B Anda. Artikel ini akan menjelaskan tantangan dari pengelolaan meja manual di bisnis F&B, apa itu table management system, manfaat penggunaannya, bagaimana cara kerjanya, serta fitur yang wajib ada.
- Table management system adalah sistem digital yang membantu restoran mengelola reservasi, penempatan tamu, hingga pengelolaan status meja.
- Manfaat table management system dimulai dari peningkatan rotasi meja, pengalaman pelanggan yang lebih baik, dan keputusan berbasis data.
- Cara kerja table management system, mulai dari reservasi hingga pemantauan real-time digunakan untuk memaksimalkan penggunaan dalam operasional harian.
- Memilih sistem manajemen meja restoran yang tepat untuk jangka panjang harus mempertimbangkan skala bisnis serta kemudahan penggunaan dan integrasi.
- Software F&B ScaleOcean dapat optimalkan proses manajemen meja restoran dengan mengelola pesanan dan pembayaran hingga memaksimalkan daftar waiting list.
Tantangan Pengelolaan Meja Manual di Industri F&B
Pengelolaan meja secara manual menggunakan buku reservasi dan komunikasi verbal menyimpan banyak sekali potensi masalah. Seiring dengan meningkatnya ekspektasi pelanggan dan kompleksitas operasional, cara tradisional ini tidak lagi cocok untuk restoran modern.
Berikut beberapa tantangan utama dari pengelolaan meja manual di industri F&B:
1. Antrian yang Tak Terduga dan Waktu Tunggu Lama
Salah satu masalahnya adalah ketidakmampuan untuk mengelola antrian dan memprediksi waktu tunggu secara akurat. Staf di pintu depan sering kali hanya bisa menebak kapan sebuah meja akan tersedia, yang menyebabkan frustrasi bagi pelanggan yang menunggu. Informasi yang tidak akurat ini dapat merusak pengalaman tamu bahkan sebelum mereka duduk.
Waktu tunggu yang lama dan tidak pasti juga berisiko membuat calon pelanggan pergi dan mencari alternatif lain, yang berarti kehilangan pendapatan secara langsung. Selain itu, antrian yang menumpuk di area pintu masuk dapat menciptakan suasana yang ramai dan tidak nyaman. Hal ini dapat mengganggu pengalaman bersantap bagi tamu yang sudah duduk.
2. Pemanfaatan Meja yang Suboptimal
Tanpa visibilitas real-time terhadap status setiap meja, restoran sering kali mengalami pemanfaatan ruang yang buruk. Meja yang sudah bersih dan siap digunakan mungkin tetap kosong karena staf tidak menyadarinya, sementara pelanggan masih menunggu di pintu. Okupansi meja yang rendah selama jam sibuk adalah pemborosan sumber daya dan peluang pendapatan yang hilang.
Masalah ini diperparah dengan kesulitan dalam mengoptimalkan penempatan tamu berdasarkan ukuran rombongan. Staf mungkin menempatkan pasangan di meja untuk empat orang karena itu yang pertama kali terlihat kosong, membuat meja yang lebih besar tidak tersedia untuk rombongan yang lebih menguntungkan. Ketidakmampuan memaksimalkan table turn time atau waktu rotasi meja adalah kelemahan proses manual.
3. Komunikasi yang Tidak Efektif antar Staf
Koordinasi antara staf penerima tamu, pramusaji, dan tim dapur adalah pilar dari layanan yang lancar. Dalam sistem manual, komunikasi ini bergantung pada teriakan, isyarat tangan, atau bolak-balik antar area, yang sangat rentan terhadap kesalahan. Kesalahan komunikasi dapat menyebabkan tamu diarahkan ke meja yang belum dibersihkan atau dua pramusaji melayani meja yang sama.
Kurangnya sumber informasi yang terpusat berarti setiap anggota tim memiliki gambaran yang tidak lengkap tentang situasi operasional saat itu. Hal ini tidak hanya memperlambat layanan tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan dan tidak teratur. Ketergantungan pada komunikasi verbal yang tidak terstruktur menjadi penghambat utama dalam mencapai efisiensi operasional yang konsisten dan berkualitas.
Apa Itu Table Management System?
Table management system (TMS) adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mendigitalkan dan mengotomatiskan seluruh proses pengelolaan meja di sebuah restoran. Fungsi utamanya adalah memberikan visibilitas penuh dan kontrol atas denah lantai, reservasi, daftar tunggu, dan status meja secara real-time.
Sistem ini menggantikan buku reservasi fisik dan metode manual dengan antarmuka digital yang terpusat dan dapat diakses oleh seluruh staf. Ini bukan hanya tentang menerima pemesanan, tetapi juga tentang bagaimana mengelola tamu yang datang langsung (walk-in). Sistem ini juga dapat memperkirakan waktu tunggu dengan akurat, dan mempercepat rotasi meja untuk memaksimalkan kapasitas.
Sistem ini memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan data dan menyajikannya dalam format yang mudah dipahami, seperti denah lantai interaktif yang diberi kode warna. Staf dapat dengan cepat melihat meja mana yang tersedia, ditempati, perlu dibersihkan, atau sudah dipesan. Kemampuan visualisasi data ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan lebih cerdas di tengah kesibukan layanan.
Manfaat Menggunakan Table Management System bagi Restoran
Mengadopsi table management system merupakan strategi yang memberikan berbagai manfaat nyata bagi bisnis F&B. Menurut Badan Pusat Statistik, pada tahun 2023, bisnis F&B di Indonesia mencatat jumlah 4,85 juta usaha dengan nilai penjualan mencapai Rp998,37 triliun. Angka ini menegaskan betapa kompetitif dan besarnya potensi pasar yang harus dimaksimalkan.
Dari peningkatan efisiensi hingga peningkatan pendapatan, teknologi ini menyentuh hampir setiap aspek operasional dan pengalaman pelanggan, memastikan bisnis Anda dapat bersaing di tengah market size yang sangat besar ini. Manfaat utamanya adalah transformasi dari proses yang reaktif dan manual menjadi proaktif dan terotomatisasi.
Berikut beberapa manfaat dari penggunaan table management system bagi restoran:
1. Peningkatan Efisiensi Operasional dan Rotasi Meja
Dengan visibilitas real-time terhadap status semua meja, staf dapat bekerja lebih efisien. Staf kebersihan dapat segera diberitahu ketika sebuah meja selesai digunakan, mempercepat proses pembersihan, dan staf penerima tamu dapat langsung menempatkan pelanggan berikutnya tanpa penundaan. Otomatisasi alur kerja ini secara signifikan mengurangi waktu jeda antar tamu yang secara langsung meningkatkan table turn time.
Peningkatan kecepatan rotasi meja berarti restoran dapat melayani lebih banyak tamu dalam periode waktu yang sama, terutama selama jam sibuk. Sistem ini membantu menghilangkan meja kosong palsu di mana meja sebenarnya sudah siap tetapi tidak segera diisi karena kurangnya informasi. Efisiensi operasional yang lebih tinggi juga mengurangi beban kerja staf serta memungkinkan mereka fokus memberikan layanan yang lebih baik.
2. Peningkatan Pengalaman dan Kepuasan Pelanggan
Waktu tunggu yang lebih singkat dan kutipan waktu yang akurat menunjukkan bahwa restoran menghargai waktu mereka. Pengelolaan waitlist yang tepat memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk menunggu di tempat yang lebih nyaman daripada berkerumun di pintu masuk.
Selain itu, banyak sistem manajemen meja yang dapat menyimpan data dan preferensi pelanggan. Staf dapat mencatat permintaan khusus, alergi, atau bahkan meja favorit. Hal ini memungkinkan layanan yang lebih personal pada kunjungan berikutnya. Pengalaman yang mulus dan personal ini meningkatkan kepuasan dan persepsi positif terhadap merek restoran.
3. Pengambilan Keputusan Berbasis Data
Salah satu manfaat sistem ini adalah kemampuannya untuk mengumpulkan dan menganalisis data operasional. Manajer dapat mengakses laporan terperinci tentang tingkat okupansi, waktu tunggu rata-rata, durasi makan per meja, hingga popularitas area tempat duduk tertentu.
Misalnya, data dapat menunjukkan kebutuhan untuk menyesuaikan tata letak meja, mengubah alokasi staf selama jam-jam tertentu, atau bahkan mengidentifikasi pramusaji yang paling efisien. Dengan adanya analisis data akurat manajemen dapat secara proaktif mengidentifikasi hambatan dan peluang untuk perbaikan. Kemampuan analitik ini mengubah cara restoran dikelola, dari reaktif menjadi prediktif.
4. Memaksimalkan Pendapatan
Semua manfaat yang disebutkan di atas pada akhirnya bermuara pada peningkatan profitabilitas. Rotasi meja yang lebih cepat dan okupansi yang lebih tinggi berarti lebih banyak pelanggan yang dilayani setiap hari, yang secara langsung meningkatkan pendapatan. Optimalisasi kapasitas tempat duduk memastikan bahwa tidak ada satu pun kursi yang terbuang sia-sia selama jam puncak.
Selain itu, dengan pengalaman pelanggan yang lebih baik, kemungkinan kunjungan ulang dan rekomendasi dari mulut ke mulut meningkat. Data dari sistem juga dapat digunakan untuk merancang promosi atau penawaran khusus pada jam sepi untuk menarik lebih banyak pengunjung. Peningkatan pendapatan bukan hanya berasal dari melayani lebih banyak orang, tetapi juga dari membangun basis pelanggan yang lebih loyal.
5. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan dibangun di atas pengalaman yang konsisten, positif, dan personal. Table management system mempunyai peran penting dalam menciptakan fondasi untuk pengalaman semacam itu. Layanan yang efisien dan terorganisir memberikan kesan profesionalisme dan perhatian terhadap detail yang dihargai oleh pelanggan.
Ketika pelanggan merasa dihargai, mulai dari proses reservasi yang mudah hingga layanan yang dipersonalisasi. Hal ini membuat mereka merasa dihargai dan lebih cenderung untuk kembali. Beberapa sistem bahkan terintegrasi dengan program loyalitas, memungkinkan restoran untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan setia secara otomatis.
Bagaimana Cara Kerja Table Management Systems (TMS)?
Memahami mekanisme di balik table management system membantu perusahaan di industri F&B untuk mengapresiasi dampaknya terhadap operasional harian. Pada intinya, sistem ini bekerja dengan cara menyatukan informasi dari berbagai titik kontak ke dalam satu platform terpusat. Alur kerja digital yang terintegrasi ini menggantikan proses manual yang terfragmentasi.
Berikut beberapa penjelasan cara kerja dari table management system:
1. Penerimaan dan Pengelolaan Reservasi
Proses dimulai saat pelanggan membuat reservasi, baik melalui situs web restoran, aplikasi pihak ketiga, maupun telepon. Informasi ini secara otomatis dimasukkan ke dalam sistem, yang kemudian memeriksa ketersediaan meja berdasarkan waktu dan ukuran rombongan. Sistem secara cerdas mengalokasikan meja yang sesuai, namun sambil tetap menyisakan ruang untuk tamu walk-in sesuai dengan strategi yang ditetapkan manajer.
Sistem juga mengelola semua reservasi dalam satu kalender digital yang mudah diakses. Staf dapat dengan cepat melihat, mengubah, atau membatalkan reservasi tanpa risiko kesalahan seperti pencatatan ganda. Manajemen reservasi terpusat ini memastikan bahwa tidak ada pemesanan yang terlewat dan restoran selalu memiliki gambaran akurat tentang tamu yang akan datang.
2. Pemetaan Meja yang Terintegrasi
Fitur penting dari sistem ini adalah fitur denah lantai digital yang interaktif. Ini adalah representasi visual dari seluruh area makan restoran, yang dapat disesuaikan untuk mencerminkan tata letak yang sebenarnya. Setiap meja di denah ditampilkan dengan statusnya saat ini, sering kali menggunakan kode warna yang intuitif (misalnya, hijau untuk tersedia, merah untuk ditempati, kuning untuk perlu dibersihkan).
Staf penerima tamu dapat menggunakan fitur ini untuk menempatkan pelanggan dengan cepat dan strategis. Mereka dapat melihat sekilas meja mana yang cocok untuk ukuran rombongan tertentu dan di area mana lokasinya. Visualisasi denah lantai ini menghilangkan tebak-tebakan dan memungkinkan penempatan tamu yang optimal untuk memaksimalkan penggunaan ruang dan menyeimbangkan beban kerja pramusaji.
3. Pemantauan Status Meja Real-Time
Sistem manajemen meja restoran dapat melacak siklus hidup setiap meja secara real-time. Ketika tamu duduk, staf menandai meja sebagai ditempati. Saat pesanan dimasukkan melalui sistem POS yang terintegrasi, statusnya dapat diperbarui menjadi memesan atau makan. Pembaruan status instan ini memberikan visibilitas yang belum pernah ada sebelumnya ke seluruh tim.
Begitu tamu meminta tagihan atau membayar, status meja kembali berubah, memberikan sinyal kepada staf penerima tamu dan kebersihan bahwa meja tersebut akan segera tersedia. Alur informasi yang mulus ini memungkinkan tim untuk bekerja secara proaktif. Sinkronisasi real-time memastikan bahwa semua orang bekerja dengan informasi yang tepat. Hal ini mengurangi penundaan dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
Fitur Utama Table Management System yang Wajib Ada
Saat mengevaluasi berbagai pilihan restaurant table management system, penting untuk memahami fitur-fitur inti yang akan memberikan dampak terbesar pada operasional Anda. Tidak semua sistem diciptakan sama. Maka dari itu, restoran harus dapat memilih platform dengan fungsionalitas yang tepat dengan kebutuhannya.
Berikut beberapa fitur utama yang harus ada dalam table management system:
1. Manajemen Reservasi dan Daftar Tunggu (Waitlist)
Sistem harus mampu menangani reservasi dari berbagai saluran (online, telepon, walk-in) dalam satu antarmuka yang terpadu. Kemampuan untuk mengelola waitlist secara digital juga sangat penting. Hal ini bertujuan untuk memberikan perkiraan waktu tunggu yang akurat dan mengirimkan notifikasi kepada pelanggan secara akurat.
Sistem yang canggih bahkan dapat mengoptimalkan daftar tunggu dengan menyarankan penempatan tamu berdasarkan ukuran rombongan dan waktu tunggu yang diprediksi. Ini membantu mengurangi jumlah pelanggan yang pergi karena menunggu terlalu lama. Manajemen antrian yang cerdas dapat meningkatkan efisiensi dan secara langsung meningkatkan pengalaman tamu.
2. Denah Lantai Interaktif
Seperti yang telah dibahas, denah lantai visual adalah komponen krusial. Sistem harus memungkinkan Anda untuk membuat dan menyesuaikan denah lantai digital yang mencerminkan tata letak fisik restoran Anda secara akurat. Antarmuka drag-and-drop untuk menempatkan tamu, menggabungkan meja, atau mengubah status meja adalah standar industri yang membuat sistem lebih mudah digunakan.
Denah lantai harus memberikan informasi sekilas melalui kode warna atau ikon yang jelas. Staf harus dapat melihat durasi sebuah meja telah ditempati, server yang ditugaskan, dan statusnya saat ini tanpa perlu mengklik banyak menu. Visualisasi data yang efektif pada denah lantai adalah kunci untuk pengambilan keputusan yang cepat selama jam sibuk.
3. Integrasi POS (Point of Sale) dan Sistem Lain
Kemampuan integrasi terutama dengan sistem POS, adalah fitur yang tidak bisa ditawar. Ketika table management system dan POS terhubung, data mengalir dengan lancar antara operasional depan dan belakang. Misalnya, ketika pesanan terakhir dibayar melalui POS, status meja di sistem dapat secara otomatis diperbarui menjadi siap dibersihkan.
Integrasi ini menciptakan alur kerja yang benar-benar otomatis, mengurangi kebutuhan input manual dan meminimalkan risiko kesalahan manusia. Selain pentingnya POS restoran, pertimbangkan juga kemampuan integrasi dengan sistem lain seperti CRM atau platform pemasaran.
4. Pelacakan Status dan Penggabungan Meja
Table management system yang efektif harus memungkinkan pelacakan status meja yang terperinci di luar sekadar tersedia atau ditempati. Status seperti minuman telah disajikan, hidangan utama disajikan, atau menunggu pembayaran memberikan manajer dan staf gambaran yang lebih jelas tentang alur layanan. Pelacakan siklus hidup tamu yang mendetail ini membantu mengidentifikasi potensi penundaan dalam layanan.
Selain itu, sistem harus memudahkan staf untuk menangani permintaan rombongan besar dengan fitur penggabungan meja. Dengan beberapa klik, staf seharusnya dapat secara virtual menggabungkan dua atau lebih meja di denah lantai. Fleksibilitas dalam konfigurasi meja sangat penting untuk mengakomodasi berbagai ukuran rombongan dan memaksimalkan penggunaan ruang.
5. Komunikasi Tamu Otomatis
Fitur ini secara langsung meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengurangi beban kerja staf. Sistem harus dapat mengirimkan notifikasi otomatis melalui SMS atau email untuk konfirmasi reservasi, pengingat, dan yang paling penting, pemberitahuan bahwa meja mereka sudah siap.
Komunikasi otomatis juga membantu mengurangi angka ketidakhadiran (no-shows) untuk reservasi, karena pengingat yang dikirimkan mendorong pelanggan untuk mengonfirmasi atau membatalkan. Fitur ini membebaskan staf dari tugas menelepon pelanggan secara manual. Otomatisasi komunikasi adalah cara sederhana namun efektif untuk meningkatkan efisiensi dan profesionalisme.
Tips Memilih Table Management System yang Tepat
Memilih sistem manajemen meja restoran yang tepat adalah keputusan penting yang akan memengaruhi operasional bisnis Anda untuk tahun-tahun mendatang. Pasar menawarkan banyak pilihan dengan masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Berikut beberapa tips dalam memilih table management system yang tepat:
1. Sesuaikan dengan Skala dan Jenis Restoran
Kebutuhan sebuah kafe kecil akan sangat berbeda dari restoran fine dining besar atau jaringan restoran cepat saji. Pertimbangkan volume pelanggan harian, kompleksitas denah lantai, dan jenis layanan yang Anda tawarkan. Pilihlah sistem yang skalanya sesuai dengan operasi Anda saat ini tetapi juga memiliki kemampuan untuk tumbuh bersama bisnis Anda.
Beberapa sistem dirancang khusus untuk jenis restoran tertentu, menawarkan fitur yang relevan seperti manajemen reservasi untuk acara khusus di restoran mewah atau fokus pada kecepatan rotasi untuk tempat makan yang sibuk. Jangan tergiur dengan sistem yang memiliki sejuta fitur jika sebagian besar tidak relevan dengan model bisnis Anda.
2. Perhatikan Kemudahan Penggunaan (User-Friendliness)
Sistem yang paling canggih sekalipun tidak akan berguna jika staf Anda merasa kesulitan untuk menggunakannya. Carilah antarmuka yang intuitif, bersih, dan mudah dinavigasi. Proses pelatihan harus minimal, dan staf harus dapat melakukan tugas-tugas umum dengan cepat dan mudah, bahkan di tengah tekanan jam sibuk.
Mintalah demo produk dan, jika memungkinkan, periode uji coba gratis. Libatkan beberapa anggota staf Anda dalam proses evaluasi untuk mendapatkan masukan langsung dari pengguna akhir. Sistem yang diadopsi dengan baik oleh tim adalah sistem yang akan memberikan hasil terbaik.
3. Cek Kemampuan Integrasi dan Skalabilitas
Table management system Anda tidak akan beroperasi dalam ruang hampa, ia perlu terhubung dengan perangkat lunak lain yang Anda gunakan. Pastikan sistem yang Anda pilih dapat berintegrasi dengan mulus dengan sistem POS Anda saat ini atau di masa depan, serta perangkat lunak akuntansi, CRM, atau loyalitas lainnya.
Mencari aplikasi POS restoran terbaik yang sudah terintegrasi dengan restaurant table management system bisa menjadi solusi cerdas. Selain integrasi, pertimbangkan skalabilitas. Pilihlah platform yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan bisnis Anda tanpa memerlukan penggantian total.
4. Cek Layanan Dukungan Pelanggan
Ketika terjadi masalah teknis di tengah layanan makan malam yang sibuk, Anda memerlukan dukungan yang cepat dan andal. Selidiki reputasi penyedia layanan terkait dukungan pelanggan mereka. Cari tahu jam operasional dukungan, saluran yang tersedia (telepon, email, chat), dan waktu respons rata-rata.
Baca ulasan dari pengguna lain dan jangan ragu untuk menanyakan referensi. Kualitas dukungan pelanggan sering kali menjadi pembeda antara pengalaman implementasi yang mulus dan yang membuat frustrasi.
Tantangan Implementasi dan Cara Mengatasinya
Mengadopsi teknologi baru seperti table management system dapat menghadirkan beberapa tantangan awal. Namun, dengan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat, hambatan-hambatan ini dapat diatasi dengan mudah. Kesuksesan implementasi bergantung pada persiapan yang baik dan komitmen dari seluruh tim.
Berikut beberapa tantangan dari implementasi table management system dan cara mengatasinya:
1. Pastikan Semua Staf Paham Cara Penggunaan
Salah satu tantangan terbesar adalah resistensi atau kebingungan dari staf yang terbiasa dengan metode lama. Kunci untuk mengatasinya adalah pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan. Jadwalkan sesi pelatihan khusus sebelum sistem diluncurkan dan pastikan semua pengguna, dari manajer hingga staf paruh waktu, mengikutinya.
Fokuskan pelatihan tidak hanya pada cara menggunakan sistem, tetapi juga mengapa sistem ini diadopsi. Jelaskan bagaimana teknologi ini akan mempermudah pekerjaan mereka, mengurangi stres, dan meningkatkan potensi tip melalui layanan yang lebih efisien.
2. Aktifkan Integrasi dengan POS
Tantangan teknis sering kali muncul saat mencoba menghubungkan sistem manajemen meja restoran dengan sistem lain, terutama POS. Untuk menghindarinya, pastikan dari awal bahwa kedua sistem tersebut memang kompatibel. Bekerja samalah dengan penyedia kedua sistem selama proses penyiapan untuk memastikan integrasi berjalan lancar.
Setelah terhubung, lakukan pengujian menyeluruh untuk memastikan data mengalir dengan benar. Uji skenario seperti pembayaran meja, pembatalan pesanan, dan pemisahan tagihan untuk melihat bagaimana hal itu tercermin di table managament system (TMS).
3. Rutin Cek Laporan dan Analitik
Tantangan yang sering terlewatkan adalah kegagalan untuk memanfaatkan data yang dikumpulkan oleh sistem. Banyak restoran menginstal table management system dan hanya menggunakannya untuk fungsi dasar tanpa pernah melihat laporan analitiknya.
Untuk mengatasinya, jadwalkan waktu rutin (misalnya, mingguan) bagi tim manajemen untuk meninjau laporan utama. Identifikasi tren, seperti waktu tunggu terlama, hari tersibuk, atau performa rotasi meja. Gunakan wawasan ini untuk membuat keputusan yang terinformasi dan terus menyempurnakan operasi Anda.
Optimalkan Okupansi Meja Restoran Anda dengan Software F&B ScaleOcean

Implementasi software F&B ScaleOcean dapat membantu mengoptimalkan implementasi dari table management system. Sistem ini hadir menawarkan denah lantai interaktif untuk visualisasi real-time status meja (kosong, terisi, dipesan, atau perlu dibersihkan). Dengan modul manajemen waitlist, ScaleOcean dapat mengatasi antrean panjang dan menghindari walk-out pelanggan.
Sistem memberikan perkiraan waktu tunggu yang akurat dan mengirim notifikasi SMS otomatis. Hal ini dapat mengubah pengalaman menunggu menjadi pengalaman unik bagi pelanggan. Staf juga dapat mengetahui kapan sebuah meja akan kosong dan siapa pelanggan berikutnya yang siap untuk mencegah meja dibiarkan kosong lama. Fitur ini sangat penting untuk memaksimalkan turnover rate dan pendapatan.
ScaleOcean juga memfasilitasi pemisahan dan penggabungan tagihan (split/merge) dan perpindahan meja. Hal ini akan memicu meningkatkan kepuasan dan fleksibilitas pembayaran pelanggan. ScaleOcean juga mudah benintegrasi dengan POS, inventaris, dan CRM dimana dapat menciptakan ekosistem teknologi kuat. Anda bisa coba demo gratis ScaleOcean untuk melihat bagaimana software ini akan membantu bisnis F&B Anda.
Berikut beberapa fitur utama yang ditawarkan software F&B ScaleOcean:
- Order management: Pelanggan dapat mengakses menu melalui perangkat apa pun dan item yang dipilih langsung tercatat.
- Table management: Memaksimalkan kapasitas restoran (seat utilization), mengelola alur pelanggan serta reservasi, dan menempatkan pelanggan baru ke meja yang tersedia tanpa penundaan.
- Kitchen management: Melacak pesanan masuk dan status pesanan secara real-time, serta emastikan pesanan diselesaikan dalam urutan yang benar dan tepat waktu.
- Stock management: Melacak ketersediaan bahan baku dan bahan makanan di dapur secara real-time dan mengotomatiskan pengelolaan stok untuk menghindari pemborosan dan menghemat biaya.
- POS restoran (kasir): Menghitung total harga pesanan secara otomatis, mendukung berbagai metode pembayaran, dan mempermudah proses pembayaran dan melacak penjualan harian.
- Online CRM (customer relationsip management): Mengelola data pelanggan dan memungkinkan personalisasi promosi dan meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan secara keseluruhan.
Kesimpulan
Table management system (TMS) adalah sistem digital yang membantu restoran mengelola reservasi, penempatan tamu, hingga pengelolaan status meja. Teknologi ini mengatasi tantangan klasik seperti antrean kacau, RevPASH rendah, dan miskomunikasi staf. Sistem ini juga mengotomatiskan alur kerja, meningkatan efisiensi operasional dan rotasi meja (table turnover rate) yang lebih cepat.
Dengan software F&B ScaleOcean implementasi table management system ke dalam bisnis F&B dapat lebih optimal. Fitur utamanya seperti table management, manajemen waitlist, dan optimasi alokasi meja memastikan kapasitas restoran terpakai maksimal. Integrasi dengan POS dan CRM juga mendukung restoran dapat mengambil keputusan berbasis data.
Memahami fungsi krusial dari implementasi sistem manajemen meja restoran yang tepat dapat membantu memaksimalkan kapasitas dan layanan bisnis F&B Anda. Jadwalkan demo gratis sekarang juga dan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim ahli kami.
FAQ:
1. Apa itu table management system?
Table management system adalah sistem yang membantu restoran dalam mengelola segala sesuatu yang berkaitan dengan meja makan, mulai dari reservasi, pengaturan tempat duduk, hingga rotasi meja.
2. Bagaimana cara kerja sistem manajemen meja?
Sistem ini memungkinkan staf restoran untuk mengelola ketersediaan meja, melacak status setiap meja, dan menugaskan meja kepada pelanggan saat mereka tiba . Fitur ini juga mencakup kemampuan rotasi pelayan untuk membantu tuan rumah Anda memutuskan siapa yang akan mendapatkan meja berikutnya.
3. Apa peran manajer meja layanan?
Manajer meja layanan harus mampu menilai teknisi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah kritis, tanpa mengganggu manajemen tiket sehari-hari . Manajer meja layanan juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kinerja meja layanan dengan mengarahkan operasi mereka berdasarkan metrik dan data real-time.







