Bagi bisnis logistik terutama freight forwarding, manajemen akuntansi diperlukan untuk memastikan arus kas lancar sehingga bisnis tetap bisa berlangsung dalam jangka panjang. Freight forwarder harus mengelola berbagai transaksi keuangan yang kompleks dan memastikan semuanya tercatat dengan benar serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Lantas apa saja contoh akuntansi freight forwarding? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail contoh-contoh tersebut. Selain itu, kita juga akan mengeksplorasi pentingnya manajemen akuntansi bagi freight forwarder dan peran teknologi dalam meningkatkan efisiensi serta akurasi proses akuntansi. Yuk, langsung saja pelajari pembahasan berikut!
1. Proses Akuntansi di Freight Forwarding
Sebagai penyedia jasa logistik, freight forwarder tentunya memiliki beragam proses akuntansi dalam mengelola keuangan perusahaan. Setiap tahapannya tentu punya peran penting untuk memastikan kelancaran arus kas perusahaan. Berikut beberapa contoh akuntansi freight forwarding.
a. Penerimaan Pesanan & Pembuatan Invoice
Tahap penerimaan pesanan dan pembuatan invoice dimulai ketika freight forwarding menerima pesanan dari klien. Pesanan ini kemudian dikonfirmasi dan detailnya dicatat dalam sistem perusahaan. Selanjutnya, perusahaan membuat invoice yang mencakup rincian layanan logistik yang disetujui, biaya yang dikenakan, dan syarat pembayaran. Invoice tersebut kemudian dikirimkan ke klien agar pembayaran segera diproses. Proses akuntansi tersebut menjadi dasar pendapatan perusahaan dan membantu memastikan semua layanan telah didokumentasikan dan ditagih ke klien.
b. Account Payable kepada Vendor
Account payable kepada vendor mencakup semua kewajiban perusahaan untuk membayar vendor logistik terkait jasa yang telah diberikan. Vendor bills akan tercatat sebagai hutang yang harus dibayar perusahaan. Account payable melibatkan pencatatan detil transaksi, verifikasi kebenaran dan kelengkapan dokumen pendukung, serta pengaturan jadwal pembayaran. Manajemen account payable yang efisien membantu menjaga hubungan baik dengan vendor dan memastikan kelancaran operasional perusahaan.
c. Account Receivable dari Pelanggan
Contoh akuntansi freight forwarding berikutnya adalah account receivable dari pelanggan, yaitu proses pencatatan dan pengelolaan piutang dari klien. Setelah perusahaan mengirimkan invoice kepada klien, jumlah tersebut dicatat sebagai piutang yang harus diterima. Proses ini mencakup pemantauan pembayaran dari klien, pengiriman notifikasi jika pembayaran terlambat, dan pencatatan pembayaran ketika diterima. Manajemen yang baik pada proses ini diperlukan agar arus kas perusahaan stabil dan mengurangi risiko piutang tak tertagih.
d. Pelaporan Biaya & Pendapatan
Pelaporan biaya dan pendapatan adalah tahap penting dalam proses akuntansi di perusahaan freight forwarding. Anda harus menyusun laporan keuangan yang mencakup semua biaya operasional dan pendapatan yang diperoleh dalam periode tertentu. Laporan ini mencakup rincian biaya pengiriman, biaya tenaga kerja, dan pendapatan dari layanan pengiriman yang dilakukan. Pastikan laporan dibuat secara akurat dan tepat waktu sehingga memudahkan manajemen mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan serta sebagai bahan dalam membuat keputusan strategis.
Baca juga:
5 Perusahaan Freight Forwarding di Indonesia
2. Pentingnya Manajemen Akuntansi bagi Freight Forwarder
Dengan manajemen akuntansi yang baik, perusahaan dapat mengoptimalkan berbagai aspek bisnis, mulai dari pendapatan hingga pemenuhan regulasi yang berlaku. Berikut beberapa alasan mengapa manajemen akuntansi sangat penting bagi freight forwarder.
a. Optimalisasi Pendapatan dan Keuntungan
Manajemen akuntansi yang efektif membantu freight forwarder dalam mengoptimalkan pendapatan dan keuntungan. Misalnya, setelah dievaluasi ternyata ada beberapa vendor pengiriman logistik yang cukup mahal dengan kualitas pelayanan yang kurang baik, sehingga mengakibatkan profit margin freight forwarder terlalu kecil. Nah, dengan manajemen akuntansi Anda bisa mencari vendor alternatif yang lebih ekonomis namun tetap berkualitas. Selain itu, penetapan harga layanan bisa disesuaikan lagi agar margin keuntungan optimal.
b. Kepatuhan Terhadap Regulasi
Dengan adanya manajemen akuntansi, perusahaan bisa memastikan semua transaksi keuangan tercatat dengan benar dan sesuai standar akuntansi serta peraturan pemerintah yang berlaku. Ini mencakup pelaporan pajak, pencatatan transaksi internasional sesuai regulasi, dan kepatuhan terhadap peraturan industri. Sebagai contoh, tarif pajak untuk pengiriman internasional bisa berbeda-beda tergantung negara tujuan dan jenis barang. Dengan manajemen akuntansi yang baik, Anda dapat menghitung dan mencatat tarif pajak secara akurat, sehingga semua kewajiban pajak dipenuhi tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan.
c. Mitigasi Risiko Keuangan
Dengan adanya sistem pencatatan yang terstruktur dan kontrol internal, Anda dapat mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko keuangan sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Baik itu risiko seperti piutang tak tertagih, fluktuasi mata uang, dan penipuan. Dengan mitigasi risiko yang efektif, perusahaan dapat menjaga stabilitas keuangan dan memastikan kelangsungan operasional jangka panjang.
d. Peningkatan Transparansi & Akuntabilitas
Dengan catatan keuangan yang jelas dan dapat diakses, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih informatif. Transparansi ini juga membantu membangun kepercayaan dengan klien serta vendor logistik. Akuntabilitas yang tinggi juga diperlukan agar semua pihak bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan sehingga secara langsung mempengaruhi efisiensi operasional dan kepercayaan klien terhadap layanan logistik yang Anda berikan.
3. Peran Teknologi dalam Akuntansi Freight Forwarding
Menyadari bahwa proses akuntansi freight forwarding cukup kompleks dan mencakup banyak aspek, maka penting untuk memanfaatkan teknologi masa kini. Ada beragam rekomendasi software freight forwarding yang membantu perusahaan dalam mengotomatisasi pencatatan transaksi, membuat laporan keuangan, dan melakukan rekonsiliasi bank. Tidak hanya mempermudah, tentunya cara ini juga meminimalisir human error dan mempercepat proses penyelesaian tugas-tugas akuntansi.
Teknologi ini juga mendukung adanya integrasi sistem informasi. Sistem manajemen transportasi (TMS) dan sistem manajemen gudang (WMS) dapat diintegrasikan dengan software akuntansi, sehingga data dapat distribusikan secara otomatis antar departemen. Sebagai contoh, ketika pengiriman berhasil dilakukan, informasi biaya dan pendapatan dari pengiriman tersebut secara otomatis akan tercatat dalam sistem informasi akuntansi. Integrasi ini tidak hanya meningkatkan akurasi pencatatan data tapi juga mempermudah bisnis logistik untuk memperoleh gambaran keuangan yang lebih lengkap dan real-time.
Terakhir, implementasi teknologi meningkatkan transparansi. Software ERP dapat membantu memastikan bahwa semua transaksi dicatat sesuai dengan standar akuntansi dan peraturan pemerintah yang berlaku. Dengan fitur audit trail, setiap perubahan pada data keuangan dapat dilacak sehingga memudahkan proses audit. Jadi, tidak bisa dipungkiri teknologi punya peran penting dalam meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kepatuhan dalam proses akuntansi freight forwarding.
4. Kesimpulan
Cakupan akuntansi dalam freight forwarding ternyata cukup luas, mulai dari penerimaan pesanan dan pembuatan invoice hingga pelaporan biaya dan pendapatan. Oleh karena itu, diperlukan manajemen akuntansi agar arus kas lancar, serta piutang terkelola dengan baik, yang semuanya memberi berkontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan.
Anda bisa mempertimbangkan penggunaan teknologi seperti software ERP logistik untuk memaksimalkan proses manajemen akuntansi. Dengan teknologi ini, Anda dapat mengotomatisasi dan mengintegrasikan berbagai data, sehingga meningkatkan efisiensi dan akurasi proses akuntansi. Teknologi juga mendukung transparansi melalui fitur audit trail yang memungkinkan pelacakan setiap perubahan data keuangan, memudahkan proses audit, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.