Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Industri Manufaktur Produksi Sistem ERP Solusi ERP

Pengendalian Proses Produksi dengan Sistem Manufaktur

3 Min Read     Posted on 02 Feb 2024

Share Artikel

Adanya pengendalian proses produksi di bisnis manufaktur, merupakan aspek kunci yang dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi dan kualitas hasil akhir. Sehingga, dibutuhkan metode dan alat optimasi yang dapat membantu dan memudahkan tahapan pengendalian dalam proses produksi. 

Jadi, apa solusi yang harus dilakukan? Anda dapat menerapkan Sistem manufaktur terintegrasi untuk memudahkan pengendalian produksi, bahkan meningkatkan produktivitas, dan mengurangi adanya human error secara menyeluruh. Lalu, bagaimana cara kerja sistem manufaktur dalam mengoptimasi tahapan pengendalian proses produksi di bisnis manufaktur? Ayo bahas bersama disini!

1. Pentingnya Pengendalian Produksi

Dalam pengelolaan bisnis manufaktur, pengendalian produksi menjadi peran sentral dalam upaya mengoptimalkan produktivitas, sehingga perusahaan dapat menyelaraskan berbagai tahapan produksi, dan menyesuaikan kapasitas produksi sesuai dengan permintaan pasar. Pengendalian ini penting untuk meningkatkan efisiensi produksi, juga menghindari pemborosan sumber daya di proses manufaktur. 

Pengendalian proses produksi juga penting untuk pengelolaan kualitas produk akhir, sehingga perusahaan dapat memonitor dan mengatur setiap tahapan produksi, dan memungkinkan Anda untuk melakukan perbaikan atau penyesuaian terhadap produk yang diperlukan. Kelola kualitas produksi ini penting dilakukan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, dan memenuhi standar dan ekspektasi konsumen di pasar. 

Selain itu, manajemen stok juga menjadi hal penting lainnya yang harus dikelola dalam pengendalian produksi, agar perusahaan dapat menghindari kelebihan dan kekurangan persediaan. Dengan adanya pengendalian ini, perusahaan dapat mengelola persediaan dengan lebih tepat, dan bahkan akan  mengurangi risiko adanya biaya penyimpanan yang tinggi. Dengan begitu, berbagai aspek dan tahapan dalam alur proses produksi memerlukan pengendalian yang efektif untuk menghasilkan produktivitas dan efisiensi bisnis jangka panjang. 

2. Tahapan Pengendalian Proses Produksi

Dalam pengelolaan bisnis manufaktur, implementasi tahapan dalam pengendalian proses produksi menjadi hal yang harus diperhatikan untuk kelangsungan manufaktur jangka panjang. Sehingga dibutuhkan metode dan sistem manufaktur yang menawarkan optimasi pada setiap langkah pengendalian dan memudahkan Anda dalam mencapai efisiensi operasional produksi, dan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Berikut adalah tahapan pengendalian dalam proses produksi yang harus dilakukan:

a. Perencanaan Produksi

Tahapan pertama dalam pengendalian produksi adalah merencanakan, dan merumuskan rencana strategis proses produksi yang akan dilakukan, seperti penetapan tujuan produksi, menentukan jenis produksi yang akan dihasilkan, serta merencanakan jumlah dan waktu produksi yang dibutuhkan. Perencanaan produksi ini dilakukan dengan melibatkan analisis permintaan pasar, estimasi kapasitas produksi, dan penentuan sumber daya yang diperlukan, sehingga akan menghindari ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan

Untuk optimalkan perencanaan produksi, Anda dapat menggunakan forecesting module dan capacity planning yang ditawarkan sistem manufaktur, yang memudahkan proses demand forecasting, dan analisis kapasitas dalam perencanaan produksi. Selain itu, Anda juga dapat mengintegrasikan sistem manufaktur dengan software SCM untuk menciptakan dasar rantai pasok yang tepat untuk maju ke tahapan produksi selanjutnya. 

b. Penentuan Kebutuhan Material

Tahapan pengendalian dalam produksi selanjutnya adalah menentukan kebutuhan mateial, mencakup identifikasi bahan baku dan komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi barang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Penentuan kebutuhan material ini penting untuk memastikan ketersediaan bahan saat diperlukan, dan menghindari keterlambatan dalam proses produksi.

Anda dapat memaksimalkan tahapan ini dengan memanfaatkan Material Requirement Planning (MRP) dari salah satu modul sistem manufaktur untuk memudahkan analisis data dari berbagai aspek produksi. Dengan begitu Anda akan menghindari kelebihan dan kekurangan stok, serta memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap rantai pasok.

c. Penjadwalan Produksi

Setelah menentukan kebutuhan material, pengendalian produksi selanjutnya adalah melakukan penjadwalan produksi dengan merancang jadwal dan memadukan semua elemen produksi termasuk waktu, mesin, dan tenaga kerja. Penjadwalan ini juga dapat dibuat dengan memperhitungkan kapasitas produksi, prioritas, dan ketersediaan sumber daya untuk mencapai output yang optimal. 

Sistem manufaktur memiliki modul efisiensi penjadwalan produksi yang akan membantu Anda dalam mengoptimalkan tahapan ini, dengan menyesuaikan pembuatan jadwal dengan kondisi dan aspek lainnya yang dapat mempengaruhi produksi manufaktur. Penjadwalan yang efiesien yang ditawarkan sistem manufaktur akan membantu Anda dalam mengurangi lead time, memastikan efisiensi penggunaan sumber daya dan menjaga ketepatan waktu dalam memenuhi permintaan pelanggan.

d. Eksekusi Produksi

Tahapan pengendalian proses produksi selanjutnya adalah eksekusi produksi, yang menjadi proses dimana rencana dan jadwal produksi diimplementasikan dengan baik untuk menghasilkan produk jadi berkualitas tinggi. Proses eksekusi produksi ini membutuhkan pemantauan yang cermat untuk memastikan bahwa setiap langkah produksi yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditentukan perusahaan. 

Teknologi software Manufacturing Execution System (MES), dan otomasi yang ditawarkan sistem manufaktur dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi selama proses produksi. Penerapan sistem ini akan memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah potensial dengan cepat. Sistem manufaktur juga memberikan monitoring otomatis yang akan memaksimalkan eksekusi produksi, sehingga membantu perusahaan Anda mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

e. Pengendalian Persediaan

Selanjutnya ada pengendalian persediaan yang penting dilakukan untuk memastikan stok bahan baku dan produk jadi berjumlah sesuai dengan yang telah direncanakan, sehingga perlu melibatkan adanya monitoring berkelanjutan terhadap tingkat persediaan. Pengendalian yang baik akan membantu dalam menghindari risiko kelebihan stok yang dapat meningkatkan biaya penyimpanan yang tidak digunakan atau kekurangan stok yang dapat mempengaruhi produktivitas manufaktur. 

Untuk memaksimalkan proses ini, Anda dapat menggunakan sistem inventory manufaktur yang akan mencatat setiap transaksi yang melibatkan manajemen persediaan, seperti pembelian bahan baku, produksi barang setengah jadi, sampai distribusi produk jadi. Melalui penerapan sistem manufaktur, Anda dapat memanfaatkan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan reorder point otomatis yang akan membantu perusahaan dalam menentukan kapan harus memesan bahan baku baru atau mulai memproduksi barang setengah jadi. 

f. Perawatan Mesin dan Peralatan

Perawatan mesin dan peralatan menjadi tahapan selanjutnya dalam pengendalian produksi, sehingga perusahaan perlu merencanakan dan menjadwalkan pemeliharaan mesin dan peralatan secara teratur. Pemeliharaan yang tepat waktu dan konsisten, dapat membantu memperpanjang umur pakai peralatan, mengurangi downtime, dan meminimalkan biaya perbaikan yang tidak terduga.

Untuk memudahkan tahapan ini, penerapan modul pemeliharaan mesin dan peralatan terjadwal dari sistem manufaktur akan memudahkan Anda dalam melakukan monitoring kondisi peralatan atau prediktif, dan membantu Anda dalam mengidentifikasi potensi kerusakan sebelum terjadi, meminimalkan waktu henti produksi yang tidak terduga, dan meningkatkan umur pakai peralatan.

g. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Tahapan terakhir dalam pengendalian proses produksi adalah adanya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, yang dilakukan dengan identifikasi potensi perbaikan, evaluasi strategi produksi, dan respons perubahan lingkungan di bisnis manufaktur. Proses ini akan menciptakan siklus pembelajaran yang terus-menerus, dan memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan teknologi yang diterapkan. 

Anda dapat mengoptimasi proses evaluasi dan perbaikan dengan menggunakan sistem manufaktur yang menawarkan metode lean manufacturing dan six sigma yang akan memudahkan Anda dalam mencapai kualitas produk yang lebih baik. Penerapan sistem ini juga akan menciptakan lingkungan produksi yang lebih responsif dan efisien secara menyeluruh. 

3. Pengendalian Produksi dengan Sistem Manufaktur

Nah, setelah mengetahui berbagai tahapan pengendalian dalam produksi dengan optimasi sistem manufaktur, perusahaan dimudahkan dalam menggabungkan modul-modul yang disediakan sistem dengan setiap tahapan produksi. Dengan begitu, akan lebih mudah juga untuk menyeimbangkan efisiensi teknologi yang diterapkan dengan kebutuhan kreativitas manusia dalam proses produksi. 

Berbeda jika proses pengendalian di produksi hanya dilakukan dengan manual, yang perencanaan, pengambilan keputusan serta tindakannya diambil berdasarkan pengalaman dan pengetahuan individual. Tahapan pengendalian lainnya seperti pengelolaan persediaan, perawatan peralatan, dan penjadwalan produksi yang dilakukan secara manual oleh input manusia akan berpotensi tinggi pada human error yang mengakibatkan kerugian dan ketidakefektifan dalam produksi secara menyeluruh.

Proses manual juga mengakibatkan ketidakakuratan dalam peramalan permintaan konsumen, kesalahan dalam penjadwalan, bahkan adanya keterlambatan identifikasi masalah berpotensi pada proses produksi. Untuk itu, perusahaan Anda dapat menerapkan sistem manufaktur, seperti integrasi sistem ERP, software manuracturing execution system, dan teknologi lainnya yang menawarkan otomasi pengendalian produksi dan integrasi data lintas fungsi. 

Modul sistem manufaktur menawarkan berbagai manfaat signifikan untuk optimalkan berbagai tahapan, dan memungkinkan perencanaan yang lebih akurat berdasarkan analisis data historis dan real-time. Selain itu, akan memudahkan Anda dalam penjadwal produksi secara dinamis yang akan menyesuaikan dengan kondisi produksi atau permintaan pasar. Sistem ini juga tidak akan lengah untuk melakukan pemantauan proses produksi dari awal hingga akhir secara real-time, sehingga akan mudah untuk mendeteksi secara dini masalah kualitas atau operasional produksi. 

4. Kesimpulan

Dapat kita simpulkan dari pembahasan ini, pengendalian proses produksi menjadi aspek penting dalam mendukung keberhasilan operasional di bisnis manufaktur. Tahapan dalam pengendalian produksi juga harus diperhatikan dengan baik untuk pencapaian efisiensi, kualitas produk, dan kepuasan pelanggan. 

Untuk mengoptimalkan berbagai tahapan dalam pengendalian diproduksi, Anda dapat menerapkan sistem manufaktur ScaleOcean yang menawarkan berbagai solusi canggih yang akan memudahkan dalam meningkatkan produktivitas dalam bisnis manufaktur, dan menjaga keberlanjutan perusahaan Anda di pasar yang semakin dinamis. Segera jadwalkan konsultasi gratis dengan hubungi tim kami secepatnya. 

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

  May 14, 2024        3 Min Read

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

  May 14, 2024        3 Min Read

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

REKOMENDASI

Artikel Terkait