Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Industri Manufaktur Informasi Bisnis Produksi Solusi Bisnis

Teknologi Terkini untuk Sistem Perencanaan Produksi

3 Min Read     Posted on 05 Jul 2023

Share Artikel

Di industri manufaktur yang semakin kompetitif dan cepat berubah, efisiensi dan inovasi adalah kunci meraih keberhasilan bisnis. Untuk mencapai ini, perusahaan harus dapat merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan proses produksi dengan akurat. Teknologi sangat dibutuhkan sebagai sistem perencanaan produksi yang fleksibel dan menghasilkan output dengan kualitas produksi terbaik. 

Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa teknologi terkini yang telah membawa transformasi signifikan dalam sistem perencanaan produksi di industri manufaktur. Di antaranya enterprise resource planning (ERP), advanced planning and scheduling (APS), manufacturing execution system (MES), digital twin, robotic process automation (RPA), dan predictive maintenance tools. Dalam pembahasan berikut, akan dijelaskan pula keunggulannya agar Anda bisa memilih sesuai kebutuhan bisnis Anda.

1. Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise resource planning (ERP) adalah sistem terintegrasi yang dirancang untuk mengotomatisasi alur informasi, pertukaran data, dan proses bisnis dalam perusahaan. Menggunakan konsep basis data terpusat, teknologi ini menghubungkan berbagai departemen dan fungsi bisnis agar semua stakeholder memiliki akses ke data yang sama dan dapat melacak serta melaporkan informasi secara real-time.

Kelebihan ERP sebagai sistem perencanaan produksi di industri manufaktur terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi bisnis. Software ini menggabungkan semua proses manufaktur, mulai dari perencanaan produksi, pengadaan bahan baku, manajemen inventaris, sampai pengiriman produk ke konsumen dalam satu sistem yang terintegrasi. 

Dengan fitur ERP seperti real-time monitoring, memungkinkan perusahaan untuk melihat dan memahami detail proses produksi dengan lebih baik. Sehingga mampu menciptakan peningkatan dalam perencanaan dan pengendalian produksi. Sistem ini juga membantu dalam mereduksi pemborosan, meningkatkan kualitas, dan memperpendek lead time produksi.

Berikut contoh perencanaan produksi menggunakan sistem ERP. Misalkan ada sebuah perusahaan manufaktur sepatu yang berusaha meningkatkan efisiensi dan kualitas produksinya. Dalam hal perencanaan produksi, sistem ini akan menganalisis data penjualan historis dan tren pasar untuk meramalkan permintaan sepatu di masa mendatang. Berdasarkan perkiraan tersebut, sistem kemudian menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan, menghitung lead time produksi, dan merencanakan jadwal kerja.

Bila ada peningkatan permintaan mendadak, sistem akan otomatis merubah rencana produksi. Bahkan jika diperlukan, akan mengirimkan pesanan baru ke pemasok bahan baku, serta menyesuaikan jadwal kerja. Selain itu, teknologi ini juga akan memonitor secara real-time seluruh proses produksi dan kualitas produk, dan memberikan laporan detail kepada manajemen. Dengan demikian, implementasi ERP akan membantu perusahaan sepatu ini untuk merencanakan dan mengelola proses produksinya dengan lebih efisien dan efektif

2. Advanced Planning and Scheduling (APS)

Sistem perencanaan produksi selanjutnya yang bisa dipertimbangkan adalah advanced planning and scheduling (APS). Dengan menggabungkan analisis data, pemodelan prediktif, dan algoritma optimasi, APS dapat membantu industri manufaktur merencanakan dan mengkoordinasikan semua aspek produksi. Mulai dari peramalan permintaan, penjadwalan produksi, pengelolaan inventory, hingga pengendalian kualitas dan pengiriman produk.

Keunggulan dari sistem perencanaan produksi satu ini adalah kemampuannya untuk merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan produksi dengan detail yang sangat rinci dan akurat. APS dapat mempertimbangkan berbagai faktor dan keterbatasan dalam proses produksi, seperti kapasitas mesin, ketersediaan bahan baku, dan lead time. Kemudian menggunakan informasi ini untuk menghasilkan jadwal produksi yang optimal.

APS juga memiliki kemampuan untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan. Baik itu dalam permintaan atau perubahan di kondisi operasional, seperti kerusakan mesin atau keterlambatan pengiriman bahan baku. Dengan kemampuan ini, APS memungkinkan industri manufaktur untuk lebih fleksibel dan tanggap terhadap perubahan.

3. Manufacturing Execution System (MES)

Sistem perencanaan produksi selanjutnya yaitu manufacturing execution system (MES). Teknologi ini merupakan sistem informasi yang dapat mengontrol dan mengelola operasional tingkat pabrik di tahapan produksi. Sistem ini bertujuan untuk memastikan efektivitas eksekusi produksi dengan memantau dan mengendalikan setiap aspek proses produksi secara real-time. Mulai dari manajemen bahan baku, penjadwalan mesin, pengendalian kualitas, hingga pelacakan dan pelaporan produk.

Kelebihan sistem ini adalah mampu memonitor dan memaksimalkan perencanaan produksi massal secara tepat waktu. Sehingga diperoleh produk yang berkualitas tinggi serta adanya respon cepat dari perusahaan jika terjadi masalah atau perubahan selama proses produksi. Dengan mengimplementasikan sistem perencanaan produksi tersebut, perusahaan akan mencapai efisiensi dan efektivitas produksi yang maksimal, mengurangi limbah, dan memperbaiki kualitas produk.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur otomotif menggunakan MES untuk mengelola produksi suku cadang mobil. Sistem ini akan memantau status real-time dari setiap mesin di lantai produksi, mengelola penjadwalan dan urutan produksi, serta memastikan bahwa setiap bagian memenuhi standar kualitas yang ketat.

Jika sistem mendeteksi masalah, seperti kerusakan mesin atau bagian yang tidak memenuhi standar kualitas, sistem akan segera memberitahu operator atau manajer yang bersangkutan, agar dapat mengambil tindakan cepat untuk memperbaiki masalah tersebut. Dengan demikian, MES membantu industri manufaktur untuk memaksimalkan efisiensi produksi, meminimalkan limbah, dan memastikan kualitas produk yang konsisten.

4. Digital Twin

Digital twin adalah representasi digital dari entitas fisik atau sistem. Dalam industri manufaktur, sistem ini menciptakan model digital dari mesin, lini produksi, atau bahkan seluruh pabrik. Teknologi tersebut mengintegrasikan data dari berbagai sumber. Termasuk sensor dan sistem IoT untuk mereplikasi kondisi entitas fisik dalam lingkungan virtual. Sehingga perusahaan dapat menjalankan simulasi, analisis, dan menguji perubahan strategi pengelolaan dan permintaan perencanaan produksi tanpa mengganggu operasional produksi yang sebenarnya.

Dibandingkan sistem perencanaan produksi lainnya, digital twin memiliki keunggulan dalam memvisualisasikan dan memprediksi perilaku sistem produksi dengan sangat rinci dan akurat. Dengan sistem ini, industri manufaktur dapat mengeksplorasi skenario 'what-if', mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi, dan merencanakan serta mengoptimalkan operasional.

Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur pesawat menggunakan digital twin untuk menciptakan model digital yang mendetail dan akurat dari lini produksinya. Dengan menggunakan data dari sensor dan sistem IoT, sistem akan mereplikasi kondisi dan perilaku lini produksi dalam lingkungan virtual. Jika perusahaan ingin membuat perubahan, seperti mengubah alur manufacturing procurement atau memperkenalkan komponen baru, mereka bisa menguji perubahan tersebut pada digital twin terlebih dahulu.

Dengan demikian, perusahaan dapat melihat bagaimana perubahan tersebut akan mempengaruhi proses produksi, dan membuat penyesuaian sebelum menerapkannya di dunia nyata. Dengan demikian, digital twin membantu industri manufaktur untuk mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat inovasi.

5. Robotic Process Automation (RPA)

Robotic process automation (RPA) adalah teknologi yang memungkinkan perangkat lunak atau 'robot' untuk meniru tindakan manusia dalam menjalankan tugas-tugas bisnis yang berulang dan berbasis aturan. Sebagai sistem perencanaan produksi di industri manufaktur, RPA dapat digunakan untuk mengotomatisasi berbagai proses. Seperti pengiriman pesanan, pelacakan inventaris, atau membuat laporan. Teknologi ini dapat bekerja dengan cara yang sama seperti manusia. Bahkan lebih cepat, tanpa lelah, dan dengan risiko kesalahan yang jauh lebih rendah.

Dengan mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang dan memakan waktu, RPA memungkinkan staff untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan berorientasi pada nilai. Secara tidak langsung, ini juga berdampak pada peningkatan produktivitas karyawan. Dengan risiko kesalahan yang minimal, RPA juga membantu meningkatkan kualitas dan keandalan output.

6. Predictive Maintenance Tools

Predictive maintenance tools adalah sistem perencanaan produksi yang memanfaatkan data, analitik, dan algoritma untuk memprediksi kapan suatu peralatan atau mesin memerlukan perawatan atau reparasi. Tujuannya untuk mencegah kegagalan peralatan sebelum terjadi, sehingga industri manufaktur dapat merencanakan pemeliharaan pada waktu yang paling optimal.

Keunggulan sistem perencanaan produksi satu ini yaitu mampu mengurangi downtime dan memperpanjang umur peralatan. Dengan memprediksi kebutuhan pemeliharaan sebelum terjadi masalah, tool ini dapat mengurangi waktu yang terbuang untuk perbaikan tak terduga dan mencegah kerusakan yang bisa berdampak pada proses bisnis secara menyeluruh. Selain itu, dengan melakukan pemeliharaan berdasarkan kondisi aktual peralatan, industri manufaktur dapat mengoptimalkan penggunaan peralatan dan mengurangi biaya pemeliharaan.

7. Kesimpulan

Dalam era digital saat ini, teknologi sangat berperan penting sebagai sistem perencanaan produksi yang efektif di industri manufaktur. Teknologi seperti ERP, APS, digital twin, dan predictive maintenance tools, memiliki keunggulannya masing-masing untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di proses produksi. Mulai dari perencanaan dan penjadwalan produksi hingga pemeliharaan prediktif untuk mencegah downtime, teknologi ini telah membuka peluang baru untuk meningkatkan daya saing perusahaan di industri manufaktur.

Anda mulai tertarik untuk mengimplementasikan teknologi ERP? Software ERP Manufacture ScaleOcean adalah solusi terbaik. Dengan kelengkapan fitur dan kemampuan integrasi data yang kuat, produk kami dapat membantu Anda mengotomatisasi proses bisnis, mengendalikan dan memonitor operasi produksi, serta merencanakan dan meramalkan permintaan dengan lebih akurat. Jangan tunda lagi, segera hubungi kami dan konsultasikan lebih mendalam kebutuhan bisnis Anda!

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

  May 13, 2024        3 Min Read

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

REKOMENDASI

Artikel Terkait