Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo đź‘‹

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Informasi Bisnis Solusi Bisnis Supply Chain

Apa Arti Lead Time di Proses Supply Chain?

3 Min Read     Posted on 26 Jul 2023

Share Artikel

Lead time adalah konsep dalam manajemen bisnis secara umum dan supply chain secara khusus yang merujuk pada waktu yang dibutuhkan dari saat pesanan ditempatkan hingga produk atau layanan tersebut siap untuk dijual atau digunakan. Manajemen yang efektif untuk aspek ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai komponen bisnis, termasuk inventaris, efisiensi dan produktivitas, cash flow, dan daya saing di pasar.

Dalam artikel ini, akan dibahas lebih dalam tentang pengertian waktu tunggu, bagaimana cara mengaturnya, serta dampaknya terhadap berbagai aspek bisnis. Tujuannya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya aspek ini dan bagaimana manajemen yang efektif dapat membantu perusahaan mencapai efisiensi operasional dan keunggulan kompetitif.

1. Pengertian Lead Time Secara Umum

Secara umum, lead time artinya jangka waktu yang dibutuhkan dari permulaan sebuah proses sampai penyelesaiannya. Dalam konteks bisnis, istilah ini sering digunakan untuk menjelaskan periode waktu antara saat pesanan ditempatkan dan saat pesanan tersebut dikirimkan atau dipenuhi. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan waktu tunggu dalam manajemen supply chain dan operasional bisnis.

Mengapa demikian? Manajemen waktu tunggu yang efektif dapat berkontribusi signifikan dalam peningkatan produktivitas dan keuntungan bisnis. Dengan mengurangi waktu tunggu antara pesanan dan pengiriman, perusahaan dapat meningkatkan turnover produk dan memperbaiki cash flow. Namun, pengurangan ini juga tetap harus dilakukan dengan hati-hati karena justru bisa mempengaruhi kualitas produk jika prosesnya terlalu dipercepat.

2. Arti Lead Time di Supply Chain

Sedangkan dalam supply chain, lead time adalah periode waktu yang dibutuhkan dari saat permintaan barang atau bahan baku dibuat sampai barang tersebut diterima. Faktor-faktor yang termasuk dalam hitungan waktu tunggu bisa beragam. Mulai dari waktu yang dibutuhkan untuk pembelian bahan baku, proses produksi, hingga waktu distribusi barang ke tujuan.

Perlu diperhatikan bahwa waktu tunggu yang terlalu panjang di supply chain dapat mengakibatkan stok yang berlebihan dan biaya penyimpanan yang tinggi. Sedangkan yang terlalu pendek juga bisa mengakibatkan kekurangan stok dan mengecewakan pelanggan. Oleh karena itu, optimalisasinya adalah kunci dalam manajemen supply chain yang efisien dan efektif serta untuk meminimalkan biaya produksi.

3. Pengaruh Lead Time bagi Bisnis

Waktu tunggu memiliki pengaruh yang signifikan dalam berbagai aspek bisnis. Berikut ini adalah beberapa dampak yang dihasilkan oleh waktu tunggu pada bisnis.

a. Kebutuhan Inventory

Aspek pertama yang dipengaruhi lead time adalah manajemen inventory sebuah perusahaan. Jika waktunya diperpendek, maka perusahaan dapat beroperasi dengan jumlah stok yang lebih rendah karena waktu yang dibutuhkan untuk pengisian ulang stok menjadi lebih cepat. Hal ini akan mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kerusakan atau kedaluwarsa produk, yang nantinya juga dapat meningkatkan laba perusahaan.

Namun, risiko lain dari lead time adalah ketika dipendekkan tanpa perencanaan yang baik, justru dapat menyebabkan penurunan kualitas produk dan kegagalan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu, penyesuaian harus disertai dengan analisis yang cermat terhadap kapabilitas produksi dan logistik perusahaan.

b. Efisiensi dan Produktivitas

Waktu tunggu yang optimal juga mempengaruhi efisiensi bisnis dan produktivitas perusahaan. Dengan mengurangi lead time artinya perusahaan dapat memproduksi dan mengirimkan barang lebih cepat. Sehingga terjadi peningkatan produktivitas di supply chain dan turnover produk. Tidak hanya itu, karena perusahaan dapat menjual lebih banyak produk dalam periode waktu yang sama, maka juga terjadi peningkatan pendapatan.

Sebaliknya, jika waktu tunggu terlalu panjang, justru dapat menimbulkan penundaan dalam proses produksi dan pengiriman yang juga akan menurunkan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Selain itu, waktu tunggu yang terlalu panjang juga dapat mempengaruhi hubungan dengan pelanggan karena dapat menimbulkan penundaan dalam pengiriman dan penurunan kepuasan mereka.

c. Ketidakstabilan Cash Flow

Waktu tunggu yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan ketidakstabilan cash flow perusahaan. Jika terlalu panjang, perusahaan harus menanggung biaya penyimpanan yang lebih tinggi dan bahkan harus membayar supplier lebih awal sebelum produk diterima oleh pelanggan. Tentu ini menyebabkan pengeluaran kas yang besar dan berpotensi mengganggu stabilitas keuangan perusahaan.

Sedangkan pengurangan waktu tunggu justru dapat membantu memperbaiki cash flow dengan mempercepat proses penjualan dan mengurangi biaya penyimpanan. Namun, perlu diingat bahwa pengurangannya harus dilakukan dengan hati-hati karena terlalu banyak mempersingkat waktu tunggu bisa berpotensi mengganggu kualitas produk.

d. Kompetitif di Pasar

Manajemen waktu tunggu juga dapat membantu perusahaan untuk lebih kompetitif di pasar. Jika Anda dapat memperpendeknya tanpa mengorbankan kualitas produk, perusahaan sudah pasti akan memiliki keunggulan kompetitif karena dapat menyediakan produk atau layanan lebih cepat dibandingkan kompetitor. Ini bisa menjadi faktor penentu bagi pelanggan saat memilih produk atau layanan yang sama.

4. Cara Atur Lead Time

Melihat dampaknya yang sangat signifikan dan mempengaruhi berbagai aktivitas bisnis, maka Anda perlu mengatur waktu tunggu secara efektif di proses supply chain. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkannya. Sehingga nantinya juga dapat membantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kepuasan pelanggan.

Pertama, Anda dapat bekerja sama dengan pemasok untuk mempercepat proses produksi dan memastikan kelancaran rantai pasok. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan komunikasi dan koordinasi, atau investasi dalam teknologi yang dapat membantu mempercepat proses ini. Misalnya, dengan mengimplementasikan sistem e-procrement untuk mendukung proses pengadaan dan membuat perencanaan pengisian stok yang lebih tepat.

Strategi kedua mengatur lead time adalah lakukan peningkatan proses internal. Cakupannya bisa mulai dari penyederhanaan proses produksi, penggunaan teknologi otomasi, atau implementasi metode lean manufacturing yang bertujuan untuk meminimalkan pemborosan dan memaksimalkan efisiensi. Dengan mengoptimalkan proses internal, perusahaan dapat mempersingkat waktu tunggu tanpa mengorbankan kualitas produk.

Selanjutnya, perusahaan perlu mempertimbangkan perencanaan dan perkiraan permintaan yang akurat. Dengan memahami pola permintaan pelanggan dan meramalkan tren masa depan, Anda dapat mempersiapkan produksi dan pengiriman produk sebelum pesanan ditempatkan. Cara ini akan membantu mempersingkat lead time artinya sekaligus mengurangi waktu tunggu bagi pelanggan.

Strategi lainnya dalam manajemen lead time adalah mempertimbangkan pendekatan just-in-time (JIT). Metode ini mengharuskan barang atau bahan baku diterima tepat waktu untuk produksi atau penjualan, bukan disimpan dalam inventaris. Hal ini akan membantu mempersingkat waktu tunggu dan mengurangi biaya penyimpanan. Meski demikian, Anda juga memerlukan koordinasi dan perencanaan yang cermat untuk mencegah kekurangan stok.

5. Kesimpulan

Dalam supply chain, lead time artinya waktu yang dibutuhkan dari saat permintaan barang atau bahan baku dibuat sampai barang tersebut diterima. Pengaturan yang optimal untuk hal ini, tidak hanya mempengaruhi efisiensi dan produktivitas perusahaan, tetapi juga memiliki dampak langsung pada biaya inventaris, stabilitas cash flow, dan daya saing perusahaan di pasar. 

Mengatur lead time adalah proses yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang aktivitas bisnis, komunikasi yang baik dengan pemasok, perencanaan dan perkiraan permintaan yang akurat, serta pendekatan manajemen just-in-time yang efektif. Oleh karena itu, Anda perlu memasukkan aspek ini ke strategi operasional dan menginvestasikan sumber daya yang cukup untuk pengelolaannya.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Pelajari Jenis Hotel Berdasarkan 3 Kategori Berikut

  May 14, 2024        3 Min Read

Pelajari Jenis Hotel Berdasarkan 3 Kategori Berikut

7 Contoh Kegiatan Operasional Perusahaan Manufaktur

  May 14, 2024        3 Min Read

7 Contoh Kegiatan Operasional Perusahaan Manufaktur

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

  May 14, 2024        3 Min Read

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

REKOMENDASI

Artikel Terkait