Dengan adanya fluktuasi harga bahan bakar, bisnis logistik dan pengirim barang sering kali dihadapkan pada ketidakpastian biaya logistik. Untuk mengatasi ini, industri pelayaran biasanya menetapkan bunker adjustment factor (BAF). Apa itu BAF biasanya dikenal dengan biaya tambahan untuk menyesuaikan fluktuasi biaya bahan bakar minyak, yang menjadi komponen biaya penting dalam pengiriman barang melalui laut.
Implementasi BAF dalam incoterm membantu perusahaan pelayaran untuk menjaga stabilitas operasional tanpa mengalami kerugian karena adanya perubahan harga biaya bahan bakar secara mendadak. Dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut incoterm BAF, faktor yang mempengaruhinya, dan cara hitungnya dalam skenario sederhana.
1. Mengenal BAF di Ekspor Impor
BAF atau bunker adjustment factor adalah istilah dalam ekspor impor yang mendeskripsikan biaya tambahan dari perusahaan pelayaran kepada pengirim barang karena adanya fluktuasi harga bahan bakar. Istilah ini sering ditemui dalam incoterm. Perhitungannya didasarkan pada perubahan harga bahan bakar minyak bunker, yang menjadi bahan bakar utama kapal. Dengan menetapkan biaya ini, perusahaan pelayaran tetap bisa beroperasi tanpa mengalami kerugian akibat kenaikan mendadak pada biaya bahan bakar.
Lalu bagaimana penerapan incoterm BAF? Sangat bervariasi antara satu perusahaan pelayaran dengan perusahaan lain, tergantung kebijakan dan fluktuasi pasar. Biasanya, biaya tambahan ini disesuaikan secara periodik seperti setiap bulan atau setiap kuartal, berdasarkan indeks harga bahan bakar atau rumus tertentu yang telah disepakati dalam kontrak pengiriman. Dengan adanya BAF, risiko fluktuasi harga bahan bakar secara efektif juga dibebankan ke pengirim agar biaya logistik bisa dikelola dengan lebih baik.
2. Faktor yang Mempengaruhi BAF
Setelah memahami apa itu BAF, Anda juga perlu tahu beberapa faktor yang mempengaruhi nilai biaya tambahan tersebut. Berbagai faktor tersebut juga akan menjadi pertimbangan dalam perhitungan. Faktor-faktor tersebut yaitu:
a. Harga Minyak Global
Harga minyak mentah di pasar global menjadi faktor utama yang mempengaruhi BAF. Hal ini karena bahan bakar menjadi salah satu komponen biaya terbesar bagi bisnis logistik, sehingga perubahan harga minyak secara langsung mempengaruhi biaya operasional. Jadi, ketika harga minyak naik, biaya untuk mengoperasikan kapal ikut meningkat. Nah, inilah yang menyebabkan adanya peningkatan incoterm BAF. Sebaliknya, jika harga minyak turun, BAF juga akan disesuaikan untuk mengurangi biaya pengirim barang.
b. Rute Pelayaran
Rute juga mempengaruhi nilai BAF. Rute yang lebih panjang atau melewati wilayah dengan regulasi ketat terkait emisi mungkin perlu bahan bakar yang lebih mahal, sehingga nilai BAF yang ditetapkan juga ikut meningkat. Demikian pula, rute yang memiliki risiko tinggi juga memerlukan biaya operasional lebih tinggi, sehingga nilai BAF juga bisa tinggi.
C. Regulasi Internasional
Regulasi yang dikeluarkan oleh organisasi internasional seperti International Maritime Organization (IMO) juga punya dampak besar bagi BAF. Misalnya, IMO punya ketentuan mengharuskan penggunaan bahan bakar dengan sulfur rendah di beberapa wilayah. Dengan adanya ini, maka biaya bahan bakar juga akan meningkat karena bahan bakar pengganti tentu lebih mahal daripada opsi bahan bakar standar.
3. Jenis-jenis BAF
Dalam bisnis logistik internasional, apa itu BAF ditulis dalam beberapa format untuk memenuhi beragam kebutuhan dan situasi pasar. Setidaknya ada tiga jenis BAF yang umum digunakan oleh perusahaan pelayaran untuk mengatur biaya pengiriman.
a. Fixed BAF
Fixed BAF adalah tarif yang dikenakan secara konstan selama periode waktu tertentu, tanpa mempertimbangkan fluktuasi harga bahan bakar di pasar global. Dengan adanya ini, biaya logistik jadi lebih pasti, sehingga perusahaan bisa merencanakan keuangan dengan lebih efektif tanpa harus khawatir adanya perubahan biaya yang tiba-tiba. Fixed BAF biasanya disetujui di awal kontrak pengiriman barang dan berlaku sampai kontrak tersebut berakhir atau sampai periode peninjauan berikutnya.
b. Flexible BAF
Flexible BAF dikenal sebagai adjustable BAF, dimana biaya tambahan dapat disesuaikan berdasarkan perubahan harga bahan bakar di pasar. Artinya, perusahaan pelayaran bisa menyesuaikan biaya pengiriman secara real-time atau dalam interval yang disepakati, seperti bulanan atau triwulanan. Dengan demikian, risiko finansial akibat fluktuasi harga bahan bakar akan lebih adil bagi pengirim dan penerima.
c. Locked in BAF
Sedangkan locked in BAF adalah skema pembayaran di mana perusahaan pelayaran dan pengirim barang setuju mengunci tarif pada tingkat tertentu untuk jangka waktu yang panjang, terlepas dari perubahan harga bahan bakar di masa mendatang. Jenis BAF ini sering digunakan dalam kontrak jangka panjang ketika stabilitas biaya menjadi prioritas dibandingkan fleksibilitas.
4. Cara Menghitung BAF
Incoterm BAF adalah biaya tambahan yang dikenakan oleh perusahaan pelayaran untuk mengkompensasi fluktuasi harga bahan bakar. Perhitungan ini dilakukan dengan mengalikan harga bahan bakar dengan faktor perdagangan tertentu. Jika ditulis dalam bentuk matematika, maka rumusnya adalah:
Di sini, harga bahan baku adalah biaya per unit bahan bakar yang digunakan kapal selama perjalanan. Harganya bisa mengalami fluktuasi tergantung dengan kondisi pasar minyak global dan biasanya dinyatakan dalam per metrik ton atau per barrel. Sedangkan faktor perdagangan adalah koefisien yang nilainya dipengaruhi jarak tempuh, jenis shipping services, efisiensi bahan bakar kapal, dan rute pengiriman. Faktor ini berbeda tergantung kebijakan internal perusahaan atau bisa juga berdasarkan negosiasi.
Yuk, coba simak skenario berikut ini untuk tahu lebih lanjut cara hitung incoterm BAF. Misalkan sebuah kapal kontainer melakukan pelayaran dari Jakarta ke Rotterdam, Belanda. Biaya bahan bakar saat itu USD 500 per metrik ton dan kapal menggunakan 1000 metrik ton bahan bakar untuk seluruh perjalanan. Bisnis logistik menggunakan faktor perdagangan sebesar 0.0005 per nautical mile, dan total jarak yang ditempuh adalah 10.000 nautical miles.
Dari sini, kita harus menghitung total biaya bahan bakar terlebih dulu. Caranya dengan mengalikan harga bahan bakar per metrik ton dengan jumlah bahan bakar yang digunakan. Dengan ini, maka diperoleh:
Selanjutnya, perhitungan BAF dilakukan dengan mengalikan total biaya bahan bakar, faktor perdagangan, dan jarak tempuh. Dalam hal ini, maka incoterm BAF yang dikenakan sebesar:
Dalam skenario ini, BAF yang dikenakan kepada pengirim sebesar 25.000 USD. Nilai ini kemudian dapat dibagi berdasarkan jumlah kontainer atau muatan total untuk menghitung biaya per unit yang perlu dibebankan ke masing-masing klien. Melalui mekanisme perhitungan apa itu BAF, bisnis logistik akan tetap mendapatkan margin keuntungan yang stabil meskipun terjadi fluktuasi harga bahan bakar yang tidak dapat diprediksi.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, apa itu BAF bisa disebut sebagai istilah biaya tambahan yang diterapkan oleh bisnis logistik dalam ekspor impor untuk menghadapi adanya fluktuasi harga bahan bakar. Diterapkan sebagai bagian dari incoterms, BAF diperlukan untuk mengelola risiko keuangan akibat perubahan mendadak pada harga bahan bakar minyak bunker, yang merupakan bahan bakar utama kapal.
Dengan adanya ini, bisnis logistik tetap mampu menjalankan operasional tanpa mengalami kerugian finansial. Penetapan BAF juga membantu pengirim barang agar dapat mengelola biaya logistik dengan lebih baik melalui perhitungan yang transparan dan periodik. Jadi, dengan pemahaman yang baik dan perhitungan yang tepat, seluruh pihak dalam bisnis logistik bisa dipastikan tetap beroperasi meski sedang ada perubahan harga bahan bakar.