Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Industri Manufaktur Informasi Bisnis Produksi Solusi Bisnis

Rumus PPIC Lengkap dan Cara Mudah Perhitungannya

3 Min Read     Posted on 27 May 2024

Share Artikel

Untuk memastikan operasional PPIC dalam perusahaan manufaktur, penting untuk Anda memahami dan melakukan perhitungan PPIC untuk peramalan permintaan, perencanaan produksi, hingga manajemen inventaris. Perhitungan PPIC akan mendukung ketepatan waktu dalam berbagai proses manufaktur tersebut dengan tepat dan akurat.

Selain itu, PPIC juga akan memastikan setiap prosesnya dapat menghasilkan output yang diharapkan, dengan pengelolaan yang maksimal. Setelah di artikel sebelumnya kita telah memahami pengertian PPIC, disini ayo kita bahas bagaimana cara perhitungannya dengan rumus PPIC yang lengkap. Simak penjelasannya disini!

1. Rumus PPIC dan Perhitungannya

Untuk lebih memahami perhitungannya, kita akan bahas bersama bagaimana rumus rumus PPIC yang lengkap untuk mendukung setiap perencanaan dan pengendalian produksi inventory dengan baik. Berikut ini beberapa alur dan rumus PPIC yang bisa membantu Anda mengelola proses manufaktur ini dengan baik. Simak langkah-langkahnya di sini!

a. Demand Forecast

Untuk menghitung PPIC, langkah pertama yang perlu diketahui adalah demand forecasting yang akan memprediksi permintaan produksi di masa depan. Biasanya perusahaan telah menggunakan software manufaktur untuk melihat forecast permintaan untuk periode produksi jangka panjang dan mengetahuinya dengan tepat. Tetapi untuk melakukan perhitungan manual, rumus PPIC ini bisa Anda gunakan.

Untuk menghitung langkah berikut, ada dua tahap perhitungan yang perlu dilakukan yaitu: yang pertama ada forecast moving average untuk memprediksi permintaan masa depan berdasarkan rata-rata dari beberapa periode terakhir. Anda dapat menghitungnya dengan rumus berikut:

rumus PPIC untuk demand forecast moving average

Dari rumus ini, dapat diketahui bahwa perhitungan ini akan mencari perkiraan permintaan untuk periode berikutnya, dengan n sigma adalah jumlah periode yang digunakan dalam perhitungan rata-rata, dan demand merupakan permintaan pada periode sebelumnya yang digunakan dalam perhitungan rata-rata.  pada periode terakhir untuk memprediksi permintaan periode mendatang. Rumus n dalam penjumlahan merupakan rata-rata dari periode terakhir yang digunakan untuk memprediksi permintaan periode mendatang. 

Perhitungan tahap kedua ada forecast exponential smoothing untuk membrikan bobot yang lebih besar pada data permintaan terbaru. Perhitungan forecast exponential smoothing dapat menggunakan rumus berikut: dapat menggunakan rumus berikut:

rumus PPIC untuk demand orecast exponential smoothing

Bisa diketahui dari rumus ini, bahwa smoothing factor (α) disini bernilai antara 0 dan 1. Sedangkan demand dan forecast untuk menghitungnya adalah permintaan dan perkiraan permintaan pada periode terakhir yang telah dilakukan.

b. Aggregate Planning

Setelah dihitung demand forecast-nya, selanjutnya PPIC harus dihitung aggregate planning untuk menentukan jumlah produksi yang diperlukan, serta jadwal produksi yang harus dilakukan secara menyeluruh. Untuk menghitungnya terdapat dua rumus PPIC penting, yaitu menghitung production rate, dan menghitung work force size. 

Untuk production rate, digunakan untuk menentukan laju produksi yang dibutuhkan dalam suatu periode produksi berdasarkan total permintaan yang telah diprediksi. Anda dapat menghitungnya dengan rumus PPIC berikut:

rumus PPIC untuk production rate

Dari perhitungan ini akan diketahui jumlah produksi bulanan yang akan dihasilkan berdasarkan perkiraan permintaan yang telah ditentukan. Selain ini, ada satu lagi perhitungan yang penting untuk dilakukan, yaitu workforce size, menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan total produksi yang diperlukan, dan kemampuan produksi per-pekerja untuk memproduksi barang. Berikut rumus PPIC yang bisa digunakan:

rumus PPIC untuk work force

Work force size adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga perlu adanya perhitungan antara total produksi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan, serta jumlah produksi yang dapat dihasilkan oleh satu pekerja dalam periode produksi tersebut.

c. Menghitung MRP

Langkah berikutnya, Anda perlu menghitung MRP untuk mengetahui PPIC dengan akurat. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui bahan dan komponen yang dibutuhkan untuk membuat produk. Ada dua rumus PPIC MRP yang harus Anda lakukan perhitungan, yaitu net requirements dan planned order releases

Perhitungan net requirement dilakukan untuk menentukan kebutuhan bersih dari bahan dan komponen yang dibutuhkan, dengan mempertimbangkan persediaan yang ada dan safety stock di perusahaan. Berikut rumus yang bisa digunakan:

rumus PPIC untuk MRP net requirement

Perlu diketahui, bahwa gross requirement dalam rumus ini merupakan total kebutuhan bahan dan komponen tanpa mempertimbangkan persediaan yang ada. Inventory on hand adalah jumlah persediaan yang tersedia yang dimiliki perusahaan, serta safety stock untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan atau waktu pengiriman.

Untuk satu rumus selanjutnya yaitu planned order releases, digunakan untuk menentukan kapan pesanan bahan baku atau komponen harus dikeluarkan dengan mempertimbangkan lead time produksi. Berikut rumusnya:

rumus PPIC untuk MRP planned order releases

Planned order releases dalam PPIC ditentukan untuk mengetahui jadwal kapan pesanan bahan dan komponen harus dikeluarkan untuk memulai proses produksi. Sehingga Anda perlu menghitung kebutuhan bersih bahan dan waktu yang dibutuhkan saat pesanan dikeluarkan hingga bahan atau komponen tersedia untuk produksi.

d. Inventory Management

Langkah terakhir dalam perhitungan ini adalah dengan mengetahui inventory management yang menjadi proses pengelolaan persediaan, sehingga Anda bisa memastikan stok yang cukup untuk pemenuhan permintaan tanpa memiliki terlalu banyak persediaan yang berpengaruh pada peningkatan biaya penyimpanan. Untuk mengetahui PPIC-nya, Anda harus menghitung dua tahapan dalam inventory management, yaitu Economic Order Quantity (EOQ) dan reorder point.

Perhitungan EOQ, dilakukan untuk menentukan jumlah pesanan yang paling ekonomis untuk meminimalkan biaya total persediaan seperti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan berlebih. Anda bisa menghitungnya dengan rumus PPIC berikut ini:

rumus PPIC untuk EOQ

Untuk memahami rumusnya, D dalam rumus PPIC ini adalah permintaan tahunan yang masuk di perusahaan manufaktur. S adalah biaya pemesanan per-pesanan, sedangkan H adalah biaya penyimpanan per-unit untuk per-tahun. Perhitungan yang kedua ada reorder point, yang digunakan untuk menentukan titik dimana pesanan baru harus ditempatkan untuk menghindari kehabisan stok. Anda bisa menghitungnya dengan rumus berikut:

rumus PPIC untuk reorder point

Untuk menghitung reorder point, dibutuhkan jumlah permintaan selama waktu tunggu produksi atau lead time dan juga safety stock yang dimiliki perusahaan manufaktur. Nah, berikut ini adalah langkah-langkah perhitungan yang lengkap untuk membantu Anda mempermudah pengelolaan PPIC, serta meningkatkan kinerjanya dengan maksimal. 

2. Contoh Hitungnya di Perusahaan Manufaktur

Agar bisa memahami secara maksimal cara perhitungan PPIC yang akurat, disini kita akan uraikan bagaimana contoh perhitungan PPIC dengan mengambil skenario contoh dari perusahaan manufaktur di Indonesia yang memproduksi furniture meja dan kursi. Diketahui, bahwa perusahaan yang bernama PT. TS Furniture memiliki permintaan tahunan untuk meja sejumlah 12.000 Unit, sedangkan permintaan tahunan untuk kursi adalah 24.000 Unit. 

Dalam satu tahun, perusahaan ini memiliki jumlah kerja yaitu 250 hari, dan dengan lead time yang telah dijumlahkan yaitu 2 minggu. Perusahaan ini memiliki permintaan yang tinggi dalam per-bulan yaitu: Januari 1000 Unit, Februari 1100 Unit, Maret 1200 Unit, April 900 Unit, Mei 1000 Unit, dan Juni 1100 Unit. Sehingga PT. TS Furniture telah menghitung forecast demand untuk produksi Juni adalah 1050 Unit.

Dari sini, Anda bisa menentukan aggregate production untuk perencanaan produksinya. Sebelumnya telah diketahui bahwa permintaan meja sejumlah 12.000 Unit, dan kursi sejumlah 24.000 Unit. Melalui rumus PPIC dapat dihitung sebagai berikut:

perhitungan demand forecast dengan rumus PPIC

Dari sini, kita mengetahui untuk permintaan produksi selama satu tahun adalah 1.000 Unit untuk produksi meja, dan 2.000 Unit untuk produksi kursi. Setelahnya kita bisa menghitung work force size, tetapi sebelumnya kita harus mengetahui bahwa untuk memproduksi meja dan kursi masing-masing dibutuhkan waktu 2 jam kerja per-bulan untuk memproduksi meja dan kursi dengan perhitungan berikut:

perhitungan jam kerja perbulan rumus PPIC

Dari 2 produksi meja dan kursi, diketahui bahwa untuk memproduksi 1.000 meja dari permintaan membutuhkan waktu 2.000 Jam, dan untuk kursi juga membutuhkan 2.000 Jam dalam sebulan. Untuk mengetahui berapa pekerja yang dibutuhkan untuk produksi ini, kita bisa melakukan rumus PPIC work force size dengan akurat. Begini perhitungannya:

perhitungan work force dengan rumus PPIC

Jika satu pekerja memiliki waktu 250 hari pertahun dengan jam kerja sebulannya 160 jam, maka perusahaan membutuhkan 25 orang pekerja untuk memproduksi 1.000 Unit meja dan 2.000 Unit Kursi untuk satu bulan produksi. Untuk mengetahui bahan dan komponen yang diperlukan, mari kita menghitung MRP terlebih dahulu. 

Untuk memproduksi 1.000 meja membutuhkan bahan baku kayu, yang perusahaan memiliki sejumlah 200 Unit, dengan safety stock-nya 100 Unit, dan inventory on hand sejumlah 100 Unit. GR (Gross requirement) untuk kayu juga sejumlah 1.000 Unit. Untuk MRP kayu, Anda bisa menghitungnya seperti ini:

hitung MRP kayu dengan rumus PPIC

Dari sini, diketahui bahwa bahan baku kayu untuk produksi meja hanya ada 900 Unit, dan diharuskan untuk melakukan pembelian ulang untuk bahan baku yang diperlukan. Untuk mengetahui MRP kursi, berikut perhitungannya:

hitung MRP besi dengan rumus PPIC

MRP besi untuk kursi juga hanya memiliki 1.800 Unit untuk produksi 2.000 kursi dalam sebulan. Sama halnya dengan perhitungan planned order release yang menghitung bahan baku dengan lead time-nya, maka perencanaan pemesanan dilakukan sesuai dengan lead time tersebut. Misalnya, bahan baku kayu untuk meja adalah 900 Unit dengan lead time 2 minggu, maka POR nya sama yaitu 900 Unit. Begitupun untuk produksi kursi.

Untuk mengetahui inventory management PPIC, perlu dilakukan dua tahapan. Pertama kita akan mengetahui EOQ untuk masing-masing unit meja dan kursi, Perlu diketahui bahwa PT. TS Furniture harus membayar biaya pemesanan per-pesanan yaitu Rp500.000, dan biaya penyimpanan per-tahun yaitu sejumlah Rp100.000 untuk per-unit meja dan kursi. EOQ untuk meja dapat dihitung dengan rumus PPIC berikut:

hitung EOQ meja dengan rumus PPIC

jumlah EOQ pesanan yang paling ekonomis untuk produksi meja adalah 1.095 Unit selama satu bulan, untuk mengetahui EOQ kursi Anda bisa menghitungnya secara mudah seperti berikut:

hitung EOQ kursi dengan rumus PPIC

Setelah mengetahui EOQ untuk setiap unit, Anda juga perlu menghitung reorder point berdasarkan permintaan selama lead time dan juga safety stock untuk setiap bahan baku meja dan kursi. Diketahui bahwa lead time produksi ini adalah 2 minggu atau sama dengan 10 hari kerja dan safety stock untuk bahan baku meja adalah 100 Unit, berarti untuk memproduksi 120.000 Unit meja dibutuhkan 480 Unit kayu yang harus dimiliki perusahaan. Untuk melakukan reorder point, Anda bisa menghitungnya sebagai berikut:

hitung ROP bahan meja dengan rumus PPIC

Dari sini diketahui bahwa perusahaan harus melakukan ROP untuk meja sejumlah 580 Unit untuk memproduksi permintaan 12.000 Unit. Untuk ROP bahan baku kursi, jika permintaanya 24.000 Unit dengan lead time 10 hari kerja, maka diperlukan 960 Unit bahan yang diperlukan dengan safety stock yang dimiliki 100 Unit, untuk mengetahui ROP nya begini perhitungannya:

hitung ROP bahan kursi dengan rumus PPIC

Dengan perhitungan ini, Anda bisa mengetahui berapa jumlah ROP yang harus dilakukan untuk memproduksi 24.000 Unit kursi dalam setahun. Menghitung dan menerapkan PPIC dengan baik merupakan langkah krusial bagi perusahaan manufaktur untuk tetap kompetitif di pasar yang dinamis dan penuh tantangan. Dengan PPIC, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan memastikan kepuasan pelanggan yang tinggi.

3. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas mengenai rumus PPIC dan cara hitungnya, kita telah memahami bahwa penting bagi perusahaan manufaktur untuk melakukan perencanaan produksi yang akurat, serta manajemen inventory maksimal untuk menjaga keberlangsungan bisnis jangka panjang. Untuk itu, menghitung dan memahami PPIC adalah hal penting yang harus dilakukan.

Menghitung PPIC dengan akurat dan sesuai akan memaksimalkan kerja perusahaan dalam memastikan ketersediaan produk, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat dan bahkan mengurangi biaya manufaktur. Penerapan PPIC yang baik akan meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, juga membantu dalam mengatasi fluktuasi permintaan dan menjaga kepuasan pelanggan. 

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Pahami Unsur dan Macam Macam Biaya Produksi di Sini!

  Jul 04, 2024        3 Min Read

Pahami Unsur dan Macam Macam Biaya Produksi di Sini!

Contoh Nota Tanda Terima Barang dan Cara Pembuatannya

  Jul 04, 2024        3 Min Read

Contoh Nota Tanda Terima Barang dan Cara Pembuatannya

Ini Ciri-ciri dan Contoh Packing List Ekspor yang Benar

  Jul 04, 2024        3 Min Read

Ini Ciri-ciri dan Contoh Packing List Ekspor yang Benar

ScaleOcean, ERP System Vendors Terbaik di Indonesia

  Jul 04, 2024        3 Min Read

ScaleOcean, ERP System Vendors Terbaik di Indonesia

REKOMENDASI

Artikel Terkait