Apa itu Total Productive Maintenance (TPM) dan 8 Pilarnya

ScaleOcean Team

Efektivitas pemakaian mesin dan peralatan produksi menjadi pengelolaan penting yang harus diperhatikan dalam perusahaan manufaktur. Terutama jika perusahaan sering mengalami inefisiensi kualitas produk dan biaya opeasional yang meningkat akibat perawatan mesin yang tidak optimal. Di sinilah pentingnya penerapan strategi total productive maintenance di perusahaan manufaktur.

Total productive maintenance (TPM) menjadi pendekatan penting untuk membantu perusahaan manufaktur dalam mengurangi waktu henti mesin, mengurangi biaya pemeliharaan, dan pastinya dapat meningkatkan kualitas produk. Di sini akan dibahas secara mendalam mengenai apa itu TPM, serta pilar dan elemen utama, dan manfaatnya dalam efisiensi proses manufaktur.

1. Apa itu TPM

Total productive maintenance adalah strategi manajemen yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi peralatan produksi. TPM ini dapat memaksimalkan kinerja mesin dan peralatan produksi melalui keterlibatan seluruh staff, dari operator hingga manajemen perusahaan manufaktur.

Pendekatan TPM maintenance tidak hanya fokus pada perawatan mesin produksi untuk mencegah kerusakan, tapi juga meningkatkan keterampilan staff, optimalisasi produksi, serta menciptakan produk dengan kualitas dan efisiensi yang tinggi, Total productive management ini menjadi aktivitas pemeliharaan yang akan memastikan mesin peralatan produksi selalu siap digunakan.

Dalam pengelolaan proses manufaktur, ada perbedaan antara total productive maintenance vs preventive maintenance. TPM menawarkan pendekatan terintegrasi pada seluruh aspek manufaktur untuk mengupayakan pemeliharaan mesin peralatan yang berkelanjutan. Sedangkan preventive maintenance lebih fokus pada tindakan pemeliharaan terjadwal, untuk mencegah kerusakan peralatan dan mesin produksi.

Berbeda juga dengan breakdown maintenance untuk perawatan mesin. Breakdown maintenance adalah proses perbaikan pada mesin pada saat mesin mengalami kerusakan. Dilakukannya TPM ini akan menciptakan siklus perbaikan pada mesin secara menyeluruh dan terus menerus, sehingga dapat mendukung stabilitas proses manufaktur dan operasioanal untuk peningkatan kualitas produk.

2. Manfaat Total Productive Maintenance

Total productive maintenance menjadi pendekatan yang akan memberikan banyak manfaat signifikan, dan akan membantu meningkatkan efekivitas setiap mesin dan peralatan produksi dengan optimal. Ada beberapa manfaat yang didapat perusahaan manufaktur dalam menerapkan metode ini, yaitu:

a. Pengurangan Downtime

Melalui pendekatan TPM, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mencegah potensi masalah di setiap peralatan mesin produksi sebelum terjadi. TPM akan secara signifikan dapat mengurangi lead-time mesin yang tidak terencana, dan memastikan kelancaran proses produksi.

b. Pengurangan Biaya Operasional

Total productive management dapat mencegah kerusakan pada mesin dan memperpanjang umur ekonomis setiap peralatan. Hal tersebut dapat menguangi biaya operasional dan perbaikan yang seharusnya dikeluarkan. Menurut Tribunnews, kontribusi dan implementasi TPM juga terbukti dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi.

c. Peningkatan Kualitas Produk

Mesin dan peralatan yang dikelola dengan maksimal dapat menghasilkan produk yang konsisten dan berkualitas tinggi. Adanya TPM ini, akan membantu mengurangi variasi dalam produksi, dan membantu menghasilkan produk sesuai standar.

d. Peningkatan Keandalan Peralatan

Penerapan TPM ini juga bermanfaat dalam meningkatkan keandalan peralatan dan mesin produksi melalui pemeliharaan rutin, dan peningkatan berkelanjutan. Peralatan dan mesin yang optimal dengan keandalan tinggi akan jarang mengalami kegagalan, dan dapat mendukung kestabilan proses produksi.

e. Peningkatan Proses dan Inovasi Berkelanjutan

TPM juga dapat mendorong perbaikan berkelanjutan atau Kaizen di perusahaan manufaktur, dengan terus mengidentifikasi dan menerapkan perbaikan kecil namun signifikan pada setiap mesin dan peralatan. Hal tersebut akan membuat proses produksi di perusahaan dapat berinovasi terus menerus di pasar dinamis.

3. Pilar Total Productive Maintenance

TPM memiliki beberapa pilar utama yang bekerja secara maksimal untuk mencapai proses manufaktur komprehensif, dengan efisiensi peralatan dan mesin produksi. melalui keterlibatan seluruh staff di perusahaan manufaktur. Berikut 8 pilar total productive maintenance adalah sebagai berikut:

a. Autonomous Maintenance

Pemeliharaan autonomous menjadi pilar yang melibatkan operator lini produksi dalam tugas pemeliharaan dasar seperti pembersihan, pelumasan, dan inspeksi rutin untuk setiap mesin dan peralatan di pabrik manufaktur. Perusahaan akan lebih memahami kondisi peralatan dengan pilar ini.

b. Planned Maintenance

Pilar berikutnya adalah pemeliharaan yang terencana, biasanya fokus di perencanaan dan pelaksanaan preventif dan prediktif untuk mencegah kerusakan setiap mesin dan peralatan produksi. Hal ini melibatkan penggunaan data dan analisis, untuk menentukan waktu optimal dalam proses pemeliharaan.

c. Quality Maintenance

Quality maintenance menjadi pilar berikutnya yang dilakukan untuk memastikan mesin dan peralatan dapat beroperasi dengan standar kualitas yang tinggi. Pilar ini akan membantu manufaktur dalam menghasilkan produk dengan kualitas konsisten dan tinggi.

d. Focused Improvement

TPM juga melibatkan pilar focused improvement, yang melibatkan upaya terus menerus untuk meningkatkan proses dan kinerja mesin dan peralatan produksi. TPM dengan pilar ini juga akan menghilangkan pemborosan melalui metode Kaizen dan kerja tim di berbagai departemen.

e. Early Equipment Management

TPM pillars berikutnya adalah early equipment management, di mana akan difokuskan pada tahap perancangan dan instalasi mesin dan peralatan baru untuk memastikan kemudahan pemeliharaan dan operasional yang efisien sejak awal mesin dan peralatan di gunakan.

f. Training and Education

Selanjutnya ada training and education, di mana TPM pillars akan membantu memastikan semua karyawan memiliki pengetahuan dan skill yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pemeliharaan dan peningkatan efektif di perusahaan manufaktur.

g. Safety, Health, and Environment

TPM pillars berikutnya ini lebih fokus pada keselamatan kerja, kesehatan, dan perlindungan lingkungan pada karyawan. TPM akan memastikan lingkungan kerja aman dan sehat, dan dapat mematuhi regulasi yang ada.

h. TPM in Administration

Penerapan strategi TPM maintenance juga melibatkan area administrasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di fungsi pendukung perusahaan manufaktur. Termasuk keuangan, sumber daya manusia, dan logistik.

4. Elemen Utama TPM

Pendekatan TPM ini akan membantu peningkatan efisiensi mesin dan peralatan produksi melalui keterlibatan seluruh aspek, salah satunya beberapa elemen utama yang harus diimplementasikan dengan baik. Elemen-elemen ini disebut juga dengan 5S, yang terdiri dari lima langkah pengelolaan, yaitu:

a. Sort

Sort atau disebut juga dengen seiri adalah langkah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan barang, peralatan, dan bahan yang tidak diperlukan di pabrik manufaktur. Langkah ini akan membuat lantai produksi lebih bersih, dan terorganisir.

b. Set in Order

Disebut dengan seiton, langkah di total productive management ini fokus pada penataan dan perorganisasian barang yang diperlukan, sehingga akan mudah diakses dan digunakan. Set in order akan membuat alur kerja lebih lancar dan memimalisir waktu untuk mencari peralatan atau bahan.

c. Shine

Langkah berikutnya ada shine atau seiso, yang fokus menjaga kebersihan dan kerapihan lantai produksi. Langkah ini akan meningkatkan estetika dan membantu mendeteksi masalah secara dini pada mesin atau peralatan, dan menjaga kondisinya agar tetap optimal.

d. Standardize

Ada juga standardize atau seiketsu, yang dilakukan untuk menetapkan standar dan prosedur operasional yang konsisten. Langkah ini yang juga menjaga dan mempertahankan hasil dari tiga S sebelumnya: sort, set in order, shine. Langkah ini akan memastikan kegiatan terbaik dapat dilakukan konsisten di seluruh bagian perusahaan manufaktur.

e. Sustain

5S yang terakhir ada sustain atau shitsuke, yang fokus pada pengembangan dan budaya kerja agar mendukung penerapan seluruh langkah ini secara berkelanjutan. Sustain menjadi langkah yang akan memastikan praktik 5S tidak hanya diterapkan sementara, tapi dapat menjadi bagian integral dari perusahaan manufaktur.

Untuk memudahkan pengelolaan elemen-elemen TPM maintenance ini, Anda bisa menggunakan software manufaktur yang dapat mengoptimasi proses, dan menyediakan data real-time untuk meningkatkan implementasi 5S yang lebih akurat, efisien, dan pastinya berkelanjutan.

5. Langkah Penerapan TPM yang Tepat

Implementasi total productive maintenance membutuhkan perencanaan yang matang, komitmen yang kuat dari semua aspek perusahaan manufaktur, serta adanya pendekatan dan strategi yang sistematis. Ini beberapa langkah utama untuk menerapkan TPM dengan efektif dalam proses manufaktur, yaitu:

a. Persiapan dan Komitmen Manajemen Puncak

Penting untuk menetapkan dukungan manajemen puncak seperti adanya visi misi yang jelas untuk mengimplementasikan TPM, serta alokasikan sumber daya, anggaran, dan teknologi yang dibutuhkan. Setelah semuanya siap, perusahaan dapat membentuk tim inti TPM yang terdiri dari produksi, pemeliharaan, kualitas, dan SDM.

b. Penilaian Awal dan Identifikasi Kebutuhan

Lakukan juga identifikasi kebutuhan dengan melakukan inspeksi menyeluruh terhadap setiap mesin dan peralatan untuk menilai kondisi saat ini, apakah sering mengalami kerusakan, downtime, atau adanya aspek yang perlu diperbaiki. Dari inspeksi tersebut, kumpulkan datanya dan analisis kinerja pada mesin peralatan dan proses produksi.

c. Implementasi Pilar TPM yang Maksimal

Ada TPM pillars yang harus diterapkan dengan maksimal, mulai dari pemeliharaan otonom hingga keselamatan lingkungan. Setiap pilarnya dirancang untuk menangani area spesifik yang harus dikelola, agar dapat meningkatkan keandalan peralatan, produktivitas, dan kualitas produk yang dihasilkan secara menyeluruh.

d. Lakukan Metode 5S

Metode atau elemen 5S ini harus dilakukan agar perusahaan dapat fokus pada pengorganisasian dan standarisasi lantai produksi. Aspek ini juga penting untuk mendukung pelaksanaan TPM pillars, dan menciptakan lingkungan kerja yang teratur, bersih, dan efisien.

e. Penggunaan Software Manufaktur

Untuk mengoptimasi setiap langkahnya, Anda bisa mengimplementasikan software manufaktur yang memiliki CMMS untuk pengelolaan jadwal pemeliharaan, tracking tugas, serta dokumentasi. Sistem dapat memantau setiap kondisi real-time TPM, dan medeteksi jika ada potensi kerusakan.

Penting untuk memilih vendor software terbaik untuk memaksimalkan kinerja TPM di perusahaan manufaktur Anda, seperti ScaleOcean yang akan memberikan keunggulan bagi apapun kebutuhan bisnis Anda. Manfaat ERP manufaktur ScaleOcean akan memberikan dashboard visual yang user-friendly dan terintegrasi, sehingga Anda bisa memantau status 5S dan KPI TPM secara real-time.

f. Monitoring, Evaluasi, dan Penyesuaian

Penting juga untuk menetapkan KPI yang relevan seperti tingkat downtime, produktivitas, dan kualitas produk agar dapat mengukur efektivitas TPM maintenance. Untuk evaluasi dan penyesuaian, lakukan audit TPM berkala untuk menilai kemajuannya, dan mengidentifikasi area harus diperbaiki.

g. Dokumentasi dan Standarisasi

Langkah berikutnya adalah mendokumentasikan semua prosedur, standar, dan praktik TPM dalam perusahaan manufaktur. Penting untuk pastikan data mudah diakses dan diperbarui sesuai kebutuhan.

Anda bisa memanfaatkan software manufaktur untuk mengelola data tersebut dalam satu sistem terpadu, dan pastinya akan selalu ter-update secara real-time.
Tetapkan juga standar kinerja  yang tepat untuk memastikan konsistensi dalam penerapan TPM.

6. Kelebihan Total Productive Maintenance

Total productive maintenance sebagai strategi manajemen komprehensif, dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan manufaktur dalam menjaga efisiensi mesin peralatan produksi. Implementasi TPM maintenance ini memberikan berbagai keunggulan signifikan bagi proses manufaktur lebih baik.

a. Peningkatan Produktivitas

TPM memiliki kelebihan yang fokus pada optimalisasi kinerja peralatan, sehingga dapat memaksimalkan tingkat produksi menyeluruh. Dengan peralatan yang selalu optimal dan downtime yang berkurang, perusahaan dapat menghasilkan output lebih tinggi tanpa menambah sumber daya.

b. Meningkatkan Keandalan Peralatan

Kelebihan TPM juga terlihat dari pemeliharaan rutin dan peningkatan berkelanjutan yang dilakukan, sehingga peralatan lebih handal, dan jarang mengalami kegagalan. Hal tersebut dapat
mendukung kestabilan proses produksi dan kepuasan pelanggan.

c. Keselamatan Kerja yang Lebih Baik

Perawatan yang baik pada peralatan dapat mengurangi risiko kecelakan kerja, dan menciptakan proses produksi yang lebih aman. TPM menekankan pentingnya keselamatan dalam proses pemeliharaan, dan melindungi kesehatan juga keselamatan karyawan.

d. Peningkatan Kepatuhan terhadap Standar dan Regulasi

TPM juga memberikan kelebihan untuk perusahaan manufaktur dalam memenuhi standar industri dan regulasi yang berlaku dalam hal pemeliharaan dan kesematan. Hal tersebut dapat menghindari sanksi dan menjaga reputasi perusahaan di mata pelanggan dan pemangku kepentingan.

7. Kekurangan Total Productive Maintenance

TPM maintenance penting dilakukan perusahaan agar keandalan dan efisiensi mesin dan peralatan produksi dapat meningkat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada kekurangan dan tantangan yang harus dilalui agar efisiensi tersebut tercapai. Berikut kekurangan dan solusi yang dapat dilakukan:

a. Investasi Awal yang Tinggi

Implementasi TPM ini memerlukan investasi signifikan, baik dalam waktu, sumber daya manusial, bahkan biaya finansial. Anda perlu mengalokasikan anggaran yang matang, dengan analisis biaya-manfaat sebelum memulai implementasi. Mulai TPM secara bertahap, dari lini produksi yang paling membutuhkan peningkatan sehingga biaya dapat diatur lebih baik.

b. Implementasi yang Kompleks

TPM juga menjadi strategi dengan implementasi yang kompleks, dan memerlukan koordinasi yang baik antar berbagai depatemen. Untuk itu, dibuatlah tim implementasi TPM yang terdiri dari berbagai perwakilan departemen untuk memastikan koordinasi maksimal, dan mengatasi kompleksitas dengan efektif.

c. Perubahan Budaya Organisasi

TPM juga dapat menyebabkan adanya perubahan budaya di perusahaan manufaktur yang signifikan, termasuk peningkatan keterlibatan dan tanggung jawab sehingga dapat menyebabkan resistensi dari karyawan.

Solusinya, Anda bisa menjelaskan manfaat TPM dengan jelas pada seluruh karyawan, dan bagaimana perubahan tersebut dapat berpengaruh pada peningkatan kondisi kerja di perusahaan manufaktur.

8. Cara Menghitung TPM Akurat

Untuk memberikan gambaran bagaimana kinerja TPM maintenance dalam perusahaan manufaktur, Anda bisa melakukan perhitungan yang tepat dengan menggunakan metrik dan KPI atau indikator kinerja utama proses manufaktur. Berikut cara menghitung TPM secara akurat, yaitu:

a. Memahami Metrik Utama dalam TPM

Ada beberapa metrik utama yang digunakan dan harus dipahami dengan baik agar dapat mengukur efektivitas total productive maintenance. Diantaranya: OEE, mean time between failures, mean time to repair, dan cost of maintenance. 

b. Menghitung OEE (Overall Equipment Effectiveness)

Berikutnya baru Anda harus menghitung metrik utama TPM, yaitu OEE. Perhitungan ini dilakukan dengan mengukur seberapa efektif peralatan yang digunakan dibandingkan dengan potensinya. OEE dihitung dengan tiga komponen: Availability, Performance, dan Quality. Ini dia rumus perhitungannya:

Berikut ini rumus oee

c. Menghitung Mean Time Between Failures (MTBF)

MTBF ini dihitung untuk mengetahui rata-rata waktu operasional antara dua kegagalan mesin, dan memberikan gambaran mengenai bagaimana keandalan serta efektivitas pemeliharaan mesin peralatan produksi. Berikut rumus perhitungannya:

hitung MTBF total productive maintenance

d. Menghitung Mean Time To Repair (MTTR)

MTTR juga perlu dihitung untuk mengukur waktu rata-rata yang diperlukan untuk memperbaiki peralatan mesin produksi setelah kegagalan terjadi. Termasuk aktivitas deteksi kegagalan, diagnosis masalah, perbaikan, hingga pengujian untuk memastikan peralatan kembali berfungsi normal. Ini rumus perhitungannya:

hitung MTTR total productive maintenance

e. Menghitung Cost of Maintenance

Berikutnya hitung juga biaya pemeliharaan yang telah dilakukan pada setiap peralatan mesin produksi sebagai persentase dari total biaya operasional atau nilai aset perusahaan manufaktur. Anda bisa menghitungnya dengan rumus berikut:

cost of maintenance TPM

Perhitungan yang kompleks. membuat Anda membutuhkan ketelitian untuk menghindari kesalahan input data atau perhitungan yang tidak sesuai. Apalagi jika proses tersebut masih dilakukan dengan manual. Maka sudah seharusnya Anda beralih ke software manufaktur yang dapat mengotomasi perhitungan TPM dengan mudah dan akurat.

Software manufaktur tidak hanya meningkatkan akurasi dan efisiensi penghitungan TPM tetapi juga mendukung implementasi TPM yang lebih holistik dan proaktif, memastikan operasional yang lebih andal dan produktif di perusahaan manufaktur.

9. Contoh TPM di Perusahaan Manufaktur

Sebuah perusahaan yang memproduksi komponen elektronik untuk industri otomotif, menghadapi banyak tantangan terkait dengan pengelolaan mesin dan peralatan produksi yang dimiliki. Masalah yang seringkali terjadi adalah kerusakan mesin, downtime yang tinggi, biaya pemeliharaan yang meningkat, serta kualitas produk yang tidak konsisten.

​Kondisi tersebut mengakibatkan penurunan produktivitas dan kepuasan pelanggan. Untuk mengatasinya, perusahaan ini mengadopsi total productive maintenance dengan komitemen tinggi pada manajemen, pelatihan yang tepat, dan keterlibatan seluruh karyawan.

Dibantu dengan penerapan software manufaktur terbaik, perusahaan ini bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas setiap mesinnya dilihat dari total OEE yang meningkat dari 65% menjadi 85% dalam enam bulan pertama dengan downtime mesin juga berkurang sebesar 30%.

Dari contoh TPM ini, kita bisa melihat bahwa implementasi total productive management di perusahaan ini berhasil dilakukan untuk mengatasi setiap tantangan yang terjadi, juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara signfikan.

10. Software ScaleOcean Dukung Optimasi TPM

Software manufaktur ScaleOcean menyediakan solusi unggul yang dapat mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data pemeliharaan perusahaan manufaktur secara real-time. Sistem dengan solusi CMMS dapat melacak downtime, jadwal pemeliharaan preventif, dan historis perbaikan yang telah dilakukan dengan akurat.

Sistem ScaleOcean akan membantu optimasi total productive maintenance dengan fitur pemantauan kinerja mesin dan peralatan secara real-time. Sehingga sistem akan mengidentifikasi masalah dan memberikan notifikasi pemeliharaan yang harus dilakukan.

Kemampuan analisis sistem juga dapat membantu Anda mengumpulkan data penggunaan mesin dan lead time yang terjadi pada setiap mesin dan peralatan. Dari data tersebut, akan mudah untuk Anda menghitung efektivitas TPM maintenance secara otomatis dan akurat, sehingga dapat dilakukan analisis untuk pengambilan keputusan mengenai perbaikan dan optimasi.

11. Kesimpulan

Dari penjelasan apa itu TPM, bisa disimpulkan bahwa strategi ini telah menjadi peran krusial bagi perusahaan untuk meningkatkan mesin peralatan, produktivitas, serta kualitas produk secara menyeluruh. Penerapan berbagai aspek TPM dapat menciptakan lingkungan kerja yang efisien, aman, dan optimal.

Agar penerapan total productive maintenance bisa maksimal, Anda dapat mengimplementasikan software manufaktur terbaik ScaleOcean yang menyediakan banyak keunggulan dan fitur untuk mengoptimalkan TPM maintenance dengan baik.

Jadi, Anda tidak perlu lagi metode manual untuk buat proses produksi yang handal dengan mesin yang optimal. Hubungi tim kami jadwalkan demo gratisnya, dan ambil kesempatan dapatkan manfaat kompetitif lebih unggul dengan ScaleOcean.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?