Maintenance mesin merupakan aktivitas penting dilakukan perusahaan manufaktur untuk menjaga mesin dan peralatan produksi dapat beroperasi dengan optimal. Dilakukannya maintenance ini harus rutin dan maksimal, agar dapat mencegah terjadinya kerusakan mendadak yang dapat menjadi hambatan proses produksi.
Untuk memaksimalkannya, Anda harus mengetahui macam macam maintenance dan jenisnya dengan baik, serta bagaimana implementasi efektifnya di perusahaan manufaktur. Cari tahu di sini secara lebih mendalam agar dapat mendukung kelancaran kegiatan operasional manufaktur secara menyeluruh.
1. Maintenance Mesin Adalah
Maintenance mesin adalah serangkaian kegiatan yang penting dilakukan perusahaan manufaktur untuk menjaga dan memastikan mesin-mesin dan peralatan untuk produksi dapat berfungsi dengan baik dan optimal. Kegiatan ini meliputi beberapa aspek seperti pemeriksaan rutin, perbaikan, penggantian suku cadang, dan pemeliharaan lainnya.
Selain untuk menjaga mesin tetap optimal, maintenance juga dilakukan untuk mencegah kerusakan yang dapat mengganggu proses produksi, serta meminimalkan downtime dan waktu mesin yang tidak terencana. Maintenance ini telah menjadi proses yang akan memastikan bahwa mesin akan selalu dalam kondisi terbaik, juga siap digunakan kapanpun diperlukan.
Maintenance ini harus dilakukan dengan rutin, terencana dan terstruktur, sehingga perusahaan manufaktur dapat mengidentifikasi potensi masalah sejak dini dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya sebelum masalah tersebut menjadi lebih besar dan sulit dikendalikan. Selain itu, mesin yang dirawat dengan maksimal, dapat menghindari terjadinya kecelakaan kerja yang dapat membahayakan karyawan.
Baca juga: Contoh Mesin Manufaktur yang Banyak Dipakai
2. Macam dan Jenis Maintenance Mesin
Untuk melakukan maintenance dengan optimal, ada beberapa jenis yang dapat Anda implementasikan untuk menjaga kondisi mesin tetap efisien. Masing-masing jenis maintenance ini memiliki tujuan dan metodenya yang berbeda, sehingga setiap macam macam maintenance dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi mesin Anda.
a. Preventive Maintenance
Macam macam maintenance yang pertama ada preventive maintenance atau perawatan pencegahan, dimana jenis ini dilakukan secara teratur dan berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin. Maintenance ini melibatkan kegiatan pemeriksaan, pembersihan, pelumasan, dan penggantian suku cadang sebelum terjadi kegagalan dan kerusakan pada barang yang dihasilkan.
b. Predictive Maintenance
Predictive maintenance merupakan jenis maintenance yang menggunakan sistem dan data untuk memprediksi kapan mesin memerlukan perawatan, yang melibatkan penggunaan sensor, analisis data, dan algoritma machine learning. Anda bisa menggunakan software ERP manufaktur yang dapat memantau kondisi mesin secara real-time, dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan perawatan mesin berdasarkan kondisi aktualnya.
c. Corrective Maintenance
Macam macam maintenance selanjtunya adalah corrective maintenance, dimana perbaikan dilakukan jika mesin mengalami kerusakan dan kegagalan. Jenis maintenance ini dilakukan untuk memperbaiki kerusakan dan mengambalikan mesin ke kondisi normalnya. Hal tersebut dilakukan jika terjadi kegagalan mesin yang tidak terduga, dan memerlukan perbaikan segera agar proses produksi dapat berjalan kembali.
d. Condition-Based Maintenance
Selanjutnya jenis maintenance mesin adalah CBM atau
Condition-Based Maintenance, yang menjadi perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi nyata dari mesin. Maintenance ini melibatkan pemantauan kondisi mesin secara terus menerus melalui berbagai metode seperti analisis getaran, termografi, dan analisis oli. Data dari pemantauan tersebut dapat digunakan untuk menentukan kapan perawatan mesin dibutuhkan, dan hanya dilakukan ketika terdapat indikasi masalah yang nyata.
CBM juga dapat meningkatkan umur mesin dan mengurangi risiko kerusakan mendadak.
Baca juga: Ukur Efektivitas Mesin dengan Rumus OEE
3. Strategi Implementasi Maintenance Mesin
Setelah memahami macam macam maintenance mesin, Anda juga memerlukan perencanaan yang matang dengan pendekatan dan strategi yang terstruktur. Di sini kita akan memahami beberapa strategi implementasi maintenance mesin tersebut di perusahaan manufaktur, yaitu sebagai berikut:
a. Penjadwalan Maintenance yang Efektif
Strategi pertama implementasi maintenance mesin adalah membuat jadwal maintenance yang teratur untuk setiap mesin, baik untuk preventif maupun predictive maintenance. Penjadwalan harus disesuaikan dengan kebutuhan operasional, dan kapasitas produksi untuk menghindari gangguan dan hambatan dalam proses produksi.
b. Penggunaan Teknologi dan Sensor
Anda juga harus memiliki teknologi dan sensor canggih yang dapat memantau kondisi mesin secara real-time, juga membantu mendeteksi masalah sebelum berkembang menjadi lebih besar dan merugikan perusahaan manufaktur. Software manufaktur yang memiliki solusi canggih untuk perawatan mesin dapat Anda gunakan dengan efektif dan kapan saja secara real-time, sehingga perusahaan dapat
melakukan perawatan hanya ketika benar-benar diperlukan.
c. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan kemampuan karyawan juga penting dilakukan dengan tepat, terutama operator mesin dan tim maintenance. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan karyawan memiliki pengetahuan dan skill yang diperlukan untuk melakukan perawatan mesin secara dasar, dan dapat mendeteksi masalah awal pada mesin produksi.
d. Implementasi Total Productive Maintenance (TPM)
Total Productive Maintenance atau TPM menjadi metode yang melibatkan semua karyawan dalam usaha menjaga dan meningkatkan performa mesin. TPM ini menjadi metode maintenance yang menggabungkan preventive maintenance dengan keterlibatan aktif dari semua karyawan manufaktur, mulai dari operator hingga manajemen. Salah satu elemen kunci dari TPM adalah autonomous maintenance, di mana operator mesin dilatih untuk melakukan perawatan dasar dan pemantauan kondisi mesin mereka sendiri
e. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan
Lakukan juga evaluasi secara rutin terhadap program maintenance untuk memastikan efektivitasnya dengan maksimal, seperti evaluasi kinerja mesin, downtime, dan biaya perawatan untuk mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan. Dari proses evaluasi ini, perusahaan manufaktur dapat melakukan penyesuaian dan perbaikan pada strategi maintenance untuk mencapai hal yang lebih baik.
4. Manfaat Implementasi Maintenance
Setelah memahami pentingnya melakukan jenis dan macam macam maintenance mesin dengan implementasinya yang optimal, Anda juga harus memahami apa saja manfaat implementasi maintenance mesin harus dilakukan secara rutin dan berkala di perusahaan manufaktur, berikut penjelasannya:
a. Peningkatan Produktivitas dan Kualitas
Manfaat maintenance mesin adalah untuk memastikan mesin beroperasi dengan optimal, dan mengurangi downtime yang tidak terencana. Mesin produksi yang berfungsi dengan baik akan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan konsisten, serta mengurangi jumlah produk yang cacat dan mengalami kerusakan.
b. Penghematan Biaya Operasional
Jenis maintenance mesin seperti
preventive dan predictive maintenance, akan membantu Anda mengidentifikasi masalah kecil dalam mesin sebelum berkembang menjadi kerusakan yang semakin besar dan memerlukan biaya perbaikan yang tinggi. Maka dari itu, perawatan rutin harus dilakukan untuk memperpanjang umur mesin, dan menghemat biaya operasional untuk perawatan mesin dan penggunaan energinya yang boros.
c. Pengurangan Downtime Mesin
Downtime atau waktu henti mesin yang tidak terencana ini merupakan dampak dari tidak dirawatnya mesin secara berkala dan rutin, Hal tersebut juga dapat berpengaruh pada proses produksi dan jadwal pengiriman produk.
Dengan maintenance yang efektif, risiko downtime dapat diminimalkan karena potensi masalah terdeteksi dan diatasi sebelum terjadi kerusakan besar.
d. Peningkatan Keselamatan Kerja
Manfaat selanjutnya maintenance mesin adalah dapat meningkatkan keselamatan kerja. Mesin yang tidak dirawat dengan baik akan berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja, sehingga dapat membahayakan karyawan. Untuk itu, maintenance harus dilakukan dengan rutin, dan kondisi mesin selalu terpantau dan diperbaiki sesuai kebutuhan.
e. Optimalisasi Sumber Daya
Implementasi maintenance mesin yang efektif juga akan memberikan manfaat bagi perusahaan manufaktur dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya komponen produk. Jika masih terjadi kerusakan, Anda bisa melakukan breakdown maintenance untuk memperbaiki mesin yang sesuai dengan panduan dan kerusakan mesin yang terjadi. Untuk itu, penting untuk fokus pada tugas produksi yang lebih produktif, serta penggunaan
suku cadang dan bahan-bahan lainnya dapat direncanakan dengan lebih baik
5. Kesimpulan
Penjelasan ini bisa kita tarik kesimpulan bahwa maintenance madin merupakan proses penting yang harus dilakukan perusahaan manufaktur secara rutin dan berkala untuk memastikan mesin dapat digunakan dengan maksimal. Ada beberapa jenis maintenance mesin yang dapat Anda gunakan, tergantung kebutuhan dan masalah apa yang terjadi pada mesin produksi Anda.
Melalui program maintenance mesin yang baik dan sesuai dengan strategi serta tips yang telah diuraikan sebelumnya, Anda dapat dengan mudah mencapai tujuannya dengan mudah, sekaligus meningkatkan produktivitas dalam operasional secara menyeluruh. Dengan demikian, maintenance mesin menjadi investasi penting untuk keberlanjutan dan kesuksesan perusahaan manufaktur.