Contoh Lengkap Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur

ScaleOcean Team

Memahami kondisi keuangan perusahaan sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja operasional bisnis secara menyeluruh. Pada perusahaan manufaktur, salah satu dokumen yang bisa dijadikan acuan adalah laporan laba rugi manufaktur. Karena melibatkan proses produksi, tentunya ada beberapa aspek khusus yang juga perlu diperhatikan ketika menulis laporan tersebut.

Nah, artikel kali ini akan membantu Anda untuk memahami lebih dalam tentang laporan laba rugi tersebut. Mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, fungsi, dan juga elemen penting dalam laporan laba rugi manufaktur. Diberikan juga contoh strukturnya yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan. Yuk, segera simak pembahasannya!

1. Pengertian Laporan Laba Rugi Manufaktur

Laporan laba rugi perusahaan manufaktur adalah laporan keuangan yang memberikan informasi pendapatan, biaya, dan laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan manufaktur dalam periode tertentu. Berbeda dengan perusahaan jasa atau dagang, manufaktur memiliki proses produksi yang melibatkan biaya-biaya khusus seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Oleh karena itu, laporannya dirancang khusus untuk memuat seluruh unsur biaya produksi yang relevan.

Dalam laporan laba rugi manufaktur, komponen utama yang perlu diperhatikan adalah penghitungan biaya di akuntansi manufaktur, terutama produksi. Selanjutnya, hasil penghitungan biaya produksi ini dikurangkan dari pendapatan penjualan untuk menghasilkan laba kotor. Dari laba kotor, dikurangkan lagi dengan biaya-biaya operasional lainnya seperti biaya pemasaran dan administrasi untuk menghasilkan laba bersih.

Mengapa laporan ini penting bagi perusahaan manufaktur? Karena memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja keuangan perusahaan. Stakeholder, termasuk pemegang saham, kreditor, dan manajemen jadi lebih mudah memahami sumber pendapatan dan beban, serta efisiensi operasional perusahaan. Melalui laporan ini pun keputusan strategis juga dapat diambil, baik dalam meningkatkan efisiensi produksi, menetapkan harga jual, maupun dalam perencanaan investasi masa depan.

2. Jenis Laporan Laba Rugi Manufaktur

Ada beberapa cara menyajikan laporan laba rugi. Dua di antaranya yang sering digunakan adalah laporan single step dan multiple step. Kedua jenis laporan ini memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing. Berikut penjelasan lengkapnya.

a. Laporan Single Step

Laporan laba rugi single step menyajikan semua pendapatan dalam satu kategori. Begitu juga semua biaya dan pengeluaran dalam satu kategori lainnya. Dengan kata lain, format ini menyatukan semua item pendapatan dan pengeluaran tanpa perlu memisahkan berdasarkan fungsi atau sifatnya.

Apa kelebihan laporan jenis ini? Mudah dibaca sehingga cocok untuk kebutuhan mencari informasi laba rugi secara sekilas. Namun, karena semua pendapatan dan biaya tidak dikategorikan dalam fungsi atau sifat, maka informasinya kurangnya rinci terutama mengenai sumber-sumber pendapatan dan jenis-jenis biaya. Sehingga kurang informatif bagi pemangku kepentingan yang ingin analisis lebih mendalam.

b. Laporan Multiple Step

Sedangkan jenis ini memberikan gambaran yang lebih rinci terkait keuangan perusahaan. Dalam format ini, pendapatan dan biaya dipisahkan berdasarkan aktivitas operasionalnya. Misalnya, perhitungan laba kotor yang didapatkan dari pengurangan pendapatan dengan biaya produksi. Kemudian dari laba kotor tersebut dikurangi biaya operasional seperti biaya penjualan dan administrasi untuk menghasilkan laba operasional. Laporan jenis ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sumber pendapatan dan pengeluaran.

3. Fungsi Laporan Laba Rugi Manufaktur

Laporan laba rugi perusahaan manufaktur bukan hanya dokumen yang mencatat pendapatan dan pengeluaran. Tapi juga memiliki beragam fungsi lain dalam mendukung pengambilan keputusan dan evaluasi kinerja di berbagai aspek operasional perusahaan. Berikut penjelasan fungsi lainnya.

a. Mengukur Profitabilitas

Salah satu fungsi utama laporan laba rugi adalah mengukur profitabilitas atau tingkat keuntungan dari perusahaan. Melalui laporan ini, stakeholder dapat menilai seberapa baik perusahaan menghasilkan laba dari pendapatan yang diperoleh. Dengan membandingkan pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan, baik harga pokok produksi, operasional, maupun lainnya, perusahaan jadi tahu margin laba yang diperoleh dan tingkat efisiensi dalam operasionalnya.

b. Perencanaan & Anggaran

Laporan laba rugi bisnis ini juga berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan dan penyusunan anggaran. Dengan mengetahui tren pendapatan dan pengeluaran di masa lalu, perusahaan lebih mudah membuat proyeksi untuk periode mendatang. Tentu cara ini membantu perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya, menentukan target, dan merumuskan strategi bisnis yang sesuai untuk mencapai target tersebut.

c. Evaluasi Kinerja Manajemen

Salah satu indikator kinerja manajemen adalah kemampuannya mengelola sumber daya untuk menghasilkan laba. Nah, dengan memeriksa laporan laba rugi, Anda dapat menilai sejauh mana efektivitas dan efisiensi manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa sumber daya yang ada digunakan dengan maksimal demi mencapai tujuan perusahaan.

d. Acuan Strategi Pemasaran & Penjualan

Informasi pendapatan dan penjualan pada laporan dapat dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan atau mengevaluasi strategi marketing perusahaan manufaktur. Apabila pendapatan menunjukkan tren yang positif, bisa diartikan strategi yang diterapkan memang efektif. Namun, jika pendapatan stagnan atau menurun, perusahaan mungkin perlu meninjau kembali strategi dan taktik pemasarannya.

4. Contoh Laporan Laba Rugi Manufaktur

Setidaknya laporan ini memiliki empat elemen utama yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen tersebut.

a. Revenue (Pendapatan)

Pendapatan atau yang juga dikenal sebagai revenue adalah aliran masuk aset yang diterima perusahaan sebagai hasil dari aktivitas utamanya, yaitu penjualan produk manufaktur. Elemen ini mencerminkan jumlah total penjualan yang berhasil diperoleh perusahaan sebelum dikurangi biaya-biaya produksi atau operasional lainnya. Pendapatan bisa bersumber dari penjualan tunai, piutang, atau kombinasi keduanya.

b. Expense (Pengeluaran)

Pengeluaran dalam konteks laporan laba rugi manufaktur, mencakup semua biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi dan operasional lainnya. Apa saja cakupannya? Bisa biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, pemeliharaan mesin, pemasaran, administrasi, dan lain-lain. Pengeluaran ini dikurangkan dari pendapatan untuk mengetahui laba kotor dan laba bersih perusahaan.

c. Profit (Laba)

Laba adalah hasil yang diperoleh setelah mengurangkan seluruh pengeluaran dari pendapatan. Nah, dari laba Anda bisa menilai seberapa berhasil perusahaan mendapatkan keuntungan dari operasionalnya. Laba dapat dibedakan menjadi laba kotor yaitu hasil pengurangan pendapatan dengan kebutuhan produksi, serta laba bersih yaitu hasil pengurangan laba kotor dengan biaya operasional lainnya. Laba bersih menunjukkan profitabilitas sebenarnya dari operasional perusahaan.

d. Loss (Rugi)

Rugi terjadi ketika total pengeluaran melebihi pendapatan yang diperoleh perusahaan. Artinya, perusahaan tidak berhasil mencapai efisiensi dalam operasionalnya. Atau bisa jadi karena menghadapi tantangan eksternal yang mempengaruhi penjualannya. Rugi menjadi sinyal bagi stakeholder untuk mengevaluasi kinerja dan strategi perusahaan, serta mempertimbangkan perubahan-perubahan strategi produksi untuk periode berikutnya.

Nah, telah dijelaskan elemen-elemen utama yang perlu ada dalam laporan laba rugi manufaktur. Tapi, untuk memahami dengan baik lagi, Anda bisa perhatikan contoh berikut ini. 

Laporan laba rugi manufaktur

Contoh di atas bisa bervariasi. Detail rinciannya perlu disesuaikan lagi dengan masing-masing kebutuhan perusahaan. Misalnya ada perusahaan yang perlu mengeluarkan biaya sewa pabrik. Sedangkan perusahaan lain tidak. Atau kondisi lain seperti perusahaan berskala multinasional tentu memiliki biaya operasional lebih besar daripada perusahaan skala menengah.

5. Kesimpulan

Laporan laba rugi perusahaan manufaktur memiliki ciri khas yang membedakannya dengan industri lain. Karena melibatkan proses produksi, otomatis biaya yang dikeluarkan dan perhitungan laba ruginya juga berbeda. Tidak hanya sebagai dokumen pencatatan keuangan, laporan ini juga memiliki fungsi yang beragam. Mulai dari mengukur profitabilitas hingga sebagai acuan strategi pemasaran.

Anda juga perlu memperhatikan elemen-elemen penting dalam laporan ini. Supaya informasi yang tertulis lengkap dan membantu pihak yang berkepentingan ketika membacanya. Elemen penting tersebut antara lain pendapatan, pengeluaran, laba, dan rugi. Keseluruhan informasi ini dibutuhkan dalam membuat keputusan bisnis yang tepat serta melakukan evaluasi dan penyesuaian strategis.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?