Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Accounting Management Finance Informasi Bisnis Solusi Bisnis

Siklus Akuntansi Adalah: Definisi dan 9 Tahapan dalam Bisnis

3 Min Read     Posted on 29 Jan 2024

Share Artikel

Pemahaman mengenai siklus akuntansi adalah sebuah kunci untuk pengambilan keputusan perusahaan dalam akuntansi manajemen. Rangkaian proses akuntansi akan dilakukan untuk melihat riwayat kondisi keuangan suatu perusahaan. Umumnya, proses tersebut akan berlangsung selama satu tahun dan di penghujung tahun hasil dari proses tersebut akan dilaporkan kepada perusahaan. 

Nantinya, proses ini akan terus berulang selama bisnis Anda berjalan. Untuk itu, dengan memantau tahapan akuntansi, perusahaan pun dapat mengawasi kinerja keuangan dan membuat keputusan bisnis yang akurat di tengah persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Mari kupas tuntas mengenai pengertian, jenis, dan tahapan akuntansi sebelum mulai mengaplikasinya pada bisnis Anda.

1. Apa itu Siklus Akuntansi?

Siklus akuntansi adalah setiap proses akuntansi dalam sebuah perusahaan yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencatat informasi dalam laporan keuangan secara berulang. Siklus ini pun berlangsung selama kurun waktu satu tahun. Berbagai prosedur, prinsip, serta teknik akuntansi digunakan pada periode itu untuk menyusun seluruh aktivitas akuntansi suatu perusahaan. Biasanya, siklus ini dimulai dengan pembukuan pada awal tahun dan diakhiri dengan penyusunan jurnal penutup. 

Tujuan siklus ini adalah untuk memastikan informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan akurat, relevan, dan tepat waktu. Selama suatu perusahaan berjalan, maka proses ini akan terus berlangsung sehingga akan menjadi suatu siklus. Adanya siklus tersebut akan membantu para pebisnis untuk mengkaji kondisi finansial perusahaan. Hal ini disebabkan, siklus akuntansi dapat mencerminkan seberapa baik perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan.

2. Jenis-Jenis Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi mengacu pada rangkaian akuntansi yang terjadi secara otomatis. Yang mana tahap-tahap tersebut terdiri dari mencatat, menggabungkan, dan melaporkan keuangan suatu perusahaan. Namun, tentu saja setiap bisnis memiliki siklus berbeda-beda yang disesuaikan dengan aktivitas bisnis yang dijalankan. Berikut ini beberapa jenis siklus akuntansi yang cukup umum dalam sebuah bisnis.

a. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan layanan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan tanpa menghasilkan barang fisik. Jenis perusahaan ini menghasilkan pendapatan dengan menawarkan keahlian, keterampilan, serta pengetahuan terkait layanan yang dibutuhkan oleh pelanggan mereka. Ada beberapa pihak yang berpendapat bahwa perusahaan jasa tidak membutuhkan adanya siklus akuntansi karena yang ditawarkan bukanlah produk fisik.

b. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang menawarkan produk yang berbentuk dan dapat dimiliki oleh pelanggan. Itulah yang menyebabkan bisnis ini dapat melakukan aktivitas penjualan, pembelian serta penyimpanan suatu barang. Untuk perusahaan dagang, perhitungan akun harga pokok, persediaan, serta penjualan menjadi tahapan akuntansi perusahaan dagang.

c. Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur memiliki siklus akuntansi yang cukup rumit jika dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya. Dalam prosesnya, perusahaan ini memiliki berbagai persyaratan tertentu untuk pencatatan keuangan bisnis. Penggunaan metode akrual, menjadi aspek penting dalam proses pencatatan transaksi bisnis manufaktur. Untuk tahapan siklus akuntansi ini dimulai dengan penerimaan dokumen transaksi, penjurnalan, pemostingan ke buku besar, hingga penyusunan jurnal pembalik.

3. Tahapan Siklus Akuntansi

 Seperti yang dijelaskan sebelumnya, siklus akuntansi terdiri atas beberapa tahapan yang terjadi secara berulang. Umumnya, terdapat delapan tahapan yang harus diikuti dalam satu siklus akuntansi. Periode siklus akuntansi pun cukup bervariasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan, seperti setiap bulan, triwulan, maupun tahunan. Nah untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa tahapan akuntansi mulai dari penyusunan jurnal hingga pembuatan jurnal pembalik.

a. Identifikasi Transaksi

Tahapan pertama dari siklus akuntansi, yaitu mengidentifikasi seluruh transaksi. Seorang akuntan harus dapat menyelesaikan identifikasi transaksi keuangan secara akurat sehingga mereka dapat melacak transaksi yang berlangsung dalam bisnis. Transaksi yang dicatat akan secara langsung mempengaruhi status keuangan perusahaan. 

Dokumen akuntansi seperti kwitansi, faktur, ataupun nota juga dapat dipakai untuk bukti transaksi yang sah. Oleh karena itu, transaksi keuangan yang ada harus meliputi dokumentasi transaksi yang bisa dipakai akuntan dalam mencatat dan mengidentifikasi perubahan kondisi finansial suatu perusahaan.

b. Analisis Transaksi

Setelah tahap identifikasi, siklus akuntansi selanjutnya adalah melakukan analisis transaksi yang memberi pengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan. Dalam sistem pencatatan akuntansi, perusahaan akan menggunakan sistem pencatatan ganda (double-entry system). Sistem tersebut digunakan dalam akuntansi untuk proses pencatatan sehingga setiap transaksi akan mempengaruhi posisi keuangan debit maupun kredit.

c. Pencatatan Transaksi

Berikutnya, proses akuntansi dengan mencatat seluruh transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan. Dalam akuntansi, jurnal adalah sebuah rincian catatan dari semua transaksi yang dilakukan sebuah perusahaan selama satu periode tertentu. Dalam proses penjurnalan, transaksi dibagi kedalam dua jenis, yaitu debit dan kredit. Untuk memasukkan setiap transaksi yang ada, dibutuhkan ketelitian agar Anda memperoleh total debit maupun kredit yang sama (balance).

d. Pembukuan Buku Besar

Dalam akuntansi, terdapat istilah buku besar (general ledger) yang mencantumkan semua rekening pembukuan yang meliputi rincian beberapa aset tertentu. Buku ini digunakan untuk meringkas seluruh transaksi yang sebelumnya telah tercatat dalam jurnal, seperti jurnal umum maupun jurnal khusus. 

Buku besar menjadi unsur yang penting dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab, seluruh transaksi dari akun aktiva, modal, dan kewajiban juga tercatat di dalamnya. Pada proses pembukuan buku besar, setiap akun akan diberi nomor kode yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan agar akuntan lebih mudah dalam mengidentifikasi dan memeriksa kembali transaksi bisnis.

e. Penyusunan Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian

Proses yang perlu diselesaikan berikutnya adalah penyusunan neraca saldo. Neraca saldo berisi daftar yang mencantumkan seluruh saldo debit dan kredit dari akun-akun yang ada di buku besar. Ketika memindahkan saldo buku besar ke neraca saldo, Anda harus memastikan bahwa saldo debit dan kredit dalam neraca saldo seimbang

Apabila terdapat transaksi akun yang salah, tidak tercatat, maupun perlu disesuaikan, maka dapat dicantumkan pada jurnal penyesuaian. Pencatatan jurnal penyesuaian sama seperti pencatatan jurnal pada umumnya dan dapat dilakukan secara periodik. Setelah menuliskan dalam jurnal penyesuaian, maka hasil laporan keuangan bisnis Anda akan menjadi lebih aktual.

f. Penyusunan Neraca Saldo setelah Penyesuaian

Neraca saldo yang sudah tersusun bisa digunakan sebagai dasar untuk menyusun neraca saldo penyesuaian. Berdasarkan posisi, saldo terbagi menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva. Kedua saldo tersebut harus diperhitungkan dalam proses pembuatan neraca saldo penyesuaian. Jika tidak, akan terjadi peluang kesalahan dalam perhitungan sehingga laporan posisi keuangan tidak bisa dibuat. Apabila akun aktiva maupun pasiva telah mencapai nominal keseimbangan, maka laporan tersebut sudah bisa dibuat.

g. Penyusunan Jurnal Penutup

Sebagai langkah akhir dari siklus akuntansi, akuntan perlu membuat jurnal penutup. Jurnal penutup dibuat dengan menutup rekening keuangan, seperti rekening nominal atau rekening laba rugi di akhir periode akuntansi. Hal ini bertujuan untuk melihat arus sumber dana selama periode akuntansi berlangsung. Setelah rekening ditutup, Anda juga bisa menggunakan jurnal penutup untuk mengukur dan mengevaluasi seluruh aktivitas yang berlangsung selama periode tersebut. Pada periode selanjutnya, jurnal penutup bisa membantu dalam memulai kembali siklus akuntansi.

h. Neraca Saldo setelah Penyesuaian

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tahapan akuntansi dalam satu periode sudah bisa diakhiri dengan penyusunan jurnal penutup. Namun, pembuatan neraca saldo setelah penyesuaian bersifat opsional, yang artinya boleh dilakukan dan tidak. Neraca saldo setelah penyesuaian berisi saldo rekening permanen dari buku besar setelah penutupan. Tahapan ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang akurat dari jumlah saldo yang seimbang.

i. Jurnal Pembalik

Tahap penyusunan jurnal pembalik juga bersifat opsional. Jurnal ini bertujuan memudahkan proses pencatatan transaksi yang terjadi berulang pada periode akuntansi berikutnya. Pada prosesnya, jurnal penyesuaian akan digunakan sebagai acuan yang mana transaksi tersebut akan dibalik. Transaksi yang sebelumnya tercatat sebagai kredit dalam jurnal penyesuaian, akan menjadi debit di dalam jurnal pembalik.

 4. Kesimpulan

​Itulah pembahasan mengenai definisi, jenis, hingga tahapan siklus akuntansi. Para pemangku kepentingan dapat memanfaatkan siklus tersebut sebagai alat yang membantu pengambilan keputusan dalam bisnis. Sebab, melalui tahapan akuntansi manajemen yang baik, maka Anda akan diberikan gambaran mengenai kondisi bisnis saat itu. 

Oleh karena itu, tahapan-tahapan dalam siklus tersebut berperan penting dalam bisnis. Mengingat setiap tahapan yang dijelaskan dalam siklus tersebut bertujuan untuk menyediakan laporan keuangan yang tepat dan akurat untuk suatu perusahaan. Diharapkan dengan pemahaman yang mendalam mengenai proses dalam akuntansi manajemen akan semakin meningkatkan kemampuan dan keterampilan Anda dalam pengelolaan keuangan bisnis.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

  May 14, 2024        3 Min Read

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

  May 14, 2024        3 Min Read

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

REKOMENDASI

Artikel Terkait