Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Accounting Management Finance Informasi Bisnis Solusi Bisnis

Ini Contoh Cash Flow dan Cara Tepat Penyusunannya

3 Min Read     Posted on 18 Jan 2024

Share Artikel

Memahami kondisi finansial di perusahaan adalah langkah penting dan utama sebelum merencanakan berbagai strategi bisnis. Keputusan yang tidak didasarkan pada kemampuan keuangan perusahaan justru akan merugikan baik dalam jangka pendek atau bahkan jangka panjang. Ini bisa Anda lakukan dengan mengetahui cara membuat cash flow terlebih dulu.

Sederhananya, laporan arus kas di akuntansi manajemen memberikan informasi detail bagaimana dana dalam perusahaan digunakan baik untuk kebutuhan operasional, investasi, atau pembiayaan lainnya. Setelah tahu hal-hal tersebut, Anda bisa mengambil keputusan yang tidak hanya strategis tapi juga optimal bagi keuangan perusahaan. Ingin tahu lebih lanjut seperti apa contoh arus kas dan cara membuatnya? Simak pembahasan di bawah ini!

1. Pengertian Cash Flow di Akuntansi Manajemen

Cash flow dalam akuntansi manajemen adalah aliran dana yang masuk dan keluar pada suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Cash flow mencakup penerimaan uang dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Untuk aktivitas operasional, cash flow artinya penerimaan dan pengeluaran uang yang terkait kegiatan inti perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa. Aktivitas investasi mencakup transaksi pembelian dan penjualan aset tetap. Sedangkan aktivitas pendanaan mencakup penerimaan dan pembayaran utang serta modal.

Lantas mengapa perusahaan perlu tahu cara membuat cash flow? Karena laporan keuangan seperti cash flow menjadi indikator kesehatan keuangan perusahaan. Arus kas juga membantu Anda dalam merencanakan kebijakan keuangan jangka panjang dan memitigasi risiko yang mungkin terjadi karena kondisi ekonomi yang tidak stabil. Jadi, paham contoh arus kas dan cara mengelolanya dapat meningkatkan daya tahan dan keberlanjutan operasional perusahaan.

2. Jenis-jenis Cash Flow

Dalam akuntansi manajemen, ternyata arus kas menjadi aspek penting yang dibutuhkan untuk mengukur kondisi finansial perusahaan. Secara umum arus kas dibedakan menjadi tiga kategori. Setiap jenis cash flow ini mencerminkan sumber dan penggunaan dana yang berbeda. Yuk, pelajari lebih lengkapnya di pembahasan berikut.

a. Operasional Cash Flow

Operasional cash flow adalah aliran uang tunai yang berasal dari kegiatan operasional inti perusahaan. Contoh arus kas operasional yaitu penjualan produk atau jasa, pembayaran kepada pemasok, serta biaya operasional lainnya seperti gaji dan beban operasional. Jenis aliran kas ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai dari kegiatan inti bisnisnya.

Jika bernilai positif, maka bisa diartikan kalau perusahaan mampu menghasilkan uang dari operasionalnya sendiri. Uang ini kemudian digunakan untuk membiayai pertumbuhan, membayar utang, atau memberikan keuntungan kepada pemegang saham. Sebaliknya, jika negatif, maka Anda perlu melakukan evaluasi terhadap efisiensi operasional dan strategi manajemen keuangan untuk memastikan kelangsungan dan stabilitasnya.

b. Investasi Cash Flow

Selanjutnya ada aliran kas investasi yang mencerminkan pemasukan dan pengeluaran uang tunai terkait dengan kegiatan investasi perusahaan. Contoh cash flow untuk jenis ini adalah transaksi pembelian dan penjualan aset tetap seperti properti, tanah, peralatan, serta investasi keuangan dalam saham dan obligasi.

Arus kas investasi menjadi acuan perusahaan untuk tahu bagaimana dana yang dimiliki digunakan dalam pengembangan dan pertumbuhan jangka panjang. Jika perusahaan mengeluarkan banyak uang untuk investasi, dapat mengindikasikan upaya perluasan atau modernisasi. Namun, ketika perusahaan mendapatkan uang dari penjualan aset, bisa diartikan adanya restrukturisasi atau likuidasi aset. Penting untuk memantau aliran kas jenis ini agar keputusan investasi sesuai dengan strategi bisnis dan memberikan nilai tambah.

c. Pembiayaan Cash Flow

Jenis aliran kas satu ini meliputi uang tunai yang terkait dengan kegiatan pendanaan perusahaan. Mencakup penerimaan dan pembayaran utang, serta kegiatan ekuitas seperti penerbitan atau pembelian saham. Dengan mengetahui ini, Anda jadi paham bagaimana perusahaan mampu memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjang.

Jika perusahaan mengeluarkan uang untuk membayar utang atau membeli kembali saham, artinya ada keberlanjutan bisnis dan pengelolaan utang yang baik. Sebaliknya, jika perusahaan menghasilkan uang melalui penerbitan saham, bisa diartikan sebagai upaya untuk memperkuat struktur modal atau mendukung pertumbuhan..

3. Cara Membuat Cash Flow

Dari pembahasan di atas, kita jadi sadar ternyata dalam akuntansi manajemen, pembuatan cash flow adalah suatu proses kritis yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan secara efektif terhadap kondisi keuangan perusahaan. Cara membuat cash flow bisa mengikuti urutan berikut ini.

a. Identifikasi Sumber Pemasukan

Cara membuat cash flow diawali dengan identifikasi sumber-sumber pemasukan perusahaan. Ini mencakup segala bentuk pendapatan dari penjualan produk atau jasa, investasi, atau sumber-sumber lainnya. Dengan menyusun secara jelas sumber-sumber pemasukan, Anda akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang potensi aliran uang tunai yang akan masuk.

b. Rinci Semua Pengeluaran

Langkah berikutnya adalah merinci semua pengeluaran perusahaan. Termasuk pemisahan biaya operasional, biaya investasi, dan biaya pendanaan. Pengeluaran operasional mencakup biaya gaji, bahan baku, dan biaya operasional lainnya. Kemudian pengeluaran investasi melibatkan pembelian aset tetap atau investasi keuangan, sementara pengeluaran pembiayaan mencakup pembayaran utang dan kegiatan pendanaan lainnya.

c. Kategorikan Pengeluaran

Cara membuat cash flow berikutnya adalah kategorisasi pengeluaran agar penyusunan aliran kas menjadi lebih terstruktur. Misalnya, pengeluaran operasional dapat dikelompokkan menjadi biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi. Sementara pengeluaran investasi dapat dibagi menjadi pengeluaran modal dan investasi finansial. Kategorisasi yang baik mempermudah Anda untuk identifikasi area pengeluaran paling besar dan membantu perencanaan keuangan yang lebih efektif.

d. Hitung Total Arus Kas Bersih

Setelah merinci dan mengkategorikan sumber pemasukan dan pengeluaran, langkah selanjutnya adalah menghitung total arus kas bersih. Ini dapat dilakukan dengan mengurangkan total pengeluaran dari total pemasukan. Jika hasilnya positif, artinya perusahaan memiliki arus kas bersih yang baik. Sebaliknya jika negatif, perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk memahami penyebabnya.

e. Buat Laporan Cash Flow

Berdasarkan hasil perhitungan arus kas bersih, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan cash flow. Laporan ini harus mencakup detail dari sumber pemasukan, pengeluaran, dan arus kas bersih. Tujuannya agar Anda bisa memantau dan memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan keuangan perusahaan.

f. Analisis & Review Cash Flow

Terakhir, lakukan analisis dan review terhadap laporan yang telah disusun. Tinjau apakah perusahaan memiliki arus kas bersih yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan dan melanjutkan operasional. Jangan lupa identifikasi tren dan pola yang dapat dijadikan dasar perbaikan atau penyesuaian dalam strategi akuntansi keuangan. Analisis dan review secara berkala sangat membantu perusahaan untuk tetap adaptif terhadap perubahan kondisi pasar dan membuat keputusan yang tepat dalam menjaga stabilitas keuangan.

4. Contoh Arus Kas di Bisnis

Mari pahami ilustrasi berikut ini untuk tahu cara membuat cash flow yang tepat. Misalkan Anda memiliki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang retail. Perusahaan menjual berbagai produk kepada pelanggan dan juga mengeluarkan uang untuk operasional, pembelian aset, pembayaran utang, dan aktivitas pendanaan lainnya. Untuk periode tertentu, Anda ingin menganalisis arus kas untuk memahami posisi keuangan.

Perusahaan berhasil menerima pembayaran dari pelanggan sebesar Rp100.000.000. Total pengeluaran operasional, termasuk pembayaran kepada pemasok, gaji karyawan, biaya operasional, dan pajak, mencapai Rp85.000.000. Perusahaan juga ingin menginvestasikan sebagian dari pendapatan dalam pembelian aset tetap baru sebesar Rp15.000.000 dan mendapatkan pemasukan dari penjualan aset lama dengan nilai sebesar Rp3.000.000. Untuk mengembangkan bisnis, Anda meminjam uang dari bank sebesar Rp20.000.000. Perusahaan juga melakukan pembayaran utang Rp10.000.000 dan membayar dividen sebesar Rp2.000.000. Jadi laporan arus kasnya adalah:

Contoh arus kas

Perhatikan contoh cash flow di atas, mari kita gunakan dasar akuntansi untuk menganalisisnya. Pada aliran kas aktivitas operasional, perusahaan berhasil menghasilkan arus kas positif. Meskipun ada pengeluaran operasional yang cukup signifikan sebesar Rp85.000.000, perusahaan tetap menghasilkan lebih banyak uang dari kegiatan operasional daripada yang dikeluarkan. Tandanya, finansial perusahaan dalam kondisi yang baik dan pengelolaan pengeluaran operasional cukup efisien.

Sedangkan pada aktivitas investasi, aliran keluar kas cukup signifikan karena adanya pembelian aset tetap baru. Meskipun berdampak negatif pada jangka pendek, tapi hal ini bisa diartikan kalau perusahaan sedang berinvestasi dalam pertumbuhan jangka panjang. Penerimaan dari penjualan aset sebesar Rp3.000.000 menunjukkan perusahaan juga aktif dalam mengelola aset, karena menjual aset yang tidak lagi dibutuhkan atau tidak efisien.

Contoh arus kas di atas juga menunjukkan cash flow dari aktivitas pendanaan bernilai positif. Pinjaman bank sebesar Rp20.000.000 mengartikan perusahaan menggunakan utang sebagai alat untuk mendanai operasi atau investasi. Pembayaran utang dan dividen adalah tanda perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangannya, yang berdampak positif bagi kesehatan finansial.

5. Kesimpulan

Jadi, bisa disimpulkan cash flow adalah aliran uang tunai yang masuk dan keluar dari suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Jenisnya dapat berupa aliran kas operasional, investasi, dan pembiayaan. Perusahaan perlu memahami cara membuat cash flow dan proses analisisnya karena insight yang didapatkan akan membantu proses perencanaan keuangan dan pengambilan strategi akuntansi manajemen.

Di atas juga telah diberikan contoh arus kas sederhana yang bisa menjadi pedoman Anda untuk membuat laporan aliran kas sendiri. Dalam contoh di atas, bisa dilihat kalau dengan mengetahui nilai positif atau negatif dalam suatu arus kas sangat dibutuhkan agar perusahaan mengetahui kondisi finansial saat ini yang bisa jadi digunakan bahan evaluasi untuk periode mendatang.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

  May 14, 2024        3 Min Read

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

  May 14, 2024        3 Min Read

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

REKOMENDASI

Artikel Terkait