Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo đź‘‹

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Industri Manufaktur Informasi Bisnis Produksi

5 Tantangan Supply Demand Management di Manufaktur

3 Min Read     Posted on 13 Jul 2023

Share Artikel

Supply demand management dalam industri manufaktur adalah proses koordinasi yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan antara penawaran produk dengan permintaan yang ada. Namun, penerapannya seringkali dihadapkan oleh berbagai tantangan. Dari peramalan yang kurang akurat hingga perubahan permintaan yang cepat.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, dibutuhkan berbagai solusi strategis. Pada artikel ini, akan dibahas lebih lanjut bagaimana proses manajemen ini berlangsung, tantangan dalam penerapannya, serta beberapa solusi yang dapat diterapkan agar manajemen produksi tetap berjalan baik dan tidak mengganggu keberlangsungan bisnis. Yuk, simak pembahasannya!

1. Proses Supply Demand Management

Di industri manufaktur, supply demand management berguna untuk mengoptimalkan proses produksi dan distribusi produk. Tahapannya dimulai dengan pengumpulan dan analisis data pasar. Informasi hasil analisis digunakan untuk membuat rencana produksi yang menyesuaikan dengan permintaan pelanggan, namun tetap meminimalkan biaya produksi.

Kemudian, strategi pengendalian akurasi persediaan diterapkan agar bahan baku dan komponen untuk produksi tersedia dalam jumlah yang cukup. Dalam hal ini, diperlukan koordinasi dengan pemasok, pemantauan kinerja mereka, dan pengelolaan risiko dalam rantai pasokan. Tujuannya untuk mencegah kekurangan bahan atau overstocking yang dapat mengganggu proses produksi dan justru menambah biaya.

Proses supply demand management di manufaktur juga melibatkan distribusi produk yang efisien. Setelah produk selesai diproduksi, perusahaan harus memastikan bahwa barang diterima konsumen sesuai jadwal. Hal ini melibatkan pemilihan jalur pengiriman yang paling efisien, pengelolaan gudang, dan koordinasi dengan distributor atau pengecer.

2. Tantangan Supply Demand Management

Proses supply demand management di industri manufaktur juga dihadapkan oleh berbagai tantangan yang dapat menghambat operasional. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing tantangan tersebut.

a. Peramalan yang Kurang Akurat

Peramalan yang kurang akurat bisa menjadi tantangan besar dalam pengelolaan permintaan. Peramalan membantu perusahaan di industri manufaktur merencanakan produksi dan distribusinya agar sesuai dengan tren permintaan. Namun, ketika peramalan tidak akurat, justru menimbulkan berbagai masalah operasional. Misalnya, overstock yang akan mengikat modal dalam bentuk inventori yang tidak terjual. Sedangkan understock bisa berakibat pada kehilangan penjualan dan reputasi perusahaan.

Tantangan peramalan ini seringkali disebabkan oleh ketidakpastian pasar dan volatilitas permintaan. Fluktuasi permintaan yang tidak terduga, perubahan tren konsumen, atau krisis ekonomi dan politik bisa menjadikan peramalan menjadi lebih kompleks dan sulit diprediksi. Sehingga perusahaan menghadapi tantangan untuk mencocokkan permintaan dan penawaran.

b. Keterbatasan Sumber Daya

Keterbatasan sumber daya baik berupa bahan baku, tenaga kerja, kapasitas produksi, atau waktu, juga menjadi tantangan dalam supply demand management. Hal ini akan menghambat produksi dan pengiriman, yang nantinya juga berdampak pada kepuasan pelanggan. Jika perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan karena keterbatasan sumber daya, maka ada risiko kehilangan penjualan dan merusak reputasi.

Keterbatasan sumber daya ini juga dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas operasional di industri manufaktur. Misalnya, kapasitas produksi yang terbatas dapat mempengaruhi jumlah produk yang dapat diproduksi. Keterbatasan tenaga kerja juga akan mempengaruhi produktivitas dan kualitas kerja. Sementara keterbatasan bahan baku dapat menghambat produksi secara keseluruhan.

c. Fluktuasi Harga Bahan Baku

Fluktuasi harga bahan baku menjadi tantangan lainnya. Harga bahan baku bisa berfluktuasi karena berbagai alasan, termasuk perubahan dalam penawaran dan permintaan, isu geopolitik, dan perubahan iklim. Ketidakpastian ini membuat peramalan menjadi sulit. Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan mengganggu kelancaran tahapan perencanaan produksi.

Ketidakpastian harga ini tidak hanya mempengaruhi biaya produksi, tetapi juga margin laba perusahaan. Sebagai contoh, jika harga bahan baku naik secara tiba-tiba, perusahaan di industri manufaktur harus menaikkan harga jual produk untuk mempertahankan margin laba. Cara ini justru memberi berdampak buruk pada permintaan dan penjualan. 

d. Perubahan Permintaan yang Cepat

Tantangan selanjutnya adalah perubahan permintaan yang cepat, terlebih dalam era digital seperti sekarang. Tren konsumen bisa saja berubah karena globalisasi. Mau tidak mau, perusahaan harus mampu mengikuti perubahan tersebut. Namun, merespons perubahan permintaan ini tidaklah mudah. Terutama jika perusahaan memiliki siklus produksi yang panjang atau rantai pasokan yang kompleks.

Perubahan permintaan tidak hanya mempengaruhi produksi, tetapi juga strategi perencanaan kapasitas dan pemasaran perusahaan di industri manufaktur. Ada kemungkinan dibutuhkan strategi yang berubah secara tiba-tiba di tengah implementasi untuk menyesuaikan dengan perubahan permintaan. Jika ini terjadi, akan mempengaruhi berbagai aspek operasional perusahaan.

e. Gangguan Rantai Pasokan

Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari cuaca ekstrem, konflik tenaga kerja, masalah kualitas, hingga pandemi global. Gangguan pada rantai pasok mempengaruhi kemampuan industri manufaktur untuk memenuhi permintaan pelanggan. Misal, jika ada gangguan dalam pengiriman bahan baku, akan menghambat produksi dan menyebabkan penundaan dalam pengiriman produk. Hal ini bisa berdampak pada kepuasan pelanggan.

3. Solusi yang Bisa Diterapkan

Dalam menghadapi tantangan dalam supply demand management, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing solusi tersebut.

a. Gunakan Sistem Peramalan

Menggunakan sistem peramalan dapat membantu perusahaan dalam merencanakan produksi dan distribusi dengan lebih efisien. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk memahami tren dan pola permintaan. Dengan demikian perusahaan dapat menyesuaikan produksi dan persediaan secara tepat. Peramalan juga dapat membantu dalam pemanfaatan sumber daya yang ada dan mengurangi risiko pengelolaan stok.

Penerapan sistem peramalan ini bisa dalam bentuk software seperti ERP yang dilengkapi modul forecasting. Dengan ini Anda dapat menganalisis data penjualan historis dan variabel pasar lainnya untuk memprediksi permintaan masa depan. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh sistem, perusahaan bisa membuat keputusan yang lebih strategis tentang jumlah produk yang dibuat serta dan waktu yang tepat untuk mendistribusikan produk.

b. Optimalkan Penggunaan Sumber Daya

Optimalisasi penggunaan sumber daya juga penting dalam supply demand management. Artinya, Anda harus menggunakan sumber daya dengan seefektif mungkin untuk memaksimalkan produksi dan mengurangi pemborosan. Hal ini mencakup bahan baku, tenaga kerja, waktu, dan kapasitas produksi.

Tidak hanya itu, Anda juga bisa memperhatikan faktor pendukung lainnya seperti penjadwalan produksi yang efisien, implementasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas, atau pengurangan limbah dalam proses produksi. Dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalkan biaya.

c. Memiliki Rencana Kontingensi

Memiliki rencana kontingensi merupakan solusi penting untuk mengatasi fluktuasi harga bahan baku dan gangguan rantai pasokan. Rencana ini biasanya mencakup serangkaian tindakan yang akan diambil perusahaan jika terjadi perubahan mendadak dalam harga bahan baku atau jika ada gangguan dalam rantai pasokan.

Rencana kontingensi ini dapat membantu industri manufaktur mengurangi dampak negatif dari perubahan dan memastikan bahwa operasional tetap berjalan semaksimal mungkin. Anda bisa menggunakan rencana jangka pendek yang lebih mudah diterapkan. Sebagai contoh, jika harga bahan baku naik secara tiba-tiba, langsung gunakan bahan pengganti yang masih sesuai.

d. Diversifikasi Pemasok

Diversifikasi pemasok juga bisa menjadi solusi lain yang dapat membantu perusahaan mengurangi risiko gangguan rantai pasokan. Dengan memiliki beberapa pemasok untuk bahan baku atau komponen yang sama, industri manufaktur dapat mengurangi ketergantungan pada satu pemasok dan memastikan ketersediaan pasokan yang lebih stabil.

Diversifikasi ini tidak hanya melibatkan penambahan jumlah pemasok saja, tetapi juga mempertimbangkan lokasi dan kredibilitas pemasok. Melalui penerapan cara ini, jika ada masalah dengan satu pemasok, perusahaan dapat beralih ke pemasok lain tanpa mengganggu proses produksi secara signifikan.

e. Evaluasi Perencanaan Kapasitas Berkala

Capacity planning monitoring secara berkala adalah solusi penting untuk merespons perubahan permintaan yang cepat. Evaluasi ini melibatkan peninjauan dan penyesuaian rencana berdasarkan performa sebelumnya atau perubahan dalam permintaan dan kondisi pasar.

Dengan melakukan evaluasi secara berkala, perusahaan di industri manufaktur dapat memastikan bahwa rencana produksi tetap relevan dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Jika ada perubahan signifikan dalam permintaan, Anda dapat menyesuaikan rencana produksi sesuai dengan perubahan tersebut. Sehingga dapat dipastikan perusahaan selalu mampu memenuhi permintaan pelanggan.

4. Kesimpulan

Dalam industri manufaktur, supply demand management berperan penting untuk menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Namun, proses ini sering dihadapkan pada berbagai tantangan. Sebagai solusinya, penerapan sistem ERP, membuat rencana kontingensi, diversifikasi pemasok, dan evaluasi perencanaan produksi secara berkala dapat meminimalkan dampak tantangan tersebut.

Masih bingung memilih sistem ERP yang tepat? ERP Manufacture ScaleOcean adalah solusi terbaik yang sudah dipercaya berbagai perusahaan manufaktur untuk mengatasi berbagai hambatan manajemen permintaan. Dengan dilengkapi fitur dan modul yang canggih, sistem kami membantu perusahaan untuk merencanakan, mengoordinasikan, dan mengendalikan semua aspek operasional secara efektif. Bahkan kami siap mewujudkan sistem terkustomisasi sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami dan dapatkan solusi terbaik yang Anda butuhkan!

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

  May 14, 2024        3 Min Read

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

  May 14, 2024        3 Min Read

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

Konsep RCCP dan 3 Tekniknya di Perusahaan Manufaktur

  May 14, 2024        3 Min Read

Konsep RCCP dan 3 Tekniknya di Perusahaan Manufaktur

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

REKOMENDASI

Artikel Terkait