Contoh Teknologi Konstruksi yang Dapat Diintegrasi ERP

ScaleOcean Team

Proses pengelolaan proyek memiliki kesulitan dan mengalami perubahan dengan cepat, sehingga bisnis konstruksi kerap menghadap tantangan dalam mengelola proyek tersendiri. Agar bisnis konstruksi tetap beroperasi, bisnis harus menggunakan solusi yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Salah satu solusi efektif untuk mengatasi masalah konstruksi adalah penggunaan software manajemen konstruksi. 

Ketika Anda menghubungkan software ini dengan Enterprise Resource Planning (ERP), kedua hal tersebut akan mempermudah kegiatan proyek, sehingga alur kerja lebih efektif dan proses pengambilan keputusan dilaksanakan dengan waktu yang lebih singkat. Artikel ini akan menunjukkan bagaimana teknologi konstruksi saat ini dapat dihubungkan ke sistem ERP, memberikan contoh teknologi ini, dan membahas keuntungan bagi perusahaan konstruksi dalam melakukannya.

1. Mengapa Teknologi Konstruksi Penting?

Software manajemen konstruksi memegang peran penting dalam perusahaan konstruksi karena software tersebut dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan akuntabilitas dalam setiap proyek. Dengan kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data proyek, software ini dapat mencari informasi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis. Laporan hasil kerja proyek lebih mudah ditinjau dari segi kemajuan, produktivitas, dan aspek yang memerlukan perbaikan.

Penggunaan software manajemen konstruksi dapat memberikan perusahaan kemudahan dengan mengurangi pemborosan melalui pengaturan jumlah anggaran proyek. Melalui penggunaan teknologi ini, bisnis konstruksi dapat mengoptimalkan operasi, mengurangi risiko, dan meningkatkan profitabilitas, membuktikan bahwa investasi dalam teknologi digital adalah langkah strategis menuju keberhasilan jangka panjang.

2. Contoh Teknologi Konstruksi

Teknologi dalam industri konstruksi terus mengalami perkembangan serta membawa kemajuan dalam perancangan, pengelolaan, dan eksekusi proyek. Berikut adalah beberapa contoh teknologi konstruksi yang dapat diintegrasikan dengan software manajemen konstruksi.

a. Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) dapat diintegrasi ke Enterprise Resource Planning (ERP) konstruksi melalui penggunaan perangkat dan sensor yang terhubung ke jaringan internet untuk mengumpulkan data secara real-time dari berbagai aspek proyek konstruksi. Fitur IoT dalam ERP konstruksi mempermudah perusahaan untuk mengumpulkan data tentang proses proyek, penggunaan sumber daya, dan kinerja kerja secara langsung dari lapangan. 
Sensor IoT dapat digunakan untuk memantau kondisi peralatan secara real-time, seperti suhu, tekanan, dan kondisi peralatan. Informasi ini dapat membantu perusahaan untuk melakukan pemeliharaan preventif, mengurangi downtime, dan memperpanjang umur pakai peralatan.

b. Drone

Drone sebagai fitur yang terintegrasi dengan perangkat lunak ERP (Enterprise Resource Planning) konstruksi memberikan kemampuan untuk memantau proyek secara real-time, pemetaan area konstruksi, pengawasan keamanan dan keselamatan, serta pengumpulan data untuk analisis. Drone dilengkapi dengan kamera dan sensor untuk secara teratur memantau kemajuan proyek konstruksi. Data visual dan informasi yang dikumpulkan oleh drone dapat diintegrasikan langsung ke dalam sistem ERP, memberikan pembaruan real-time kepada semua pihak yang berkepentingan dalam proyek.
Drone juga dapat mendeteksi pelanggaran keselamatan, zona berbahaya, atau situasi darurat, yang dapat segera dikomunikasikan kepada tim manajemen proyek melalui sistem ERP.

c. Building Information Modelling (BIM)

Building Information Modeling (BIM) adalah sebuah proses yang menggunakan teknologi digital untuk membuat dan mengelola informasi tentang suatu bangunan atau infrastruktur selama seluruh siklus hidupnya. BIM mencakup representasi digital dari fitur fisik dan karakteristik lainnya dari lokasi tersebut. BIM dapat membantu ahli konstruksi untuk bekerja lebih efisien dengan menyediakan platform terpadu untuk berbagi informasi yang akurat dan terkini.

Dengan mengintegrasikan BIM ke software manajemen konstruksi, informasi yang didapat mengenai pembuatan bangunan bisa digunakan untuk membuat estimasi biaya yang lebih akurat. Integrasi dengan modul perhitungan biaya dalam ERP memungkinkan perencanaan anggaran yang lebih efisien. BIM dapat digunakan untuk membuat jadwal proyek yang terintegrasi dengan ERP. Informasi tentang waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk setiap tahap konstruksi dapat diakses dan dikelola dengan lebih efektif.

d. Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)

Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) adalah dua teknologi yang dapat diintegrasikan ke dalam sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk industri konstruksi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Virtual reality (VR) dapat menciptakan lingkungan simulasi melalui media digital. Dalam penggunaannya pada ERP konstruksi, VR dapat digunakan untuk membuat simulasi lingkungan konstruksi yang detail sebelum proyek konstruksi dimulai. Ini memudahkan tim proyek untuk mengidentifikasi masalah yang kerap terjadi, merencanakan proyek dengan lebih baik, dan melakukan pelatihan keselamatan. Augmented reality (AR) menambahkan elemen digital ke dunia nyata. Melalui integrasi dengan ERP konstruksi, AR dapat digunakan di lapangan untuk memberikan gambaran visual dan informasi tambahan kepada pekerja di lokasi konstruksi secara langsung.

e. Analisis Big Data

Dengan memanfaatkan big data analytics, ERP dapat memberikan prediksi tentang kinerja proyek konstruksi di masa depan. Ini bisa termasuk estimasi biaya, waktu penyelesaian proyek, dan kemungkinan masalah yang mungkin terjadi. Informasi ini memungkinkan manajer proyek untuk mengambil tindakan pencegahan atau penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga proyek tetap berjalan sesuai rencana.

Analisis big data dapat membantu mengidentifikasi risiko di berbagai tahapan proyek konstruksi. Dengan memantau data secara real-time, ERP dapat memberikan informasi yang lebih akurat mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi proyek, seperti perubahan cuaca, keterlambatan pasokan material, atau masalah tenaga kerja.

f. Radio-Frequency Identification (RFID)

Radio-frequency identification (RFID) adalah teknologi yang digunakan dalam sistem ERP konstruksi untuk melacak dan mengelola inventaris, peralatan, dan aset lainnya secara efisien. RFID menggunakan gelombang radio untuk memindahkan data antara tag yang ditempatkan pada objek dan pembaca RFID yang terhubung ke sistem ERP.


RFID dapat digunakan untuk mengontrol akses ke area konstruksi atau situs tertentu. RFID juga dapat digunakan untuk mencatat waktu dan kehadiran karyawan secara otomatis. Setiap karyawan dapat diberikan tag RFID yang akan didaftarkan saat mereka memasuki atau meninggalkan lokasi konstruksi, memfasilitasi proses manajemen kehadiran.

3. Kesimpulan

Integrasi software manajemen konstruksi dengan sistem ERP merupakan solusi yang dapat membantu pengelolaan bisnis konstruksi. Software tersebut menawarkan solusi untuk pelaksanaan dan permasalahan pengelolaan proyek. Dengan mengadopsi contoh teknologi konstruksi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan operasional mereka. Ini bukan hanya tentang mengikuti perkembangan teknologi, melainkan meningkatkan proses kerja industri konstruksi, memanfaatkan data dan teknologi untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Melalui integrasi ERP, masa depan perusahaan konstruksi lebih terjamin karena didukung oleh inovasi dan efisiensi yang berkelanjutan. Kesimpulannya, integrasi ERP dengan teknologi konstruksi canggih tidak hanya meningkatkan daya saing perusahaan tetapi juga menetapkan standar baru untuk keunggulan industri. ScaleOcean dapat menjadi pilihan yang tepat jika Anda mencari sistem manajemen konstruksi terbaik untuk perusahaan Anda. Pelajari lebih lanjut tentang demo gratis, perhitungan skema harga, dan konsultasi di sini.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?