Manajemen akuntansi perusahaan properti perlu dilakukan secara efektif untuk menghindari berbagai masalah yang sering terjadi. Seperti kesalahan pembuatan laporan keuangan perusahaan properti, pencatatan tagihan, hingga kesalahan dalam pengelolaan pendapatan sewa.
Jika masalah-masalah ini diabaikan, laporan keuangan perusahaan properti Anda menjadi tidak akurat dan arus kas pun terganggu. Oleh karena itu, penting untuk memahami penerapan sistem akuntansi yang tepat.
Artikel ini akan membantu Anda memahami secara detail apa itu akuntansi perusahaan properti, metode, prinsip yang harus diterapkan, serta kesalahan umum yang sering dilakukan oleh banyak perusahaan. Anda juga akan mendapatkan tips untuk mengelola jurnal akuntansi perusahaan properti secara lebih efisien.
1. Pengertian Akuntansi Perusahaan Properti
Akuntansi perusahaan properti adalah proses pencatatan, pelaporan, dan analisis pada kas keuangan perusahaan yang berkaitan dengan sektor real estate. Akuntansi ini mencakup pengelolaan transaksi terkait dengan pembelian, penjualan, penyewaan, pembangunan, dan pengelolaan properti.
Dengan menerapkan sistem akuntansi yang tepat, Anda bisa secara akurat mencatat pendapatan dari penjualan atau sewa, menghitung depresiasi aset, dan memastikan laporan keuangan perusahaan properti sesuai dengan kondisi bisnis sebenarnya.
Baca juga: 7 Kegunaan Utama Sistem ERP untuk Bisnis Properti
2. Metode Penilaian Real Estate
Ada berbagai metode penilaian dalam perusahaan real estate untuk mencatat nilai properti pada laporan keuangan perusahaan developer perumahan. Setiap metode memiliki tujuan tertentu bagi bisnis. Berikut beberapa metode yang umum digunakan.
a. Fair Value Method
Metode fair value digunakan dalam jurnal akuntansi perusahaan properti untuk menilai properti berdasarkan harga pasar saat ini. Artinya, nilai yang tercatat adalah harga yang akan diterima dalam transaksi yang wajar antara pembeli dan penjual di pasar aktif.
Metode ini sangat cocok jika properti mudah diperdagangkan dan memiliki pasar yang aktif, sehingga nilainya dapat diukur secara akurat. Namun, metode ini memerlukan penilaian profesional secara berkala dan bisa menjadi mahal serta subyektif jika pasar tidak stabil.
b. Completed Contract Method
Sedangkan metode ini mencatat pendapatan dan biaya hanya setelah proyek real estate selesai. Artinya, semua pengakuan pendapatan dan keuntungan dari proyek akan ditunda hingga benar-benar diselesaikan dan diserahkan kepada pembeli.
Metode ini cocok untuk menghindari adanya pengakuan pendapatan sebelum proyek selesai. Namun, dengan demikian perusahaan tidak dapat mencatat pendapatan secara bertahap. Hal ini tentunya mempengaruhi arus kas dan laporan keuangan perusahaan properti, terutama proyek jangka panjang.
c. Historical Cost Method
Berikutnya terdapat historical cost method yang mencatat properti berdasarkan harga perolehan awalnya. Artinya tercatat nilai harga pada saat properti dibeli atau dibangun. Biaya historis bernilai tetap pada laporan keuangan perusahaan developer perumahan tanpa mempertimbangkan perubahan nilai pasar, kecuali jika ada depresiasi atau penurunan nilai.
Metode ini mudah diterapkan dan memberikan stabilitas dalam pelaporan aset. Karena nilainya tidak berubah kecuali ada faktor penyesuaian lain seperti depresiasi. Namun, sayangnya membuat laporan keuangan kurang mencerminkan kondisi pasar saat ini. Terutama jika properti mengalami kenaikan atau penurunan nilai secara signifikan.
d. Market Value Method
Anda juga bisa mempertimbangkan market value method yang menilai properti berdasarkan nilai pasar saat ini, namun lebih fokus pada nilai likuidasi properti di pasar terbuka. Penilaian ini dilakukan dengan membandingkan properti dengan properti serupa yang baru saja dijual di pasar.
Dengan menerapkannya, Anda mendapatkan gambaran nyata tentang harga yang bisa diperoleh dari properti. Tapi metode ini pastinya memerlukan data pasar yang akurat dan terkini agar hasilnya valid.
3. Prinsip dalam Akuntansi Perusahaan Real Estate
Selain menerapkan metode, akuntansi developer perumahan juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku. Tujuannya agar pelaporan keuangan dicatat sesuai aturan akuntansi yang berlaku. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
a. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Prinsip pengakuan pendapatan mengharuskan perusahaan untuk mengakui pendapatan ketika telah direalisasikan dan diperoleh. Maksudnya, pendapatan diakui ketika properti telah diserahkan kepada pembeli atau penyewa. Bisa juga ketika suatu proyek telah mencapai tahap tertentu sesuai metode pengakuan yang digunakan.
b. Prinsip Pengungkapan Penuh
Selanjutnya, ada pula prinsip pengungkapan penuh. Dalam prinsip ini, perusahaan real estate wajib secara transparan mengungkapkan semua informasi dan material dalam laporan keuangan.
Informasi ini termasuk pengungkapan risiko, ketentuan kontrak, dan kondisi pasar yang dapat mempengaruhi nilai properti atau proyek yang sedang berjalan.
c. Prinsip Konsistensi
Sesuai dengan namanya, prinsip konsistensi diperlukan agar perusahaan menerapkan metode akuntansi yang sama dari periode ke periode. Jika ada perubahan metode akuntansi, perusahaan harus secara transparan menuliskan dan menjelaskan dampaknya terhadap jurnal akuntansi perusahaan properti.
d. Prinsip Biaya Historis
Prinsip biaya historis diterapkan untuk menjaga stabilitas dan konsistensi dalam pelaporan keuangan, meskipun nilai aset di pasar mungkin berfluktuasi. Dengan menggunakan prinsip ini, perusahaan dapat menjaga konsistensi dalam pelaporan keuangan dari satu periode ke periode berikutnya.
e. Prinsip Entitas Bisnis
Perusahaan properti juga harus mengaplikasikan prinsip entitas bisnis, yaitu adanya pemisahan transaksi properti dan proyek dari transaksi pribadi pemilik atau entitas lainnya. Prinsip ini diperlukan agar laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara objektif dan mencegah campur tangan kepentingan pribadi dalam pelaporan bisnis.
f. Prinsip Materialitas
Dalam perusahaan real estate, prinsip materialitas menegaskan bahwa perusahaan harus secara detail menjelaskan informasi mengenai transaksi atau kejadian yang dapat berdampak besar terhadap nilai aset, kewajiban, atau keuntungan perusahaan.
Contohnya pengungkapan penurunan nilai besar dalam properti investasi. Prinsip ini membantu perusahaan fokus pada informasi yang relevan dan menghindari penyajian data yang tidak penting.
4. Manfaat Sistem Akuntansi untuk Perusahaan Properti
Sistem akuntansi ScaleOcean memiliki peran penting dalam mengelola keuangan dan operasional perusahaan real estate. Mulai dari mencatat transaksi dengan benar, hingga membuat laporan keuangan yang akurat untuk pengambilan keputusan lebih baik. Berikut manfaat utama sistem akuntansi di perusahaan properti.
a. Manajemen Keuangan Lebih Terorganisir
Sistem akuntansi perusahaan properti dapat secara otomatis mencatat semua transaksi, sehingga keuangan dapat terorganisir dengan lebih baik. Tidak hanya itu, arus kas juga tercatat secara real-time, sehingga memudahkan perencanaan anggaran, serta memastikan perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk menjalankan operasional.
Dengan menggunakan aplikasi pembukuan, perusahaan dapat lebih mudah memantau keuangan, menghasilkan laporan keuangan yang akurat, dan mengurangi potensi kesalahan manual. Aplikasi ini juga membantu dalam memonitor pengeluaran dan pendapatan dengan lebih transparan, serta memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat dalam manajemen keuangan.
b. Pengelolaan Proyek Lebih Efisien
Sistem akuntansi juga membantu perusahaan untuk memantau pengeluaran dan pendapatan terkait proyek secara lebih efisien. Dengan pencatatan biaya proyek, pengeluaran bahan, dan pembayaran kontraktor, perusahaan dapat dengan mudah membandingkan anggaran dengan realisasi.
c. Perhitungan Pajak Lebih Akurat
Tidak hanya untuk kebutuhan anggaran dan arus kas, sistem ini juga membantu
menghitung pajak secara otomatis dan akurat. Mulai dari pajak properti, pajak penghasilan, dan pajak penjualan semuanya lebih mudah dihitung. Cara ini juga membantu perusahaan terhindar dari denda keterlambatan atau kesalahan dalam pelaporan pajak.
d. Pelaporan Keuangan yang Transparan
Sistem akuntansi menyediakan laporan keuangan perusahaan properti yang transparan dan akurat. Baik itu laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Pelaporan ini juga memudahkan proses audit internal maupun eksternal, serta memudahkan akses ke informasi bagi investor atau mitra bisnis yang membutuhkan transparansi keuangan.
e. Pelacakan & Manajemen Aset Lebih Baik
Sistem jurnal akuntansi perusahaan properti juga memudahkan Anda untuk melacak setiap detail aset dengan lebih baik. Perusahaan properti sering memiliki aset bernilai tinggi, seperti tanah, bangunan, dan peralatan.
Dengan sistem ini, pencatatan biaya perolehan, nilai buku, dan metode depresiasi menjadi lebih mudah. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi risiko kehilangan atau salah mencatat nilai aset.
f. Pengelolaan Sewa & Kontrak Lebih Mudah
Untuk perusahaan real estate yang mengelola penyewaan, sistem ini juga membantu dalam pengelolaan sewa dan kontrak secara otomatis. Sistem akan mencatat semua pembayaran sewa, tanggal jatuh tempo, serta pembaruan kontrak secara otomatis. Dengan fitur notifikasi otomatis, Anda juga dapat dengan mudah memantau status penyewa.
5. Komponen dalam Laporan Keuangan Perusahaan Properti
Untuk memaksimalkan fungsinya bagi perusahaan real estate, aplikasi akuntansi memiliki komponen utama yang saling terhubung satu sama lain. Masing-masing komponen tersebut berperan penting pada laporan keuangan perusahaan properti.
a. Assets
Aset mencakup semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan real estate. Ini termasuk properti yang dimiliki, seperti tanah, bangunan, dan fasilitas lainnya, serta aset lancar seperti kas dan piutang sewa.
Aset juga mencakup inventaris yang diperlukan untuk operasional, seperti peralatan dan kendaraan. Pastikan Anda mencatat aset dengan benar karena akan mempengaruhi nilai total perusahaan dan memberikan gambaran tentang potensi pertumbuhan dan keuntungan yang nantinya didapat.
b. Liabilities
Liabilitas adalah kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak ketiga. Kewajiban dapat berupa pinjaman bank untuk pembelian properti, utang kepada pemasok, atau kewajiban sewa yang belum dibayar.
Kewajiban ini juga dapat dibagi menjadi kewajiban jangka pendek, seperti utang yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun, dan kewajiban jangka panjang, seperti hipotek atau pinjaman yang lebih dari satu tahun.
c. Equity
Sedangkan ekuitas merupakan selisih antara total aset dan total kewajiban perusahaan. Selisih inilah yang mencerminkan nilai bersih untuk pemilik perusahaan atau pemegang saham setelah semua kewajiban dipenuhi.
Dalam perusahaan real estate, ekuitas dapat berasal dari investasi pemilik, laba yang ditahan, dan keuntungan dari penjualan properti. Ekuitas yang dikelola dengan baik dapat berdampak baik bagi bisnis karena adanya peluang investasi berulang dan menarik investor baru.
d. Income
Income atau pendapatan adalah jumlah uang yang diterima perusahaan dari kegiatan operasional, termasuk pendapatan dari sewa, penjualan properti, dan layanan lainnya. Pendapatan menjadi indikator utama kondisi keuangan perusahaan dan dapat dikategorikan dalam pendapatan operasional dan non-operasional.
Mencatat pendapatan dengan tepat sangat penting untuk menentukan laba bersih perusahaan dan membantu dalam analisis kinerja keuangan. Dalam industri real estate, pengakuan pendapatan harus mengikuti metode yang sesuai, seperti metode persentase penyelesaian atau metode kontrak selesai.
e. Expenses
Komponen terakhir adalah
pengeluaran, yaitu semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan operasional. Ini meliputi biaya konstruksi, pemeliharaan, pemasaran, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.
Pastikan Anda mengelola pengeluaran dengan cermat untuk menjaga profitabilitas perusahaan. Menggunakan software expense management dapat membantu memastikan semua pengeluaran tercatat dengan akurat dan dikelompokkan dengan benar agar dapat dianalisis dengan efektif dalam laporan laba rugi.
6. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Properti
Dalam dunia bisnis properti, laporan keuangan memainkan peran krusial untuk mengukur kinerja dan kesehatan perusahaan. Memahami berbagai jenis laporan keuangan perusahaan developer perumahan membantu pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan yang tepat dan strategis.
a. Laporan Neraca
Laporan neraca menyajikan posisi keuangan perusahaan pada titik waktu tertentu, mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas. Hal ini memberikan gambaran menyeluruh tentang sumber daya yang dimiliki dan kewajiban yang harus dipenuhi, membantu dalam menilai stabilitas finansial perusahaan properti.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menggambarkan kinerja operasional perusahaan selama periode tertentu. Dengan mencatat pendapatan dan beban, laporan laba rugi developer perumahan ini menunjukkan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, memungkinkan analisis efektivitas strategi bisnis dalam sektor properti.
c. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas melacak aliran kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan perusahaan properti ini mencakup aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan, memberikan wawasan tentang likuiditas dan kemampuan perusahaan properti dalam memenuhi kewajiban keuangan sehari-hari.
d. Laporan Perubahan Ekuitas
Berikutnya, laporan perubahan ekuitas mencatat perubahan dalam ekuitas pemegang saham selama periode tertentu. Laporan tersebut meliputi penambahan modal, distribusi dividen, dan laba ditahan, membantu memahami dinamika kepemilikan dan pertumbuhan nilai perusahaan properti.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk akuntansi developer perumahan ini memberikan informasi tambahan dan penjelasan rinci mengenai angka-angka dalam laporan keuangan utama. Hal ini mencakup kebijakan akuntansi, rincian aset dan kewajiban, serta informasi penting lainnya yang membantu pemahaman mendalam tentang kondisi keuangan perusahaan properti.
f. Buku Besar
Buku Besar adalah catatan utama yang mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara sistematis. Setiap akun memiliki halaman tersendiri yang mencatat debit dan kredit, memastikan akurasi dalam pelaporan keuangan dan memudahkan proses audit serta analisis keuangan perusahaan properti.
g. Laporan Akun Utang
Laporan akun utang merinci semua kewajiban yang dimiliki perusahaan properti kepada pihak ketiga. Hal ini mencakup hutang jangka pendek dan jangka panjang, serta informasi tentang jatuh tempo pembayaran, membantu manajemen dalam mengelola arus kas dan kewajiban finansial secara efektif.
h. Laporan Akun Piutang dan Uang Muka Penyewa
Laporan akun piutang dan uang muka penyewa mencatat semua pendapatan yang belum diterima dari penyewa serta uang muka yang telah dibayarkan. Laporan keuangan perusahaan developer perumahan ini penting untuk memantau arus kas masuk dan memastikan kelancaran operasional perusahaan properti dengan mengelola piutang secara efisien.
i. Salinan Laporan Rekening Koran (Bank Statement) Bulanan
Salinan laporan rekening koran bulanan adalah dokumen yang diterbitkan oleh bank, mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam rekening perusahaan selama sebulan. Laporan ini digunakan untuk rekonsiliasi keuangan, memastikan bahwa catatan internal sesuai dengan data bank, dan mendeteksi potensi kesalahan atau kecurangan.
7. Contoh Penerapan Akuntansi pada Real Estate
Contoh penerapan akuntansi developer perumahan ketika Anda melakukan penyewaan unitapartemen atau ruang komersial. Dalam kondisi ini, pendapatan dari sewa akan dicatat sebagai pendapatan sewa secara bulanan sesuai dengan kontrak sewa.
Misalnya, jika sebuah apartemen disewakan dengan harga Rp10 juta per bulan, maka setiap bulan Anda akan mencatat pendapatan tersebut sebagai pemasukan. Selain itu, Anda juga harus mencatat biaya operasional yang terkait dengan pemeliharaan properti. Biaya-biaya ini akan dicatat sebagai pengeluaran dalam laporan laba rugi developer perumahan.
Jika penyewa terlambat membayar sewa, sistem akuntansi properti akan mencatatnya sebagai piutang dan terus memantaunya hingga pembayaran dilakukan. Pastikan juga semua kontrak sewa diatur dengan baik, termasuk penyesuaian harga sewa tahunan atau pembaruan kontrak.
Pendapatan dari sewa juga harus diakui sesuai periode yang berlangsung. Ini diperlukan agar laporan keuangan perusahaan developer perumahan selalu mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat dan transparan.
8. Kesalahan dalam Laporan Keuangan Perusahaan Properti
Banyak perusahaan tidak menyadari sering melakukan kesalahan dalam akuntansi real estate. Jika hal ini dibiarkan, akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan dan pengambilan keputusan bisnis. Apa saja kesalahan-kesalahan tersebut?
a. Mengakui Pendapatan dengan Tidak Tepat
Pertama, mengakui pendapatan dengan tidak tepat. Terkadang perusahaan mengakui pendapatan terlalu awal sebelum proyek selesai atau properti benar-benar diserahkan ke pembeli atau penyewa. Dampaknya terjadi overstatement laba dalam laporan keuangan.
b. Tidak Memperbarui Nilai Tanah dan Properti
Kesalahan berikutnya adalah tidak memperbarui nilai tanah dan properti sesuai dengan perubahan nilai pasar. Tanah dan bangunan dapat mengalami kenaikan atau penurunan nilai dari waktu ke waktu, tergantung kondisi pasar real estate.
Jika perusahaan tidak memperbarui penilaian aset ini, laporan keuangan tentunya tidak akan mencerminkan nilai yang akurat. Akurasi catatan pada aspek ini sangatlah penting terutama ketika perusahaan ingin menjual atau mengaudit asetnya. Karena nilai yang tidak relevan bisa menyebabkan salah penilaian investasi.
c. Salah Mengelola Pajak Properti
Perusahaan real estate juga perlu memperhatikan pengelolaan pajak. Kesalahan dalam menghitung atau membayar pajak bisa berakibat fatal seperti denda dan penalti. Misalnya, tidak mencatat pajak penghasilan dari penjualan properti atau keliru menghitung PBB akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan properti.
d. Penghitungan Depresiasi yang Tidak Tepat
Depresiasi adalah elemen penting dalam jurnal akuntansi perusahaan properti karena aset seperti bangunan dan peralatan pasti mengalami penurunan nilai seiring waktu. Anda juga perlu tahu perbedaan depresiasi dan amortisasi, karena salah hitung dapat menyebabkan nilai aset menjadi tidak akurat.
e. Pengelolaan Penyewa dan Tagihan Sewa yang Buruk
Perhatikan juga manajemen penyewa dan tagihan sewa. Contohnya, tidak mencatat pembayaran sewa yang tertunda atau tidak memperbarui kontrak sewa dengan tepat waktu. Selain itu, buruknya pengelolaan penyewa juga dapat merusak hubungan jangka panjang dengan penyewa, yang dapat mempengaruhi tingkat hunian properti.
9. Tips Pengelolaan Laporan Keuangan Perusahaan Properti dan Real Estate
Akuntansi developer perumahan perlu strategi efektif untuk memastikan keuangan perusahaan tercatat dan dikelola dengan baik serta akurat. Ada beberapa tips yang bisa diimplementasikan.
a. Gunakan Metode Pengakuan Pendapatan yang Tepat
Pastikan Anda juga memilih metode pengakuan pendapatan yang sesuai dengan kondisi properti. Misalnya menggunakan metode persentase penyelesaian untuk mencatat pendapatan secara bertahap seiring dengan penyelesaian proyek.
Hindari pengakuan pendapatan terlalu dini yang bisa menyebabkan laporan keuangan perusahaan properti bisa menjadi tidak akurat. Pengakuan pendapatan jangan sampai terlambat karena menyebabkan ketidakseimbangan arus kas.
b. Lakukan Penilaian Aset Secara Berkala
Pastikan melakukan penilaian aset properti secara berkala agar nilai yang tercatat di laporan keuangan sesuai dengan nilai pasar saat ini. Terlebih tanah dan bangunan dapat mengalami perubahan nilai, baik naik maupun akumulasi penyusutan properti. Dengan melakukan penilaian aset yang berkala, laporan keuangan tetap relevan.
c. Kelola Arus Kas dengan Cermat
Manajemen arus kas yang cermat sangat diperlukan dalam industri real estate karena proyek seringkali memiliki siklus pembayaran yang panjang dan melibatkan biaya yang besar. Membuat proyeksi arus kas yang realistis dan memantau saldo secara berkala sangat akan menjaga likuiditas perusahaan.
10. Manajemen Keuangan Perusahaan Properti Lebih Efisien dengan Scaleocean
Sistem akuntansi ScaleOcean telah dipercaya banyak perusahaan di Indonesia untuk mengelola kompleksitas akuntansi di perusahaan real estate. Sistem ini mengotomatisasi pencatatan transaksi keuangan, seperti pembelian tanah, biaya konstruksi, hingga pendapatan sewa. Anda tidak perlu lagi repot mencatat manual.
Anda bisa memanfaatkan demo gratis yang ditawarkan untuk tahu lebih lanjut bagaimana sistem ScaleOcean mampu melacak semua penerimaan dan pengeluaran secara real-time. Beberapa fitur unggulannya yaitu:
-
Revenue management: Sistem akan otomatis mencatat dan menghitung semua cost of revenue.
- Sales & leasing management: Anda dapat melacak status penyewaan, memperbarui kontrak sewa, serta mengelola proses penjualan properti secara menyeluruh.
- Automated billing & invoices: Sistem dapat mengirimkan tagihan secara otomatis kepada penyewa dan klien, lengkap dengan pemberitahuan jatuh tempo.
- Customized financial reports: Anda bisa membuat laporan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik itu laporan laba rugi developer perumahan, neraca, atau laporan arus kas.
- Cash flow analysis: Membantu Anda memantau dan menganalisis arus kas secara lebih mendalam, di setiap proyek atau properti yang dikelola.
Baca juga: Optimasi Pengelolaan Aset dengan Aplikasi Sewa Properti
11. Kesimpulan
Akuntansi perusahaan properti adalah proses krusial yang perlu dilakukan dengan teliti dan akurat. Ini melibatkan pencatatan, pelaporan, dan analisis pada transaksi pembelian, penjualan, penyewaan, dan pembangunan properti. Untuk mencapai akurasi tersebut, disarankan menggunakan software akuntansi.
Sistem akuntansi ScaleOcean hadir sebagai solusi lengkap yang telah dipercaya banyak perusahaan di Indonesia. Dengan fitur-fitur unggulannya, sistem ini memudahkan Anda dalam mengelola keuangan, pelaporan, serta arus kas. Coba demo gratisnya sekarang juga!