Penting bagi perusahaan manufaktur untuk bisa menjaga kelangsungan usaha secara efektif, dengan melakukan pengelolaan biaya secara aktif dan teratur. Biaya rata rata atau average cost adalah salah satu biaya yang harus dikelola dengan baik agar menghasilkan
perencanaan anggaran maksimal dalam perusahaan manufaktur.
Pemahaman penting untuk menetapkan average cost ini harus dimiliki setiap pelaku bisnis manufaktur, karena penerapannya dapat menjadi strategi untuk
mengoptimalkan proses produksi, mengambil keputusan investasi yang tepat, dan meningkatkan keuntungan. Ayo kita bahas bersama bagaimana kelola dan cara menghitung average cost, serta rumus akuratnya yang bisa Anda gunakan!
1. Average Cost Adalah
Biaya rata rata atau average cost adalah biaya total untuk memproduksi satu unit produksi, meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Penting bagi perusahaan manufaktur untuk mengetahui average cost secara lengkap agar dapat menilai dan mengelola alokasi biaya yang tepat untuk masing-masing elemen produksi.
Pengetahuan mengenai average cost dalam operasional produksi akan membantu memudahkan Anda menetapkan harga yang tepat, sehingga akan menarik konsumen sekaligus memastikan keuntungan yang signifikan dalam setiap penjualannya. Average cost yang penting diketahui ini akan
menetapkan harga jual yang tidak hanya menutupi biaya tetapi juga menghasilkan margin keuntungan yang diinginkan.
Berbeda dengan average variable cost, aspek ini mencakup seluruh komponen biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang mencakup biaya tetap maupun variable. Untuk itu, penting untuk mengelola biaya ini untuk menargetkan peningkatan dalam proses manufaktur, menyesuaikan strategi operasional, atau bahkan mengubah elemen desain produk.
2. Rumus Average Cost
Untuk mengetahui cara menghitung average cost yang benar, Anda harus memahami bagaimana rumus average cost akurat untuk menentukan harga jual, dan mengambil keputusan strategis dengan lebih bijak. Berikut ini rumus average cost yang bisa Anda gunakan dalam perusahaan manufaktur:
Di dalam rumus average cost berikut, ada tiga aspek yang perlu disiapkan, yaitu biaya tetap rata-rata, biaya variabel rata-rata, dan jumlah unit produksi. Biaya tetap rata-rata adalah total biaya tetap yang tidak berubah meskipun adanya perubahan dalam volume produksi. Sedangkan biaya variabel rata-rata merupakan totol variabel yang memiliki jumlah tergantung volume produksi yang dihasilkan.
Anda perlu mempersiapkan total unit produksi yang perusahaan manufaktur hasilkan dalam periode waktu tertentu. Dengan mempersiapkan ketiga aspek ini dalam menghitung average cost, Akan mudah bagi Anda untuk menghasilkan perhitungan biaya rata-rata yang akurat untuk operasional perusahaan.
3. Cara Menghitung Average Cost
Agar lebih memahami pengelolaan biaya ini dalam perusahaan manufaktur, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menghitung average cost yang akurat. Di sini, kita akan menguraikan contoh dan cara perhitungannya dengan mengambil skenario contoh perusahaan manufaktur di Indonesia.
PT. JJK yang memproduksi alat-alat bangunan, ingin mengetahui average cost yang telah dikeluarkannya dalam produksi periode bulan Januari untuk jumlah unit produksi sejumlah 10.000 Unit. Perusahaan ini mengeluarkan biaya tetap selama perhitungan satu bulan sebesar Rp100.000.000 untuk sewa pabrik, gaji manajer, dan biaya amortisasi mesin.
Perusahaan juga mengeluarkan biaya variabel sebesar Rp200.000.000 untuk biaya bahan baku, upah tenaga kerja langsung, dan biaya listrik yang meningkat karena jumlah produksi yang lebih banyak dari periode sebelumnya. Dari biaya-biaya yang telah dikeluarkan PT. JJK ini, dapat dihitung dengan cara seperti ini:
Dari cara menghitung average cost ini, kita mengetahui bahwa PT. JJK memiliki biaya rata rata untuk produksi satu unit adalah sebesar Rp30.000. Hasil tersebut dapat Anda gunakan untuk menentukan harga jual produk, dan memastikan bahwa semua biaya tercakup bisa menghasilkan margin keuntungan yang telah ditetapkan perusahaan manufaktur.
4. Tujuan Menghitung Average Cost Adalah
Setelah memahami bagaimana cara menghitung average cost dan rumus akuratnya dalam perusahaan manufaktur, saatnya Anda mengetahui apa saja tujuan utama dilakukannya perhitungan average cost dalam proses bisnis Anda.
Menganalisis komponen ini dengan detail menyediakan wawasan yang berharga untuk perencanaan strategis dan operasional. Ini dia tujuan menghitung average cost adalah sebagai berikut:
a. Penentuan Harga Jual
Tujuan yang paling utama dalam menghitung average cost adalah untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan pasar dinamis. Pemahaman biaya total untuk menghasilkan satu unit produk, dapat membantu perusahaan menetapkan harga yang hanya menutupi biaya, dan juga memberikan margin keuntungan yang diharapkan.
Tanpa menghitung average cost, perusahaan bisa saja menetapkan harga yang terlalu rendah yang dapat mengikis keuntungan, atau penetapan terlalu tinggi yang mungkin bisa mengurangi daya saing pasar. Untuk itulah, average cost dihitung dan ditentukan agar memastikan bahwa setiap produk berkontribusi pada keberlanjutan keuangan perusahaan dan strategi pertumbuhan jangka panjang.
b. Pengendalian Biaya
Menghitung average cost adalah hal yang penting dan harus dilakukan perusahan manufaktur, dengan tujuan untuk mengidentifikasi biaya berlebih yang dapat dipangkas tanpa mengorbankan kualitas barang yang dihasilkan. Pengendalian biaya yang menjadi tujuan perhitungan ini bisa juga Anda maksimalkan dengan melibatkan
negosiasikan kontrak dengan pemasok, mengoptimalkan penggunaan bahan baku, atau memperbaiki efisiensi proses produksi.
Pengendalian biaya produksi perusahaan untuk meningkatkan margin keuntungan, dan bertahan dalam industri yang kompetitif. Pentingnya mengetahui average cost ini dilakukan untuk membantu menyadari perusahaan akan pemborosan atau kelebihan kapasitas produksi yang bisa membebani keuangan perusahaan.
c. Pemantauan Kinerja Finansial
Perhitungan ini juga penting dilakukan untuk memantau kinerja finansial, dan menunjukkan seberapa efektif perusahaan mengelola biaya operasional agar tetap sesuai dengan output produksi yang telah ditetapkan. Analisis tren average cost dari waktu ke waktu dapat mengungkapkan pola yang mengindikasikan efisiensi yang meningkat atau menurun, yang memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan korektif.
Pemantauan ini tidak hanya membantu dalam memperkuat laporan keuangan tetapi juga memberikan transparansi kepada pemangku kepentingan dan investor tentang kesehatan keuangan perusahaan. Keputusan strategis, seperti investasi dalam peralatan baru atau perluasan, seringkali bergantung pada interpretasi data ini.
d. Anggaran dan Perencanaan
Anggaran dan perencanaan efektif juga menjadi tujuan perhitungan average cost. dengan memberikan informasi yang ditetapkan untuk
membuat anggaran yang realistis dan mencapai target keuangan. Dengan menghitung biaya ini, perusahaan akan mudah untuk memprediksi keuangan berbasis data konkret, juga menghindari kekurangan dan surplus yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi operasional harian.
e. Penilaian Persediaan
Tujuan terakhir dari perhitungan average cost adalah untuk menilai persediaan dalam perusahaan. Pengelolaan biaya ini akan memberikan metode yang konsisten dan objektif untuk menilai persediaan perusahaan di neraca usaha, dan melihat akurasinya dalam laporan keuangan.
Penilaian tersebut akan membantu perusahaan menentukan biaya barang yang terjual atau biasa disebut Cost of Goods Sold (COGS), dan nilai persediaan yang ada. Dengan begitu, perusahaan akan memahami implikasi langsung terhadap laba rugi dan kesehatan finansial di perusahaan manufaktur.
5. Kesimpulan
Dari artikel di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa penting bagi perusahaan manufaktur untuk melakukan perhitungan average cost secara rutin dengan tujuan-tujuan utama yang perlu dicapai agar dapat meningkatkan efisiensi operasional dalam bisnis berkelanjutan.
Kita telah menguraikan rumus average cost, dan bagaimana cara menghitungnya untuk memberikan Anda panduan dan acuan akurat mengenai perhitungannya. Dengan ini, Anda bisa
memastikan strategi harga yang mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, serta menunjukkan relevansinya yang tidak terbantahkan dalam pencapaian keunggulan kompetitif dan kesuksesan jangka panjang.