Bagi bisnis logistik, memastikan barang dikemas dengan aman dan efisien adalah suatu keharusan. Anda bisa mencapainya dengan membuat container stuffing yang tepat. Ini merupakan aktivitas logistik yang melibatkan penempatan barang ke dalam kontainer dengan cara yang aman dan terorganisir. Anda harus melakukan proses tersebut agar distribusi barang dalam kontainer merata sehingga meminimalisir risiko kerusakan selama pengangkutan, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kerugian finansial dan ketidakpuasan klien. Cari tahu lebih lanjut prosedur dan contohnya pada pembahasan berikut!
1. Pentingnya Stuffing Container di Logistik
Prosedur stuffing container merupakan aktivitas logistik yang dilakukan dengan tujuan memastikan barang dikemas dengan aman dan efisien ke dalam kapal kontainer. Ketika tidak disusun dengan benar, risiko rusaknya barang selama pengangkutan tentu akan meningkat. Ini bisa mengakibatkan kerugian finansial bagi perusahaan dan ketidakpuasan klien. Oleh karena itu, diperlukan prosedur stuffing yang tepat agar distribusi barang pada kontainer merata serta untuk memaksimalkan penggunaan ruang kontainer.
Selain itu, container stuffing plan yang efisien juga dapat menghemat biaya logistik secara signifikan. Bisnis logistik dapat mengoptimalkan jumlah barang yang dimuat ke dalam satu kontainer. Dengan ini perusahaan bisa menyewa seperlunya tanpa ada ruang kosong yang tidak digunakan. Langkah ini secara langsung dapat menekan biaya pengiriman. Lebih lanjut, proses ini juga memudahkan pelacakan karena barang diatur secara terorganisir, mengurangi risiko kehilangan atau salah penempatan.
2. Langkah-langkah Prosedur Stuffing Container
Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam prosedur stuffing container. Setiap tahapan ini punya peran penting untuk memastikan barang dikirim dalam kondisi baik sekaligus memaksimalkan penggunaan kontainer. Langkah-langkah tersebut yaitu:
a. Persiapan Kontainer
Dalam tahap ini, pastikan kontainer dalam kondisi optimal. Anda bisa melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan kontainer tidak ada kerusakan, cek juga kebersihan kontainer agar tidak ada kontaminasi barang, dan periksa apakah pintu dan segel kontainer berfungsi dengan baik. Jika seluruh aspek tersebut tidak terpenuhi, koordinasikan dengan pemilik kontainer atau perusahaan pelayaran untuk mendapatkan ganti yang lebih baik.
b. Persiapan Barang
Sebelum barang logistik dimasukkan ke dalam kontainer, lakukan pengecekan kualitas baik pada kondisi fisik atau pengemasannya. Pastikan barang dikemas dengan material yang sesuai dengan karakteristiknya. Packing yang baik juga memudahkan proses penataan di dalam kontainer, memaksimalkan penggunaan ruang, dan memastikan barang tetap stabil selama masa pengiriman.
c. Penyusunan Container Stuffing Plan
Nah barulah masuk ke tahap penyusunan rencana stuffing. Pada tahap ini, bisnis logistik perlu menentukan urutan penempatan barang berdasarkan berat, ukuran, dan sifatnya. Jika barang lebih berat, maka ditempatkan di bagian bawah untuk menyeimbangkan distribusi berat total angkutan. Sedangkan barang yang lebih ringan dan rapuh ditempatkan di atas. Pastikan untuk mempertimbangkan pemanfaatan ruang dan muatan kontainer secara optimal.
d. Pengisian Kontainer
Berikutnya, proses pengisian kontainer dilakukan sesuai dengan container stuffing plan yang telah dibuat. Barang-barang diangkat dan ditempatkan ke dalam kontainer menggunakan alat bantu seperti forklift atau hand pallet. Setiap barang harus ditempatkan dengan hati-hati sesuai urutan dalam rencana untuk memastikan distribusi berat yang merata. Anda juga bisa mengamankan barang dengan menggunakan tali pengikat atau bantalan untuk mencegah pergeseran selama pengiriman berlangsung.
e. Pemeriksaan Akhir
Berikutnya adalah pemeriksaan akhir. Ini dilakukan agar dapat dipastikan semua barang sudah ditempatkan sesuai rencana dan siap untuk diangkut. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan pengecekan susunan barang, keamanan tali pengikat, dan memastikan ulang tidak ada ruang kosong yang bisa menyebabkan pergeseran barang selama perjalanan.
f. Penyusunan Dokumen Stuffing Container
Langkah terakhir dalam prosedur stuffing container adalah penyusunan dokumen yang mencakup semua detail terkait proses stuffing. Dokumen ini biasanya mencakup manifest barang, daftar isi kontainer, dan catatan pengamanan. Dokumen harus disusun dengan rapi dan akurat agar memudahkan proses pemeriksaan dan pelacakan selama pengiriman.
3. Contoh Container Stuffing Plan yang Baik
Agar memahami lebih lanjut contoh container stuffing plan yang baik, perhatikan skenario berikut ini. Misalkan perusahaan manufaktur makanan harus mengirimkan 24 pallet produk makanan ke klien di Amerika Serikat. Barang tersebut akan dimuat ke dalam kontainer 40′ dengan prosedur stuffing.
Dalam rencana, sebanyak 12 pallet ditempatkan secara horizontal di lantai kontainer. Pallet akan disusun dengan rapat untuk memaksimalkan penggunaan ruang. Berikutnya 12 pallet yang lain ditempatkan di atas lapisan pertama dengan tata letak yang sama. Secara visual, berikut contoh container stuffing plan tersebut.
Freight forwarder yang mengatur proses ini, memutuskan untuk melakukan pengisian pada 14 Juli 2024 pukul 08.00. Mereka menggunakan forklift untuk memindahkan pallet ke dalam kontainer. Selain itu, juga digunakan tali pengikat atau bantalan untuk memastikan barang di atas pallet tidak bergerak selama pengiriman berlangsung.
Agar dipastikan container stuffing plan diterapkan dengan baik, mereka juga melakukan pemeriksaan akhir pada 14 Juli 2024 pukul 12.00. Jika dirasa sudah sesuai, bisnis logistik pun menjadwalkan penjemputan kontainer pada 15 Juli 2024 pukul 09.00. Perusahaan akan terus melakukan pemantauan perjalanan kontainer hingga tiba di tujuan pada 25 Juli 2024.
Dari skenario di atas, bisa dilihat bahwa container stuffing plan perlu dibuat untuk memastikan prosedur bongkar dan muat barang dilakukan dengan efisien dan barang dapat tiba di tujuan dalam kondisi aman dan tepat waktu. Skenario di atas mencakup semua langkah penting mulai dari persiapan, pengisian, pengamanan, hingga penutupan dan pengiriman kontainer.
4. Kesimpulan
Prosedur stuffing container perlu dilakukan bisnis logistik dengan tepat dan terorganisir untuk memastikan bahwa barang ditempatkan dalam kontainer dengan aman dan efisien. Langkah ini tidak hanya membantu perusahaan untuk mengurangi biaya logistik secara signifikan, tapi juga membantu memaksimalkan penggunaan ruang, sehingga mengurangi kebutuhan terhadap menyewa kontainer tambahan.
Container stuffing plan yang baik perlu memenuhi beberapa langkah. Mulai dari persiapan pemeriksaan akhir, dan penyusunan dokumen pendukung. Pastikan setiap tahapan ini dilakukan dengan hati-hati untuk efisiensi dan keamanan pengiriman. Dengan mengikuti prosedur dan rencana stuffing yang baik, bisnis logistik dapat memastikan barang tiba di tujuan dalam kondisi aman dan tepat waktu.