Bagi bisnis manufaktur, harga jual tidak hanya mencerminkan nilai sebuah produk, tapi juga strategi yang perlu diaplikasikan oleh perusahaan untuk mencapai kesuksesan. Agar menetapkan harga jual yang tepat, perusahaan perlu memahami berbagai komponen biaya yang terlibat dalam proses produksi serta faktor lain yang mempengaruhi keputusan harga.
Dalam pembahasan berikut, kita akan mempelajari lebih lanjut cara menghitung harga jual, komponen dasar yang mempengaruhi harga pokok penjualan, serta interpretasi nilai tersebut dalam sebuah strategi bisnis. Melalui pemahaman ini, diharapkan Anda dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan harga ke depannya.
1. Tujuan Perhitungan Rumus Harga Jual
Penentuan harga jual yang tepat dapat mendukung kelangsungan dan pertumbuhan bisnis. Berikut adalah empat tujuan utama perhitungan rumus harga jual bagi bisnis manufaktur.
a. Mencapai Margin Keuntungan
Tujuan utama dari penetapan harga jual adalah untuk mencapai margin keuntungan yang diinginkan perusahaan. Margin keuntungan adalah selisih antara harga jual dengan biaya produksi dan operasional. Dengan menetapkan harga jual yang tepat, perusahaan akan memperoleh keuntungan yang cukup untuk membiayai operasional.
b. Menutupi Biaya Produksi & Operasional
Menghitung rumus harga jual juga diperlukan untuk menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk produksi serta biaya manufaktur lainnya. Jika harga jual ditetapkan terlalu rendah dan tidak mampu menutupi biaya-biaya tersebut, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Oleh karena itu, Anda harus menghitung semua biaya yang terlibat dengan akurat.
c. Penetapan Strategi Pemasaran
Harga jual juga menjadi instrumen dalam menetapkan strategi pemasaran. Dengan menetapkan harga yang kompetitif, perusahaan dapat menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar. Ketika perusahaan menetapkan harga premium, juga bisa menunjukkan kualitas atau citra merek yang lebih tinggi. Oleh karena itu, harga jual harus disesuaikan dengan posisi dan citra merek serta strategi pemasaran yang ingin dijalankan.
d. Manajemen Keuangan Perusahaan
Penetapan harga jual juga membantu perusahaan untuk mengelola arus kas, memastikan likuiditas, dan meningkatkan kesehatan finansial dalam jangka panjang. Harga jual yang sesuai akan mendukung perusahaan dalam mencapai target finansial, seperti profitabilitas, solvabilitas, dan likuiditas. Dengan ini, perusahaan dapat beroperasi dengan stabil dan berkelanjutan.
2. Rumus Harga Pokok Penjualan
Lalu bagaimana rumus harga pokok penjualan perusahaan manufaktur? Sebelum mengenal rumus tersebut, perhatikan dulu beberapa komponen penting untuk menghitung harga pokok penjualan. Ada tiga komponen utama yaitu harga pokok produksi, persediaan barang awal, dan persediaan barang akhir.
Harga pokok produksi mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead produksi. Persediaan barang awal adalah jumlah produk yang masih tersedia dari periode produksi sebelumnya. Sementara persediaan barang akhir adalah produk yang belum terjual pada akhir periode produksi saat ini. Dengan demikian, rumus harga jual adalah:
Perhatikan bahwa rumus harga jual di atas memerlukan perhitungan harga pokok produksi. Nah, harga pokok produksi memiliki rumus tersendiri yang memperhatikan biaya produksi. Rumus dari harga pokok produksi dan biaya produksi yaitu:
3. Cara Menghitung Harga Jual
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan ternyata untuk menghitung rumus harga pokok penjualan perusahaan manufaktur, Anda perlu tahu terlebih dahulu nilai biaya produksi dan harga pokok produksi. Berikut akan dijelaskan tahapan cara menghitung harga jual.
a. Menghitung Biaya Produksi
Tahap pertama adalah menghitung biaya produksi. Biaya produksi mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya ini perlu diakumulasi untuk memastikan bahwa setiap aspek produksi telah diperhitungkan. Sehingga hasil produksi dapat mencerminkan investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b. Menghitung Harga Pokok Produksi
Setelah mengetahui total biaya produksi, langkah berikutnya adalah menghitung harga pokok produksi. Perhitungan ini adalah total biaya yang dikeluarkan untuk per unit produk yang dihasilkan. Hasil perhitungan tersebut memberikan gambaran berapa biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk setiap produk yang dihasilkan.
c. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Kemudian, barulah Anda dapat melanjutkan dengan menghitung harga pokok penjualan. Cara menghitung harga jual adalah kombinasi dari harga pokok produksi dengan persediaan awal produk dan dikurangi dengan persediaan akhir produk. Perhitungan tersebut menggambarkan total biaya yang dikeluarkan untuk produk yang benar-benar terjual selama periode tertentu.
4. Contoh Cara Menghitung Harga Jual
Perhatikan skenario berikut ini untuk memahami cara menghitung harga jual. Misalkan Anda akan memproduksi meja kayu memerlukan kayu berkualitas, paku, lem, serta tenaga kerja yang ahli dalam pembuatannya. Diketahui bahan baku seperti kayu, paku, dan lem menghabiskan biaya sekitar Rp50.000 per meja. Sedangkan untuk tenaga kerja, yang mencakup gaji pekerja dan insentif mencapai Rp30.000 per meja. Biaya tambahan lainnya yang berhubungan dengan produksi, seperti listrik dan penyusutan mesin sebesar Rp20.000 per lampu.
Dari data di atas, Anda sudah bisa menghitung biaya produksi terlebih dahulu. Dengan menjumlahkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik, maka diperoleh biaya produksi sebesar:
Kemudian, Anda juga perlu mempertimbangkan persediaan barang dalam produksi awal dan akhir. Pada awal periode, Anda memiliki 10 lampu yang proses produksinya belum selesai dengan total biaya Rp800.000. Kemudian di akhir periode, Anda memiliki 5 lampu yang proses produksinya belum selesai dengan total biaya Rp400.000. Artinya, harga pokok produksi tersebut sebesar:
Nah, tahap terakhir adalah cara menghitung harga jual. Sebelumnya, Anda harus mendata persediaan barang di awal dan di akhir periode. Misalkan di awal periode, Anda memiliki persediaan lampu selesai dari periode sebelumnya sebanyak 20 unit dengan total biaya Rp1.500.000. Tapi di akhir periode, ada 15 lampu yang belum laku dengan total biaya Rp1.000.000. Maka, dengan rumus harga pokok penjualan perusahaan manufaktur, diperoleh:
Informasi ini menjadi dasar penting bagi bisnis manufaktur untuk menentukan strategi penetapan harga. Dikarenakan untuk mendapatkan keuntungan, harga di pasar harus di atas harga pokok penjualan. Selain itu, dengan memahami komponen-komponen yang menyusun rumus harga jual, perusahaan bisa mengatur rencana penghematan. Misalnya dengan merundingkan harga bahan baku dengan supplier, meningkatkan efisiensi dalam proses produksi, atau meminimalisir biaya penyimpanan dengan mengoptimalkan manajemen gudang.
Baca Juga: 18 Software Manufaktur Terbaik untuk Efisiensi Pabrik
5. Kesimpulan
Mengetahui rumus harga pokok penjualan perusahaan manufaktur dan cara hitungnya menjadi dasar untuk mencapai keberlangsungan bisnis jangka panjang. Tidak hanya untuk memastikan perusahaan mencapai margin keuntungan yang diinginkan, tetapi juga menutupi semua biaya produksi dan operasional, serta mendukung strategi pemasaran yang tepat.
Contoh yang diberikan di atas juga mengilustrasikan pentingnya memperhitungkan semua biaya, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead produksi, serta pertimbangan persediaan di awal dan akhir periode. Dengan demikian, bisnis manufaktur mampu membuat keputusan strategis yang mendukung pertumbuhan dan stabilitasnya.