Gudang bagi industri manufaktur bukan hanya sekedar tempat penyimpanan produk jadi atau bahan baku, tetapi juga menjadi bagian penting dari rantai pasokan yang memastikan efisiensi dan produktivitas bisnis. Namun, proses pengelolaan gudang sering dihadapkan pada berbagai tantangan. Dari fluktuasi volume produksi hingga ketergantungan pada jadwal manufaktur, berbagai masalah ini memerlukan solusi yang tepat.
Salah satu teknologi yang bisa diandalkan adalah software ERP manufaktur yang dilengkapi dengan modul warehouse management. Apa kelebihan dari solusi tersebut? Dalam artikel kali ini, akan dijelaskan lebih lanjut beberapa kelebihan tersebut disertai dengan contoh penerapannya untuk menyelesaikan permasalahan nyata pada industri manufaktur.
1. Masalah Pengelolaan Gudang di Manufaktur
Terdapat berbagai tantangan yang dihadapi industri manufaktur dalam upaya pengelolaan gudang agar efektif dan efisien. Beberapa masalah utama tersebut yaitu:
a. Fluktuasi Volume Produksi
Fluktuasi volume produksi bisa berdampak langsung pada kebutuhan ruang penyimpanan dalam gudang. Ketika periode produksi tinggi, gudang bisa penuh dalam waktu yang singkat. Sedangkan pada periode produksi rendah, ruang gudang menjadi terbuang sia-sia. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam alokasi sumber daya, seperti tenaga kerja dan peralatan. Selain itu, fluktuasi dapat mengakibatkan kesulitan dalam perencanaan dan penyesuaian kapasitas penyimpanan.
b. Kesulitan Menjaga Tingkat Persediaan
Tantangan lainnya dalam pengelolaan gudang adalah menjaga tingkat persediaan. Stok yang berlebihan tentu akan mengikat modal dan menambah biaya penyimpanan. Sedangkan kekurangan persediaan dapat menyebabkan adanya hambatan produksi dan mempengaruhi pelayanan pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang baik tentang permintaan pasar, lead time supplier, serta koordinasi yang baik dengan departemen produksi.
c. Memantau Kadaluarsa Bahan Baku
Bahan baku yang memiliki batas kadaluarsa tentu menambah kompleksitas dalam pengelolaan gudang. Tanpa sistem pemantauan yang baik, bahan baku bisa kadaluarsa sebelum digunakan dalam produksi. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan potensi gangguan dalam proses manufaktur. Oleh karena itu, Anda membutuhkan sistem pemantauan dan rotasi barang untuk memastikan bahan baku yang mendekati kadaluarsa digunakan terlebih dahulu.
d. Ketergantungan Terhadap Jadwal Produksi
Jadwal produksi yang tidak stabil juga dapat mengakibatkan ketidakpastian dalam pengelolaan gudang. Keterlambatan dalam produksi atau perubahan jadwal akan berdampak ke penumpukan bahan baku atau produk jadi di gudang. Tentu kondisi ini akan mempengaruhi efisiensi operasional secara keseluruhan.
2. Warehouse Management untuk Pengelolaan Gudang
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, perusahaan memerlukan sistem ERP manufaktur yang dilengkapi dengan modul warehouse management. Apa keunggulan dari sistem tersebut? Berikut pembahasannya.
a. Atur Fleksibilitas Kapasitas Penyimpanan
Dalam bisnis manufaktur yang cukup dinamis, kebutuhan penyimpanan seringkali berubah sesuai dengan fluktuasi permintaan pasar. Sebagai solusinya, fungsi warehouse management akan mengatur fleksibilitas kapasitas penyimpanan dengan mudah. Melalui modul ini, perusahaan dapat mengalokasikan ruang dengan lebih efisien, mengidentifikasi area penyimpanan yang kurang dimanfaatkan, dan melakukan penyesuaian kapasitas sesuai kebutuhan produksi dan permintaan.
b. Monitoring Real-Time Tingkat Persediaan
Fungsi warehouse management di software ERP manufaktur selanjutnya adalah memonitor tingkat persediaan secara real-time. Dengan akses langsung ke data persediaan yang akurat dan up-to-date, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai strategi pengadaan, pemindahan barang, dan penjualan. Hal ini juga meminimalkan risiko kehabisan stok atau overstock yang dapat menimbulkan biaya tambahan.
c. Pelacakan Lot dan Tanggal Kadaluarsa
Modul warehouse management juga dilengkapi dengan fitur pelacakan lot number yang membantu perusahaan untuk melacak asal produk, batch produksi, dan tanggal kadaluarsa dengan mudah. Jadi, perusahaan bisa memastikan bahwa produk yang paling mendekati tanggal kadaluarsa digunakan atau dijual terlebih dahulu untuk mengurangi risiko kerugian akibat barang yang sudah kadaluarsa.
d. Integrasi Sistem Perencanaan Produksi
Integrasi antara warehouse management dan modul perencanaan produksi memudahkan akses ke data yang relevan antara tim gudang dan lantai produksi. Dengan integrasi ini, informasi ketersediaan bahan baku, jadwal produksi, dan kebutuhan penyimpanan dapat disinkronkan dengan cepat. Jadi, proses produksi bisa berjalan lancar tanpa hambatan akibat ketidaksesuaian informasi.
3. Contoh Warehouse Management untuk Kelola Gudang
Perhatikan skenario berikut ini untuk memahami cara software ERP manufaktur yang dilengkapi dengan warehouse management, dapat membantu perusahaan untuk melakukan pengelolaan gudang dengan efisien. Misalkan, sebuah pabrik sepatu menghadapi kendala dalam koordinasi antara departemen produksi dan pengelolaan gudang. Masalahnya, lantai produksi sering menunggu bahan baku karena keterlambatan informasi dari gudang. Sedangkan gudang sering penuh atau tiba-tiba kosong karena produksi yang tidak sesuai jadwal dan perkiraan permintaan. Inefisiensi ini perlu solusi yang mengintegrasikan kedua departemen tersebut.
Perusahaan pun memutuskan untuk mengimplementasikan software ERP manufaktur yang terintegrasi dengan sistem perencanaan produksi. Fungsi warehouse management di sistem ini untuk menyinkronkan informasi antara produksi dan gudang secara real-time. Saat bahan baku hampir habis, lantai produksi secara otomatis memberitahu gudang untuk menyiapkan bahan yang dibutuhkan. Sebaliknya saat finished goods siap, gudang langsung mendapat notifikasi untuk menyediakan ruang penyimpanan.
Perusahaan tersebut juga memanfaatkan fitur dynamic storage allocation. Sistem akan secara otomatis mengidentifikasi ruang kosong dan optimal untuk penyimpanan berdasarkan dimensi, berat, dan kategori produk. Dengan adanya sistem ini, gudang mampu menampung barang jadi atau bahan baku dengan lebih efisien. Area penyimpanan yang sebelumnya terbuang sia-sia dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Lantai produksi juga menjadi lebih fleksibel karena mampu bekerja sesuai dengan ketersediaan ruang di gudang dan permintaan pasar.
Dengan fungsi warehouse management dan integrasi ke sistem perencanaan produksi, pabrik mengalami peningkatan efisiensi yang signifikan. Lantai produksi berjalan lancar tanpa hambatan akibat kekurangan bahan baku, dan gudang bisa menyesuaikan kapasitas penyimpanannya berdasarkan ritme produksi. Selain itu, dengan adanya data historis yang dicatat oleh sistem, perencanaan produksi menjadi lebih tepat, mengurangi risiko overstock atau kekurangan stok di gudang.
4. Kesimpulan
Pengelolaan gudang dalam industri manufaktur dibutuhkan untuk mendukung efisiensi produksi dan distribusi produk ke pelanggan. Dengan berbagai tantangan seperti fluktuasi volume produksi, kesulitan menjaga tingkat persediaan, pemantauan kadaluarsa bahan baku, serta ketergantungan terhadap jadwal produksi, diperlukan solusi yang terintegrasi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Penggunaan Software ERP Manufaktur ScaleOcean yang canggih dan dilengkapi fungsi warehouse management, akan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan gudang. Tidak hanya memiliki keunggulan yang telah disebutkan di atas, sistem kami juga bisa dikustomisasi sesuai dengan permasalahan Anda. Cari tahu lebih lanjut caranya dengan hubungi kami sekarang!