Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo šŸ‘‹

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Industri Manufaktur Produksi Sistem ERP Solusi Bisnis

Kontrol Penerapan Six Sigma dengan Sistem Manufaktur

3 Min Read     Posted on 30 Aug 2023

Share Artikel

Apakah perusahaan Anda sering mendapatkan keluhan dari pelanggan karena produk yang diterima cacat? Jika demikian, metode six sigma adalah strategi yang bisa Anda pertimbangkan untuk evaluasi kesalahan pada proses produksi. Metode ini melibatkan banyak tahapan dan berbagai teknik sehingga jika dilakukan secara manual akan kurang efektif.

Lantas, apa solusinya? Dengan mengimplementasikan sistem manufaktur. Artikel kali ini akan membantu Anda untuk memahami lebih lanjut bagaimana penerapan six sigma, metode dan teknik yang umum digunakan, serta peran sistem manufaktur dalam mengontrol metode ini. Yuk segera simak pembahasannya!

1. Pengertian Metode Six Sigma

Six sigma adalah metode yang fokus pada perbaikan proses dengan cara mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab kesalahan atau variasi dalam proses produksi. Metode ini awalnya dikembangkan oleh Motorola pada tahun 1986 sebagai instrumen statistik untuk mengurangi kesalahan proses. Konsep utama dari six sigma adalah jika Anda dapat mengukur berapa banyak "kesalahan" yang dimiliki dalam suatu proses, maka secara sistematis Anda juga mengetahui cara menghilangkannya sehingga produk bebas dari cacat.

Mungkin penjelasan tersebut masih terlihat abstrak dan sulit dimengerti. Maka perhatikan ilustrasi berikut ini. Misalkan sebuah perusahaan manufaktur mainan anak pernah menerima keluhan karena produk yang cacat. Ketika mainan tersebut ditekan, seharusnya mengeluarkan suara. Namun beberapa bulan terakhir, banyak mainan yang tidak berfungsi demikian. Perusahaan pun memutuskan menggunakan pendekatan six sigma dan mulai mengumpulkan data sebagai tindak lanjut.

Dari sini ditemukan bahwa 15% mainan yang diproduksi memiliki masalah pada bagian sirkuit suara yang tidak konsisten saat proses pemasangan. Setelah dilakukan perbaikan pada proses tersebut dan pelatihan ulang untuk karyawan, cacat produksi menjadi kurang dari 1%. Hasilnya, terjadi peningkatan kepuasan pelanggan dan penghematan biaya bagi perusahaan karena berkurangnya retur produk dan keluhan.

2. Metode Umum Six Sigma

Dalam implementasinya, ada beberapa metode yang umum digunakan oleh perusahaan. Dua metode yang paling populer adalah DMAIC dan DMADV. Yuk kita bahas masing-masing metode tersebut.

a. DMAIC

DMAIC merupakan singkatan dari Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. Metode ini paling umum digunakan terutama ketika tujuannya meningkatkan proses yang sudah ada. Dalam fase define, tim menentukan masalah dan tujuan proyek. Selanjutnya, di fase measure mengumpulkan data untuk menilai kinerja proses saat ini. Proses analyze melibatkan identifikasi penyebab dasar dari variasi atau kesalahan. Kemudian fase improve fokus pada penerapan solusi. Terakhir tahap control memastikan perbaikan yang dilakukan berkelanjutan.

b. DMADV

Sedangkan DMADV adalah singkatan dari Define, Measure, Analyze, Design, dan Verify. Metode ini biasanya digunakan saat perusahaan ingin membuat produk atau proses baru yang sudah memenuhi standar. Fase define mengidentifikasi tujuan proyek. Sedangkan measure dan analyze digunakan untuk menilai permintaan pelanggan dan mengidentifikasi fitur utama yang harus dimiliki. Pada tahap design, dilakukan perancangan solusi. Terakhir fase verify memastikan desain yang baru dapat memenuhi standar kualitas yang diinginkan.

3. Teknik Penting di Six Sigma

Dalam implementasinya, ada juga beragam teknik yang digunakan untuk mendukung proses perbaikan dan inovasi. Teknik-teknik ini membantu tim dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah serta mengoptimalkan proses. Berikut enam teknik penting tersebut.

a. Brainstorming

Teknik pertama six sigma adalah brainstorming. Teknik ini dirancang untuk menghasilkan sejumlah ide dalam waktu singkat. Melalui sesi ini, tim dapat bertukar pikiran, memikirkan solusi bersama, dan mempertimbangkan berbagai perspektif. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan solusi-solusi yang mungkin baru dan inovatif.

b. Root Cause Analysis

Root cause analysis (RCA) merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari suatu permasalahan. Teknik ini menekankan pada pentingnya menangani sumber masalah. Melalui RCA, perusahaan dapat memastikan bahwa intervensi yang dilakukan ditujukan pada inti permasalahan, sehingga dapat mengurangi kemungkinan masalah tersebut terulang lagi di masa depan.

c. Suara Konsumen

Suara konsumen adalah teknik yang fokus pada pemahaman tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan. Melalui pengumpulan feedback dan analisis yang teliti pada data tersebut, perusahaan dapat menyesuaikan strategi produksi dan outputnya agar lebih sesuai dengan yang benar-benar diinginkan oleh pelanggan. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap inisiatif perbaikan yang diterapkan memiliki dampak positif langsung terhadap kepuasan pelanggan.

d. Sistem 5R

Teknik selanjutnya dari six sigma adalah sistem 5R. Sistem ini menggunakan prinsip manajemen Jepang yang mencakup lima tahapan yaitu Ringkas (menyingkirkan yang tidak perlu), Rapikan (menyusun sesuai tempatnya), Resapi (membersihkan area kerja), Rejang (standarisasi), dan Rajin (pemeliharaan). Tujuannya menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan terorganisir.

e. Kaizen

Kaizen adalah prinsip perbaikan berkelanjutan. Teknik ini melibatkan semua karyawan dari manajemen hingga operator produksi untuk proses perbaikan yang terus-menerus. Kaizen juga bisa berupa kegiatan intensif jangka pendek atau perbaikan jangka panjang yang berfokus pada aspek tertentu.

f. Benchmarking

Benchmarking adalah strategi membandingkan praktik yang dimiliki perusahaan dengan yang dianggap sebagai standar dalam industri perusahaan tersebut. Dengan mengevaluasi dan membandingkan proses, produk, atau layanan, perusahaan mendapatkan insight tentang area yang perlu ditingkatkan.

4. Pantau Six Sigma dengan Sistem Manufaktur

Dari penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan ternyata penerapan six sigma adalah proses yang memiliki kompleksitas tinggi dan mencakup banyak fase. Jika dilakukan tanpa bantuan teknologi, tentu proses perbaikan dan evaluasi kesalahan akan berjalan kurang maksimal. Nah, disinilah peran sistem manufaktur bagi perusahaan Anda.

Sistem manufaktur dirancang untuk memonitor, mengukur, dan menganalisis data dari lantai produksi secara real-time, memberikan insight yang mendalam tentang kualitas produk, efisiensi proses produksi, dan kinerja keseluruhan. Integrasi metode iniĀ dengan sistem manufaktur juga membantu perusahaan untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan dengan cepat, serta memastikan kalau perbaikan yang diimplementasikan sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan.

Apa kelebihan yang dimiliki sistem ini sehingga sangat berperan untuk kesuksesan penerapan six sigma? Dilengkapi dengan modul-modul manufaktur, dashboard visual, alat analisis statistik, dan fitur pelaporan otomatis. Hal ini memudahkan tim untuk memahami variasi proses, mengukur kapabilitas produksi, dan memantau kinerja proses seiring waktu. Selain itu, dengan memvisualisasikan data dalam bentuk grafik dan diagram, tim juga lebih mudah memahami tren, variasi, dan penyimpangan, sehingga dapat membuat keputusan berdasarkan data.

Oleh karena itu, implementasi sistem manufaktur untuk mengontrol metode iniĀ tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses, tetapi juga memfasilitasi kolaborasi antar tim. Kemampuan sistem dalam berbagi data, menganalisis, dan memberikan insight bisnis sangat bermanfaat untuk mencapai tujuan perbaikan.

5. Kesimpulan

Penerapan six sigma dalam industri manufaktur telah meningkat secara signifikan. Keberhasilannya dalam membantu perusahaan untuk mengatasi berbagai kesalahan, membuat metode ini mulai populer. Namun, tentunya kebutuhan untuk kontrol berkelanjutan yang dilakukan secara manual akan membuat metode ini menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, diperlukan implementasi sistem pendukung. Salah satunya adalah sistem manufaktur.

Software ini menyediakan fitur canggih yang memungkinkan perusahaan untuk memonitor, menganalisis, dan meningkatkan proses produksi dengan lebih efisien dan efektif. Tertarik untuk mulai mengimplementasikannya ke bisnis Anda? Software manufaktur ScaleOcean siap membantu! Tidak hanya cocok untuk mengontrol penerapan six sigma, sistem kami juga bisa dikustomisasi untuk metode manufaktur lainnya. Dapatkan konsultasi gratis untuk mengetahui lebih lanjut kebutuhan Anda dengan hubungi tim kami sekarang!

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

  May 13, 2024        3 Min Read

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

REKOMENDASI

Artikel Terkait