Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo đź‘‹

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Industri Manufaktur Informasi Bisnis Produksi

Contoh Demand Management di Manufaktur dan Tahapannya

3 Min Read     Posted on 12 Jul 2023

Share Artikel

Industri manufaktur adalah sektor yang sangat dinamis dan kompetitif, di mana pemahaman dan pengelolaan permintaan produk dibutuhkan untuk keberhasilan jangka panjang. Oleh karena itu, penerapan demand management sangat membantu perusahaan mengelola permintaan baik di masa sekarang maupun mendatang.

Dengan melibatkan berbagai aspek bisnis seperti penjualan, produksi, dan pemasaran, proses tersebut memungkinkan Anda untuk memastikan bahwa perusahaan selalu dapat memenuhi permintaan pelanggan, tapi juga memaksimalkan efisiensi bisnis. Berikut akan diberikan penjelasan contoh demand management yang baik dalam industri manufaktur agar Anda dapat meniru atau memodifikasinya sesuai kebutuhan bisnis.

1. Mengapa Demand Management Diperlukan?

Pada industri manufaktur, demand management digunakan untuk memastikan operasional berjalan secara efisien dan efektif. Dalam konteks produksi, manajemen permintaan diperlukan untuk merencanakan kapasitas produksi sesuai dengan permintaan pasar. Tanpa pemahaman yang akurat, perusahaan di industri manufaktur justru akan memiliki kapasitas produksi yang berlebihan atau bahkan tidak mencukupi permintaan.

Demand management juga penting dalam proses rantai pasokan. Mengantisipasi permintaan membantu perusahaan di industri manufaktur untuk koordinasi dengan lebih baik bersama pemasok dan mitra logistik. Tujuannya untuk memastikan bahan baku dan barang jadi diterima serta dikirim tepat waktu.

Tidak kalah penting, manajemen permintaan dibutuhkan untuk perencanaan kapasitas jangka panjang dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan memahami dan meramalkan permintaan, perusahaan di industri manufaktur bisa membuat keputusan yang lebih baik tentang investasi peralatan dan teknologi baru, pengembangan produk lain, dan ekspansi pasar.

Secara keseluruhan, demand management adalah komponen penting untuk mencapai sukses dan keberlanjutan dalam industri manufaktur. Dengan meramalkan dan merespons permintaan pasar secara efektif, perusahaan dapat memastikan operasional yang efisien, penggunaan sumber daya yang optimal, dan kepuasan pelanggan yang maksimal.

2. Contoh Demand Management

Untuk memahami penerapan manajemen permintaan, kita akan menggunakan studi kasus sederhana suatu perusahaan manufaktur perangkat keras. Misal pada 2022, mereka mengalami fluktuasi besar dalam permintaan produk yang mengakibatkan adanya kelebihan atau kekurangan stok. Karena itu, pada 2023 perusahaan tersebut memutuskan untuk menerapkan strategi manajemen permintaan yang efektif. Mari kita lihat contoh demand management yang mereka lakukan.

a. Peramalan Permintaan

Untuk membuat peramalan permintaan yang akurat, perusahaan menggunakan pendekatan berbasis data. Proses ini melibatkan pengumpulan dan analisis data historis penjualan, tren industri, serta faktor eksternal lainnya. Mereka mulai mengumpulkan data penjualan dari 5 tahun terakhir untuk menentukan tren dan pola penjualan. Misalnya, didapatkan informasi bahwa penjualan meningkat sebesar 15% selama kuartal ke-4 setiap tahun yang disebabkan oleh musim belanja akhir tahun.

Perusahaan perangkat keras ini juga memantau tren dan perkembangan industri. Ternyata, peluncuran teknologi baru atau inovasi dapat mempengaruhi permintaan untuk produk mereka. Faktor pendukung perencanaan seperti kondisi ekonomi, musim, dan kegiatan kompetitor juga dipertimbangkan. Misalnya, dalam kondisi ekonomi yang baik, konsumen mungkin lebih bersedia untuk membeli produk baru.

Menggunakan data ini, perusahaan mampu membuat model peramalan dan memprediksi permintaan dengan akurasi lebih tinggi. Dengan mempertimbangkan peningkatan penjualan 15% selama kuartal ke-4 dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, mereka meramalkan peningkatan permintaan sebesar 20% untuk tahun 2023.

b. Penjadwalan Produksi yang Efisien

Menggunakan data peramalan permintaan yang telah didapatkan, perusahaan tersebut kemudian merencanakan strategi pengelolaan permintaan dan menyesuaikan jadwal produksi mereka untuk memenuhi permintaan yang diramalkan. Sebagai perusahaan di industri manufaktur, mereka sangat menyadari pentingnya perencanaan kapasitas produksi yang sesuai dengan permintaan pasar untuk menghindari overstock dan understock yang bisa merugikan.

Berdasarkan peramalan, mereka memperkirakan peningkatan permintaan sebesar 20% untuk tahun 2023. Untuk memenuhi peningkatan permintaan ini, perusahaan perlu menyesuaikan kapasitas produksi. Jika biasanya perusahaan memproduksi 100.000 unit per bulan, maka diperlukan peningkatan kapasitas produksi menjadi 120.000 unit per bulan.

Namun, peningkatan permintaan ini harus tetap fleksibel. Dari data historis penjualan sebelumnya, diketahui bahwa permintaan biasanya lebih tinggi di kuartal ke-4. Jadi, mereka menyesuaikan peningkatan kapasitas produksi agar lebih tinggi di kuartal tersebut. Begitu juga, jika diprediksi adanya penurunan permintaan, misalnya di kuartal ketiga, maka perusahaan akan menurunkan kapasitas produksi selama periode tersebut untuk menghindari kelebihan produksi dan biaya penyimpanan yang tidak perlu.

Penjadwalan produksi yang efisien ini memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan dalam permintaan pasar dan mengurangi biaya produksi serta penyimpanan. Selain itu, cara ini juga membantu perusahaan mencegah kekurangan stok dan kehilangan peluang penjualan.

c. Manajemen Inventory yang Optimal

Selanjutnya, perusahaan perlu merencanakan strategi manajemen gudang. Telah diperkirakan peningkatan permintaan sebesar 20% pada tahun 2023. Untuk mempersiapkan peningkatan ini, mereka menyesuaikan tingkat inventaris untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup stok untuk memenuhi permintaan tersebut.

Dengan tetap memperhatikan fluktuasi musiman, strategi pengelolaan dan perencanaan yang dirancang juga harus fleksibel. Misalnya, penjualan biasanya meningkat sebesar 15% di kuartal ke-4. Jadi, pada kuartal ke-3, mereka akan meningkatkan inventaris lebih dari biasanya untuk mempersiapkan peningkatan penjualan di kuartal ke-4.

Selain itu, perusahaan juga bisa menggunakan prinsip just-in-time dalam manajemen inventory. Artinya perusahaan meminimalkan inventaris dengan cara hanya menerima pengiriman barang saat dibutuhkan. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya penyimpanan dan meminimalkan risiko pengelolaan stok yang berlebih.

Hasilnya, perusahaan mampu menurunkan biaya penyimpanan sebesar 15% dan kekurangan stok sebesar 50% pada tahun 2023. Perubahan ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memastikan bahwa produk selalu tersedia ketika pelanggan membutuhkannya.

d. Pemasaran yang Tepat Sasaran

Data menunjukkan bahwa permintaan biasanya meningkat sebesar 15% di kuartal ke-4 setiap tahun. Dengan informasi ini, perusahaan bisa merencanakan dan menjalankan strategi marketing selama periode tersebut untuk memanfaatkan permintaan yang meningkat dan mendorong penjualan lebih lanjut. Kampanye ini bisa melibatkan penawaran khusus, diskon, atau paket produk baru.

Jika data menunjukkan penurunan permintaan pada kuartal tertentu, misalnya penurunan 5% di kuartal ke-3, maka perusahaan bisa merencanakan kampanye yang lebih rendah atau fokus pada upaya retensi pelanggan selama periode ini. Upaya tersebut bisa mencakup program loyalitas pelanggan atau penawaran khusus untuk pelanggan yang sudah ada.

Dengan memanfaatkan data peramalan permintaan dalam marketing campaign yang tepat, perusahaan tersebut yang bergerak di industri manufaktur dapat memastikan bahwa mereka memaksimalkan potensi penjualan selama periode permintaan tinggi dan mempertahankan pelanggan selama periode permintaan rendah.

e. Kerjasama dengan Pemasok

Dengan peramalan peningkatan permintaan 20% pada tahun 2023, perusahaan perlu berkomunikasi dengan pemasok untuk memastikan mereka dapat memenuhi peningkatan pasokan bahan baku yang diperlukan. Kedua pihak juga perlu mempertimbangkan adanya variasi dalam permintaan. Misalnya, dengan peningkatan penjualan 15% di kuartal ke-4, perusahaan bisa meminta pemasok untuk menyesuaikan jadwal pengiriman untuk memastikan pasokan yang cukup. Sebaliknya, selama kuartal dengan permintaan yang lebih rendah, pemasok mengurangi pengiriman.

3. Tips Sukses Terapkan Demand Management

Kita telah mempelajari contoh demand management di pembahasan sebelumnya. Ternyata prosesnya cukup kompleks dan melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan beberapa hal dan menghindari kesalahan perencanaan agar penerapannya berjalan lancar. Pertama, penting untuk mengumpulkan data yang tepat. Selanjutnya, lakukan analisis data yang akan memberikan informasi berguna tentang permintaan masa depan dan membantu Anda membuat prediksi yang lebih akurat.

Komunikasi dan koordinasi yang baik antara departemen yang berbeda dalam perusahaan juga sangat penting. Manajemen permintaan bukanlah tugas yang dapat dilakukan oleh satu departemen saja. Sebaliknya, justru memerlukan kerjasama antara berbagai fungsi bisnis, termasuk purchasing, pemasaran, operasional, dan keuangan. Semua departemen ini harus berbagi informasi dan bekerja sama untuk meramalkan dan merespon permintaan dengan cara yang paling efektif.

Pasar dan permintaan pelanggan dapat berubah dengan cepat. Maka perusahaan juga harus fleksibel dan siap untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan menyesuaikan rencana produksi, merubah strategi pemasaran, atau bahkan mengubah produk atau layanan yang ditawarkan. Teknologi modern seperti ERP akan sangat membantu Anda menjadi lebih responsif dan adaptif terhadap perubahan ini.

4. Kesimpulan

Dalam industri manufaktur, peran demand management tidak dapat diabaikan. Dengan memahami dan meramalkan permintaan pasar, perusahaan dapat merencanakan produksi dengan lebih baik, mengelola inventaris secara efisien, dan memastikan bahwa produk selalu tersedia ketika pelanggan membutuhkannya.

Melalui contoh demand management yang telah dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan, koordinasi, dan fleksibilitas dapat membantu perusahaan di industri manufaktur untuk merespon dinamika permintaan pasar dengan lebih baik. Anda juga bisa mempertimbangkan penggunaan teknologi modern seperti ERP untuk meramalkan serta merespon perubahan permintaan dengan lebih akurat.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

  May 13, 2024        3 Min Read

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

REKOMENDASI

Artikel Terkait