Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Finance Industri Manufaktur Informasi Bisnis Solusi Bisnis

5 Akuntansi yang Sering digunakan di Bisnis Manufaktur

3 Min Read     Posted on 30 Jan 2024

Share Artikel

Dalam perusahaan manufaktur, pentingnya accounting menjadi hal yang harus dioperasikan sebaik mungkin agar dapat mengelola finansial dan informasi keuangan secara akurat dan terorganisir. Setiap aspek dalam akuntansi memiliki peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional dan memberikan pandangan yang jelas terkait dengan kesehatan keuangan perusahaan secara mendalam.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh mengenai berbagai akuntansi yang sering digunakan dalam perusahaan manufaktur, kita juga akan menguraikan bagaimana cara pengelolaan dan contoh akuntansi di bisnis manufaktur tersebut secara efektif. Ayo bahas bersama disini!

1. Pentingnya Akuntansi di Bisnis Manufaktur

Dalam bisnis manufaktur, akuntansi menjadi dasar yang esensial dalam menopang keberlanjutan operasional bahkan membantu perusahaan untuk melacak dan mengelola berbagai aspek keuangan secara efektif. Akuntansi di manufaktur yang berkaitan informasi keuangan mulai dari pembelian bahan baku hingga pengiriman produk jadi ini dapat menjadi acuan perusahaan dalam mengambil keputusan strategis untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis manufaktur.  

Adanya pengelolaan akuntansi ini, perusahaan dapat memahami dan mengendalikan biaya produksi dengan pencatatan setiap komponen biaya secara terperinci. Dengan begitu, perusahaan dapat mengidentifikasi area mana yang memerlukan efisiensi atau penghematan dalam proses manufaktur. Hal ini akan memudahkan dalam penentuan harga jual yang kompetitif, dan memastikan profitabilitas perusahaan secara menyeluruh.

Salah satu akuntansi yang berkaitan erat dengan manufaktur salah satunya merupakan akuntansi biaya, atau cost accounting adalah akuntansi yang melibatkan biaya manufaktur secara menyeluruh, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Berbagai macam akuntansi lainnya juga berperan penting dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mengontrol semua elemen biaya yang terlibat dalam siklus produksi dan proses manufaktur. 

Pentingnya akuntansi di bisnis manufaktur juga terlihat dalam kemampuannya dalam menyediakan laporan keuangan yang akurat dan jelas, sehingga tidak hanya memberikan gambaran yang tepat mengenai kesehatan keuangan perusahaan kepada pihak internal, tetapi juga menjadi alat komunikasi yang efektif kepada pihak eksternal perusahaan. Seperti investor, kreditur, dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk memberikan transparansi dan kepercayaan dalam ekosistem di industri manufaktur.

2. Macam Akuntansi di Bisnis Manufaktur

Dalam perusahaan manufaktur, pengelolaan akuntansi menjadi aspek kunci yang dapat menentukan keberlanjutan dan keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Akuntansi di industri ini akan mencatat setiap transaksi finansial yang mencakup analisis biaya, pengelolaan aset, dan evaluasi efisiensi produksi. Pembahasan ini akan menguraikan berbagai akuntansi yang sering digunakan oleh perusahaan manufaktur adalah, sebagai berikut:

a. Cost Accounting

Cost accounting adalah inti dari operasional manufaktur secara menyeluruh, yang melibatkan pengumpulan, pencatatan, dan analisis biaya terkait bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Tujuan pencatatan cost accounting adalah untuk menentukan harga pokok produksi pada setiap produk, serta menetapkan harga jual dan mengambil keputusan manajerial dalam perusahaan. 

Keunggulan dari cost accounting adakah pengalokasian biaya ke produk atau layanan tertentu yang akan memudahkan penentuan harga jual dan membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi biaya dan kinerja internal. Pencatatan ini juga akan meringankan perusahaan dalam membandingkan biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual, sehingga dapat mengidentifikasi penyimpangan biaya yang perlu diperbaiki. 

b. Inventory Accounting

Selanjutnya akuntansi yang sering digunakan oleh perusahaan manufaktur adalah inventory accounting yang berkaitan dengan penilaian dan pengelolaan stok bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Pencatatan ini penting untuk memastikan bahwa biaya penyimpanan yang dianggarkan akurat dengan laporan keuangan dalam bisnis manufaktur. 

Inventory accounting dapat membantu perusahaan dalam menghindari kelebihan atau kekurangan stok, yang dapat mempengaruhi aliran kas dan profitabilitas dalam bisnis. Pencatatan ini juga dapat menjadi acuan perusahaan dalam merespon secara cepat permintaan pasar dan tren konsumen, serta dapat mengoptimalkan kapasitas produksi dalam alur dan prosesnya.

c. Production Accounting

Akuntansi produksi menjadi pencatatan yang fokus pada analisis biaya terkait langsung dengan aktivitas produksi, termasuk menghitung biaya per-unit dan pemantauan efisiensi proses produksi. Akuntansi produksi ini penting untuk menentukan apakah biaya produksi yang digunakan telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan serta untuk mengidentifikasi area mana yang memerlukan peningkatan efektivitas. 

Selain itu, pencatatan keuangan terkait produksi juga dapat memberikan wawasan kepada internal perusahaan mengenai peningkatan produktivitas, pemanfaatan sumber daya, dan keefektifan prosedur produksi. Informasi yang dihasilkan ini bermanfaat untuk mengambil keputusan strategis yang lebih bijak, seperti investasi teknologi baru, penyesuaian kapasitas produksi, dan perubahan metode produksi. 

d. Fixed Asset Accounting

Berikutnya akuntansi yang sering digunakan oleh perusahaan manufaktur adalah fixed asset accounting atau akuntansi untuk pencatatan aset tetap dalam manufaktur, seperti mesin, peralatan, dan gedung. Akuntansi ini akan mencatat berbagai biaya terkait perolehan aset, depresiasi, amortisasi, dan disposisi aset, yang akan memudahkan dalam penentuan nilai buku aset dan pelaporan keuangan yang akurat. 

Pencatatan ini akan memberikan informasi mengenai nilai dan usia aset, sehingga perusahaan dapat melakukan evaluasi kinerja aset dan pengambilan keputusan terkait penggantian atau perbaikan. Dengan begitu, akan memudahkan dalam perencanaan penggantian aset secara strategis, menghindari downtime yang tidak perlu, serta mengoptimalkan investasi modal perusahaan. 

e. Break-Even Point

Akuntansi yang sering digunakan oleh perusahaan manufaktur adalah break-even point atau pencatatan titik impas, yang melibatkan jumlah penjualan atau unit yang diperlukan untuk menutupi semua biaya tetap dan variabel. Dengan mengetahui titik impas ini, perusahaan akan memudahkan dalam perencanaan harga dan volume produksi.

Selain itu, titik impas juga penting untuk perencanaan peluncuran produk baru atau pengubahan proses produksi, serta pengambilan keputusan baik jangka pendek atau panjang. Analisis titik impas ini juga dapat membantu mengevaluasi kelayakan dan potensi profitabilitas perubahan dalam bisnis manufaktur. 

3. Pengelolaan Akuntansi di Bisnis Manufaktur

Dalam bisnis manufaktur, pengelolaan berbagai pencatatan akuntansi menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk menghasilkan efektivitas finansial pada perusahaan. Berbagai strategi ini dapat Anda gunakan sebagai solusi pengelolaan akuntansi di perusahaan manufaktur. 

a. Integrasi Sistem Akuntansi

Solusi pertama yang dapat dilakukan dalam perusahaan adalah penerapan sistem akuntansi terintegrasi, yang akan membantu perusahaan untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan data keuangan secara otomatis. Penerapan software ini akan mengurangi risiko human error dan meningkatkan kecepatan pelaporan, serta memudahkan pelacakan biaya, pendapatan, serta pengeluaran secara real-time. 

Penerapan software ini memungkinkan integrasi dengan sistem lain seperti manajemen persediaan, pembelian, dan penjualan, sehingga dapat membantu dalam memastikan konsistensi data di seluruh aspek keuangan bisnis dan menyediakan dasar yang kuat untuk analisis dan perencanaan strategis. 

b. Cost Management

Cost management merupakan proses yang terus-menerus dan dinamis dalam pencatatan akuntansi manufaktur, dengan melibatkan identifikasi dan pengurangan biaya yang tidak perlu, optimasi penggunaan sumber daya, dan peningkatan efisiensi proses produksi. Manajemen biaya yang efektif dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas dan daya saing di industri manufaktur. 

Dalam manajemen biaya, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, seperti analisis biaya terinci, perbandingan dengan standar industri, dan penerapan metode seperti lean manufacturing. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pemborosan, dan memudahkan perusahaan untuk meninjau struktur biaya serta menyesuaikannya dengan perubahan dalam lingkungan bisnis, teknologi, dan permintaan pasar. 

c. Pelaporan dan Analisis

Strategi selanjutnya adalah pelaporan dan analisis keuangan yang harus dilakukan untuk memahami dan memberikan gambaran secara jelas mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja operasional, dan arus kas dalam perusahaan. Analisis laporan juga harus dilakukan berkala untuk memudahkan identifikasi tren, menilai kesehatan keuangan, dan membuat proyeksi jangka panjang. 

Dalam analisis dan pelaporan dalam akuntansi di manufaktur, harus mencakup penilaian rasio keuangan, analisis varian, dan evaluasi kinerja terhadap anggaran. Informasi yang dihasilkan dari laporan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyesuaikan strategi, meningkatkan operasional, dan meningkatkan profitabilita bisnis manufaktur.

d. Audit Internal

Hal terakhir yang dapat Anda lakukan untuk pengelolaan pencatatan akuntansi adalah audit internal yang merupakan komponen penting dalam tata kelola finansial, dengan melibatkan pemeriksaan dan evaluasi sistem akuntansi, kontrol internal, dan prosedur kepatuhan. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan akurasi dan integritas informasi keuangan, serta kepatuhan terhadap peraturan dan standar akuntansi. 

Audit internal ini juga akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi area yang berpotensi berisiko, dna mengusulkan perbaikan, termasuk peningkatan dalam proses akuntansi, pengetatan kontrol internal, bahkan rekomendasi perbaikan efisiensi operasional bisnis secara menyeluruh. Dengan melakukan audit secara teratur, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder dalam keuangan perusahaan dan membantu dalam memelihara citra perusahaan tetap positif. 

4. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pencatatan akuntansi di perusahaan manufaktur merupakan aspek yang mendukung kesehatan keuangan dan keberlangsungan operasional dan finansial dalam bisnis. Dengan adanya akuntansi di segala aspek dalam manufaktur, Anda akan lebih mudah dalam membedah dan mengelola biaya produksi dengan lebih terperinci. 

Ada beberapa macam akuntansi yang harus ada dalam bisnis manufaktur, dan berbagai strategi bagaimana pengelolaan akuntansi yang efisien. Dengan begitu, perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif, meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di pasar yang dinamis. 

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

  May 14, 2024        3 Min Read

Sea Shipping Rates: Arti, Jenis, dan Cara Hitungnya

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

  May 14, 2024        3 Min Read

Residential Hotel Adalah: Ketahui Arti dan Ciri Cirinya

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

REKOMENDASI

Artikel Terkait