OPM atau operating profit margin adalah pengukuran yang penting dilakukan perusahaan manufaktur untuk menggambarkan kemampuan operasional bisnis dalam menghasilkan laba sebelum dipengaruhi bunga dan pajak. Pemahaman OPM ini menjadi salah satu strategi yang perlu Anda lakukan untuk menunjukkan seberapa efektif manajemen dalam mengendalikan biaya manufaktur.
Dalam artikel kali ini, kita akan membahas secara lengkap dan mendalam apa yang dimaksud dengan OPM, serta bagaimana cara menghitung dan menganalisisnya menggunakan rumus operating profit margin yang akurat. Pengelolaan analisis ini penting dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
1. Operating Profit Margin Adalah
Perlu Anda pahami, operating profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur persentase laba yang dihasilkan dalam operasional bisnis. Margin ini akan menunjukkan berapa banyak pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai laba operasional, sebelum terdampak pengaruh biaya bunga dan pajak.
Pemahaman mengenai operating profit margin itu sangat penting untuk manufaktur, karena bisa memberikan gambaran jelas mengenai kemampuan menyeluruh dari operasi produksi dan penjualan yang telah dilakukan. Anda juga bisa menilai efektivitas perusahaan dalam mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi produksi.
Margin yang signifikan akan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit, sehingga dapat membiayai ekspansi, dan memberikan keuntungan pada perusahaan manufaktur. Perlu juga dilakukan analisis efektif untuk membantu mengambil keputusan internal, dan juga untuk menjaga stabilitas dan potensi pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
2. Rumus Operating Profit Margin
Pentingnya melakukan analisis OPM dalam manufaktur membuat perusahaan perlu kehati-hatian dan akurasi tinggi dalam menghitung dan mengumpulkan datanya. Untuk itu Anda harus memahami rumus operating profit margin yang tepat agar bisa menghasilkan data yang maksimal dan akurat. Berikut ini rumus
operating profit margin yang dapat Anda gunakan:
Dalam rumus operating profit margin yang telah diuraikan, ada dua aspek dalam OPM yang perlu Anda perhatikan, yaitu laba operasional dan penjualan bersih. Sebelum beranjak pada bagian cara menghitungnya, penting bagi Anda untuk memahami kedua aspek utama tersebut agar implementasi operating profit margin rumus yang digunakan dapat digunakan dengan maksimal.
Laba operasional atau EBIT
(Earnings Before Interest and Taxes) dalam operating profit margin adalah hasil keuntungan dari pendapatan yang tidak termasuk pendapatan dan biaya yang tidak berkaitan langsung dengan operasi inti perusahaan, seperti biaya bunga dan pendapatan lainnya yang tidak rutin,
biaya barang terjual (COGS) dan biaya administrasi dan umum, dari total pendapatan operasional.
Laba operasional ini dihasilkan dari jumlah pengurangan antara beban operasional dan laba kotor perusahaan manufaktur. Sedangkan untuk penjualan bersih dalam operating profit margin adalah total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa, setelah dikurangi dengan retur penjualan yang terjadi, potongan harga, dan alokasi untuk produk cacat dalam perusahaan manufaktur.
3. Contoh Hitung OPM dan Analisis di Perusahaan Manufaktur
Untuk menerapkan dengan operating profit margin rumus yang akurat, disini kita akan memberikan contoh bagaimana cara menghitung OPM dengan tepat dengan mengambil skenario contoh dalam perusahaan manufaktur di Indonesia. Terlebih dahulu, mari kita lihat uraian data keuangan untuk dua tahun periode operasional di PT. KSK Manufacture.
Dari data yang telah diuraikan ini, kita mengetahui bahwa kedua periode tahun operasional ini memiliki perbedaan signifikan, terutama dari hasil pendapatan bersih yang didapat perusahaan. Sebelum menghitung operating profit margin pada tahun 2023 dan 2022, kita harus mengetahui bahwa jumlah laba kotor yang tertera dalam laporan keuangan tersebut adalah hasil pengurangan dari pendapatan bersih dan harga pokok penjualan dari perusahaan.
Begitupun hasil laba operasional yang menjadi jumlah dari pengurangan laba kotor dan beban operasional yang dikeluarkan perusahaan manufaktur. Setelah laba kotor dan laba operasional diketahui, Anda bisa memulai perhitungan untuk melihat OPM pada tahun 2022 dengan operating profit margin rumus yang telah diuraikan sebelumnya. Berikut perhitungannya:
Dari perhitungan ini dengan menggunakan rumus operating profit margin, dapat diketahui bahwa PT. KSK Manufacture memiliki keuntungan profit operasional sebesar 9,3%. Selanjutnya kita akan melihat bagaimana hasil OPM perusahaan ini pada periode tahun 2023. Berikut perhitungannya:
Dari kedua perhitungan ini, kita bisa menganalisis operating profit margin dari PT. KSK Manufacture, jika dilihat, pada tahun 2022 perusahaan hanya mendapat keuntungan bersih sebesar 9,3% dari pendapatan. Untuk OPM di tahun 2023, perusahaan sedikit mengalami kenaikan karena penjualan bersih yang meningkat dengan keuntungan mencapai 11,9%.
Dari sini, dapat dipahami bahwa perusahaan mengalami kenaikan kinerja manajemen dan menghasilkan laba lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Tapi meskipun begitu, Anda perlu memperhatikan laba rata-rata dalam industri manufaktur yang dijadikan acuan besar kecilnya keuntungan yang didapat.
Untuk itu, perusahaan bisa segera mengambil keputusan dengan solusi yang tepat. dan bisa menelaah laporan keuangan dengan lebih akurat, dan melihat area biaya operasional yang meningkat dan mengambil strategi efektif untuk efisiensi dan penurunan biaya tersebut dalam perusahaan manufaktur.
4. Tujuan Utama OPM di Perusahaan Manufaktur
Setelah mengetahui bagaimana cara menghitung dengan operating profit margin rumus yang akurat, kita menjadi pahami bahwa penting bagi perusahaan manufaktur menghitung dan menganalisis OPM ini untuk keberlangsungan bisnis jangka panjang. Inilah berbagai tujuan utama dilakukannya perhitungan operating profit margin adalah sebagai berikut:
a. Perbandingan Kinerja
OPM ini dilakukan perusahaan untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing di industri manufaktur, sehingga perlu adanya analisis komparatif dari OPM yang dapat membantu manajemen untuk memahami bagaimana posisi mereka dalam pasar, dan kekuatan dan kelemahan dalam operasionalnya.
Sederhananya, jika OPM lebih tinggi dibanding dengan rata rata industri, maka hal tersebut bisa dikatakan perusahaan memiliki keunggulan kompetitif di kontrol biaya atau keunggulan produknya. Begitupun sebaliknya, jika OPM memiliki jumlah yang lebih rendah, maka ada kemungkinan adanya masalah dalam efisiensi ataupun kebutuhan inovasi dalam implementasinya.
b. Mengukur Efisiensi Finansial
Tujuan utama operating profit margin adalah untuk mengukur efisiensi finansial dalam perusahaan, sehingga akan didapat gambaran mengenai seberapa baik Anda mengelola biaya terhadap pendapatannya. Tinggi rendahnya margin ini menunjukkan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dari operasionalnya sebelum dipengaruhi oleh faktor non-operasional seperti bunga dan pajak.
c. Menilai Dampak Perubahan Operasional
OPM juga dilakukan untuk mengetahui adanya dampak dari perubahan operasional yang dilakukan perusahaan seperti pengenalan teknologi baru, perubahan dalam proses produksi, atau strategi pengurangan biaya. Hasil OPM yang didapat bisa memberikan gambaran mengenai seberapa efektifnya perubahan tersebut dalam meningkatkan profitabilitas.
d. Perencanaan Keuangan dan Proyeksi
Tujuan terakhir dalam operating profit margin adalah untuk perencanaan dan proyeksi keuangan dalam perusahaan, sehingga melalui OPM Anda bisa melihat bagaimana tren penjualan berubah dari waktu ke waktu. Hal tersebut akan memudahkan Anda untuk memperkirakan dengan akurat pendapatan dan keuntungan,
merencanakan pengeluaran modal, memperkirakan aliran kas masa depan, dan membuat keputusan investasi yang tepat.
5. Kesimpulan
Dari artikel ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa operating profit margin adalah pengukuran rasio yang penting dilakukan dalam perusahaan manufaktur. Karena hasil dari perhitungan ini akan memberikan gambaran mengenai efisiensi finansial bisnis yang didapat, dan bagaimana kinerja biaya manufaktur yang digunakan untuk operasional bisnis.
Kita telah menguraikan bagaimana cara menghitungnya dengan menggunakan rumus operating profit margin yang akurat, sehingga bisa Anda jadikan acuan dan panduan akurat untuk melakukan perhitungan ini. Pemahaman yang kuat mengenai OPM, Anda bisa mengoptimalkan operasi bisnis, menerapkan strategi efektif untuk meningkatkan keberlanjutan, bahkan mengamankan posisi perusahaan dengan lebih kuat di pasar yang kompetitif.