Simak Cara Menghitung Material Bangunan Proyek & Contohnya!

ScaleOcean Team

Bagi perusahaan konstruksi, menghitung material bangunan dengan akurat sangat penting karena secara langsung mempengaruhi efisiensi, biaya, dan keberhasilan proyek. Proses ini memungkinkan manajer proyek untuk merencanakan dan mengalokasikan sumber daya dengan tepat, sehingga menghindari pemborosan atau kekurangan material yang dapat menyebabkan penundaan. Menghitung kebutuhan material bangunan excel juga membantu dalam menyusun anggaran yang realistis.

Selain itu, dengan menghitung material secara akurat, perusahaan dapat menjaga kualitas konstruksi dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Terutama kesalahan dalam perhitungan material bisa berakibat fatal, mulai dari pembengkakan biaya hingga penurunan kualitas bangunan. Di artikel ini, kita akan membahas lebih detail mengenai cara menghitung material bangunan yang efektif sebagai kunci mencapai kesuksesan dalam proyek konstruksi, menjaga kepuasan klien, dan meningkatkan reputasi perusahaan di industri konstruksi!

1. Cara Menghitung Material Bangunan

Proses menghitung material bangunan menjadi langkah penting dalam perencanaan proyek konstruksi untuk memastikan ketersediaan bahan yang diperlukan dan menghindari pemborosan. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam menghitung material bangunan.

a. Menentukan Kebutuhan Proyek

Dalam perencanaan konstruksi, menentukan kebutuhan proyek adalah langkah awal yang penting untuk mengidentifikasi jenis proyek yang akan dilaksanakan dan skala pekerjaannya. Analisis mendetail dilakukan untuk menentukan spesifikasi teknis yang dibutuhkan, termasuk jenis material, kualitas, dan kuantitas yang diperlukan. Selain itu, penting untuk memahami desain dan rencana arsitektur untuk memastikan semua elemen proyek diperhitungkan dengan tepat. Faktor lain seperti lokasi proyek, kondisi tanah, dan faktor lingkungan juga mempengaruhi kebutuhan material. 

b. Membuat Daftar Material

Daftar ini mencakup semua material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, mulai dari bahan dasar seperti semen, pasir, dan batu bata, hingga material khusus. Daftar ini juga mencakup rincian mengenai ukuran, jumlah, dan spesifikasi teknis dari masing-masing material. Pembuatan daftar material ini biasanya melibatkan kolaborasi antara tim proyek. Dengan memiliki daftar material yang lengkap dan rinci, perusahaan konstruksi dapat memastikan semua kebutuhan material tersedia dan dapat dipesan tepat waktu untuk menghindari penundaan proyek.

c. Menghitung Volume Material

Berikutnya, menghitung volume material akan membantu menentukan jumlah pasti dari setiap material yang diperlukan untuk proyek. Penghitungan ini biasanya dilakukan berdasarkan gambar desain dan spesifikasi teknis dari proyek. Misalnya, untuk menghitung volume beton, perlu diketahui panjang, lebar, dan tinggi struktur yang akan dibangun. Proses ini juga melibatkan penggunaan rumus matematika, teknik estimasi, atau tabel perhitungan material bangunan untuk memastikan akurasi. Dengan penghitungan yang tepat, proyek dapat berjalan lebih efisien dan ekonomis.

d. Menghitung Kebutuhan Material Total

Setelah menghitung volume masing-masing material, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan material total. Proses ini melibatkan penjumlahan semua volume material yang telah dihitung untuk setiap bagian proyek. Dalam prosesnya, Anda bisa menghitung kebutuhan material bangunan excel untuk mendapatkan estimasi yang akurat. Misalnya, saat menghitung kebutuhan total untuk batu bata, perlu ditambahkan beberapa persen sebagai cadangan untuk mengantisipasi kerusakan atau potongan yang tidak terpakai.

Selain itu, menghitung kebutuhan material total dilakukan dengan rumus KMB = VP x KMS, di mana KMB adalah Kebutuhan Material Bangunan, VP adalah Volume Proyek, dan KMS adalah Koefisien Material Spesifik. Koefisien ini menunjukkan jumlah material yang dibutuhkan per unit volume proyek dan bervariasi untuk setiap jenis material. Proses ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang total kebutuhan material berdasarkan volume proyek yang telah dihitung sebelumnya.
 

Rumus Menghitung Material Bangunan

e. Memperhitungkan Harga Material

Proses ini melibatkan penelitian harga material di pasar dan pengumpulan penawaran dari berbagai pemasok. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan biaya tambahan seperti ongkos kirim dan pajak yang berlaku. Setelah memperoleh informasi harga, total biaya material dapat dihitung dengan mengalikan jumlah material yang dibutuhkan dengan harga per unit. Memperhitungkan harga material membantu dalam menyusun anggaran proyek yang realistis dan memastikan semua biaya konstruksi dapat ditutupi oleh anggaran yang telah disiapkan.

f. Menyusun Laporan Kebutuhan Material

Sebagai langkah akhir, penyusunan laporan kebutuhan material mencakup rincian lengkap semua material yang dibutuhkan dalam tabel perhitungan material bangunan, seperti jenis, jumlah, spesifikasi, dan harga. Laporan ini biasanya disusun dalam format yang mudah dipahami dan digunakan sebagai acuan selama pelaksanaan proyek. Laporan ini juga mencakup analisis biaya total dan anggaran yang dialokasikan untuk setiap jenis material. Dengan menyusun laporan kebutuhan material yang komprehensif, perusahaan konstruksi dapat memastikan transparansi dan efisiensi dalam penggunaan material.

2. Contoh Cara Menghitung Material Bangunan

Dalam proyek konstruksi, menghitung kebutuhan material bangunan dengan tepat sangatlah penting. Selain dengan tabel perhitungan material bangunan, cara menghitung material lain yang bisa Anda coba adalah menggunakan rumus KMB = VP x KMS. Dengan menggunakan rumus ini, perusahaan dapat memastikan semua material yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang tepat, sehingga menghindari pemborosan atau kekurangan material yang dapat mempengaruhi kelancaran proyek. Untuk lebih mudah memahaminya, perhatikan skenario proyek pembangunan di bawah ini.

Misalnya, terdapat proyek pembangunan tembok pembatas di sebuah kompleks perumahan. Maka, perhitungan kebutuhan material bangunan menjadi sangat krusial. Tembok yang akan dibangun memiliki panjang 50 meter, tinggi 2,5 meter, dan tebal 0,3 meter. Volume pekerjaan (VP) dapat dihitung dengan mengalikan panjang, tinggi, dan tebal tembok: 50 x 2,5 x 0,3 = 37,5 meter kubik. Jika koefisien material satuan (KMS) untuk batu bata adalah 400 buah per meter kubik, maka kebutuhan material bangunan (KMB) dapat dihitung sebagai berikut.

Cara Menghitung Material Bangunan

Dengan hasil perhitungan ini, kontraktor dapat memesan 15.000 batu bata untuk memastikan pekerjaan tembok tersebut dapat diselesaikan tanpa mengalami kekurangan material. Selain itu, kontraktor juga dapat memperkirakan kebutuhan bahan tambahan seperti semen dan pasir dengan cara yang serupa, berdasarkan volume pekerjaan dan koefisien material satuannya. Perhitungan yang akurat ini memastikan proyek berjalan lancar dan efisien, menghindari pemborosan biaya dan waktu.

3. Kesimpulan 

Secara keseluruhan, cara menghitung material bangunan dalam perusahaan konstruksi adalah aspek fundamental yang menentukan keberhasilan proyek. Dengan menghitung kebutuhan material bangunan excel secara akurat turut memastikan penggunaan sumber daya secara efisien, meminimalkan risiko kekurangan atau kelebihan material yang dapat mengakibatkan penundaan dan pemborosan biaya. Hal ini pun membantu perusahaan menjaga kontrol keuangan yang ketat selama pelaksanaan proyek.

Selain itu, perhitungan material yang tepat juga berperan penting dalam menjaga kualitas hasil akhir konstruksi, memenuhi standar yang ditetapkan, dan memastikan kepuasan klien. Kesalahan dalam perhitungan dapat menyebabkan dampak negatif yang signifikan, termasuk kerugian finansial dan reputasi perusahaan. Oleh karena itu, penerapan metode perhitungan material yang efektif tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional namun juga memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan Anda.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?