Tahap penemuan jadwal produksi disebut scheduling merupakan rangkaian proses yang melibatkan workflow operasional bisnis dan alokasi sumber daya. Jika kedua hal tersebut tidak diperhatikan ketika membuat jadwal manufaktur, Anda tidak akan mencapai tingkat output yang konsisten setelah mengorbankan uang dan waktu yang Anda keluarkan untuk bisnis. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menetapkan dan menyempurnakan strategi penjadwalan produksi Anda.
Produksi manufaktur bisa dikatakan sebagai proses yang kompleks karena melibatkan banyak mesin dan jalur produksi. Tahap penentuan jadwal produksi adalah langkah strategis yang dapat membantu mengelola operasi ini dengan mengoptimalkan produksi dan mengurangi pemborosan biaya. Produsen dapat memaksimalkan kapasitas produksi, mengurangi downtime, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan dengan memilik teknik penjadwalan yang sesuai. Artikel ini akan menjelaskan tentang metode penjadwalan ini secara lebih rinci dan tahap penentuan jadwal produksi yang baik dan optimal.
1. Penjadwalan Produksi Adalah
Penjadwalan produksi adalah sebuah aktivitas produksi yang sangat penting untuk membuat keputusan tentang bagaimana cara untuk melakukan serangkaian tindakan produksi ketika sumber daya sedang terbatas. Penjadwalan produksi dianggap membantu bisnis ketika sumber daya yang tersedia dapat dimaksimalkan pemanfaatannya.
Untuk membuat jadwal produksi yang efektif, perusahaan harus mengetahui informasi tentang apa yang harus diproduksi, siapa yang memproduksinya, dimana, kapan, dan bagaimana proses tersebut dilakukan. Selain itu, jadwal yang baik harus mencakup rencana darurat jika terjadi gangguan serta kendala dalam proses produksi.
2. Metode Penjadwalan Produksi
Metode penjadwalan produksi dalam bisnis manufaktur adalah proses penting yang menentukan bagaimana dan kapan produk akan diproduksi. Berikut adalah beberapa metode penjadwalan produksi yang umum digunakan dalam bisnis manufaktur:
a. Constraint-Based Scheduling
Constraint-based scheduling adalah metode penjadwalan untuk menyeimbangkan sumber daya material dan pabrik sekaligus memenuhi permintaan pelanggan dengan mempertimbangkan hambatan di tingkat bisnis dan pabrik. Constraint-based scheduling fokus pada identifikasi dan pengelolaan keterbatasan dalam proses produksi, seperti kapasitas mesin atau ketersediaan tenaga kerja. Tujuan metode penjadwalan ini adalah untuk mengoptimalkan aliran produksi meskipun ada keterbatasan sumber daya.
b. Project-Based Scheduling
Pembuatan daftar tujuan, hasil, dan pencapaian suatu proyek disebut project-based scheduling. Metode project-based scheduling berfungsi untuk merancang rencana proyek yang menyeluruh yang mencakup garis besar dari rencana tersebut dan timeline yang detail. Metode ini digunakan untuk produk yang diproduksi sebagai proyek individu atau dalam batch kecil. Penjadwalan didasarkan pada urutan tugas dan jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek secara keseluruhan.
c.
Priority-Based Scheduling
Priority-based scheduling adalah cara untuk mengatur proses produksi berdasarkan prioritas. Metode penjadwalan ini berbeda dari jenis penjadwalan lainnya karena penjadwal memilih tugas mana yang harus dilakukan berdasarkan prioritasnya. Tugas-tugas produksi diberi prioritas berdasarkan kriteria tertentu, seperti tenggat waktu pengiriman, pentingnya pelanggan, atau kebutuhan bahan baku. Tujuannya untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
d.
Time-Based Scheduling
Time-based scheduling adalah suatu pendekatan dalam mengelola waktu dan penjadwalan kegiatan berdasarkan jangka waktu tertentu. Dalam konteks berbagai bidang, seperti teknologi informasi, manufaktur, atau manajemen proyek, time-based scheduling dapat merujuk pada praktik membuat dan mengatur jadwal berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
3. Tahap Penentuan Jadwal Produksi
Penentuan timeline produksi dalam bisnis manufaktur
melibatkan beberapa tahap yang penting untuk memastikan proses produksi berjalan lancar dan efisien. Tahapan ini dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas operasi dan metode penjadwalan yang digunakan, tetapi secara umum meliputi langkah-langkah berikut.
a. Demand Forecasting
Dalam tahap jadwal produksi, demand forecasting berperan untuk membantu perusahaan mengantisipasi perubahan permintaan pasar dan merencanakan produksi yang sesuai. Demand forecasting menggunakan data historis dan analisis tren pasar untuk memprediksi permintaan masa depan. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa jadwal produksi sesuai dengan permintaan pasar yang diharapkan.
b. Perencanaan Kebutuhan Bahan
Tahap ini diperlukan untuk mengelola persediaan dan kebutuhan material dalam suatu proses produksi. Dengan ini, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dengan memastikan bahwa bahan dan komponen yang diperlukan tersedia pada waktu yang tepat untuk memenuhi jadwal produksi yang telah ditentukan. Ini membantu dalam menghindari kelebihan persediaan atau kekurangan bahan yang dapat mengganggu proses produksi.
c. Master Scheduling
Master scheduling dalam tahap penentuan jadwal produksi merupakan bagian inti dari proses perencanaan dan pengelolaan produksi di dalam suatu bisnis manufaktur. Master schedule mencakup penetapan jangka waktu untuk produksi berdasarkan rencana produksi, prediksi permintaan, dan kapasitas produksi yang digunakan sebagai acuan utama bagi seluruh kegiatan produksi. Dengan memiliki master schedule yang efektif, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, menghindari konflik jadwal, dan memastikan bahwa produksi berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan.
d. Detailed Scheduling
Proses penjadwalan detail atau detailed scheduling merupakan bagian penting dari manajemen produksi dan berfokus pada penentuan waktu mulai dan selesai yang tepat untuk setiap aktivitas produksi. Tujuan utama dari penjadwalan adalah untuk mengoptimalkan efisiensi kinerja operasional perusahaan dan memastikan bahwa proses produksi berjalan sesuai rencana.
e. Alokasi Sumber Daya
Alokasi sumber daya dalam bisnis manufaktur adalah proses mendetail dan presisi yang menetapkan jadwal spesifik untuk setiap tugas atau operasi dalam proses produksi. Proses ini berfokus pada penentuan waktu mulai dan selesai yang tepat untuk setiap aktivitas produksi. Tujuan utama dari alokasi sumber daya adalah untuk mengoptimalkan sumber daya dan memastikan bahwa proses produksi berjalan sesuai rencana. Dengan alokasi sumber daya yang tepat dan akurat, perusahaan dapat mengurangi waktu tunggu, meningkatkan aliran kerja, dan memenuhi tenggat waktu pengiriman dengan lebih efektif.
f. Pengaturan Waktu Eksekusi
Pengaturan waktu eksekusi atau execution timing mengacu pada penentuan waktu spesifik untuk berbagai tugas dan proses yang terlibat dalam siklus produksi. Pengaturan waktu eksekusi adalah bagian penting dari penjadwalan produksi dan berguna untuk memastikan bahwa seluruh operasi produksi berjalan lancar dan efisien. Pada tahap ini, faktor-faktor seperti perubahan shift, waktu istirahat, dan waktu perawatan mesin dipertimbangkan untuk mementukan execution timing yang sesuai dengan keperluan perusahaan.
g. Monitoring dan Penyesuaian
Monitoring dan penyesuaian pada tahap penentuan jadwal produksi saling berkaitan satu sama lain. Pemantauan yang efektif memberikan data dan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian yang tepat, sementara penyesuaian yang efisien memastikan bahwa operasi produksi tetap optimal dan responsif terhadap dinamika pasar dan operasional. Tahap ini perlu dilakukan untuk memantau produksi dan penyesuaian terhadap jadwal sesuai dengan perubahan kondisi atau masalah yang timbul selama proses produksi.
h. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan adalah proses berkelanjutan yang berfokus pada penilaian kinerja operasional perusahaan dan penerapan perubahan untuk meningkatkan efektivitas selama proses produksi. Evaluasi efektivitas jadwal produksi dapat dilakukan menggunakan feedback untuk meningkatkan penjadwalan dan perencanaan produksi di masa mendatang. Dengan menerapkan proses evaluasi dan peningkatan berkelanjutan, perusahaan manufaktur dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas produk, dan lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.
4. Kesimpulan
Mengadopsi metode penjadwalan produksi yang tepat adalah kunci untuk mencapai efisiensi dalam bisnis manufaktur. Setiap metode memiliki kekuatan dan aplikasinya sendiri. Tahap penemuan jadwal produksi disebut sebagai kesempatan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Tahap penentuan jadwal produksi adalah inti dari operasional bisnis manufaktur yang sukses. Dengan pemahaman yang tepat tentang metode penjadwalan produksi, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya bertahan dalam persaingan yang ketat tetapi juga berkembang dan memimpin di industri mereka dalam jangka panjang.