Berikut Cara Menghitung Muatan Kontainer dengan Akurat

ScaleOcean Team

Pengisian kapal kontainer yang optimal tidak hanya memaksimalkan kapasitas pengiriman tetapi juga meminimalisir biaya transportasi dan mengurangi risiko kerusakan barang selama transit. Oleh karena itu, penting bagi pihak bisnis logistik yang terlibat dalam loading barang untuk tahu cara menghitung muatan kontainer dengan akurat. 

Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan secara runtut cara hitungnya, serta strategi dan teknologi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses pengisian kontainer. Dengan tahu secara mendalam proses ini, Anda bisa mencapai efisiensi maksimal dan meningkatkan kompetitivitas bisnis logistik Anda di pasar global.

1. Langkah Menghitung Muatan Kontainer

Dalam pengiriman internasional, penting untuk mengoptimalkan penggunaan ruang kontainer agar tercapai efisiensi biaya dan proses shipping yang aman. Nah, Anda bisa menggunakan cara menghitung muatan kontainer berikut ini untuk memastikan ruang digunakan secara maksimal namun juga tidak melebihi batas berat yang diizinkan.

a. Kenali Spesifikasi Kontainer

Sebelum memulai proses loading, penting untuk tahu terlebih dahulu spesifikasi kontainer yang akan digunakan. Spesifikasi ini mencakup dimensi kontainer, seperti panjang, lebar, dan tinggi, serta kapasitas berat maksimum. Kontainer standar biasanya tersedia dalam dua ukuran utama, yaitu 20 kaki dan 40 kaki. Kontainer 20 kaki memiliki dimensi dengan panjang sekitar 5,9 meter, lebar 2,35 meter, dan tinggi kurang lebih 2,39 meter. Sedangkan kontainer 40 kaki memiliki panjang sekitar 12,2 meter, lebar 2,35 meter, dan tinggi 2,39 meter. Dengan tahu secara detail dimensi kontainer maka Anda bisa merencanakan muat barang dengan lebih baik.

b. Ukur dan Hitung Volume Barang

Langkah selanjutnya adalah mengukur dan menghitung volume setiap barang yang akan dimuat. Untuk setiap item, ukur panjang, lebar, dan tingginya, kemudian kalikan ketiga dimensi tersebut untuk mendapatkan volume barang dalam meter kubik. Jumlahkan volume semua item untuk mendapatkan total volume yang akan dimuat. Pastikan mengukur volume ini secara akurat agar Anda bisa menentukan berapa banyak barang yang dapat masuk dalam kontainer tanpa menyisakan ruang kosong yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan.

c. Periksa Berat Barang

Setelah menghitung volume, periksa berat total barang karena setiap kontainer punya batasan berat maksimal. Pastikan total berat barang yang akan dimuat tidak melebihi kapasitas kontainer. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan distribusi berat yang merata dalam kontainer. Jika tidak, barang bisa mudah bergerak atau bergeser sehingga mengakibatkan kerusakan pada barang. 

d. Bandingkan dengan Muatan Kontainer

Terakhir, bandingkan total volume dan berat barang dengan kapasitas kontainer. Dari sini Anda bisa menentukan apakah barang-barang tersebut dapat dimuat dengan aman dalam kontainer tanpa melebihi batas volume atau berat. Pastikan juga untuk mempertimbangkan tata letak barang dalam kontainer agar bisa memaksimalkan ruang. Penyesuaian mungkin diperlukan jika total volume atau berat melebihi kapasitas kontainer.

2. Tips Efisien Mengemas Barang ke Kontainer

Memaksimalkan ruang penyimpanan tidak hanya cukup dengan tahu cara menghitung muatan kontainer. Anda juga harus paham cara mengemas barang dengan efisien. Sebelum memuat barang, pastikan semuanya telah diukur dan dikategorikan berdasarkan ukuran, bentuk, dan berat. Barang dengan kategori berat harus diletakkan di bagian bawah agar tidak bergeser selama transit dan menjaga stabilitas. Gunakan skema penyimpanan dengan memaksimalkan ruang secara vertikal dan horizontal. Jika ada ruang kosong, isi dengan bubble wrap atau styrofoam untuk menghindari pergerakan barang.

Pertimbangkan juga aksesibilitas barang. Barang yang perlu diturunkan ketika sampai port of loading tertentu, harus mudah diakses tanpa perlu mengeluarkan barang lainnya. Selain itu, beri label setiap kotak atau barang secara jelas dengan informasi seperti isi, berat, dan arahan khusus seperti “Hati-hati” atau “Bagian Sisi Atas”. Instruks ini memudahkan proses pemuatan dan pembongkaran serta meminimalkan risiko kerusakan.

Selanjutnya, pertimbangkan fasilitas logistik atau alat bantu muat seperti forklift untuk barang-barang berat atau besar. Alat ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga mengurangi risiko cedera saat loading barang. Atur barang dalam pola yang seragam supaya ruang kontainer dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Misalnya, menyusun barang dalam bentuk blok atau menyesuaikan barang yang memiliki bentuk tidak beraturan ke ruang yang tersedia.

3. Peran Teknologi Optimalkan Pengisian Kontainer

Teknologi identifikasi seperti barcode dan RFID (Radio Frequency Identification) dapat digunakan untuk melacak dan mengelola informasi barang. Dengan teknologi ini, setiap item dapat dengan cepat diidentifikasi dan ditempatkan pada posisi yang tepat di dalam kontainer. Jadi, human error dapat diminimalisir selama bongkar muat. Teknologi ini juga membantu bisnis logistik untuk menginfokan secara real-time status pengiriman ke pelanggan, sehingga secara langsung meningkatkan transparansi dan kepuasan pelanggan.

Sistem ERP logistik juga membantu perusahaan dalam merencanakan dan menyesuaikan jadwal muat kontainer secara efisien. Sistem ini dapat secara otomatis menghitung dan merekomendasikan jadwal berdasarkan ketersediaan barang, kapasitas kontainer, dan shipping schedule. Sistem ERP juga bisa diintegrasikan dengan sistem manajemen gudang (WMS) dan sistem manajemen transportasi (TMS) untuk mengelola pengiriman secara lebih efisien dan komprehensif. Integrasi ini memungkinkan koordinasi yang lebih baik antara gudang, inventaris, dan logistik pengiriman, yang secara langsung mempengaruhi efisiensi muat kontainer.

Implementasi robotik dalam pengisian kontainer juga menjadi tren akhir-akhir ini, terutama di terminal pengiriman besar. Robot tersebut dirancang untuk mengangkat dan memindahkan barang secara otomatis ke dalam kontainer. Penggunaannya tidak hanya mempercepat proses pemuatan tetapi juga meningkatkan keselamatan di tempat kerja dengan mengurangi interaksi fisik pekerja dengan beban berat.

4. Kesimpulan

Cara menghitung muatan kontainer bisa dilakukan dengan mudah dan akurat. Secara sederhana Anda hanya perlu tahu spesifikasi kontainer beserta dimensi dan kapasitasnya. Kemudian lakukan pengukuran volume dan berat barang untuk dibandingkan dengan muatan kontainer. Dengan cara ini, Anda bisa menyusun rencana loading barang yang lebih efisien dan memaksimalkan ruang penyimpanan kontainer.

Jika proses logistik mulai kompleks dan volume barang semakin banyak, penting untuk mengimplementasikan teknologi yang membantu Anda mengoptimalkan proses muat barang di kontainer. Misalnya barcode dan RFID untuk tingkatkan efisiensi pelacakan barang, serta integrasi sistem ERP yang mendukung perencanaan dan penyesuaian jadwal muat kontainer secara otomatis. Kesimpulannya, penerapan strategi yang tepat dan teknologi canggih dapat secara signifikan meningkatkan proses pengisian kontainer, mengurangi biaya bongkar muat, dan meningkatkan efisiensi operasional bisnis logistik secara keseluruhan.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?