Pembuatan neraca saldo adalah salah satu tahapan akuntansi manajemen yang tidak boleh dilewatkan. Baik itu perusahaan jasa, dagang, maupun manufaktur membutuhkan informasi keuangan untuk menggambarkan situasi keuangan perusahaan. Sebab, hal tersebut berkaitan erat dengan proses pengambilan keputusan strategis dalam suatu bisnis. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pembuatan neraca saldo.
Melalui neraca saldo, Anda akan mengetahui apakah ada kesalahan dalam proses pencatatan yang dapat dilakukan membandingkan saldo akhir yang ada pada kolom debit dan kredit. Untuk itulah, mari kita ketahui lebih dalam mengenai apa itu neraca saldo, jenis, metode, dan cara kerjanya dalam proses keuangan bisnis Anda.
1. Apa itu Neraca Saldo?
Trial balance atau neraca saldo adalah sebuah laporan pembukuan yang mencantumkan seluruh akun beserta jumlah saldo dari buku besar perusahaan pada akhir periode akuntansi. Neraca saldo berguna sebagai dasar penyusunan transaksi keuangan agar terhindar dari kesalahaan saat dilakukan proses posting atau pemindahbukuan. Selain itu, laporan ini dapat disiapkan secara sistematis dengan sistem akuntansi atau pembukuan secara manual.
Dalam prosesnya, setiap akun dengan saldo yang terdapat dalam buku besar akan disusun ke dalam kolom debit maupun kredit dengan jumlah saldo yang sama (balance). Apabila jumlah saldo tidak seimbang, maka terdapat kesalahan pencatatan antara jurnal dan neraca saldo. Biasanya, kesalahan tersebut seringkali disebabkan oleh kesalahan perhitungan saldo akun maupun pemindahbukuan akun debit sebagai kredit ataupun sebaliknya.
2. Ragam Jenis Neraca Saldo
Seperti penjelasan sebelumnya, trial balance adalah laporan keuangan yang disiapkan untuk memverifikasi kesamaan nominal debit dan kredit. Penyusunannya dapat dilakukan secara berkala dan hanya ditujukan kepada pihak internal perusahaan saja. Sebelum mulai menyusun laporan akuntansi ini, terdapat beberapa jenis neraca saldo yang disesuaikan dengan kegunaanya, di antaranya sebagai berikut.
a. Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Pertama, jenis neraca saldo sebelum penyesuaian atau dikenal juga unadjusted trial balance. Pembuatan laporan ini dilakukan setelah semua akun sudah tercatat dan terposting ke dalam buku besar. Langkah selanjutnya, semua akun tersebut akan dipindahkan ke kolom daftar saldo. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah setiap akun dan saldo yang tercantum pada kolom kredit dan debit buku besar telah sesuai.
b. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Selanjutnya, neraca saldo setelah penyesuaian menunjukkan daftar saldo dari akun-akun yang disusun setelah dilakukan proses penyesuaian. Dalam pencatatan akuntansi akrual, terdapat akun tertentu yang harus disesuaikan sebelum penyusunan laporan keuangan. Apabila tidak disesuaikan, akan diperoleh laporan keuangan yang kurang valid. Untuk itulah, penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian akan membuktikan bahwa masing-masing saldo kredit dan debit bernilai sama (balance).
c. Neraca Saldo Penutup
Terakhir, terdapat post closing trial balance atau dikenal juga neraca saldo penutup. Umumnya, penyusunan neraca saldo penutup dilakukan pada akhir tahapan akuntansi, setelah ayat jurnal penutup dimasukkan. Neraca saldo ini dipakai untuk meyakinkan bahwa buku besar perusahaan sudah mempunyai saldo di awal periode akuntansi berikutnya. Selain itu, neraca saldo ini juga akan memastikan semua akun beserta saldo yang tercatat memiliki nominal yang sama dengan laporan di akhir periode akuntansi.
3. Manfaat Neraca Saldo
Neraca saldo dianggap penting dalam siklus akuntansi suatu perusahaan. Sebab manfaat trial balance adalah untuk dapat mengidentifikasi akurasi dari transaksi yang diterima atau dibayarkan oleh perusahaan. Melalui identifikasi tersebut, adanya kemungkinan kesalahan selama proses pencatatan masing-masing akun transaksi dapat diketahui dan diperbaiki sesegera mungkin. Terutama dalam proses penyusunannya, seluruh transaksi dalam sistem akuntansi manajemen haruslah seimbang agar laporan keuangan yang dihasilkan lebih akurat.
Setiap perusahaan tentunya akan melakukan penyusunan neraca saldo. Hal ini tidak terlepas dari manfaat neraca saldo dalam memudahkan penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan. Transaksi keuangan, seperti laba rugi, neraca, hingga cash flow, harus disiapkan setiap periode akuntansi telah berakhir. Seluruh data dan informasi tersebut, akan digunakan oleh akuntan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan bisnis. Sebab, seluruh akun dan saldo telah tercantum dalam trial balance sehingga proses analisis dan penyesuaian dapat dilakukan lebih mudah.
4. Metode Penyusunan Neraca Saldo
Trial balance dibuat dengan tujuan untuk memastikan bahwa entri pembukuan akuntansi telah tercatat secara tepat dan matematis. Tidak heran, apabila trial balance juga digunakan sebagai salah satu prosedur audit finansial sebelum dilanjutkan ke proses analisis data yang lebih rinci. Dalam penyusunannya, terdapat metode trial balance yang digunakan para akuntan untuk mengelompokkan debit maupun kredit sebelum dimasukkan ke dalam laporan neraca saldo, berikut ini penjelasannya.
a. Metode Total
Pertama, metode total atau total method yang digunakan untuk mencatat debit serta kredit setiap akun besar ke laporan neraca saldo. Dalam prosesnya, kedua kolom haruslah sama karena metode ini mengikuti metode pembukuan berpasang. Kolom debit akan berisi jumlah debit dan berlaku juga pada kolom kredit. Penggunaan metode ini pun cukup menghemat waktu karena jumlah keseimbangan saldo dan akun percobaan bisa dipersiapkan ketika hasil penjumlahan telah diperoleh.
b. Metode Saldo
Berikutnya, metode saldo atau balance method yang umumnya diaplikasikan untuk memudahkan dalam proses penyusunan pada laporan neraca. Sebab, dasar yang digunakan untuk pencatatan trial balance adalah saldo akun dalam buku besar. Berbeda dengan metode saldo sebelumnya, metode saldo memiliki beberapa aturan dalam proses pencatatan akun ke dalam laporan neraca saldo. Hal tersebut meliputi pencatatan ke kolom debit yang mencakup data saldo aktiva, biaya, saldo tunai, saldo bank, serta kerugian. Sedangkan pencatatan ke kolom kredit mencakup data saldo akun liabilitas, pendapatan, ekuitas, dan keuntungan.
c. Metode Total dan Saldo
Terakhir, metode gabungan dari dua jenis metode sebelumnya, yaitu metode total dan metode saldo. Metode ini memiliki empat kolom yang terdiri atas, dua kolom untuk total kredit dan debit akun buku besar serta dua kolom untuk saldo kredit dan debit. Untuk nilai, dapat dimasukkan setelah seluruh akun telah tercatat ke dalam kolom. Penggunaan metode total dan saldo sama seperti metode-metode sebelumnya, yaitu untuk menyamakan data yang ada dalam buku besar.
5. Cara Kerja Neraca Saldo
Terdapat tiga komponen penting dalam perhitungan neraca saldo, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Dalam prosesnya, setelah semua mencatat seluruh transaksi buku besar dan mengkategorikan ke dalam akun yang relevan, seorang akuntan dapat menghitung total aset, liabilitas, dan ekuitas. Apabila diperoleh hasil perhitungan yang setara, antara total aset dengan total penjumlahan liabilitas dan ekuitas, maka neraca saldo telah terhitung dengan benar.
Selain itu, neraca saldo juga memiliki dua sisi kolom, yaitu sisi debit dan sisi kredit. Untuk itulah pastikan bahwa saldo debit dalam neraca saldo sama (balance) dengan saldo kredit. Apabila kedua saldo tidak sama, maka terdapat kemungkinan kesalahan selama proses pencatatan transaksi. Untuk itu, penyusunan neraca saldo juga disertai dengan proses penyesuaian dan rekonsiliasi agar memastikan bahwa proses pencatatan telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
6. Kesimpulan
Itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu neraca saldo yang menjadi tahapan penting dalam proses akuntansi sebagai langkah akhir untuk menghasilkan laporan keuangan bisnis. Setiap bisnis membutuhkan laporan keuangan yang akurat dalam menggambarkan kondisi keuangan. Hal itu bertujuan untuk mengidentifikasi kesehatan keuangan perusahaan, apakah berjalan dengan baik atau tidak.
Oleh karena itu, penyusunan neraca saldo yang tepat menjadi salah satu faktor untuk validitas laporan keuangan suatu bisnis. Neraca saldo disiapkan untuk memeriksa keakuratan nominal saldo antara kredit dan debit. Apabila ada ketidakcocokan, besar kemungkinan terjadi kesalahan selama proses pencatatan transaksi bisnis. Diharapkan dengan pencatatan transaksi dan penyusunan neraca saldo yang baik, laporan keuangan akuntansi manajemen yang dihasilkan akan membantu pihak manajemen dalam mengambil langkah-langkah strategis bagi keuangan suatu perusahaan.