Barang persediaan adalah jumlah barang-barang tersimpan yang dimiliki perusahaan untuk diolah kembali, digunakan, atau dijual. Barang yang baru datang ditempatkan oleh staf warehouse di suatu area penyimpanan perusahaan. Tujuannya agar barang mendapat pengawasan dan disimpan terlebih dahulu.
Barang yang tersedia untuk dijual adalah jenis bahan yang sudah diolah maupun barang bahan baku dan disetujui pihak perusahaan untuk disebarluaskan. Sebelum memasarkan produk, perusahaan perlu melewati beberapa alur pengelolaan seperti memastikan stok yang ada, mengolahnya, mencari target konsumen, kemudian memasarkannya.
Misalnya, industri manufaktur harus mengirim barang jadi secepatnya. Untuk itu, Anda terlebih dahulu harus mengetahui jumlah barang persediaan. Hal ini dikarenakan perlu barang yang tersedia untuk dijual. Oleh karena itu data dari stok gudang pada masa tersebut sangatlah penting. Daripada Anda kesulitan melakukan cek manual, gunakan software inventory ScaleOcean untuk pengecekan berkala serta mudahkan mengelola persediaan gudang. Pada artikel kali ini, kita akan membahas definisi barang persediaan dan jenis-jenisnya.
1. Barang Persediaan Adalah
Persediaan memiliki arti tersedia atau berarti ada. Nah, barang yang tersedia untuk dijual adalah persediaan jumlah stok yang disimpan perusahaan untuk didistribusikan kembali nantinya. Persediaan barang artinya pembelian aset guna mendapatkan aset lainnya yang lebih besar, contohnya profit. Aset persediaan ini akan dipakai dalam produksi, sebagai alat dagang, dan komponen yang dibuat untuk menghasilkan keuntungan bagi bisnis.
Dari penjelasan tadi, Anda sudah mengetahui secara umum mengenai persediaan stok yaitu semua produk yang memang sengaja disimpan agar terjadi keberlangsungan proses operasional bisnis. Manajemen gudang persediaan yang efektif, memerlukan pemrosesan waktu panjang saat melakukan restock gudang. Diantaranya, pengelompokan dan penyimpanan barang, inventaris, memutuskan layouting, serta bagaimana barang harus disimpan di dalam gudang untuk mengoptimalkan ruang.
Selain itu, manajemen inventory pada pembukuan persediaan mencakup proses seperti menerima dan memproses stok masuk, menjaga catatan dan pembaruan stok yang akurat, serta melakukan penghitungan secara teratur untuk memverifikasi bahwa stok sesuai dengan data yang dicatat. Intinya, barang yang tersedia untuk dijual adalah stok yang sengaja disimpan dan dilakukan pemenuhan oleh perusahaan dengan tujuan menjualnya kembali agar mendapatkan keuntungan.
Baca juga:
Berikut Contoh Metode Perpetual dan Periodik
2. Jenis-jenis Barang Persediaan
Setiap industri yang bergerak mempunyai jenis produk yang berbeda-beda. Contohnya industri manufaktur menjual baju. Dalam proses produksi baju apa saja yang dibutuhkan? Ada kancing, jenis bahan, benang, mesin jahit, label, dan sebagainya. Berikut jenis-jenis persediaan, langsung saja simak pembahasan berikut ini.
a. Bahan Baku
Pasti Anda sudah familiar dengan konsep penyimpanan bahan baku. Bahan baku adalah bahan dasar yang digunakan untuk memproduksi barang. Bisa juga diartikan barang mentah yang belum jadi. Bahan mentah merupakan komponen penting yang diolah selama proses produksi menjadi produk jadi. Misalnya kayu sebagai bahan baku pembuatan furniture, dan baja sebagai bahan baku produksi mobil. Jadi, bahan baku memiliki output yang berbeda saat sudah dikelola.
b. Work-in-Progress (WIP)
WIP merupakan barang-barang yang sedang dalam proses produksi tetapi belum selesai. Jenis ini meliputi bahan yang sudah keluar gudang dan sedang mengalami produksi barang jadi. WIP seperti namanya adalah proses yang sedang terjadi. Namun barang tersebut belum bisa diperjualkan atau masih dalam cakupan gudang. Dengan kata lain, ada jeda dari penggudangan pada penjualan.
c. Barang Sudah Jadi
Barang yang tersedia untuk dijual adalah barang jadi atau dikenal finished goods. Produk tersebut merupakan barang yang siap dijual. Biasanya ada beberapa jenis bahan yang bisa dilakukan pengemasan dari gudang langsung atau memerlukan proses produksi terlebih dulu. Barang jadi pada persediaan terkadang sering habis karena produk akan langsung didistribusikan. Sehingga staff gudang perlu memaksimalkan persediaan bahan jadi dengan konsisten.
3. Cara Atur Barang Persediaan yang Efektif
Dari pembahasan tersebut, persediaan barang artinya mengatur manajemen gudang agar stok barang selalu dalam kondisi seimbang tanpa mengalami kelangkaan ataupun barang usang. Hal ini memerlukan langkah dan perencanaan yang tepat. Penerapan strategi dapat dilakukan dengan cara-cara seperti di bawah ini. Berikut tips atur stok agar tetap efektif.
a. Menerapkan Sistem Inventaris
Menggunakan perangkat lunak manajemen inventaris atau sistem manajemen gudang (WMS) yang andal yang dapat melacak tingkat inventaris, data ketersediaan barang, dan pengiriman. Software WMS diperlukan untuk memberikan layanan secara real-time ke dalam inventaris, membantu mengotomatiskan input informasi ketersediaan, dan mengurangi human error. Dengan demikian, perusahaan mengetahui kapan melakukan restock atau sebaiknya berhenti dulu.
b. Penggunaan Metode ABC Analysis
Metode ABC yakni, jenis pengelompokan barang yang berpotensi dan mempunyai dampak pada persediaan. Contoh, barang-barang ‘A’ biasanya memberikan persediaan yang paling banyak habis. Untuk itu, memastikan bahwa barang-barang bernilai tinggi selalu tersedia saat dibutuhkan, tetapi tanpa menghabiskan banyak anggaran.
Barang ‘B’ termasuk barang dalam menengah pada frekuensi penjualan. Barang tersebut tidak terlalu sering keluar dari gudang dibandingkan ‘A’. Barang ‘B’ dapat menjadi stok yang mengalami kelangkaan paling cepat, tetapi juga bisa mengalami penimbunan. Nah, pendekatan barang persediaan adalah solusi agar stok menjadi lebih efektif. Sedangkan, ‘C’ adalah item yang memiliki nilai terendah namun frekuensi penjualan atau penggunaan tertinggi. Barang C berfungsi pada keuntungan perusahaan karena jumlah frekuensinya.
c. FIFO dan LIFO
Menggunakan langkah FIFO dan LIFO secara umum membantu mengelola persediaan barang jadi lebih efektif. Metode FIFO menekankan pada setiap barang pertama yang masuk gudang akan keluar terlebih dahulu. Sementara LIFO, yaitu barang yang mudah kadaluarsa akan cepat keluar dari gudang. Keduanya menentukan mana barang yang tersedia untuk dijual adalah dengan keputusan pemilihan metode yang diterapkan oleh perusahaan.
d. Reorder Point
Reorder point adalah jumlah minimum stok yang dimiliki gudang untuk mulai dilakukan persediaan barang kembali. Menggunakan langkah reorder point merupakan cara yang efektif karena menggabungkan dua komponen, pertama lead time kedua safety stock. Pembelian secara rutin persediaan yang memakai metode ROP, mengurangi dampak penimbunan dan kekurangan barang.
4. Kesimpulan
Secara umum, barang persediaan adalah sejumlah stok yang sengaja disimpan pada gudang oleh pemilik bisnis untuk tujuan menjual atau melakukan produksi dalam waktu kedepan. Persediaan sangat penting bagi kelangsungan bisnis dan mempengaruhi berjalannya operasional perusahaan.
Persediaan yang konsisten dan teratur menandakan manajemen gudang terkelola dengan baik. Maka dari itu barang yang tersedia untuk dijual adalah bahan yang sudah memenuhi proses inventaris secara keseluruhan dari awal masuk, produksi, pengepakan, hingga pengangkutan. Untuk efektivitas persediaan barang dapat dilakukan dengan cara, metode FIFO dan LIFO, reorder point, dan ABC analysis.