Arti Inventory Turnover Ratio: Rumus, dan Cara Hitungnya

Inventory turnover ratio merupakan satu aspek penting yang dapat mengukur efisiensi manajemen gudang dalam mengelola persediaan. Jika Anda kesulitan dalam mengelola stok sehingga sering mengalami penumpukan, maka Anda perlu menghitung inventory turnover dengan akurat untuk mengetahui rasio yang tepat untuk persediaan.

Semakin tinggi rasionya maka semakin efisien perusahaan dalam mengelola persediaan, sehingga dapat mengurangi biaya penyimpanan dan meningatkan efisiensi bisnis. Begitupun sebaliknya, inventory turnover yang tidak efektif akan berdampak pada menghambat produktivitas dan berdampak negatif pada profitabilitas perusahaan. Pahami penjelasan lengkapnya di sini!

Pengertian Inventory Turnover Ratio

Inventory turnover ratio adalah parameter yang digunakan dalam manajemen keuangan untuk mengetahui seberapa efisien perusahaan dalam mengelola persediaannya. Nilai ini dihasilkan dengan membagi cost of goods sold (COGS) dengan rata-rata inventory selama periode tertentu, umumnya dalam setahun.

Jika rasio angkanya tinggi, artinya perusahaan menjual barang dengan cepat. Hal ini bisa menjadi indikator jika manajemen inventaris dan rantai pasok perusahaan cukup efisien. Tapi perlu diingat, setiap industri memiliki angka inventory turnover ratio ideal yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, rasio ini sebaiknya dibandingkan dengan rasio yang sama dari perusahaan lain di dalam industri bisnis. Hal ini dikarenakan rasio yang akuat akan memberikan gambaran jelas bagaimana kinerja, dan efisiensi persediaan di dalam suatu perusahaan. 

Jika perusahaan memiliki rasio yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri, berarti perusahaan memiliki banyak persediaan produk yang tidak terjual dan menyebabkan biaya penyimpanan yang lebih tinggi. 

Dari sini bisa dipahami, bahwa inventory turnover ratio adalah metrik yang penting untuk membantu perusahaan menemukan keseimbangan antara memiliki stok yang cukup tapi juga menghindari biaya penyimpanan yang tidak perlu.

Pentingnya Hitung Inventory Turnover

Menghitung rasio inventory turnover merupakan hal penting dalam mengelola proses bisnis. Hasil rasio ini dapat membuat perusahaan paham bagaiman kinerjanya dalam mengelola persediaan, juga membantu pengambilan keputusan yang tepat. Ini alasan mengapa perhitungan inventory turnover ratio penting:

1. Mengoptimalkan Arus Kas

Perhitungan yang akurat dapat menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjual persediaan dengan cepat. Ini akan membantu menghindari penumpukan barang. Dengan begitu, arus kas dapat dipertahankan dengan baik, yang mendukung operasional bisnis sehari-hari.

2. Mengurangi Biaya Penyimpanan

Rasio perputaran persediaan juga akan memberikan pemahaman jelas, semakin tinggi rasio maka akan semakin sedikit waktu barang yang disimpan dalam gudang. Hal tersebut mengurangi biaya penyimpanan seperti pemeliharaan, keamanan, dan potensi kerusakan barang.

3. Meminimalkan Risiko Barang Usang

Dengan perputaran persediaan yang maksimal, risiko barang usang atau kadaluarsa dalam gudang dapat diminimalkan. Hal ini penting terutama bagi perusahaan yang memiliki pengelolaan produk yang sensitif terhadap waktu seperti makanan dan barang elektronik.

4. Meningkatkan Profitabilitas

Rasio inventory turnover yang di hitung dengan akurat, akan memudahkan dalam mengetahui peningktan penjualan dan keuntungan yang didapat. Dengan begitu, perusahaan dapat memanfaatkan persediaan yang terjual untuk meningkatkan profitabilitas tanpa mengeluarkan biaya tambahan untuk penyimpanan.

Penggunaan sistem canggih seperti software inventory akan memudahkan pengelolaan dan perhitungan inventory turnover dalam manajemen gudang. Visibility physical inventory system yang disediakan akan membuat pergerakan persediaan lebih baik, dengan pemantauan stok secara real-time. Hal tersebut akan membantu mengurangi kesalahan, dan memperbaiki perputaran stok.

Rumus Inventory Turnover Ratio

Untuk dapat menghitung rasio perputaran persediaan dengan tepat, gunakan rumus perhitungan berikut ini untuk membantu perusahaan dalam mengevaluasi seberapa cepat persediaan barang di gudang terjual hingga sampai ke tangan pelanggan. Berikut rumus inventory turnover ratio yang tepat:

rumus inventory turnover ratio yang tepat

Dengan menghitung dengan rumus yang tepat, Anda bisa menentukan apakah persediaan dikelola dengan efisien. Tinggi dan rendahnya rasio yang Anda hitung, menjadi dasar penentuan efisien atau tidaknya operasional manajemen inventory di gudang.

Cara Menghitung Inventory Turnover Ratio

Perhitungan perputaran persediaan merupakan tahap pengelolaan yang penting dilakukan dalam operasional proses bisnis. Rasionya harus dihitung dengan akurat agar menghasilkan gambaran jelas bagaimana efektivitas persediaan yang dikelola perusahaan. Ini cara menghitung inventory turnover ratio:

1. Menentukan Cost of Goods Sold

Langkah pertama adalah menghitung dan menemukan nilai COGS terlbih dulu, yang biasanya bisa ditemukan dalam laporan laba rugi perusahaan. COGS merupakan total biaya produksi barang yang telah dijual selama periode tertentu.

2. Menghitung Rata-rata Persediaan

Berikutnya hitung rata-rata persediaan di periode yang sama dengan COGS. Perhitungan ini dapat memberikan gambaran akurat mengenai stok yang tersedia di sepanjang periode. Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

rumus rata-rata persediaan dalam perputaran persediaan

3. Menerapkan Rumus Inventory Turnover Ratio

Setelah mendapatkan hasil COGS dan rata-rata persediaan, baru rasio perputaran persediaan dapat Anda hitung dengan mudah. Hasilnya dapat menunjukkan seberapa cepat persediaan terjual dalam satu periode. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan pengelolaan persediaan yang lebih efisien.

4. Menganalisis Hasil Perhitungan

Analisis dari hasil perhitungan juga harus dilakukan, untuk mengetahui apakah rasio tinggi atau rendah. Jika tinggi berarti menunjukkan persediaan cepat terjual, sedangkan jika rendah dapat diindikasikan adanya penumpukan stok atau masalah penjualan. Ini penting untuk membuat keputusan strategis terkait pembelian, supply chain, produksi, dan distribusi.

Contoh Perhitungan Inventory Turnover Ratio

Rasio inventory turnover bisa Anda hitung dengan mudah dengan mengacu pada contoh menghitung berikut, yang dilihat dari sebuah skenario persediaan di sebuah perusahaan manufaktur Indonesia. Kita sebut saja dengan PT. LIT Maju yang merupakan perusahaan tekstil yang melakukan produksi massal baju dan celana jeans.

Diketahui, perusahaan ini memiliki data periode 2023 di mana COGS yang diperoleh sejumlah Rp8.000.000.000, persediaan awal tahun Rp2.000.000.000, persediaan akhr tahun Rp1.500.000.000. Dari data tersebut, perhitungan bisa dimulai dengan penentuan rata-rata persediaan terlebih dulu seperti ini:

cara menghitung perputaran persediaan

Setelah mengetahui rata-rata persediaan di periode tahun 2023, baru bisa dilakukan perhitungan sesuai rumus inventory turnover ratio yang akurat dan tepat. Dari data yang ada, Anda bisa menghitung perputaran persediaannya seperti ini:

cara menghitung inventory turnover ratio

Dari cara menghitung inventory turnover ratio ini, diketahui bahwa PT. LIT Maju menunjukkan rasio perputaran persediaan dalam satu tahun adalah 4,57 kali. Ini menggambarkan bahwa perusahaan telah relatif efisien dalam mengelola persediaan, karena stok dengan cepat berpindah dari gudang ke proses penjualan.

Rasio tersebut bisa dijadikan sebagai dasar untuk melihat apakah jumlah stok perusahaan sudah optimal atau perlu disesuaikan dengan permintaan pasar. Tapi ada cara mudah dan akurat untuk menghitung inventory turnover. Software inventory dapat Anda gunakan untuk proses ini.

Fitur manajemen inventory stock analysis mampu untuk mengidentifikasi produk mana yang terjual cepat atau lambat. Kemampuan analisis yang tinggi tersebut akan membantu Anda dalam
mengambil keputusan yang lebih tepat tentang pengadaan, promosi, atau bahkan penghentian produk yang tidak laku, sehingga meningkatkan efisiensi inventaris​.

Kaitan Inventory Turnover dengan Deadstock dan Limitation

Rasio perputaran persediaan merupakan peran penting dalam pengelolaan stok, dan mencegah masalah deadstock serta limitation dalam inventory. Ada hubungan antara inventory turnover dengan deadstock dan limitation yang penting untuk diseimbangkan dan dipahami.

1. Inventory Turnover Ratio dan Dead Stock

Deadstock atau stok mati merupakan barang yang tidak terjual dalam waktu lama. Rasio inventory turnover yang rendah dapat diindikasikan bahwa stok tidak terjual, dan menyebabkan penumpukan yang berpotensi menjadi deadstock. Hal tersebut bisa menjadi beban finansial bagi perusahaan karena barang yang tidak laku.

2. Inventory Turnover Ratio dan Limitation

Sedangkan limitation adalah keterbatasan ruang penyimpanan, seperti
dana untuk pengadaan stok, atau kemampuan perusahaan untuk memprediksi permintaan pasar. Jika rasio inventory turnover rendah, ini bisa terjadi karena perusahaan mengalami overstock. Ini memerlukan ruang penyimpanan lebih besar yang dapat meningkatkan biaya operasional, dan terjadi limitation dalam kemampuan untuk mengelola stok baru.

Dari hubungan ketiga aspek tersebut, dipahami bahwa penting dalam menjaga keseimbangan dalam perputaran manajemen inventaris untuk membantu perusahaan untuk menghindari dead stock serta mengatasi limitation kapasitas operasional.

Tips Optimalkan Inventory Turnover di Gudang

Mengoptimalkan ratio inventory turnover merupakan hal penting untuk memastikan efisiensi operasional, dan pengelolaan persediaan dalam gudang. Ada beberapa tips efektif yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan perputaran persediaan, dan memberikan rasio yang seimbang dalam pengelolaan stok.

1. Implementasi Software Inventory

software inventory untuk efisiensi inventory turnover ratio

Software inventory management bisa Anda aplikasikan untuk mngoptimalkan stok Anda. Fitur unggulan seperti stock forecasting akan menyesuaikan persediaan Anda secara otomatis menggunakan fitur run rate reordering. Di mana sistem akan menganalisis pergerakan barang, apakah cepat atau lambat.

Software manajemen inventory terbaik ScaleOcean bisa menjadi solusi Anda untuk menjaga perputaran barang yang efisien dan meningkatkan penjualan bisnis. Kemampuan otomasi ScaleOcean akan membantu Anda membuat reorder point secara otomatis jika stok sudah mencapai batas minimum. Ini akan mencegah kekurangan atau kelebihan stok.

2. Memahami Pola Permintaan

Pemantauan berkala terhadap permintaan pasar juga akan membantu menghindari overstock dan understock. Anda bisa menganalisis data historis dan tren pasar untuk memesan dan memproduksi barang sesuai kebutuhan pelanggan, mengurangi risiko dead stock.

3. Mengelola Kategori Produk

Tips berikutnya adalah mengoptimalkan barang berdasarkan kategori. Anda bisa membuat klasifikasi metode ABC, di mana produk dikategorikan berdasarkan kontribusi mereka terhadap penjualan atau profit, membantu perusahaan memprioritaskan pengelolaan stok. Barang kategori A yang bergerak cepat mendapatkan perhatian lebih, sementara stok kategori C yang lambat bergerak dapat diminimalkan.

4. Menyusun Strategi Promosi

Jika stok di gudang sudah mulai menumpuk dan barang menjadi lambat laku, Anda bisa menerapkan strategi promosi seperti diskon atau bundling produk untuk mempercepat penjualan. Ini membantu menghindari dead stock dan meningkatkan ratio inventory turnover.

Kesimpulan

Inventory turnover ratio adalah pengukuran yang penting dilakukan dalam perusahaan, untuk melihat seberapa efisien bisnis dalam menjual, mengelola dan mengganti stok persediaannya dalam manajemen gudang.

Anda bisa dengan mudah menghitung dan mengelola ratio inventory turnover dengan penerapan aplikasi inventory ScaleOcean. Kemampuan integrasi yang tinggi dari sistem akan memudahkan Anda dalam mengelola manajemen inventaris dengan maksimal, dengan perhitungan otomatis yang akurat. Lakukan demo gratis untuk lihat seberapa mudah sistem mengelola inventory gudang bisnis Anda. Hubungi ScaleOcean segera!

Jadwalkan Demo Gratis
WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?