Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Halo 👋

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana konsultan kami membantu perusahaan anda atau jadwalkan demo gratis dengan tim kami!
Industri Manufaktur Informasi Bisnis Produksi Supply Chain

Pengertian dan Contoh Produk Setengah Jadi

3 Min Read     Posted on 06 Oct 2023

Share Artikel

Dalam tahap produksi, bisnis manufaktur memiliki tiga kategori barang yang dibedakan berdasarkan kesiapannya untuk digunakan atau dijual ke konsumen. Tiga kategori tersebut adalah bahan baku atau bahan mentah, produk setengah jadi, dan produk jadi. Masing-masing kategori ini tentunya memiliki ciri khas yang berbeda.

Dalam artikel berikut, akan dijelaskan lebih lanjut pengertian produk setengah jadi, ciri-cirinya, serta contoh di bisnis manufaktur dalam berbagai sektor. Dengan pemahaman ini, Anda bisa lebih mudah membedakan ketiga kategori tersebut dan membuat strategi efisiensi produksi yang lebih tepat sasaran sesuai karakteristik kategori barang.

1. Pengertian Produk Setengah Jadi

Produk setengah jadi adalah barang yang telah melalui beberapa proses produksi tetapi belum siap untuk digunakan oleh konsumen. Dalam alur produksi, produk ini seringkali menjadi titik tengah antara bahan baku dan produk jadi. Dengan demikian, meskipun telah mengalami beberapa tahapan, produk tersebut memerlukan lebih banyak proses untuk menjadi bentuk akhir yang siap dijual ke konsumen.

Dalam bisnis manufaktur, suatu barang umumnya dikategorikan menjadi bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadi. Ketiga barang ini dibedakan berdasarkan kesiapannya untuk dijual. Bahan baku material dasar yang akan digunakan untuk produksi. Artinya, barang yang masuk pada kategori ini tidak memiliki nilai bagi konsumen. Selanjutnya produk setengah jadi adalah hasil dari pengolahan bahan baku. Meski sudah melalui beberapa tahap produksi, tetapi tetap belum bisa dijual. Nah, produk jadi adalah hasil akhir dari seluruh alur produksi. 

2. Ciri-ciri Produk Setengah Jadi

Produk ini tentunya memiliki ciri khusus yang membedakannya dari bahan baku dan produk jadi. Berikut pembahasan detail ciri-ciri tersebut.

a. Tidak Siap Digunakan atau Dijual

Produk setengah jadi adalah barang yang belum sepenuhnya siap untuk digunakan oleh konsumen atau dijual di pasar. Meskipun telah melewati beberapa tahapan produksi, barang pada kategori ini masih membutuhkan beberapa langkah tambahan sebelum dapat dianggap sebagai produk jadi.

b. Proses Produksi Belum Selesai

Ciri khas lain dari produk setengah jadi adalah proses manufaktur belum sepenuhnya selesai. Artinya, ada beberapa tahapan lagi yang harus dilalui sebelum produk tersebut dapat dikategorikan sebagai produk jadi. Misal dalam industri otomotif, bodi mobil yang sudah terbentuk tetapi belum dipasang mesin atau sistem elektrik adalah contoh dari semi-finished goods.

c. Lebih Murah Daripada Produk Jadi

Dari segi harga, produk ini umumnya lebih murah dibandingkan produk jadi. Hal ini karena biaya produksi yang dikeluarkan belum sebanyak produk jadi. Sebagai contoh, sepatu yang belum dilengkapi dengan sol dan tali sepatu biasanya akan dijual dengan harga yang lebih rendah daripada sepatu yang sudah sepenuhnya jadi dan siap pakai.

d. Belum Melalui Quality Control

Produk ini juga biasanya belum melewati proses quality control. Karena pemeriksaan kualitas umumnya dilakukan setelah produk sepenuhnya jadi untuk memastikan kalau produk tersebut memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan demikian, produk ini masih berpotensi cacat atau memungkinkan adanya kesalahan yang perlu diperbaiki.

3. Proses Buat Produk Setengah Jadi

Pertama, dimulai dengan pemilihan bahan baku. Kemudian bahan ini mengalami proses awal seperti pemotongan, pencampuran, atau pemanasan, tergantung pada jenis industri dan produk yang dihasilkan. Contoh di industri tekstil, kapas bisa diolah menjadi benang melalui proses pemintalan. Dalam proses ini, benang adalah semi-finished goods yang masih memerlukan tahapan lanjutan seperti penenunan untuk menjadi kain.

Selanjutnya, produk tersebut akan melalui proses lanjutan hingga menjadi produk akhir. Namun, bisa juga produk tersebut disimpan sementara dalam gudang sebelum ke tahap selanjutnya, terutama jika ada keterlambatan dalam rantai pasokan atau hambatan manajemen produksi lainnya. Dalam bisnis manufaktur, efisiensi dalam mengelola produk ini sangat diperlukan untuk mengurangi biaya, mengoptimalkan ruang penyimpanan, dan memastikan kelancaran proses produksi hingga mencapai tahap produk jadi.

4. Contoh Produk Setengah Jadi

Dalam bisnis manufaktur khususnya sektor otomotif, banyak komponen yang diproduksi secara terpisah sebelum dirakit menjadi satu kesatuan kendaraan. Misalnya, chassis mobil atau bodi luar kendaraan yang telah terbentuk tetapi belum dilengkapi dengan mesin, sistem elektrik, atau interior. Komponen ini dianggap sebagai semi-finished goods sampai dirakit sepenuhnya dan mobil siap untuk diuji atau dijual ke konsumen.

Di bisnis manufaktur tekstil, kain yang telah ditenun namun belum dicetak atau diwarnai bisa dianggap sebagai produk setengah jadi. Begitu juga, pakaian yang sudah dijahit tetapi belum melalui proses finishing. Seperti pencucian, pengepresan, atau penambahan aksesoris juga termasuk dalam kategori ini.

Sedangkan di bisnis manufaktur elektronik, papan sirkuit yang telah diproduksi tetapi belum dilengkapi dengan komponen elektronik seperti resistor, kapasitor, dan chip juga dianggap sebagai semi-finished goods. Produk ini memerlukan tahap perakitan lebih lanjut dan pengujian fungsional sebelum nantinya diintegrasikan ke dalam perangkat komputer, smartphone, atau perangkat lainnya.

Contoh produk setengah jadi di sektor metalurgi adalah logam yang telah dilebur dan dicetak menjadi bentuk lembaran atau batangan, tetapi belum melalui proses pengerjaan lebih lanjut seperti pembentukan, pengelasan, atau perlakuan panas. Batangan atau lembaran logam ini nantinya akan diolah lebih lanjut untuk menjadi komponen atau produk akhir.

Contoh produk setengah jadi juga bisa ditemukan di industri kimia. Misalnya, plastik dalam bentuk granul yang dihasilkan dari proses polimerisasi namun belum dibentuk menjadi produk akhir seperti botol, wadah, atau barang lainnya. Begitu juga, senyawa kimia yang telah disintesis namun masih memerlukan reaksi lebih lanjut untuk menghasilkan produk jadi.

5. Kesimpulan

Produk setengah jadi adalah salah satu komponen penting di bisnis manufaktur meskipun belum mencapai tahap siap dikonsumsi atau dijual ke konsumen. Ciri-ciri produk dalam kategori ini meliputi proses produksi yang belum selesai, harga yang lebih rendah dibanding produk jadi, serta belum melalui tahap pemeriksaan kualitas atau quality control.

Contoh produk ini bisa ditemui di berbagai sektor bisnis manufaktur, seperti otomotif, tekstil, elektronik, metalurgi, dan kimia. Misalnya chassis mobil atau bodi luar kendaraan di sektor otomotif, papan sirkuit pada sektor elektronik, atau plastik dalam bentuk granul di sektor kimia.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Apa itu BAF dan Cara Hitungnya di Proses Ekspor Impor?

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

  May 13, 2024        3 Min Read

Bagaimana Cara Menghitung CIF dalam Ekspor dan Impor?

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

  May 13, 2024        3 Min Read

4 Keunggulan Aplikasi Hotel Terbaik ScaleOcean

REKOMENDASI

Artikel Terkait